Defenisi
Manufaktur
: Proses fisik untuk memproduksi barang,dan tidak tergolong jasa.
Operasi
: Keseluruhan fungsi atau kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana
strategis agar perusahan dapat terurus beroperasi.
Sejarah
singkat Manufaktur
A.
Mass
Production :
kemampuan
menghasilkan barang dalam setiap proses dengan jumlah besar
Keuntungan
:
Ø Mekanisasi
: Penggunaan mesin untuk menggantikan kerja manusia
Ø Standarsisasi
: Penggunaan bagian-bagian yang dapat dipertukaran
Ø Spesialisasi
: Pembagian proses produksi ke dalam kegiatan terkecil sehingga pekerjaan hanya
mempunyai satu tugas saja
Ø Asemmbly lines :
Alat yang memungkinkan produk bergerak ke masing-masing stasiun kerja dalam
proses produksi
Ø Automation :
Penggunaan mesin untuk melakukan dengan pekerjaan investasi manusia yang sangat
sedikit
B. Industritalitasi
Industritalitasi
memungkinkan diproduksinya berbagai produk dengan lebih efektif dan efisien.
Pilihan konsumen semakin nikmat dengan produk hasil teknologi yang terus
berkembang, bahkan tidak dipahami oleh konsumen. Posisi Operasi semakin penting
dalam manajemen bisnis.
Dampak
Industrialisasi :
Ø Konsumerisme
: Hak-hak konsumen semakin kuat dan terlindungi, kritik dan saran yang semakin
marak atas teknologi, inefisiensi, dsb.
Ø Perubahan
Proses manufaktur : tangap cepat atas keluhan konsumen (amerika), kaizen atau
perubahan kearah peningkatan mutu (jepang), trend bisnis dengan biaya
operasional yang murah (cukup, fleksibel dan efisien dalam penggunaan
fasilitas)
Ø Isu
Lingkungan : Perusahaan yang memproduksi baik barang maupun jasa harus melihat
ulang proses operasi mereka sehubungan dengan adanya peningkatan peraturan yang
berhubungan dengan polusi lingkungan
Tugas
manajer produksi dan operasi
Dalam
menjalankan tugas manajer operasi memastikan bahwa tujuan arganisasi harus
tercapai, dengan aktivitas yang meliputi :
Ø Merencanakan
Produk
Ø Pemilihan
lokasi dan layout produksi
Ø Pengendalian
persediaan
Ø Menyediakan
dan mengelola material
Ø Produksi
dan manufaktur
Ø Mengendalikan
proses produksi
Ø Mengendalikan
kualitas
Ø Mengelola
sumberdaya produksi
Mengorganisasikan
proses produksi
Mengorganisasikan
proses produksi pada hakikatnya merupakan penetapan kegiatan produksi guna
melaksanakan proses produksi yang berbeda antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain
1.
Organisasi tradisional :
Ø Manajer
memiliki otoritas dan tanggungjawab yang tertentu, tetapi ada kemungkinan
hubungan dan tanggungjaab antar manajer tumpang tindih
Ø Masing-masing
manejer departemen menggunakan alat ukur kinerja yang berbeda
Organisasi
tradisional model Bedeian Arthrur G dan raymond F. Zammuto
2.
Organisasi selular
Pekerja
berada dan bekerjasama dalam satu tim yang disebut cell, untuk
menghasilkan suatu produk atau satu bagian produk
Perbedaan
yang prinsip adalah
Ø Semua pekerja dalam cell
bertanggungjawab untuk menghasilkan produk : kualitas dan kuantitas
Ø Setiap cell memiliki otoritas dan
bereaksi aktif menghasilkan produk yang berkualitas dan produktifitas tinggi
Ø Cell lebih ramping, sehingga dapat
memonitor dan mengoreksi diri sendiri
Proses
dan Proyek Manufaktur :
Jenis-jenis
Proses :
1. Assembly Process : Proses
peletakkan bagian-bagian produk secara bersama-sama sehingga menghasilkan
produk yang utuh
2. Continuous Process : Teknik
produksi yang digunakan secara terus-menerus untuk menghasilkan jenis produk
dalam jumlah yang banyak
3. Intermittent Process : Teknik produksi
yang menggunakan satu proses untuk menghasilkan sejumlah produk, kemudian
mengubahnya untuk memproduksi sejumlah produk yang berbeda
4. Proses Analitik : Proses untuk
mendapatkan barang yang diinginkan dengan jalan memisahkan dari barang lain.
5. Proses Sintetik : Proses produksi
untuk menghasilkan output dengan jalan menggabungkan jenis barang yang berbeda
6. Proses Ekstraktif : Proses
untuk menghasilkan barang dengan jalan mengambilnya dari alam
7. Proyek Manufaktur :
merupakan pekerjaan besar yang melibatkan berbagai peralatan yang harus
dipindahkan kelokasi yang tidak rutin (berpindah-pindah) spt : proyek
pembangunan jembatan.
Perencanaan
Lokasi dan Layout Produksi
Lokasi
akan mempengaruhi : biaya, harga produ dan daya saing bisnis.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam perencanaan lokasi :
Ø Ketersediaan
bahan baku
Ø Letak
pasar sasaran
Ø Energi
dan sumberdaya Alam
Ø Ketersediaan
Tenaga Kerja
Ø Transportasi
Ø Hukum
dan Peraturan
Ø Iklim
dan keadaan lingkungan
Ø Sikap
Masyarakat
Metode
yang dapat digunakan dalam memilih lokasi :
Ø Kualitatif : penilaian faktor-faktor
yang ditetapkan terlebih dahlu oleh tim khusus yang sengaja dibentuk
Ø Transportasi : digunakan untuk menambah
lokasi atau relokasi bisnis
Ø Analisa Biaya : dimaksudkan untuk
menghitung beban biaya produksi untuk masing-masing alternatif lokasi produksi
Layout
merupakan rancangan lokasi produksi yang dihadapi dan bersifat
situasional yangtergantung pada : fasilitas produksi, ruang yang tersedia,
jenis produksi skala produksi, dsb. Layout dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi proses produksi dalam hal : ruang gerak, ruang kerja, kantor, gudang,
pergerakan antaran, dst.
Tipe-tipe
Layout :
Ø Tipe
Proses : mengatur alur kerja proses yang memiliki pekerja dengan tugas sama dan
bekerja dalam satu kelompok. Dalam tipe ini, produk bergerak dari satu stasiun
kerja ke stasiun kerja lainnya, walaupun tidak semua stasiun harus dilewati.
Tipe ini sesuai untuk produk yang TIDAK BANYAK MEMILIKI PERBEDAAN (misal
percetakan)
Ø Tipe
Produk : mengatur stasiun kerja dalam satu garis dimana produk akan melewati
garis tersebut. Biasanya produksi dilakukan secara terus menerus dengan jumlah
produksi setiap proses cukup besar. (misal makanan kaleng)
Ø Tipe
posisi tetap : produk sulit atau tidak dapat dipindahpindahkan, sehingga produk
lebih memungkinkan dikerjakan dalam posisi tetap sedangkan pekerja dan
peralatan produksi didatangkan sesuai dengan kebutuhan (missal kapal, stadion)
Pengelolaan
material : pembelian dan persediaan
A. Pembelian
Agen
pembeliaan (Purchasing Agent) : Pihak dari perusahaan yang ahli menentukan
dimana tempat yang tepat untuk membeli berbagai jenis barang yang diperlukan
Prosedur
Pembelian
Rangkaian
langkah yang dilaksanakan oleh perusahaan ketika akan membeli suatu barang atau
produk yang meliputi : spesifikasi produk dan pemasok, daftar permintaan ke
agen pembelian, order pemesanan ke supplier (tender, harga, tanggal
pengantaran, dst), penetapan pengantaran, penerimaan dan pemeriksaan pesanan.
Cara
menentukan jumlah pembelian :
Ø Hand
to mouth purchasing : sama dengan yang dibutuhkan
Ø Forward
Purchasing : pembelian dalam jumlah yang cukup banyak untuk keperluan
selama jangka waktu tertentu
Ø Anticipatory
Purchasing : pembelian dengan jumlah yang sangat besar dengan maksud
engantisipasi masalah keperluan yang mungkin timbul
Hal-hal
yang harus dihindari dalam Pembelian adalah Single Source Purchasing (Pembelian
hanya dilakukan dari satu pemasok saja). Lebih sering dilakukan adalah
Bid-purchasing (Meminta tawaran dari berbagai pemasok dan memilih salah satu
yang terbaik).
Setelah
memnentukan pemasok harus dilakukan Contract Purchasing yaitu negoisasi antara
pemasok dan perusahaan untuk menentukan harga, tanggal pengantaran, dan
kondisi-kondisi lain dalam penjualan tersebut. Pertimbangan akhir dalam
mengambil kebijakan pembelian adalah membuat sendiri atau membeli (make vs buy atau in
house vs out house).
B. Persediaan
atau inventory
Pasokan
barang yang dimiliki perusahaan yang digunakan proses produksi atau untuk
penjualan kepada konsumen.
Tujuan
utama dari pengelolaan persediaan adalah menurunkan biaya dari pesanan dan
penyimpanan persediaan, namun mempunyai pasokan yang cukup untuk
menjalankan proses produksi dan penjualan.
Untuk
menentukan jumlah persediaan biasanya digunakan Economic Order Quantity (EOQ)
yaitu suatu titik dimana biaya pemesanan dan biaya penyimpanan adalah sama,
titik tersebut adalah jumlah terbaik untuk dibeli
Beberapa
metode yang dikembangakn dalam mengelola material :
Ø Material Requirement Planning (MRP)
: System computer yang menganalisis dan memproyeksikan kebutuhan material
kemudian menjadwalkan kedatangan tersebut pada bagian yang memerlukan pada saat
yang tepat. Metode ini menentukan persedian dalam : tempat, waktu dan
jumlah yang tepat. Sistem komputer ini sudah dikembangkan menjadi MRP II dan
MRP III.
Ø Bill of Product : Daftar
barang yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah produk
Ø Just In Time (JIT) : Bahan baku
produksi harus datang atau ada tepat pada saat diperlukan oleh proses produksi
Pengendalian
produksi
A. Jalur
Produksi meliputi :
Ø Work Flow : Rangkaian mesin dan
proses operasi yang menggambarkan perjalanan produk dari awal sampai akhir.
Ø Route sheet : Berisi acuan yang
melewati proses tertentu, didalamnya terdapat informasi mengenai
langkah-langkah khusus dan perintah-perintah yang ada di setiap langkah
tersebut, serta informasi-informasi lain seperti waktu yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan mesin-mesin
B. Jadwal
Produksi meliputi
Ø Timetables : Menunjukan rangkaian
proses produksi yang efisien
Ø Grant Chart : Grafik balok
yang menunjukan hubungan antara waktu yang dijadwalkan dengan waktu yang
terjadi sebenarnya.
Ø Critical Path Method (CPM) :
Melakukan pemecahan aktivitas yang kompleks menjadi rangkaian kegiatan yang
lebih sederhana
Ø Computer Aided Manufacturing (CAM)
: System computer untuk mengembangkan dan mengontrol system operasi, dan
computer akan menganalisis langkah-langkah yang dibutuhkan dalam membuat suatu
produk (jadwal proyek besar).
C. Penggunaan
Teknologi
Ø Computer Integrated Manufacturing (CIM)
: System manufaktur yang menggunakan system computer untuk melakukan
otomatisasi diseluruh proses Manufaktur
Ø Robot : Alat yang dikontrol computer
yang dapat melakukan tugas-tugasnya sendiri
Ø Flexible Manufacture System (FMS)
: System manufaktur yang mengintegrasikan computer, robot, peralatan mesin dan
material, serta bagian handling mesin
Ø Otomatisasi : meningkatkan pelayanan
konsumen produk jasa antara lain ; point of sale terminal (mengatur persediaan,
daftar item pesanan, penjualan terbaik), optical scanner (pencatat harga dan
jumlah persediaan)
Pengawasan
Kualitas (Quality Control)
Konsep
Kualitas : tingkat pemenuhan produk untuk memenuhi dimensi kepuasan konsumen
Dimensi
kepuasan konsumen meliputi :
Ø Performance (karakteristik
operasi produk)
Ø Features (karakteristik
tambahan)
Ø Reliability (konsistensi
produk)
Ø Conformance (standar)
Ø Durability (keawetan)
Ø Serviceability (pelayanan
purnajual)
Ø Aesthetics (keindahan,
rasa, bau, dst)
Ø Perceived
Quality (reputasi atrau citra produk)
Elemen
Sistem Quality Assurance Model Joseph G. Monks
Quality
Circle
Metode
pengelompokan karyawan dalam unit-unit kecil yang bekerja bersama-sama untuk
meningkatkan kualitas dan proses produksi guna mencapai tujuan perusahaan
Syarat
kesuksesan Quality Circle adalah
Ø Cerdas
: memilki kemampuan analisis statistic dan desain kerja serta memhami aspek
pekerjaan
Ø Partisipan
terdidik sebagai suatu tim dan memiliki semangat kelompok
Tiga
Prinsip Quality Circle :
Menigkatkan
kualitas secara terus-menerus dan berkesinambungan
setiap
proses focus pada hasil yang lebih baik dari sebelumnya
kualitas merupakan
tangungjawab semua karyawan
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.