KULIAH PUBLIK: MENGELOLA PRODUKSI DAN OPERASI BISNIS

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Wednesday, June 28, 2017

MENGELOLA PRODUKSI DAN OPERASI BISNIS

Defenisi

Produksi : Keseluruhan proses yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang dan atau jasa.
Manufaktur : Proses fisik untuk memproduksi barang,dan tidak tergolong jasa.
Operasi : Keseluruhan fungsi atau kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana strategis agar perusahan dapat terurus beroperasi.

Sejarah singkat Manufaktur

kemampuan menghasilkan barang dalam setiap proses dengan jumlah besar
Keuntungan :
Ø  Mekanisasi : Penggunaan mesin untuk menggantikan kerja manusia
Ø  Standarsisasi : Penggunaan bagian-bagian yang dapat dipertukaran
Ø  Spesialisasi : Pembagian proses produksi ke dalam kegiatan terkecil sehingga pekerjaan hanya mempunyai satu tugas saja
Ø  Asemmbly lines : Alat yang memungkinkan produk bergerak ke masing-masing stasiun kerja dalam proses produksi
Ø  Automation : Penggunaan mesin untuk melakukan dengan pekerjaan investasi manusia yang sangat sedikit

B.   Industritalitasi
Industritalitasi memungkinkan diproduksinya berbagai produk dengan lebih efektif dan efisien. Pilihan konsumen semakin nikmat dengan produk hasil teknologi yang terus berkembang, bahkan tidak dipahami oleh konsumen. Posisi Operasi semakin penting dalam manajemen bisnis.
Dampak Industrialisasi :
Ø  Konsumerisme : Hak-hak konsumen semakin kuat dan terlindungi, kritik dan saran yang semakin marak atas teknologi, inefisiensi, dsb.
Ø  Perubahan Proses manufaktur : tangap cepat atas keluhan konsumen (amerika), kaizen atau perubahan kearah peningkatan mutu (jepang), trend bisnis dengan biaya operasional yang murah (cukup, fleksibel dan efisien dalam penggunaan fasilitas)
Ø  Isu Lingkungan : Perusahaan yang memproduksi baik barang maupun jasa harus melihat ulang proses operasi mereka sehubungan dengan adanya peningkatan peraturan yang berhubungan dengan polusi lingkungan

Tugas manajer produksi dan operasi

Dalam menjalankan tugas manajer operasi memastikan bahwa tujuan arganisasi harus tercapai, dengan aktivitas yang meliputi :
Ø  Merencanakan Produk
Ø  Pemilihan lokasi dan layout produksi
Ø  Pengendalian persediaan
Ø  Menyediakan dan mengelola material
Ø  Produksi dan manufaktur
Ø  Mengendalikan proses produksi
Ø  Mengendalikan kualitas
Ø  Mengelola sumberdaya produksi

Mengorganisasikan proses produksi

Mengorganisasikan proses produksi pada hakikatnya merupakan penetapan kegiatan produksi guna melaksanakan proses produksi yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain
1. Organisasi tradisional :
Ø  Manajer memiliki otoritas dan tanggungjawab yang tertentu, tetapi ada kemungkinan hubungan dan tanggungjaab antar manajer tumpang tindih
Ø  Masing-masing manejer departemen menggunakan alat ukur kinerja yang berbeda

Organisasi tradisional model Bedeian Arthrur G dan raymond F. Zammuto

2. Organisasi selular
Pekerja berada dan bekerjasama dalam satu tim yang disebut cell, untuk menghasilkan suatu produk atau satu bagian produk
Perbedaan yang prinsip adalah
Ø  Semua pekerja dalam cell bertanggungjawab untuk menghasilkan produk : kualitas dan kuantitas
Ø  Setiap cell memiliki otoritas dan bereaksi aktif menghasilkan produk yang berkualitas dan produktifitas tinggi
Ø  Cell lebih ramping, sehingga dapat memonitor dan mengoreksi diri sendiri

Proses dan Proyek Manufaktur :

Jenis-jenis Proses :
1.   Assembly Process : Proses peletakkan bagian-bagian produk secara bersama-sama sehingga menghasilkan produk yang utuh
2.  Continuous Process : Teknik produksi yang digunakan secara terus-menerus untuk menghasilkan jenis produk dalam jumlah yang banyak
3. Intermittent Process : Teknik produksi yang menggunakan satu proses untuk menghasilkan sejumlah produk, kemudian mengubahnya untuk memproduksi sejumlah produk yang berbeda
4.  Proses Analitik : Proses untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan jalan memisahkan dari barang lain.
5.  Proses Sintetik : Proses produksi untuk menghasilkan output dengan jalan menggabungkan jenis barang yang berbeda
6.    Proses Ekstraktif : Proses untuk menghasilkan barang dengan jalan mengambilnya dari alam
7.    Proyek Manufaktur : merupakan pekerjaan besar yang melibatkan berbagai peralatan yang harus dipindahkan kelokasi yang tidak rutin (berpindah-pindah) spt : proyek pembangunan jembatan.

Perencanaan Lokasi dan Layout Produksi

Lokasi akan mempengaruhi : biaya, harga produ dan daya saing bisnis.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan lokasi :
Ø  Ketersediaan bahan baku
Ø  Letak pasar sasaran
Ø  Energi dan sumberdaya Alam
Ø  Ketersediaan Tenaga Kerja
Ø  Transportasi
Ø  Hukum dan Peraturan
Ø  Iklim dan keadaan lingkungan
Ø  Sikap Masyarakat

Metode yang dapat digunakan dalam memilih lokasi :
Ø  Kualitatif : penilaian faktor-faktor yang ditetapkan terlebih dahlu oleh tim khusus yang sengaja dibentuk
Ø  Transportasi : digunakan untuk menambah lokasi atau relokasi bisnis
Ø  Analisa Biaya : dimaksudkan untuk menghitung beban biaya produksi untuk masing-masing alternatif lokasi produksi

Layout merupakan rancangan lokasi produksi yang dihadapi  dan bersifat situasional yangtergantung pada : fasilitas produksi, ruang yang tersedia, jenis produksi skala produksi, dsb. Layout dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi dalam hal : ruang gerak, ruang kerja, kantor, gudang, pergerakan antaran, dst.

Tipe-tipe Layout :
Ø  Tipe Proses : mengatur alur kerja proses yang memiliki pekerja dengan tugas sama dan bekerja dalam satu kelompok. Dalam tipe ini, produk bergerak dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya, walaupun tidak semua stasiun harus dilewati. Tipe ini sesuai untuk produk yang TIDAK BANYAK MEMILIKI PERBEDAAN (misal percetakan)
Ø  Tipe Produk : mengatur stasiun kerja dalam satu garis dimana produk akan melewati garis tersebut. Biasanya produksi dilakukan secara terus menerus dengan jumlah produksi setiap proses cukup besar.  (misal makanan kaleng)
Ø  Tipe posisi tetap : produk sulit atau tidak dapat dipindahpindahkan, sehingga produk lebih memungkinkan dikerjakan dalam posisi tetap sedangkan pekerja dan peralatan produksi didatangkan sesuai dengan kebutuhan (missal kapal, stadion)


Pengelolaan material : pembelian dan persediaan

A.   Pembelian

Agen pembeliaan (Purchasing Agent) : Pihak dari perusahaan yang ahli menentukan dimana tempat yang tepat untuk membeli berbagai jenis barang yang diperlukan

Prosedur Pembelian
Rangkaian langkah yang dilaksanakan oleh perusahaan ketika akan membeli suatu barang atau produk yang meliputi : spesifikasi produk dan pemasok, daftar permintaan ke agen pembelian, order pemesanan ke supplier (tender, harga, tanggal pengantaran, dst), penetapan pengantaran, penerimaan dan pemeriksaan pesanan.

Cara menentukan jumlah pembelian :
Ø  Hand to mouth purchasing : sama dengan yang dibutuhkan
Ø  Forward Purchasing : pembelian dalam jumlah yang cukup banyak untuk keperluan selama jangka waktu tertentu
Ø  Anticipatory Purchasing : pembelian dengan jumlah yang sangat besar dengan maksud engantisipasi masalah keperluan yang mungkin timbul

Hal-hal yang harus dihindari dalam Pembelian adalah Single Source Purchasing (Pembelian hanya dilakukan dari satu pemasok saja). Lebih sering dilakukan adalah Bid-purchasing (Meminta tawaran dari berbagai pemasok dan memilih salah satu yang terbaik).
Setelah memnentukan pemasok harus dilakukan Contract Purchasing yaitu negoisasi antara pemasok dan perusahaan untuk menentukan harga, tanggal pengantaran, dan kondisi-kondisi lain dalam penjualan tersebut. Pertimbangan akhir dalam mengambil kebijakan pembelian adalah membuat sendiri atau membeli (make vs buy atau in house vs out house).

B.   Persediaan atau inventory

Pasokan barang yang dimiliki perusahaan yang digunakan proses produksi atau untuk penjualan kepada konsumen.
Tujuan utama dari pengelolaan persediaan adalah menurunkan biaya dari pesanan dan penyimpanan  persediaan, namun mempunyai pasokan yang  cukup untuk menjalankan proses produksi dan penjualan.
Untuk menentukan jumlah persediaan biasanya digunakan Economic Order Quantity (EOQ) yaitu suatu titik dimana biaya pemesanan dan biaya penyimpanan adalah sama, titik tersebut adalah jumlah terbaik untuk dibeli

Beberapa metode yang dikembangakn dalam mengelola material :
Ø  Material Requirement Planning (MRP) : System computer yang menganalisis dan memproyeksikan kebutuhan material kemudian menjadwalkan kedatangan tersebut pada bagian yang memerlukan pada saat yang tepat. Metode ini menentukan persedian dalam : tempat, waktu dan jumlah yang tepat. Sistem komputer ini sudah dikembangkan menjadi MRP II dan MRP III.
Ø  Bill of Product : Daftar barang yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah produk
Ø  Just In Time (JIT) : Bahan baku produksi harus datang atau ada tepat pada saat diperlukan oleh proses produksi

Pengendalian produksi

A.   Jalur Produksi meliputi :
Ø  Work Flow : Rangkaian mesin dan proses operasi yang menggambarkan perjalanan produk dari awal sampai akhir.
Ø  Route sheet : Berisi acuan yang melewati proses tertentu, didalamnya terdapat informasi mengenai langkah-langkah khusus dan perintah-perintah yang ada di setiap langkah tersebut, serta informasi-informasi lain seperti waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan mesin-mesin

B.   Jadwal Produksi  meliputi
Ø  Timetables : Menunjukan rangkaian proses produksi yang efisien
Ø  Grant Chart  : Grafik balok yang menunjukan hubungan antara waktu yang dijadwalkan dengan waktu yang terjadi sebenarnya.
Ø  Critical Path Method (CPM) : Melakukan pemecahan aktivitas yang kompleks menjadi rangkaian kegiatan yang lebih sederhana
Ø  Computer Aided Manufacturing (CAM) : System computer untuk mengembangkan dan mengontrol system operasi, dan computer akan menganalisis langkah-langkah yang dibutuhkan dalam membuat suatu produk (jadwal proyek besar).

C.   Penggunaan Teknologi

Ø  Computer Integrated Manufacturing (CIM) : System manufaktur yang menggunakan system computer untuk melakukan otomatisasi diseluruh proses Manufaktur
Ø  Robot : Alat yang dikontrol computer yang dapat melakukan tugas-tugasnya sendiri
Ø  Flexible Manufacture System (FMS) : System manufaktur yang mengintegrasikan computer, robot, peralatan mesin dan material, serta bagian handling mesin
Ø  Otomatisasi : meningkatkan pelayanan konsumen produk jasa antara lain ; point of sale terminal (mengatur persediaan, daftar item pesanan, penjualan terbaik), optical scanner (pencatat harga dan jumlah persediaan)

Pengawasan Kualitas (Quality Control)

Konsep Kualitas : tingkat pemenuhan produk untuk memenuhi dimensi kepuasan konsumen
Dimensi kepuasan konsumen meliputi :
Ø  Performance (karakteristik operasi produk)
Ø  Features (karakteristik tambahan)
Ø  Reliability (konsistensi produk)
Ø  Conformance (standar)
Ø  Durability (keawetan)
Ø  Serviceability (pelayanan purnajual)
Ø  Aesthetics (keindahan, rasa, bau, dst)
Ø  Perceived Quality (reputasi atrau citra produk)

Elemen Sistem Quality Assurance Model Joseph G. Monks


Quality Circle

Metode pengelompokan karyawan dalam unit-unit kecil yang bekerja bersama-sama untuk meningkatkan kualitas dan proses produksi guna mencapai tujuan perusahaan
Syarat kesuksesan Quality Circle adalah
Ø  Cerdas : memilki kemampuan analisis statistic dan desain kerja serta memhami aspek pekerjaan
Ø  Kepercayaan terhadap partisipan
Ø  Partisipan terdidik sebagai suatu tim dan memiliki semangat kelompok

Tiga Prinsip Quality Circle :
Menigkatkan kualitas secara terus-menerus dan berkesinambungan
setiap proses focus pada hasil yang lebih baik dari sebelumnya
kualitas merupakan tangungjawab semua karyawan

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.