Menangis
sering diikuti dengan Air Mata, walaupun tidak selalu. Namun tidak dapat
dipungkiri, bahwa menangis selalu di identikkan dengan Air Mata. Wanita adalah
makhluk yang sensitif dan gampang menangis, walaupun pria cukup banyak yang
berani menangis hingga menjerit-jerit. Namun demikian Wanita sering dan akrab
dengan tangisan, tidak seperti kebanyakan pria yang sekuat tenaga menahan Air
Mata dalam tangisnya
Menangis
bisa baik untuk kesehatan tapi juga bisa berakibat buruk. Namun pernahkah Anda
menghitung berapa jam waktu yang dihabiskan wanita untuk menangis?
Air Mata
dalam Tangisan
Air mata
adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi untuk membersikan mata.
Kata lakrimasi juga dapat digunakan merujuk pada menangis. Emosi yang kuat juga
dapat menyebabkan menangis, walaupun kembanyakan mamalia darat memiliki sistem
lakrimasi untuk membiarkan mata mereka basah, manusia adalah mamalia
satu-satunya yang memiliki emosi air mata. Sehingga kata ‘Air Mata’ sering
digunakan alas an dalam membuktikan emosi kehidupan seseorang. Misalnya : Air
Mata Pengantin dan Air Mata Buaya.
Air mata
pengantin (Antigonon) adalah tumbuhan memanjat (liana) anggota suku
Polygonaceae yang berasal dari Amerika Tengah. Dengan dua atau tiga jenis
anggota, tumbuhan ini adalah penghias taman yang populer. Di masa kolonial
Belanda, air mata pengantin menjadi penghias taman dan pekarangan. Tumbuhan ini
dapat dengan cepat tumbuh dan menjadi gulma.
Air mata
buaya (atau simpati buatan) adalah emosi palsu pada seorang munafik yang
pura-pura bersedih dan mengeluarkan air mata palsu. Ekspresi ini berasal dari
anekdot kuno bahwa buaya menangis untuk menarik perhatian mangsanya atau
menangis untuk mangsa yang mereka terkam. Kisah ini pertama menyebar dalam
cerita perjalanan Sir John Mandeville pada abad ke-14.
Sebuah
poling pun dilakukan untuk mengetahuinya. Kathryn Crawford dari The Baby Website
menjelaskan beberapa alasan yang membuat seorang wanita menangis. Berdasarkan
suatu survei, para peneliti menemukan bahwa antara usia kelahiran hingga usia
78 tahun, wanita menangis kira-kira sebanyak 12.000 jam. Hal ini didasari oleh
poling terhadap 3.000 wanita yang dilakukan oleh The Baby Website. Jika dari
usia 0-78 tahun wanita menangis 12.000 jam, artinya kira-kira sebanyak 1 tahun
4 bulan dalam hidupnya hanya diisi dengan menangis. Pada tahun-tahun pertama
dalam hidupnya, seseorang akan menangis sekitar 3 jam sehari ketika mereka
butuh diberi makan, ganti popok dan butuh hiburan. Ketika memasuki usia remaja,
perempuan menangis kira-kira 2 jam dalam seminggu. Begitu juga halnya wanita
usia 20-an, yang menangis sebanyak 2 jam dalam seminggunya. Kebanyakan karena
masalah pasangan, melihat film sedih dan kehilangan orang yang dicintai.
Kathryn mengatakan bahwa ketika
masih kecil, anak perempuan biasanya menangis karena kecelakaan. Hal ini sangat
wajar mengingat anak kecil sangat rawan terluka karena seringnya berlarian dan
mencoba hal-hal baru. Seiring
dengan bertambahnya usia anak, secara alami mereka akan mencoba lebih dan
lebih, hal ini bisa memicu tingkat kecelakaan lebih lagi. Alasan utama mereka
menangis pun diantaranya terjatuh, melukai dirinya sendiri, merasa kelelahan
dan dimarahi orang tua. Ketika
beranjak remaja, perempuan lebih sering menangis karena bertengkar dengan
teman-temannya, merasa disisihkan dan dilecehkan. Sementara
untuk usia 19-25 tahun, wanita juga menangis rata-rata selama 2 jam disebabkan
karena melihat film, hubungan dengan pasangan, ditinggal seseorang yang
disayang, dan sisanya tanpa alasan yang jelas.
Poling itu
juga mencatat bahwa pada usia 26 tahun ke atas, wanita lebih banyak menangis
karena terbakar emosi, gagal dengan pasangan, kelelahan dan mendengar kabar
buruk. Hasil Poling
juga diatas berhasil mengetahui seberapa sering seorang wanita menangis dan apa
saja alasannya. Berikut ini 5 alasan utama perempuan meneteskan Air Mata dalam
tangisnya berdasarkan kategori usia, berdasarkan poling yang dilakukan oleh The
Baby Website.
Usia
|
Alasan Meneteskan Air Mata
|
0-1
Tahun
|
Lapar,
lelah, tidak nyaman, sakit, suatu bentuk komunikasi dengan ibunya
|
1-3
Tahun
|
Melukai
diri sendiri, lelah, terjatuh, menginginkan sesuatu, dibilang nakal oleh
orang tuanya
|
4-12
Tahun
|
Berantem
dengan teman, dibilang nakal, melukai diri sendiri, sakit, lelah
|
13-18
Tahun
|
Masalah
hormon, berdebat denagn teman, merasa dicampakkan, dilecehkan, merasa kurang
ideal
|
19-25
Tahun
|
Menonton
film sedih, dicampakkan, kehilangan orang tersayang, memiliki anak,
diambangkan hubungannya
|
26
Tahun ke atas
|
Gagal
dengan pasangan, kehilangan orang yang dikasihi, menonton film sedih,
kecapaian, mendengar kabar buruk
|
Anda mau
menangis? Silahkan saja.
Namun Anda
seharusnya punya alasan untuk melakukannya, demi kesehatan, tentunya.
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.