Penjualan Surat Berharga Negara ritel seri ORI019 oleh mitra distribusi Commonwealth Bank melampaui targetnya dan telah terjual habis sebelum masa penawaran berakhir pada 18 Februari 2021. Pemesanan surat berharga negara (SBN) ritel seri ORI019 telah mencapai 100 persen di H-1 penutupan masa penawaran, ini sekaligus mencetak rekor sepanjang penerbitan SBN Ritel. Jumlah pemesanan ORI019 dari total kuota Rp 26 triliun yang disediakan oleh pemerintah. Total kuota pemesanan tersebut telah dinaikkan pemerintah beberapa kali dari target awal sebesar Rp 10 triliun, ini sekaligus melampaui pemesanan ORI seri sebelumnya yakni ORI018 yang sebesar Rp 12,97 triliun.
Menurut Kepala Seksi Pendalaman Pasar dan Perluasan Basis Investor Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Antonius Dyan dalam diskusi daring Senin, 22 Februari 2021 di Jakarta, penjualan ini merupakan rekor tertinggi sampai dengan saat ini untuk yang online dan tradable yang ORI dan sukuk ritel. Biasanya diterbitkan pada semester kedua namun pada tahun ini diterbitkan pada awal tahun yang dilatarbelakangi oleh berbagai pertimbangan. Hasil penjualan ORI019 sebesar Rp 26 triliun sangat memuaskan.
Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank Ivan Jaya menuturkan penjualan SBN ritel seri ORI019 telah melebihi target penjualan. Penjualan ini menjadi salah satu yang tertinggi, 10 persen lebih tinggi daripada yang ditargetkan.
PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA mencatat angka
penjualan ORI019 mencapai Rp 3,8 triliun menjelang penutupan masa penawaran
pada 18 Februari 2021. Angka tersebut melampaui penjualan seri sebelumnya,
ORI018 yang mencapai penjualan kurang lebih sebesar Rp 2,6 triliun. Menurut Senior
Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi, penjualan
ORI019 di BCA hingga 16 Februari 2021 mencapai Rp 3,8 triliun, dengan jumlah
investor yang melakukan pembelian ORI019 di BCA tercatat sebanyak lebih dari 11
ribu investor. Dari jumlah tersebut, sekitar 47,5 persen transaksi melalui
Welma. Pembeli ORI019 di BCA mencakup seluruh profesi mulai dari pegawai,
wiraswasta, hingga pelajar dan ibu rumah tangga. Walaupun tidak ada ORI yang
jatuh tempo di awal tahun, animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di
ORI019. Untuk memenuhi tingginya animo masyarakat tersebut, pemerintah pun
melakukan penambahan kuota (upsize) selama masa penawaran ORI019. ORI019 juga
banyak diminati oleh kalangan milenial dan secara geografis melingkupi hampir
sebagian besar wilayah di Indonesia.
"Kami
mencermati bahwa obligasi ritel Indonesia masih memiliki potensi yang cukup
besar di tahun depan. Di tengah iklim suku bunga global yang rendah yang masih
akan terjadi di tahun depan, obligasi masih memberikan imbal hasil yang lebih
menarik," ujarnya, Rabu, 17 Februari 2021.
Selain
itu obligasi cocok dijadikan salah satu pilihan alokasi portofolio nasabah yang
berprofil risiko konservatif, moderat, hingga agresif.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta,Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman, Dana hasil penjualan ORI019 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, untuk program penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Saat peluncurannya pada 25 Januari 2021, Luky mengatakan defisit anggaran dalam APBN 2021 ditetapkan sebesar 5,7 persen dari Produk Domestik Bruto. Sehingga, ia berujar perlu pembiayaan utang yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga, terbitlah ORI019 yang merupakan seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan di awal 2021. ORI019 ini diterbitkan dengan kupon terendah sepanjang penerbitan SBN ritel tradable, yaitu 5,57 persen.
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.