Menggali Potensi Kecerdasan Anak
Cerdas berarti mampu menjelaskan sesuatu yang rumit secara
sederhana kepada orang lain. Kecerdasan majemuk atau multiple
intelligence merupakan kecerdasan baru yang telah mendapatkan
pengakuan dunia sebagai salah satu teori belajar yang paling inovatif pada abad
ke-20.
Dalam teori yang dikemukakan seorang psikolog dari Harvard University, Howard Gardner, bahwa terdapat delapan jenis
kecerdasan dasar yang terbentuk dalam kecerdasan majemuk. Kecerdasan tersebut
di antaranya kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Bisa
dikatakan kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan sosial.
Kecerdasan interpersonal dan intrapersonal merupakan
jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Kembangkan kedua kecerdasan ini untuk
mengantarkan anak menuju sukses. KECERDASAN interpersonal dan intrapersonal
merupakan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Kembangkan kedua kecerdasan
ini untuk mengantarkan anak menuju sukses.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan
mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi wajah,
suara dan gerakan tubuh orang lain, dan ia mampu memberikan respons secara
efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses
yang timbul sebagai suatu hasil dari interaksi individu dengan individu
lainnya.
Praktisi dan konsultan Finger Print Analysis yang juga
pemerhati pendidikan anak, Irene F Mongkar, mengatakan bahwa anak dengan
kecerdasan interpersonal memiliki ciri yaitu peka dan mudah memahami perasaan
orang lain. Mereka juga mudah berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Kecerdasan interpersonal memiliki ciri yaitu
# mengenal dirinya dengan baik, termasuk kelebihan dan kekurangannya,
# mampu introspeksi diri dan memiliki niat besar untuk
memperbaiki diri.
# Mudah menerima input atau bahkan kritikan terhadap dirinya.
Misalnya model rambut tidak cocok dengan dirinya.
# Beberapa dari mereka ada yang senang akan kesendirian, di
antaranya senang berdialog dengan diri sendiri
STIMULASI
Cara untuk menstimulasi anak dengan kecerdasan interpersonal
adalah dengan mengikutsertakannya dalam kelompok-kelompok sosial seperti klub
bernyanyi, pramuka, dan lain-lainnya. Stimulasi juga dapat dilakukan dengan
cara memperbanyak dialog tentang kejadian di seputar kehidupannya, tentang
teman-teman di sekolah misalnya. Dengarkan anak bercerita, mengungkapkan
perasaan dan pemikirannya. Kecerdasan dasar juga meliputi kecerdasan
intrapersonal. Profesi dengan kecerdasan interpersonal misalnya ialah
pengacara, sosiolog, mediator, psikolog, dan lainlainnya. Agar potensi anak
dalam intrapersonal bisa berkembang dengan baik dan maksimal, maka bisa
dilakukan dengan memperjelas apa cita-citanya.
Puisi dan Cerita
Dalam rangka merayakan
bulan berbahasa Indonesia pada Oktober 2010 yang lalu telah digelar acara
Festival Bercerita IX dalam dan keragaman budaya nusantara. Pembukaan festival
dua tahunan yang diadakan sejak 20 tahun lalu oleh KPBA itu dihadiri Wakil
Menteri Pendidikan, Fasli Jalal, dan Duta Besar Slovakia untuk
Indonesia, Stefan Rozkopal.
Ketua Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA) Indonesia
Murti Bunanta di Jakarta, Kamis
(11/11/2010), di sela pementasan cerita rakyat anak-anak dari Sanggar Arsari-Al
Hidayah Penjaringan mengatakan bahwa anak-anak perlu diperkenalkan cara
bercerita, terutama cerita rakyat yang
sarat dengan pesan-pesan moral. Dengan begitu, anak-anak pun bisa menjadi
pembawa tongkat estafet dalam melestarikan budaya membaca Bahasa Indonesia dan keragaman nusantara. Kalau diperkenalkan
kepada anak-anak akan bisa memberi dampak yang positif terutama lewat
pesan-pesan moral dari cerita itu.
Dari kegiatan tersebut terlihat minat anak untuk bercerita cukup
bagus dan ternyata mereka tertarik dengan cerita-cerita rakyat yang dipentaskan
sendiri oleh anak-anak.. Penampilan mereka yang lugu memukau dan menghibur para
penonton. Acara tersebut bertujuan melestarikan budaya membaca Bahasa Indonesia
dan keragaman nusantara yang tidak hanya difokuskan kepada anak-anak, tapi juga
para guru dengan cara memberikan pelatihan kepada pengajar anak usia dini.
Diharapkan guru-guru tersebut memiliki keterampilan dalam menceritakan
cerita-cerita yang sarat akan pesan moral kepada anak-anak.
Sebelumnya anak-anak dari
TKK Penabur 10 mempertunjukkan certa rakyat berjudul "Made dan Keempat
Sahabat Karibnya". Singkat cerita, Made ketika diberi tantangan baru
diketahui bahwa ia seorang anak yang cerdas, rajin, jujur, dan suka bekerja
keras. Tidak seperti gambaran awal, pemalas dan suka tidur.
Pada kesempatan tersebut,
yaitu ketika membuka Festival Bercerita IX itu, Wakil
Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal juga turut membacakan buku
cerita rakyat dari Papua yang
berjudul "Masarasenani dan Matahari". Fasli
Jalal mengaku terharu dan bahagia. Saya
terharu dan merasa bahagia. Cerita rakyat membuat hati kita bangga, katanya. Cerita
berdurasi sembilan menit itu dibawakan Fasli dengan sangat
menggugah. Setiap tokoh dibawakan Fasli dengan warna suara, intonasi, dan
tekanan berbeda. Sementara, Dubes Slovakia, Stefan Rozkopal membacakan buku cerita
rakyat berjudul "Kancil dan Raja
Hutan". Festival Bercerita ini berlangsung
selama empat hari di Bentara Budaya Jakarta.
Seni Lukis sebagai Pendukung
Pembelajaran dan Pelatihan Seni Lukis kepada Guru-guru
PAUD yang diadakan di Kota Yogyakarta diharapkan akan bermanfaat memberikan
pengetahuan tentang karakteristik seni lukis anak, memberikan wawasan
dan keterampilan membuat persiapan mengajar, menerapkan model pembelajaran
seni lukis di sekolah, dan melakukan penilaian proses dan hasil karya seni
lukis anak.
Sebagaimana di sebutkan,
bahwa Pelatihan pembelajaran seni lukis anak usia dini ini bertujuan untuk
:
- Memberikan wawasan dan pelatihan guru-guru PUAD Formal untuk membuat persiapan mengajar seni lukis anak usia dini.
- Melatih gum PAUD dalam pengembangan strategi pembelajaran melukis dengan model pemberian contoh untuk memotivasi anak.
- Melatih guru PAUD dalam mengembangkan instrumen penilaian proses dan hasil karya seni lukis.
- Melatih guru dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil karya seni lukis anak usia dini.
Metode pelatihan yang
digunakan adalah:
- Metode presentasi untuk mengenalkan berbagai media melukis, model pembelajaran, dan metode pemberian contoh melukis untuk anak serta pengembangan instrumen penilaian seni lukis anak usia dini.
- Praktik membuat persiapan mengajar dalam bentuk RPP dan media pembelajaran seni lukis. Penerapan metode pemeberian contoh dalam pembelajaran melukis pada anak usia dini di PAUD formal masing-masing peserta.
- Membuatan instrumen penilaian proses dan hasil karya seni lukis dan praktik melakukan pinilaian proses dan hasil karya seni lukis anak di TK masing-masing
- Keempat, presentasi hasil penerapan metode pemberian contoh di depan tim pengabdi dan guru peserta pelatihan.









No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.