KULIAH PUBLIK: bisnis

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Showing posts with label bisnis. Show all posts
Showing posts with label bisnis. Show all posts

Thursday, November 11, 2021

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini


 

Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ekonomi diakui alami pelemahan cukup signifikan.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (21/9/2021), mengatakan bahwa Ekonomi Indonesia diperkirakan terus berlanjut sejalan dengan vaksiansi, ekspor yang kuat, pembukaan sektor-sektor semakin kuat dan dari fiskal dan moneter. Pertumbuhan ekonomi pada 2021 diperkirakan tetap kisaran proyeksi BI 3,5% sampai 4,3%. Di dalam negeri, perekonomian domestik membaik bertahap dipengaruhi mobilitas masyarakat dengan pelonggaran PPKM sebagai respons penanganan covid yang semakin baik Agustus hingga September 2021 aktivitas domestik baik.

Bank Indonesia (BI) memandang pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut. Diperkirakan hingga akhir tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,5-4,3%. Perbaikan pada sisi eksternal, yang ditandai dengan neraca pembayaran indonesia (NPI) didorong oleh surplus neraca perdagangan. Neraca perdagangan US$ 4,7 miliar surplus, tertinggi sejak Desember 2006, dipengaruhi peningkatan ekspor komoditas utama, cpo, biji logam. Inflasi juga terjaga rendah karena belum kuatnya permintaan domestik. "BI komitmen menjaga stabilitas harga melalui pusat dan daerah TPI dan TPID, guna menjaga inflasi ihk pada kisaran target 3,5% plus minus 1% pada 2021 dan 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut optimisme pelaku bisnis pada triwulan I 2019 akan lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Kendati demikian, kondisi bisnis masih terus tumbuh, meski tak kencang di tengah pelemahan ekonomi global. Nilai indeks tendensi bisnis Indonesia pada triwulan I 2019 menurut survei pada sekitar 5.000 pelaku usaha adalah 103,54. Angka itu lebih rendah ketimbang pada triwulan IV yang mencapai 104,71. Indeks tendensi bisnis 103,54 persen terutama karena order dari luar negeri. Pengusaha sudah membaca prediksi dari berbagai lembaga keuangan bahwa ekonomi Indonesia tahun ini tak mudah dilalui, masih ada perang dagang dan pengaruhnya pada harga komoditas.

Menurut komponen pembentuk, tercatat hanya order dari luar negeri yang nilainya kurang dari 100 yakni hanya 99,04, sedangkan order dari dalam negeri 108,49, harga jual produk 105,89, dan order barang input 100,74. Sementara, peningkatan kondisi bisnis diperkirakan terjadi pada 14 kategori lapangan usaha. Yang paling tinggi terjadi pada jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencapai 118,09, real estate 116,28, dan jasa keuangan dan asuransi 115,23. Sedangkan terendah pada jasa lainnya administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, 96,01 pada pertambangan dan penggalian, lalu 96,64 jasa lainnya. Angka yang masih di atas 100, menunjukkan kondisi bisnis Indonesia masih bagus. “Kondisi bisnis masih terus tumbuh, namun tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan lebih rendah.

Setelah dilakukan survei ke 34 provinsi menurut prediksi BPS terjadi penurunan keyakinan, juga terjadi pada sisi indeks tendensi konsumen. Indeks pada triwulan I 2019 diperkirakan sebesar 104,03 yang menunjukkan kondisi ekonomi konsumen akan meningkat, namun dengan optimisme yang lebih rendah jika dibandingkan triwulan IV 2018 yang sebesar 110,54.

Survei Indikator Politik Indonesia menemukan sebagian besar masyarakat menganggap kondisi ekonomi nasional buruk, terutama saat pandemi Covid-19 saat ini. Sebanyak 44,1% responden menilai kondisi ekonomi masih buruk, sementara yang berpendapat baik hanya 16,1%. Survei yang dilakukan Indikator tersebut berlangsung pada September 2021 dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.  Sejak September, ada 30,6% yang mengatakan buruk, 7,4% mengatakan sangat buruk terhadap isu ekonomi nasional. Kalau ditotal 44% mengatakan ekonomi nasional dalam keadaan buruk. Sisanya, sekitar 33,3% responden menilai kondisi ekonomi nasional sedang saja, 0,7% menjawab ekonomi sangat baik, dan sisanya 5,7% responden tidak menjawab. Responden yang mengatakan ekonomi nasional lebih buruk saat pandemi Covid-19 mempunyai latar belakang pekerjaan di sektor informal. Umumnya mereka yang tidak memiliki fix income (pendapatan tetap), sektor informal.

Berdasarkan laporan Indikator, sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 - Juni 2021. Sebanyak 296.982 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 3 tahun terakhir. Secara rata-rata, sekitar 71% di antaranya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 7.250 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yakni, sebanyak 1.200 responden. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menanggapi hasil survei ini, dan menyampaikan bahwa temuan Indikator terkait ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional itu tidak terlalu menggembirakan bagi pemerintah. Meski demikian, pemerintah terus berupaya memulihkan ekonomi nasional. Hasilnya, kondisi ekonomi Indonesia sudah lebih baik dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. Kuartal keempat pertumbuhan ekonomi kita pada 2020 hampir minus 3, tapi kuartal I 2021 tumbuh sampai 0,75. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 menunjukkan kenaikan siginifikan sebesar 7,07%. Perekonomian Indonesia akan berangsur membaik. Pemerintah bersama jajarannya menjalankan sejumlah strategi agar kondisi ekonomi nasional terus membaik dan berbanding lurus dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Strategi ke depan agar kepercayaan publik tetap terjadi, dalam ekonomi penciptaan lapangan kerja yang berkualitas tetap dijaga. Kemudian mendorong kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Dihimbau seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan kolaborasi ekonomi demi memperbaiki kondisi saat ini. Selain itu, investor diminta untuk berinvestasi di sejumlah daerah agar dapat berkolaborasi dan mendorong perkembangan usaha, menengah, kecil, dan mikro (UMKM). Pada akhirnya, hal itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional secara masif.

Ini Tanda tanda Bisnis Anda Punya Kondisi Keuangan yang Sehat

1. Tingkat Pengeluaran Tidak Melebihi Pemasukan.

Keuntungan hanya bisa terjadi apabila jumlah pemasukan melebihi pengeluaran. Masalahnya, jika bisnis Anda mengalami pemasukan tinggi, kemungkinan besar pengeluaran akan ikut meningkat. Oleh karena itu, Anda harus mengatur strategi agar peningkatan pengeluaran tersebut sejalan dengan peningkatan keuntungan. Misalnya, apabila keuntungan Anda meningkat sebanyak 5% selama periode waktu tertentu, pastikan pengeluaran bisnis Anda juga tidak lebih dari 5% selama periode waktu yang sama.

2 Mempunyai Dana Cadangan

Tidak ada yang benar-benar tahu kondisi bisnis Anda di masa depan. Misalnya, salah satu klien besar tiba-tiba membatalkan kontrak sehingga Anda kehilangan sebagian besar pemasukan. Hal tersebut pasti akan mengubah kondisi bisnis Anda, membuat Anda harus melakukan adaptasi seperti pemotongan anggaran keuangan pada sektor-sektor tertentu. Oleh sebab itu, bisnis Anda baru bisa dikatakan sehat apabila Anda memiliki dana cadangan. Dana cadangan akan membantu bisnis Anda untuk tetap beroperasi jika terjadi hal-hal di luar rencana.

3 Pertumbuhan Positif Saldo Uang Tunai Anda.

Sebagian besar pebisnis biasanya akan langsung menginvestasikan kembali kkentungannya ke bisnis mereka agar terus berkembang. Namun, ingatlah bahwa hal tersebut bisa membuat saldo uang tunai Anda berkurang meskipun aset berlimpah. Ketika Anda mendadak membutuhkan uang tunai, Anda pun terpaksa berutang untuk menutupi kekurangan uang tunai tersebut. Padahal, utang biasanya tidak terlepas dari bunga, yang tentu akan membuat Anda mengeluarkan lebih banyak uang untuk melunasinya. Jadi lebih baik Anda membagi keuntungan perusahaan untuk diinvestasikan sedikit ke dalam bisnis dan sisanya digunakan untuk mengisi dana cadangan.

4 Tingkat Rasio Utang Cenderung Rendah

Ada dua jenis rasio utang yang perlu Anda perhatikan, yaitu rasio utang dengan aset (debt-to-assets ratio) dan rasio utang dengan ekuitas (debt-to-equity ratio). Debt-to-assets ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai dengan total uang. Sedangkan, debt-to-equity ratio adalah rasio yang digunakan para analisis dan investor untuk melihat seberapa besar utang perusahaan jika dibandingkan ekuitas perusahaan atau para pemegang saham.

Idealnya, bisnis yang sehat memiliki tingkat rasio utang rendah. Namun, khusus debt-to-asset, Anda harus menjaga agar rasio utang dan aset berada pada kondisi maksimal 1:2.

Apabila kondisi keuangan bisnis Anda menunjukkan keempat tanda di atas, Anda tidak perlu khawatir karena artinya bisnis Anda memiliki kondisi keuangan yang sehat.

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kondisi keuangan bisnis yang sehat adalah dengan rutin membuat laporan keuangan. Dengan begitu, Anda bisa selalu mengetahui kondisi terkini keuangan bisnis Anda dan memastikannya selalu target.


Baca juga :

www.jurnal.id

www.cnbcindonesia.com

https://katadata.co.id

Thursday, May 27, 2021

Kebijakan Pemerintah Mengembangkan Industri Furnitur Dan Woodworking


 Instrumen-instrumen kebijakan pemerintah.

 

Dalam rangka mengembangkan industri furnitur dan woodworking antara lain, fasilitasi pusat logistik bahan baku, program revitalisasi mesin atau peralatan, fasilitasi politeknik furnitur, program pengembangan desain furnitur.

Lalu, insentif tax holiday, tax allowance, super deduction tax untuk reseach and development (R&D) dan vokasi, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), serta Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Selanjutnya, ketersediaan bahan baku yang melimpah sebagai comparative advantage, serta didukung dengan kemudahan iklim berusaha Pemerintah melalui UU 11/2020 tentang Cipta Kerja diharapkan juga dapat mewujudkan industri yang menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, dan berwawasan lingkungan," tukasnya.

 

 

Perluasan Investasi Pabrik Pintu Kayu dengan Tingkatkan Produksi

 

Selasa (25/5/2021) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan perluasan investasi PT. Woodone Integra Indonesia senilai Rp255,8 miliar di Sidoarjo, Jawa Timur. Investasi ini dilakukan untuk pengembangan produk pintu dari kayu.

Secara keseluruhan, perusahaan memproduksi barang bangunan dari kayu dan komponen bahan bangunan dari kayu yang meliputi wooden step, pintu kayu, stair riser, kusen kayu, list kayu/architrave, dan plinth kayu/skirting. Produk utama saat ini adalah pintu kayu dengan kapasitas produksi 35.000 set per bulan.

Selama ini, perkembangan permintaan global produk industri furnitur dan woodworking secara keseluruhan sangat menjanjikan. Hal ini tercermin dari meningkatnya pendapatan industri baik yang diperoleh dari dalam negeri maupun ekspor, ujar Menperin Agus dalam pernyataannya, Rabu (26/5).

"Ekspor produk furnitur (HS 9401-9403) di tahun 2020 mengalami peningkatan dengan nilai USD1,91 miliar atau meningkat 7.6 persen dari tahun 2019 yaitu senilai USD1.77 miliar," ungkapnya.

Pola belanja furnitur dan renovasi rumah, termasuk pintu melalui gawai atau belanja online juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Dalam hal belanja rumah tangga, pandemi mengakibatkan adanya fenomena reorganisasi signifikan belanja rumah tangga akibat pandemi. Yaitu peralihan dari hiburan, pariwisata dan transportasi, ke sektor lain seperti produk teknologi dan kebutuhan menata atau renovasi rumah, kata Menperin.

"PT. Woodone Integra Indonesia tentu telah memahami besarnya pasar konsumen dalam negeri Indonesia maupun pasar ekspor. Dukungan bahan baku dan permesinan yang canggih, efisien dan ramah lingkungan diharapkan dapat menunjang kelancaran produksi kedepannya. Perusahaan tersebut pada hari ini juga melakukan ekspor ke-1000 untuk pintu kayu sejumlah tiga container dengan nilai mencapai USD120.000. Pada bulan Maret 2021, perusahaan telah mengirimkan sejumlah 35.450 set pintu serta 3.570 set tangga/BC.

Perusahaan tersebut masih berpeluang untuk meningkatkan produksinya. Guna mendorong terus tumbuhnya investasi pada industri furnitur di tanah air, Kementerian Perindsutrian juga terus memberikan fasilitas kemudahan iklim berusaha terutama antisipasi penyediaan faktor-faktor produksi utama yaitu bahan baku, modal, dan tenaga kerja. Pemerintah mendorong agar Woodone bisa memproduksi hingga 100.000 set pintu per bulan.

Sunday, June 09, 2019

Fintech, Pemain Asing Dalam Sistem Finansial

Operasi Abu-abu

Kehadiran lembaga pinjaman berbasis online lewat teknologi finansial (tekfin) saat ini semakin menambah urgensi pentingnya perlindungan terhadap data pribadi. Kehadiran tekfin yang seharusnya bisa menjadi alternatif masyarakat dalam mengakses kebutuhan finansial justru tercemar karena adanya kasus-kasus yang mengatasnamakan/ mengakui perusahaannya sebagai perusaahaan tekfin, padahal basis usaha mereka sangat erat kaitannya dengan praktik pinjaman yang menarik bunga tinggi. Kebanyakan pinjaman berbasis online ini bergerak di jasa peer-to-peer lending (P2P Lending), beroperasi secara ilegal dan tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Idealnya, kelahiran fintech bisa mendisrupsi peran agen. Skema penyaluran pinjaman bisa langsung antara kreditur (P2P lending) dengan debitur, tidak melibatkan offline channel. Namun, pada segmen pasar seperti UMKM masih belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan skema seperti itu. Selain agen, disebutkan bahwa hampir semua fintech memiliki perantara seperti lending partner, contohnya koperasi. Melalui skema inilah online lender atau investor mendistribusikan dana melalui rekanannya, seperti agen, baik berbentuk koperasi atau badan usaha lainnya

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida menyebutkan peran agen dalam menggarap UMKM masih penting. UMKM masih belum mengenal teknologi dengan baik, oleh karena itu pencarian informasi belum menggunakan situs atau media sosial. Nah, pada gap inilah bisa diisi oleh peran agen. Perusahaan financial technology (fintech) tetap membutuhkan agen atau offline channel dalam menggarap pasar usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk saat ini. Bisa jadi ini pula yang membuat banyak perusahaan fintech, seperti peer to peer (P2P) lending lebih memilih pasar pinjaman darurat yang cenderung pinjaman konsumer, bukan pinjaman produktif.

Bagaimanapun juga, UMKM adalah pasar yang gemuk untuk lembaga jasa keuangan. Pasar ini sangat layak digarap. Nurhaida memaparkan, sebanyak 70% UMKM masih belum memiliki akses pembiayaan di Indonesia. Hanya 30% dari jumlah UMKM di Indonesia yang sudah bisa akses keuangan, baik melalui bank dan nonbank. Pembiayaan menjadi salah satu faktor penting bagi UMKM karena bagian dari darah pengembangan bisnis atau naik kelas ke level yang lebih tinggi.

Bank atau nonbank tidak bisa membiayai karena beberapa hal. Letak UMKM yang di pelosok Tanah Air tidak memungkinkan dijangkau oleh bank dan nonbank. Bila pun akan digarap akan memakan biaya yang sangat besar. Problem UMKM yang tidak memiliki administrasi pendirian usaha, laporan keuangan, dan lain-lain menjadi faktor pengganjal untuk melenggangkantongi pinjaman. Dan satu lagi, faktor agunan menjadi paling banyak dihadapi oleh UMKM. Banyak UMKM yang tidak memiliki agunan sebagaimana yang lazim diprasyaratkan bank dalam pengajuan pinjaman.

Bank versus Fintech

Belakangan ini memang kehadiran fintech dianggap sebagai disruptor bagi pelaku institusi keuangan yang ada. Di sisi lain, kehadiran fintech yang masih memiliki keterbatasan akses langsung pada instrumen pasar modal, membuka peluang bagi institusi keuangan untuk berkolaborasi dan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.

"Sudah waktunya bagi institusi keuangan, khususnya broker untuk membuka diri dengan bermitra dan berinovasi bersama fintech. Tidak dapat dihindari, kolaborasi adalah kata kunci bagi fintech dan institusi keuangan. Hadirnya open API menjadi jembatan bagi perusahaan fintech untuk memberikan layanan investasi terintegrasi. Kini nasabah dapat menikmati investment journey yang cukup dari aplikasi yang disediakan perusahaan fintech. Melalui hal tersebut, perusahaan fintech tidak harus memikirkan investasi khusus dalam membangun ekosistem pasar modal yang menjadikan aplikasinya sebagai one stop solution bagi nasabahnya. Nasabah pun tidak perlu repot lagi mencari aplikasi broker untuk memenuhi kebutuhan investasinya," ungkap Idah Tjung dalam acara Fintech and Financial Institutions: Collaboration through Open API yang digagas Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) di Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Aspek Penting Bagi Para Pelaku Fintech

Dalam paparan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dibawakan oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida belum lama ini, terpapar analisis mengenai aspek perlindungan konsumen pada layanan financial technology (fintech). Aspek-aspek ini harus menjadi pertimbangan dasar saat akan menggunakan jasa atau produk fintech. Baik peer to peer (P2P) lending ataupun fintech lainnya. Bila tidak ada aspek-aspek tersebut pada fintech, masyarakat lebih baik menjaga jarak alias menjauh saja dari perusahaan fintech tersebut. Ada empat aspek yang harus menjadi perhatian para pelaku fintech di Indonesia. Ini pun harus dipahami dan dijadikan pertimbangan oleh masyarakat saat ingin menggunakan fintech.

Pertama, kelengkapan informasi dan transparansi produk atau layanan. Kelengkapan tersebut antara lain meliputi penyediaan informasi secara lengkap terkait produk yang ditawarkan. Termasuk saat ada pembaruan pada produk, harus diinformasikan secara gamblang kepada masyarakat. Penting juga menjadi perhatian bagi perusahaan fintech menyediakan kanal informasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Aspek informasi yang harus disampaikan, antara lain biaya, kewajiban konsumen, syarat dan ketentuan, serta penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Tak terkecuali saat berkomunikasi melalui iklan atau pemasaran produk atau jasa dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Kedua, penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa konsumen. Dalam masalah pengaduan dan sengketa, sudah semestinya fintech menyediakan jalur atau kanal kontak penerimaan pengaduan. Perusahaan fintech harusnya menyediakan unit atau fungsi serta prosedur standar penanganan pengaduan konsumen.
Ketiga. Tak kalah penting menyediakan informasi mekanisme alternatif penyelesaian sengketa. Masyarakat perlu berpikir seribu kali apabila perusahaan fintech tidak memiliki hal-hal tersebut. Selain kedua aspek tersebut, aspek ketiga yang harus menjadi pertimbangan masyarakat adalah keandalan sistem layanan. Dalam aspek ini, perusahaan fintech harus memiliki sistem keamanan dan aplikasi yang aman dan tersertifikasi.
Keempat. Tak hanya berhenti sampai di situ, penyedia jasa keuangan berbasis teknologi harus selalu melakukan pemeriksaan dan penyempurnaan sistem secara berkesinambungan. Memang aspek ini tidak mudah "diraba" oleh konsumen. Namun, hal ini bisa ditanyakan ke perusahaan fintech, dan yang paling mudah dirasakan adalah perubahan atau penambahan fitur-fitur yang disediakan. Ini juga jadi isu yang sangat penting dan belakangan menjadi sorotan, yakni data pribadi konsumen. Oleh karena itu, aspek perlindungan terhadap data pribadi (cyber security) harus bisa digaransi oleh perusahaan fintech. Konsumen memiliki hak untuk meminta penjelasan soal penggunaan informasi dan data yang diberikan. Di sisi penyedia fintech, mereka wajib melakukan enkripsi data yang berkaitan dengan konsumen. Data pribadi nasabah bisa dijamin keamanannya, termasuk manajemen akses data yang bisa memitigasi kebocoran data.

Fintech Berpotensi Mengganggu System Keuangan

Seperti dikutip dari laman Reuters, menurut Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde, kemunculan raksasa teknologi menggunakan big data dan artificial intelligence akan menyebabkan disrupsi signifikan bagi sistem finansial dunia. Lagarde punya pandangan yang pro status quo. Alih-alih melihat financial technology (fintech) sebagai alat pemerataan, sebagaimana banyak dilihat oleh para ahli IT, Lagarde justru takut fintech akan mengganggu stabilitas sistem finansial, yang dikuasai oleh para pemain besar Barat.
"Disrupsi yang signifikan bagi lanskap finansial akan datang dari perusahaan big tech raksasa," kata Lagarde.
Perusahaan-perusahaan ini, menurut Lagarde, yang akan menggunakan big data konsumen untuk menawarkan produk-produk keuangan sesuai kebutuhan. Bukan hanya big data, perusahaan-perusahaan ini juga akan menggunakan artificial intelligence. Hal ini dikatakan Lagarde pada acara simposium pada teknologi finansial yang diadakan di sela-sela acara pertemuan menkeu G20 di Fukuoka, Jepang.
Menurut Lagarde, titik pentingnya adalah walaupun di satu sisi inovasi ini akan memodernisasi pasar finansial, tapi hal ini juga bisa membuat pasar keuangan menjadi tidak stabil.
"Karena pasar keuangan akan menjadi di bawah pengendalian sedikit raksasa teknologi. Contoh China. Sekitar lima tahun China pertumbuhan teknologi finansial luar biasa, jutaan bisa masuk ke produk finansial dan tercipta lapangan kerja baru. Tapi hal ini menyebabkan hanya dua perusahaan yang mengontrol 90% dari mobile payment," tegasnya. 

Karena itu Lagarde mengajak para regulator di negara G20 untuk sama-sama memperhatikan hal ini, dan memberikan regulasi secara tepat. Agar, di satu sisi tidak menganggu stabilitas sistem finansial. Di sisi lain, tetap membiarkan inovasi berkembang.

Konsumen Indonesia Belum Terlindungi Hukum

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania menyebut pemerintah perlu mendorong dan mengefektifkan perlindungan atas data pribadi. Di saat yang bersamaan, pemerintah juga terus menggalakan transaksi keuangan digital dan mendorong terwujudnya cashless society di mana peredaran uang secara fisik dibatasi. Namun minimnya penegakan hukum atas kasus penyalahgunaan data pribadi juga menjadi hambatan. RUU Perlindungan Data Pribadi harus segera difinalisasikan. Urgensi perlindungan data pribadi di era globalisasi seperti sekarang ini merupakan hal yang sangat penting mengingat informasi dapat dengan mudah diakses, disimpan dan disebarkan oleh siapapun.
“Namun pengesahan RUU ini juga tidak akan efektif kalau tidak diikuti oleh adanya penegakan hukum yang konkret untuk menimbulkan efek jera dan juga menjaga ekosistem bisnis supaya kondusif. Pengesahan RUU ini juga idealnya harus melihat semua aspek yang berkaitan dengan proteksi data pribadi masyarakat,” terang Galuh.

Galuh mengungkapkan, praktek pinjaman-pinjaman berbasis online tersebut sangat rawan terhadap praktik jual beli data pribadi. Selain karena mudahnya peminjam memberikan data pribadinya supaya mendapatkan pinjaman,  masyarakat juga belum mendapatkan edukasi yang memadai mengenai pentingnya perlindungan atas data pribadi.
“Kondisi ini diperparah dengan munculnya cara-cara penagihan hutang yang memungkinkan perusahaan mengakses data pribadi si peminjam untuk menagih hutang lewat kerabat, teman, maupun kolega yang terdapat dalam kontak-kontak tersebut. Buntutnya, hal ini dapat berakhir pada ancaman dan kekerasan kepada si peminjam,” jelasnya.

Walaupun OJK sudah melarang penyelenggara pinjaman untuk mengakses kontak dan informasi pribadi peminjam, namun peraturan tersebut terbatas hanya untuk mengatur para perusahaan yang sudah terdaftar secara legal. Faktanya, kebanyakan penyalahgunaan data justru dilakukan oleh perusahan-perusahaan yang tidak terdaftar sehingga OJK tidak mempunyai kewenangan untuk menindaklanjuti. Kurangnya penegakan hukum yang jelas salah satunya di kebocoran data pinjaman berbasis online ilegal inilah yang dapat dipertimbangkan dalam RUU Perlindungan Data Pribadi. Solusi terhadap permasalahan perlindungan data pinjaman online baik legal maupun ilegal dapat dijabarkan dengan ketentuan yang jelas. Di satu sisi, edukasi terhadap masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memberikan data pribadi juga penting untuk dilakukan.

Bank Indonesia (BI) akan mendorong digital open banking melalui standardisasi teknologi API (Application Programming Interface) terbuka (open API). Langkah itu jadi bagian perwujudan visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) hingga 2025. Saat ini, teknologi API sudah banyak digunakan oleh pemain di sektor keuangan, baik itu perbankan maupun teknologi finansial (teknologi finansial). Namun, belum ada standardisasi terkait hal tersebut.
"Setelah ini kami akan inisiasi standardisasi open API sehingga kolaborasi akan terjadi dengan cepat. Sebenarnya kolaborasi itu sudah terjadi antara perbankan dan fintech. Contohnya pengisian ulang uang digital bisa dilakukan lewat layanan perbankan. Open API semacam colokan listrik, tapi harus distandardisasi," ujar Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Erwin Haryono di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Jika standardisasi itu telah dilakukan, maka akan tercipta inovasi model bisnis yang beragam di sektor keuangan digital. Hal serupa telah diterapkan di negara tetangga, Singapura.
"Di Singapura ada banyak inovasi model bisnis (berkat standardisasi), itu inovasi sektor finansial yang kami inginkan. Kami sangan encourage untuk terciptanya kolaborasi itu," papar Erwin kepada pers.

BI mengatakan, pihaknya akan berdiskusi lebih dulu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku industri. Setelahnya, alurnya akan ditentukan bersama. Belum diketahui waktu pasti dari wacana standardisasi open API tersebut, sebab langkah untuk mewujudkan visi dalam cetak biru (blue-print) BI akan dilakukan secara bertahap sampai 2025.

Meningkatnya teknologi memang telah membawa kita pada kemajuan hidup, tetapi sebagai konsumen tetaplah bijak dalam bertransaksi.
Semoga bermanfaat

Simber : www.wartaekonomi.co.id

Thursday, June 06, 2019

"Jangan pernah merasa aman di posisi nyaman"

Kisah sukses pedagang “pengampas” menjadi minimarket dengan omzet belasan juta sehari


Diawali Modal Rp 125.000, Menggenjot Becak Sebagai pedagang “pengampas”

H. Azwari Siregar (45), Lulusan sebuah universitas di Mesir, yang juga sempat menjadi dosen sukses menjalankan usaha toko berkonsep minimarket. Bagaimana kisahnya?
Azwari yang biasa disapa Jojo tersebut, pada tahun 1998, kembali ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara, setelah menyelesaikan studi tafsir hadits di Mesir. Sepulang menimba ilmu di negeri orang, Jojo mengabdi sebagai dosen honorer di dua universitas swasta di Medan. Saat itu, Jojo merasa tak mendapatkan hasil yang layak.

Sekitar 1,5 tahun menjadi dosen, ia memutuskan untuk “banting setir” dengan mulai merintis usaha sebagai pedagang, mengikuti jejak ayahnya. Ia bertekad ingin berdikari, tak meminta modal dan bantuan keluarga. Pada tahun 2000, ia mulai membuka toko kecil-kecilan di kawasan Medan Johor dan menjadi “pengampas” yang mengantarkan sendiri barang dari satu toko ke toko lainnya menggunakan becak.
“Karena saya pikir, kalau saya hanya diam di toko, omzet saya enggak akan bertambah,” kata Jojo.
Tak sedikit yang mencibir dan memandang Jojo sebelah mata. Ada saja yang nyeletuk, ‘Kuliah jauh-jauh cuma jadi pedagang, narik becak. Mending kuliah di sini saja’. Tapi ia tidak peduli cemoohan seperti itu.

Sekitar dua tahun mengelola toko dan menjadi pengampas, Jojo mulai berpikir untuk membesarkan tokonya. Pada 2002, dengan modal Rp 125.000, ia ingin mengisi tokonya dengan barang dagangan yang lebih banyak. Saat itu, tantangannya adalah mencari pedagang grosir yang mau memberikan kepercayaan memasok barang ke tokonya. Ketika melakukan upaya ini, Jojo berbekal nama bapaknya yang sudah dikenal untuk mendapatkan kepercayaan tersebut. Akan tetapi, hal ini ternyata tak membantu. Setelah lebih dari 10 orang didatangi, hanya ada satu orang yang memercayai Jojo, meski sebelumnya mereka belum saling mengenal.
“Dari 10 orang yang saya jumpai, ada 1 yang percaya sama saya, dia marga Purba. Dia percaya sama saya, dia antar barang dua becak. Saya sampai enggak bisa tidur dua malam, memikirkan bagaimana saya melunasi barang-barang yang saya ambil ini,” kata Jojo.
Barang yang dikirimkan ke toko Jojo total senilai Rp 2,5 juta. “Saya cuma kasih uang Rp 125.000 karena saat itu saya punyanya cuma segitu,” ujar dia.
Jojo tak patah semangat. Berapa pun penghasilan yang didapatkannya setiap hari ia setorkan kepada pedagang grosir itu untuk mencicil utangnya. Cara ini dilakukannya untuk menjaga kepercayaan dan menunjukkan kesungguhan dalam berbisnis. “Saya terus memutar otak, bagaimana agar kepercayaan semakin besar. Saya belajar dari teman-teman. Ambil barang paling mahal. Saat itu saya ambil gula. Jadi, misal gula 1 goni modal Rp 425 ribu, saya jual Rp 420.000. Saya rugi Rp 5.000. Tapi, saya kemudian jualan minuman jeruk yang kalau dihitung-hitung, saya bisa dapat untung Rp 100.000. Rugi Rp 5.000, dapat untung dari yang lain Rp 100.000. Jadi saya bisa saving Rp 95.000” papar Jojo.
Ternyata, caranya itu berhasil. Jojo mendapatkan kepercayaan yang lebih besar, bahkan bisa mendapatkan pasokan barang bernilai hingga ratusan juta rupiah.

Kembangkan Konsep Toko hingga Beromzet Belasan Juta Sehari
Pada 2008, toko Jojo sempat bergabung dengan Sampoerna Retail Community (SRC) yang saat itu masih bernama Medan Retail Community. SRC adalah wadah bagi para pelaku UKM Indonesia yang dibina secara konsisten oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) agar semakin berkembang. Setelah diluncurkan 11 tahun silam, kini lebih dari 105.000 toko kelontong berada di bawah binaan SRC. Akan tetapi, Jojo sempat vakum hingga akhirnya bergabung kembali pada 2013.
Ia mengakui, inilah titik balik kemajuan usahanya. Jojo menyadari bahwa kerapian dan fisik toko yang layak akan menentukan kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Efek jangka panjangnya, mendapatkan kepercayaan pelanggan dan omzet pun meningkat tajam. Dari pendampingan SRC, Jojo tidak hanya memeroleh edukasi dalam menata toko, tetapi juga strategi pemasaran, pengembangan SDM, hingga manajemen keuangan.
“Dari toko saya yang biasa-biasa saja, saya belajar bahwa dengan perubahan yang drastis dari tampilan toko, akan berpengaruh ke banyak hal. Kunjungan konsumen sampai omzet,” kisah dia.
Jika sebelumnya omzet toko di kisaran Rp 2 juta hingga Rp 3 juta sehari, dengan berbagai perubahan yang dilakukan, “SRC Fatih” milik Jojo kini memiliki omzet hingga belasan juta per hari. Bahkan, kini toko Jojo dikontrak eksklusif oleh sebuah produsen minuman ringan untuk digandeng sebagai mitra supplier.
“Awalnya ya karena mereka senang dengan tampilan toko saya, sampai saya dikontrak eksklusif oleh supplier minuman itu,” cerita Jojo dengan berseri-seri.
Ia mengungkapkan, pembenahan yang dilakukannya tak hanya dari sisi tampilan dan kerapian toko, tetapi juga sistem pengelolaan toko yang lebih modern. Sekarang, Jojo mengklaim ia mampu bersaing dengan toko waralaba yang saat itu menjamur di berbagai penjuru.
“Dengan didampingi SRC, saya sudah pakai digital semua sejak 2016. Sudah pakai mesin barcode, sudah pakai karyawan sendiri. Saya punya 3 karyawan. Dan saya dapat kesempatan itu berbagai pelatihan, semuanya untuk kemajuan toko,” kata Jojo.

Tak Mau Berada di Zona Nyaman
Meski sudah mapan dengan omzet belasan juta rupiah sehari, Jojo tak cepat puas. Bagi dia, tak boleh merasa aman di zona nyaman. Jojo pun memetik banyak manfaat untuk saling membesarkan usaha dari komunitas SRC.
Selain tetap mengikuti berbagai pelatihan, bersama para anggota SRC lainnya yang tergabung dalam paguyuban, ia mengembangkan sejumlah inovasi. Misalnya, ada anggota SRC yang memproduksi es krim, maka produk ini dipasarkan melalui jaringan SRC. Lama kelamaan, produksi dan penjualan semakin meningkat.
Inovasi lainnya adalah aplikasi “AYO SRC” yang baru saja diluncurkan awal Mei lalu untuk memudahkan akses para toko kelontong berbagi ilmu bisnis, mendapat informasi mengenai pembinaan UKM Sampoerna, dan memudahkan proses pengelolaan toko. Peluncuran aplikasi ini juga turut mendukung proses literasi dan infrastruktur berbasis digital pada pengembangan bisnis dan penciptaan peluang.
“Ini kan namanya saling menguntungkan, kita besar sama-sama. Saya juga mulai merambah jadi trader. Ambil barang di grosir, kalau ada lelang saya ambil, kemudian saya drop ke komunitas SRC. Intinya saling support,” kata dia.
Tak hanya toko, Jojo juga selalu mengingat prinsip yang ditekankan SRC untuk mengembangkan bisnis. Kini, ia menekuni bisnis suplemen nutrisi.
“Jangan pernah merasa aman di posisi nyaman. Di mana pun kita buka keran. Kalau hanya berkembang di satu titik, siap-siap tergilas,” ujar Jojo.


sumber : kumparan.com

Thursday, September 20, 2018

Viral! Inilah Fakta Bisnis Bakso Tusuk Yang Menguntungkan Itu


Ketika mendengar kata bakso, mungkin kita akan terbayang pada makanan berkuah yang disajikan dalam mangkuk, dan memakai mi beserta sayur sebagai pelengkap. Namun, berbeda dengan yang disajikan oleh Sainah (51), warga Padukuhan Miri, Sriharjo, Imogiri, Bantul. Bakso buatannya tidak memakai kuah, namun hanya ditusuk dalam sebatang lidi yang telah dihaluskan. Varian yang dikembangkannya pun beraneka macam, dari mulai bakso tusuk bakar, goreng hingga rebus. Ada juga yang dibalut tahu, menjadi tahu bakso.

Bisnis jajanan yang dijual Sainah memang tampak sepele. Namun, siapa sangka, di warung miliknya yang terletak di jalan Siluk Imogiri, Rt 04, Sriharjo, Bantul, dari bisnis bakso tusuk itu ia mampu meraup omzet Rp8 juta hingga Rp10 juta setiap harinya. Dari bisnis jajanan ini pula, perempuan sederhana ini mampu mempekerjakan 24 karyawan.

Dikutip dari situs Antara, Sainah merupakan salah satu peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah mandiri. Sainah yang merupakan warga Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta kemudian menceritakan kisah jatuh bangun membesarkan usaha bakso tusuk hingga sukses seperti sekarang. Semua berawal ketika bergabung menjadi peserta PKH pada 2009.

Sebelumnya Sainah menjadi korban bencana gempa bumi yang terjadi di daerah tersebut sehingga suami yang bekerja sebagai buruh harian kehilangan pekerjaan. Sebagai ibu rumah tangga, Sainah mulai berpikir untuk membantu perekonomian keluarga dengan berjualan tempura kecil-kecilan dengan juragan. Ia mulai mencari informasi dan akhirnya mengajukan diri untuk menjadi peserta PKH. Setelah menjadi peserta, tidak lama ia mendapatkan bantuan modal usaha melalui program Kelompok Usaha Bersama (Kube) dari Kementerian Sosial sebesar Rp1 juta. Modal usaha tersebut ia manfaatkan untuk berinovasi membuat bakso tusuk. "Saya bikin bakso tusuk yang belum ada sama sekali di daerah saya dan ini ide saya sendiri," kata ibu tiga anak tersebut.

Saat ini ia sudah keluar dari kepesertaan PKH secara mandiri. Berkat kesuksesannya, ia menjadi narasumber kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pengembangan usaha yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menginspirasi para peserta PKH lainnya. Bu Sainah adalah salah satu peserta PKH yang sabar dan tidak ingin segera menggunakan bantuannya, tapi digunakan untuk pengembangan.

Warung Sainah memang tidak terlalu besar. Bercat hijau dan ruangannya bersekat dan ada dapur tempat pengolahan adonan bakso, tempat pengorengan dan pembakaran bakso dan ada pula ruangan cukup lebar berisi meja kecil tertata yang beralaskan tikar, tempat para pengunjung.

Sainah menceritakan, awal mula dirinya terjun dalam dunia usaha yang ia mulai sejak tahun 2007 silam. Awalnya, ia mengaku hanya berjualan tempura keliling menggunakan sepeda ontel. Pada tahun 2007 Sainah jualan tempura pakai sepeda, keliling kampung-kampung, sekolahan. Tempura itu diambil dari orang, setiap hari sistemnya setoran. Setiap hari kadang dapat Rp. 100 ribu sampai Rp. 150 ribu, itu uangnya buat setoran. Paling sisa bersih Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu. Hal itu ia lakoni selama hampir dua tahun.

Hingga suatu ketika, nalurinya untuk bangkit muncul. Ia mulai sharing kepada temannya sesama penjual keliling. Dari obrolan santai itu, Sainah mengaku mendapat masukan banyak dari teman-temannya, bahkan ada yang dengan senang hati bersedia mengajari cara membuat bakso. Padahal waktu itu Sainah belum tahu sama sekali cara membuat bakso.

Pertama kali Sainah mulai mencoba membuat bakso sendiri, dimulai pada tahun 2009. Waktu itu kebetulan ia bertemu dengan seorang teman yang menyarankan untuk masuk dalam anggota Program Keluarga Harapan (PKH). Dari program ini Sainah mendapat bantuan modal Rp1 juta. Uang Rp1 juta itu, bukan untuk belanja namun digunakan untuk kredit freezer sebesar Rp 500 ribu dan sisa Rp 500 ribu ia simpan. Dari uang simpanan Rp500 ribu itu, Sainah ambil untuk membeli tepung dan daging sebagai bahan pembuatan bakso sebesar Rp 40 Ribu. Belanja dengan uang Rp 40 Ribu, Sainah mampu memproduksi bakso sebanyak satu kilo. Bakso satu kilo itu dijajakan keliling dan baru habis selama 3 hari. Uangnya dapat Rp 80 ribu.

Sainah tampak haru ketika harus mengenang pedihnya pertama mulai merintis usaha. Kendati perputarannya sangat lamban, sampai tiga hari, ia mengaku tetap bersyukur lantaran bakso miliknya masih bisa laku terjual. Uang hasil penjualan itu dibelanjakan semuanya, biar muter makin besar makin besar. Lambat laun, perputaran hasil penjual bakso itu makin cepat dan terus membesar.

Meski bisnisnya kian hari terus membesar, bukan berarti ia tak memiliki rintangan. Sainah mengaku sering dicemooh banyak orang karena bakso yang ia jual dianggap aneh karena ditusuk dan tak berkuah. Kata orang orang, “masa bakso kok ditusuk, dicocol sambal?"  Namun, cemooh yang ia dapatkan selalu ia balas dengan senyuman.
“Kalau mau nyicip bakso tusuk saya boleh, nggak usah bayar nggak apa-apa," tutur Sainah waktu itu kepada orang-orang yang mencemoohnya.

Strategi ini ternyata membuahkan hasil. Usai mencoba bakso tusuk miliknya, orang-orang yang sempat mencemooh semakin ketagihan untuk membeli. Hasil dari kerja keras dan kegigihan yang dilakukan, bakso tusuk Sainah kini laku pesat. Bahkan ia sudah membuka cabang di beberapa tempat. Cabangnya ada di kampus institut Seni Indonesia (ISI), di Ganjuran, di Sewon, di Mrican SMK 2 Depok, dan depan kampus UII Kaliurang.

Untuk menjalankan usahanya, Sainah dibantu oleh 24 karyawan untuk membantu proses pembuatan dan penjualan bakso tusuk. Tingginya permintaan pasar, setiap hari Sainah mengaku mampu menghabiskan tepung sebanyak 80 kilogram, daging ayam 80 kilogram, dan daging sapi 12 kilogram. Omzetnya kalau hari biasa Senin sampai Kamis Rp 7 juta sampai Rp 8 juta. Kalau hari Jumat, Sabtu dan Minggu bisa Rp 10 Juta setiap harinya.


Usaha Bakso Tusuk Yang Menguntungkan

Ali pengusaha Bakso Tusuk memulai usaha pada tahun 2000 dengan modal awal Rp 90 ribu. “Alhamdulillah usaha ini saya jalani dengan tekun dan makin hari jualan bakso tusuk saya bertambah maju dengan tambahan armada gerobak hingga kini sekarang sudah ada 11 gerobak ,”ujar Ali.

Awal mula usaha Kamaludin sebelum membuka Wirausaha Bakso Tusuk dari Bekasi, Jawa Barat adalah dengan berjualan roti keliling. Ia kemudian beralih ke Bakso Tusuk karena usaha rotinya sepi. Ali, panggilan Kamaludin memulai usaha bakso tusuk berkat pemberian saudaranya untuk melanjutkan usaha bakso. Usaha itu dinamai Bakso Tusuk Kuah karena sesuai dengan bentuk dan kemasannya yaitu bakso yang ditusuk lalu diberi kuah dan ditambahkan bumbu lainnya seperti kecap dan sambal sesuai selera. Usaha Bakso Tusuk Ali dipasarkan pagi hari disekolah-sekolah lalu setelah menjelang siang  keliling hingga malam atau sampai dagangan habis.
Untuk pengolahan dan peracikan bumbu, Ali hanya dibantu Istrinya, Dian Rahmawati dan saudaranya, sedangkan untuk pemasaran dibantu oleh karyawan sebanyak sebelas orang. Dalam sehari Bakso Tusuk produksi Ali bisa menghasilkan puluhan bakso yang bahan dasarnya dari bahan asli tanpa pengawet seperti Ikan Tuna dan bahan lainnya. Rata-rata setiap hari Ali sanggup membuat bakso enam ember dengan masing-masing ember berisi bakso kira-kira 1000- 2000 butir. Bahan ikan tuna untuk baksonya dipilih karena harganya yang lebih miring sehingga terjangkau dan ia bisa mendapatkan untung lebih. Sementara jika menggunakan bahan selain ikan Tuna, ia mengaku tidak sanggup karena mahal dan harga produksinya melambung. Namun yang terpenting, bakso tusuk Ali tidak menggunakan bahan pengawet sehingga sangat sehat. Ali pun meyakini usaha Bakso Tusuk produksinya lebih unggul dan enak dibandingkan usaha makanan lainnya terbukti konsumennya setiap hari bertambah dan orderan untuk pesanan bertambah.
Harga Bakso Tusuk Ali dibandrol Rp 2000 per porsi dengan isi enam butir bakso. Persaingan usaha oleh sesama pengusaha bakso tusuk diakui oleh Ali tidak ada, sebab ia mengakui karena masing-masing sudah memiliki pasarnya. ”Karena secara tidak langsung pedagang Bakso Tusuk sudah memilik lahan atau tempat masing untuk memasarkan dagangannya dan kami menyadari itu semua tanpa harus ada peraturan atau perjanjian macam itulah dengan kata lain kita sudah saling kompromi antar pedagang. Soal kendala menjalankan usaha Bakso Tusuk diakui Ali memang ada, dalam usaha kadang sepi pembeli kadang ramai.

Untuk menunjang dan meningkatkan produksinya Ali membeli sebuah Mesin Cetak Bakso tipe FM R280 dari Toko Mesin Maksindo Pulo Gadung Jakarta. Sebelumnya dalam memproduksi Bakso ia lakukan secara manual dengan mengandalkan tenaga tangan. Sebelum ada mesin, produksi Bakso butuh waktu yang lama dan terlalu menguras tenaga, hasilnya pun tidak memuaskan dan banyak pesanan dibatalkan. Tapi setelah adanya mesin itu sangat membantu produksi dengan hasil yang sangat signifikan, waktunya cepat, tidak menguras tenaga serta hasilnya pun lebih baik dan cetakan baksonya bagus dan sama. Dengan mesin itu semua pesanan yang datang  dapat teratasi dengan baik dan tidak lagi menolak rezeki yang datang keuntungannya pun berlipat ganda.

Untuk Usaha Bakso Tusuk Ali bisa meraup keuntungan mencapai puluhan juta dalam sebulan. Keuntungan kotornya bisa mencapai Rp 10 juta sedangkan sehari bisa dapat Rp 400 ribu -Rp 500 ribu dari sebelas gerobak yang dimiliki kalau semua jalan atau jualan.

Berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2018, tingkat kemiskinan di Tanah Air turun dan menjadi satu digit, yakni 9,82 persen dari populasi. Angka kemiskinan ini terendah dalam sejarah sejak krisis 1998. Menurut BPS, salah satu faktor yang berperan dalam penurunan angka kemiskinan tersebut adalah program Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang disalurkan dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

SUMBER :

Friday, August 17, 2018

Mau Sukses Jual Rumah? Simak langkah-langkah Berikut

Mungkin Anda harus pindah kerja. Mungkin situasi keuangan Anda berubah dan Anda tidak mampu membayar hipotek Anda. Atau mungkin Anda harus bepergian lama dan jauh, hingga saatnya Anda harus menjual rumah. Apapun situasimu, satu hal yang mungkin jelas saat sudah waktunya menjual rumahmu, bisa menjadi proses yang menegangkan. Prosesnya dapat membingungkan, Berikut saat waktu yang tepat dan langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk menjual rumah Anda.

Apakah Anda menjual rumah Anda untuk alasan yang benar?

Pertama, pastikan Anda melakukan itu untuk alasan yang benar. Ada rahasia investasi real estat yang bisa menjadi keputusan yang buruk. "Rumah saya mungkin lebih berharga daripada saat saya membelinya. Mungkin - tetapi hanya karena itulah bagaimana inflasi digabungkan dengan pekerjaan pemeliharaan rumah yang baik.” Ketika Anda memperhitungkan pajak, pemeliharaan, dan pengeluaran real estat lainnya, sebagian besar rumah menjadi investasi yang sangat buruk.
Ekonom Yale dan peraih Nobel Robert Shiller melaporkan bahwa dari tahun 1890 hingga 1990, pengembalian real estat perumahan hanya sekitar nol setelah inflasi. Bahkan Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia, menunjukkan bahwa rumah-rumah belum tentu meningkatkan nilainya.

TETAPI jika Anda menjual rumah karena alasan pekerjaan, keluarga, masalah keuangan, atau keluar dari jaringan, dll ... tidak apa-apa. Saat Anda benar-benar menjual rumah Anda akan tergantung pada di mana Anda tinggal.

Anda mungkin tinggal di daerah “surga penjual” dimana semua orang mencari untuk membeli rumah. Atau Anda mungkin berada di pasar pembeli, di mana orang tidak dapat menggeser rumahnya dengan cukup cepat. Di bawah ini langkah yang perlu Anda selesaikan untuk menjual rumah Anda.

Langkah 1: Pilih rute/ jalur
Biasanya ada dua jalur yang bisa Anda ambil untuk menjual rumah : Dijual oleh pemilik (For sale by owner = FSBO) atau menyewa agen real estat. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Dijual oleh pemilik (FSBO)
Jika melalui jalur FSBO, ada potensi untuk menghemat uang komisi agen real estat, karena sebagian besar agen mendapatkan sekitar 3% - 6% dari penjualan rumah. Anda akan menghemat lebih banyak jika harga rumah semakin tinggi. Jika Anda memutuskan untuk mengikuti rute ini, Anda harus serius dan rajin mendaftar rumah Anda di tempat-tempat seperti Craigslist, Zillow, dan grup real estate Facebook untuk kota Anda.
Anda juga akan menjadi diri sendiri ketika :
  • Penilaian dan harga rumah
  • Cantuman di Beberapa Layanan Agensi Penjualan, yang dapat berbiaya ratusan dolar jika Anda memilikinya sendiri
  • Menemukan inspektur dan fotografer rumah terkemuka
  • Menampilkan rumah bagi calon pembeli

Tentu saja, dengan cara ini Anda dapat menghindari semua keruwetan dari sebagian besar orang yang mengikuti menjual rumah mereka ke agen real estat.

Agen real estat
Realtor yang baik dapat menambahkan nilai TON ke proses yang tidak dapat Anda peroleh, termasuk :
  • Agen real estate memiliki akses ke beberapa daftar layanan (MLS). Ini adalah sumber daya online yang komprehensif yang memiliki daftar untuk sebagian besar properti di negara ini - dan itu adalah sumber daya banyak rumah tangga Amerika berpaling ketika mencari rumah baru. Karena hanya agen real estat yang dapat mendaftarkan rumah di situs ini, ini memberi mereka keunggulan pada pemilik rumah yang menjualnya sendiri.
  • Menghemat waktu Anda. Seorang Realtor akan melakukan semua pekerjaan dan mengatur jadwal serta menunjukkan pembeli Anda, serta negosiasi rumit yang akan terjadi ketika pembeli memutuskan untuk melakukan pembelian. Menghemat waktu, makelar barang tak bergerak akan melakukan semua pekerjaan penjadwalan dan menunjukkan rumah Anda kepada pembeli potensial, serta negosiasi rumit yang akan terjadi.

Laporan Zillow, tahun 2017 mencatat, pembeli memutuskan untuk membuat pembelian, 36% dari rumah penjual melalui rute FSBO, tetapi hanya 11% yang akhirnya mampu menjual rumah mereka tanpa agen Itu karena tantangan menjual rumah sering terlalu membingungkan bagi orang awam. Mungkin itulah sebabnya mengapa banyak yang ingin membuatnya mudah diri dan menyewa Realtor. Tentu saja, agen real estate akan mengambil komisi dari penjualan rumah Anda, tetapi yang mungkin layak untuk untuk menghindari stress Anda.

Agen real estate adalah seseorang yang menjual properti atau membantu Anda menjual. Realtors properti juga agen real estate, tapi mereka anggota National Association of Realtors. Meskipun sebagai bagian dari keanggotaan ini, Realtors harus mematuhi kode etik yang ketat. Kode itu menguraikan persyaratan bagaimana Realtors berinteraksi dengan klien. Respect untuk Realtors lain dan klien mereka. Penghormatan terhadap agen penjual lain dan klien itu sendiri adalah sakral (kebanyakan karena melanggar mereka dapat merugikan dan membuat mereka dituntut).
Dengan demikian, kode etik adalah perbedaan utama antara agen real estat berlisensi yang normal dan makelar - dan mungkin menjadi faktor dalam memilih agen untuk Anda.

LANGKAH TINDAKAN: Temukan Realtor yang baik.
Meskipun Anda tidak harus pergi ke rute nyata untuk mendapatkan agen real estat yang baik, Anda mungkin ingin, mereka terikat oleh kode etik. Ada beberapa cara yang baik Anda dapat menemukan agen real estat yang baik antara lain:
  • Referensi. Jika teman atau keluarga Anda telah menjual rumah mereka baru-baru ini, tanyakan kepada mereka apakah mereka tahu ada agen yang baik.
  • Temukan Realtor, lihat daftar agen Asosiasi Realtors Nasional untuk daftar Realtors bersertifikat di wilayah Anda.
  • Rumah Terbuka (Open Houses). Dengan pergi untuk membuka rumah, Anda akan bisa mendapatkan melihat ke dalam pada bagaimana Realtor melakukan sendiri. Dapatkan informasi kontak mereka jika mereka penuh perhatian dan menunjukkan bahwa mereka tahu seluk-beluk rumah.
  • Buat daftar lima Realtors yang baik dan hubungi telepon mereka untuk mengungkapkan keinginan Anda untuk menjual rumah Anda. Pastikan untuk meminta bukti lisensi mereka, contoh jenis rumah yang biasa mereka jual (Anda akan ingin agen yang biasanya menjual rumah seperti Anda), dan bahkan informasi kontak klien baru-baru ini. Anda dapat menghubungi klien-klien ini kemudian dan periksa agen potensial Anda. Pilih salah satu agen, Realtor Anda untuk bekerja dengan Anda memilih tanggal ketika daftar Anda naik.

Langkah 2 : Pilih harga
Agen real estat Anda akan menjalankan analisis pasar komparatif (CMA) untuk menentukan harga yang bagus untuk rumah Anda. Rumah-rumah itu dengan rumah Anda akan dibandingkan dalam ukuran, jumlah kamar, jumlah kamar mandi, dll. Agen yang baik akan memandu Anda melalui laporan dan membantu Anda mendapatkan perkiraan harga untuk rumah Anda.
Penting untuk tetap berpikir bahwa rumah Anda bernilai satu hal, pasar adalah faktor penentu harga rumah Anda yang sebenarnya. Harga juga rendah, dan Anda berisiko kehilangan ribuan. Mereka membantu Anda mendapatkan harga yang baik dan obyektif untuk rumah Anda. 3 bulan sebelum daftar, pastikan rumah Anda berbentuk teratas untuk dijual.

Langkah 3: Bersihkan rumah
Pindahkan apa pun yang tidak penting untuk kehidupan sehari-hari Anda dari rumah Anda, seperti:
Elektronik (TV, stereo, Amazon Alexas 15 yang Anda dapatkan untuk Natal); Seni (lukisan, patung, dll.); Buku-buku; Pakaian musiman; Peralatan masak tidak penting; Peralatan olahraga, dsb.

LANGKAH LANGKAH: Dapatkan ruang penyimpanan dan daftarkan rumah Anda.
Jika Anda belum memiliki tempat untuk memindahkan barang-barang Anda, dapatkan unit penyimpanan untuk menyimpan barang-barang Anda sampai Anda memilikinya.
TIP PRO: Dapatkan unit penyimpanan portabel untuk membuat hari yang bergerak menjadi lebih mudah bagi Anda.

Langkah 4: Sewa ‘inspektur’ rumah
Inspektur rumah membantu menilai rumah Anda untuk apa pun yang dapat berdampak negatif terhadap nilainya. Diantaranya,  seperti: Listrik; Plumbing; Gas; Struktural (dinding, pondasi, langit-langit, jendela, dll.)

Pemanasan / Pendinginan
Seorang inspektur rumah akan melihat area-area khusus itu di rumah Anda. Ketika mereka selesai, mereka akan memberi laporan tentang masalah apa pun yang mereka temukan. Di sebagian rumah, mereka mungkin akan menemukan banyak masalah. Penting untuk dicatat bahwa Anda tidak perlu memperbaiki setiap hal kecil. Namun, jika Anda ingin benar-benar memaksimalkan nilai rumah Anda, Anda akan ingin mengatasi masalah besar seperti pipa, fondasi, dan listrik.

LANGKAH LANGKAH: Biarkan rumah Anda diperiksa dan melakukan perbaikan.
Agen real estat Anda harus dapat merujuk Anda untuk bekerja dengan inspektur untuk membuat daftar perbaikan yang harus Anda lakukan sebelum masuk ke pasar. Sama seperti National Association of Realtors, organisasi perdagangan ini mengikat anggotanya dengan kode etik dan memberi mereka sertifikasi.

Sebulan sebelum daftar, Anda telah melakukan perbaikan dan membersihkan rumah, Sekarang Anda siap untuk memberikan sentuhan akhir sebelum calon pembeli melihatnya.

Langkah 5: Pamerkan rumah
Sekarang saatnya untuk memastikan rumah Anda tampak menarik bagi pembeli potensial serta fotografer. Dinding suram harus dicuci dan dicat ulang. Pastikan rumah Anda memiliki penerangan yang baik. Ganti bohlam tua/ yang sudah terbakar dan pertimbangkan untuk memasang lamping untuk kamar yang lebih gelap. Anda tidak ingin calon pembeli masuk dan merasa seperti seorang vampir tinggal di sana. Mereka ingin membayangkan barang-barang mereka di sana, bukan milikmu. Meskipun penting untuk menjaga ruang di dalam bersih, jangan lupa bagian luar rumah Anda juga. Anda akan ingin memaksimalkan "trotoar banding" (bagaimana rumah Anda terlihat dari trotoar atau tepi jalan) sebanyak mungkin.

Beberapa hal yang mungkin ingin Anda lakukan:
  • Kekuatan mencuci jalan masuk dan dek Anda.
  • Tambahkan lapisan cat baru ke pintu dan potong
  • Tempatkan tanaman dan bunga di dekat pintu Anda.

Pertimbangkan untuk menggelar tikar selamat datang yang baru dari pintu masuk Anda. Setelah rumah Anda bersih dan terlihat bagus, saatnya untuk memiliki beberapa foto rumah untuk dipamerkan.

Langkah 6: Rekrut seorang fotografer
Jangan berpikir Anda dapat mengambil beberapa foto di iPhone Anda, memoles filter di atasnya, dan mencetaknya sehari. Seorang fotografer yang baik dapat membuat atau malah menghancurkan rilis rumah Anda. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan pembeli tampilan potensial rumah Anda untuk pertama kalinya. Dengan demikian, mereka berada di garda depan proses penjualan rumah. Itulah mengapa Anda tidak sekedar menyewa seorang fotografer, tetapi juga seorang fotografer yang baik. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan peluang untuk mendapatkan rumah Anda dari calon pembeli.
Ini adalah klasik "Craigslist Penis Effect" - gagasan bahwa bahkan jika Anda sedikit lebih baik dari kompetisi jelek Anda, Anda akan menemukan sukses besar (misalnya, mengirim pesan bijaksana pada iklan pribadi Craigslist bukan hanya mengirimkan gambar omong kosong Anda seperti orang lain).

LANGKAH TINDAKAN: Dapatkan foto-foto menarik rumah Anda.
Ada beberapa tempat yang bisa Anda lihat ketika menemukan seorang fotografer real estat.
Pertama, agen Anda memiliki daftar fotografer hebat yang sudah bekerja sama dengan mereka. Mereka akan bangga jika Anda melihat mereka mencari fotografer tepercaya dan tepercaya. Jika informasi kontak fotografer tidak terdaftar, Anda dapat menghubungi Realtor secara langsung dan menanyakan tentang fotografer. Setelah selesai, cukup pilih satu dan atur agar foto mereka cukup terang, pamerkan bagian luar dan dalam rumah dengan baik, dan benar-benar pantas menjual rumah. saatnya bagi mereka untuk datang memotret rumah Anda.

Langkah 7: Daftarkan rumah 
Setelah rumah Anda terdaftar dan agen real estat Anda telah memajang tanda di halaman Anda, inilah saatnya untuk melakukan pertunjukan. Mutasi ini akan tergantung pada agen real estat Anda, tetapi kadang-kadang ada saatnya Anda perlu berinteraksi dengan pembeli potensial dan menjawab pertanyaan. Tidak apa-apa, lakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan untuk membersihkan kekacauan yang mungkin ada di sekitar, dan jawablah dengan sopan pertanyaan mereka.

Untuk membuka rumah dan pertunjukan yang direncanakan secara maju, tidak ada kewajiban bagi Anda untuk tetap tinggal di - bahkan, mungkin lebih baik Anda tidak di rumah Anda. Ini membuat pembeli potensial membayangkan diri mereka tinggal di rumah Anda, jadi buatlah rencana untuk keluar dari rumah selama waktu-waktu ini. Begitu rumah Anda terdaftar, sebagian besar bagian yang sulit telah berakhir. Hanya, kemungkinan Anda masih perlu bernegosiasi dan menjual rumah Anda.

Langkah 8: Jual rumah
Anda telah menghubungkan beberapa calon pembeli - sekarang saatnya untuk menarik mereka datang. Mereka juga akan memberi Anda informasi kebutuhan pembeli untuk memastikan mereka dapat membeli rumah, mereka juga memberi Anda harga yang diminta yang ditawarkan oleh masing-masing pembeli potensial kepada Anda.
Harga permintaan Anda akan lebih rendah dari harga yang Anda putuskan pada langkah 2. Pada titik ini, Anda perlu memutuskan harga penyelesaian. Beberapa hal yang perlu diingat ketika memutuskan sebuah angka:
  1. Komisi agen real estat
  2. Biaya inspektur rumah
  3. Biaya perbaikan dan perbaikan
  4. Biaya penutupan (ini biasanya pada pembeli tetapi Anda mungkin menemukannya tergantung pada pasar Anda)
  5. Pajak dan biaya (asosiasi pemilik rumah, biaya pengacara, asuransi, dll.)

Anda dapat mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk bernegosiasi melalui proses dengan beberapa sistem. Setelah Anda menegosiasikan harga dan menyetujui penjualan - SELAMAT! Anda baru saja menjual rumah Anda.

Setelah itu selesai dengan pembeli Anda akan menandatangani kontrak. Setelah selesai dengan itu, saatnya untuk berkemas dan pindah ...

Selamat mencoba

Sumber :