Istilah portofolio dipakai
dalam sejumlah bidang kegiatan yang masing-masing memiliki arti cukup berbeda.
Istilah ini adalah bentuk latinisasi dari portefeuille. Tetapi Portofolio
mempunyai arti yang luas dan
berbeda dalam masing-masing bidang.
Dalam berivestasi di pasar keuangan, Portofolio akan menentukan imbal hasil (return) yang Anda inginkan agar optimal. Ada tiga faktor utama yakni modal, tujuan dan risiko.
Pakar keuangan saham Ellen May mengungkapkan, portofolio secara sederhana bisa disebut kumpulan aset investasi, bisa berupa properti, deposito, saham, emas, obligasi, atau instrumen lainnya. Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham, baik yang dimiliki perorangan atau perusahaan. Manajemen portofolio, yakni cara mengelola kumpulan aset untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko.
"Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya Anda cek dulu profil investasi masing-masing. Modal kecil juga membuat pemilihan saham terbatas dan perlu memperhitungkan biaya trading karena otomatis fee akan lebih besar," kata Founder Ellen May Institute ini.
Ellen mengungkapkan, dalam berinvestasi perlu memperhatikan 3 hal berikut :
1. COR yakni Capital (modal), Objective (obyektif), dan Risk (risiko). Bagi Anda yang memiliki modal kecil, sebaiknya digunakan untuk investasi, bukan untuk trading saham karena kurang likuid.
2. Apa tujuan Anda membeli saham? Kalau tujuannya untuk tabungan anak atau dana pensiun, investasi tahunan dengan metode menabung saham cocok bagu Anda. Menabung saham bisa dianalogikan secara sederhana layaknya mengelola reksa dana.
3. Dalam mengelola portofolio adalah profil resiko. Seperti kita ketahui, saham adalah investasi yang cukup beresiko apa lagi jika tidak disertai ilmu yang benar.
"Pasar saham bisa bergejolak dengan cepat," kata Ellen yang juga penulis buku "Smart Trader Not Gambler" ini.
Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. Investasi atau trading saham bukan orang yang berani ambil resiko, tapi justru orang yang disiplin membatasi resiko. Profil risiko sangat berhubungan dengan karakteristik investor, yakni tipe konservatif, moderat dan agresif. Investor Konservatif cenderung menghindari resiko dengan mencari sesuatu yang aman. Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari saham.
Investor konservatif biasanya memilih saham dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi.Sementara investor moderat yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi resiko lebih tinggi, asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat memiliki kemampuan menanggung resiko sedang, namun ekspektasi imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya (10 persen-20 persen per tahun). Adapun investor agresif cenderung aktif melakukan spekulasi beli dan jual saham.
Yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak mau membatasi resiko. Padahal dalam investasi berlaku prinsip High Risk High Return. Investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki risiko. Adapun risiko itu sejalan dengan tingkat pengetahuan investor. Semakin teredukasi dan semakin tinggi jam terbang investor, risiko akan mengecil. Semakin kecil bingkai waktu investasi, semakin besar risikonya.
Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko.
Oleh karena itu pemula sebaiknya mulai dari bingkai waktu panjang dulu.
Semoga bermanfaat
Politik dan pemerintahan
Dalam
dunia politik dan pemerintahan,
portofolio adalah merupakan pilar pemerintahan serta kewajiban dari para menteri kabinet serta
para pejabat pimpinan departemen dalam pemerintahan.
Pendidikan
Portofolio
dalam dunia pendidikan adalah merupakan sekumpulan informasi
pribadi yang merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi
seseorang dalam pendidikannya. Ada beraneka portofolio mulai dari rapor / ijasah hingga dokumen-dokumen
lainnya seperti sertifikat, piagam penghargaan, dan
lain-lain sebagai bukti pencapaian hasil atas suatu pendidikan atau kursus.
Portofolio
ini sangat berguna untuk akreditasi pengalaman seseorang, pencarian kerja,
melanjutkan pendidikan, pengajuan sertifikat kompetensi,
dan lain-lain. Portofolio untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA dipandang sebagai kumpulan
seluruh hasil dan prestasi belajar siswa. Dokumen setelah terkumpul lalu
diseleksi yang akhirnya membuat refleksi pribadi. Penilaian ini dianggap
sebagian peneliti pendidikan adalah penilaian alternatif di dunia modern dan
jauh lebih reliable dan valid daripada penilaian baku.
Dunia seni
Bagi seorang artis, arsitek, atau
seorang model yang
mencari kerja, mereka senantiasa menyertakan "portofolio" dari hasil
kerja terdahulunya bersama dengan rekomendasi kliennya. Hasil kerja tersebut
adalah berupa karya foto, kliping majalah / koran, rancang bangun atau
bukti-bukti lainnya.
Manajemen dan pemasaran
Dalam manajemen strategis dan pemasaran, istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Dalam mengembangkan portofolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan aneka teknik analisis termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis margin kontribusi, analisis G.E multi faktor , Quality Function Deployment (QFD). Setiap perusahaan senantiasa berupaya untuk meraih difersifikasi dan keseimbangan dalam portofolio produk yang ditawarkan.
Kebanyakan algoritma optimisasi portofolio adalah berdasarkan pada Teori Portofolio Modern atau juga disebut MPT-Modern Portfolio Theory, dan yang paling sering digunakan adalah metode optimisasi perbedaan makna ( mean-variance ooptimization) dimana alokasi portofolio adalah ditujukan guna memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan risiko.
Portofolio di bidang keuangan
Dalam dunia keuangan, “portofolio” digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan.Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi (concentrated portfolio)
Dalam berivestasi di pasar keuangan, Portofolio akan menentukan imbal hasil (return) yang Anda inginkan agar optimal. Ada tiga faktor utama yakni modal, tujuan dan risiko.
Pakar keuangan saham Ellen May mengungkapkan, portofolio secara sederhana bisa disebut kumpulan aset investasi, bisa berupa properti, deposito, saham, emas, obligasi, atau instrumen lainnya. Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham, baik yang dimiliki perorangan atau perusahaan. Manajemen portofolio, yakni cara mengelola kumpulan aset untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko.
"Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya Anda cek dulu profil investasi masing-masing. Modal kecil juga membuat pemilihan saham terbatas dan perlu memperhitungkan biaya trading karena otomatis fee akan lebih besar," kata Founder Ellen May Institute ini.
Ellen mengungkapkan, dalam berinvestasi perlu memperhatikan 3 hal berikut :
1. COR yakni Capital (modal), Objective (obyektif), dan Risk (risiko). Bagi Anda yang memiliki modal kecil, sebaiknya digunakan untuk investasi, bukan untuk trading saham karena kurang likuid.
2. Apa tujuan Anda membeli saham? Kalau tujuannya untuk tabungan anak atau dana pensiun, investasi tahunan dengan metode menabung saham cocok bagu Anda. Menabung saham bisa dianalogikan secara sederhana layaknya mengelola reksa dana.
3. Dalam mengelola portofolio adalah profil resiko. Seperti kita ketahui, saham adalah investasi yang cukup beresiko apa lagi jika tidak disertai ilmu yang benar.
"Pasar saham bisa bergejolak dengan cepat," kata Ellen yang juga penulis buku "Smart Trader Not Gambler" ini.
Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. Investasi atau trading saham bukan orang yang berani ambil resiko, tapi justru orang yang disiplin membatasi resiko. Profil risiko sangat berhubungan dengan karakteristik investor, yakni tipe konservatif, moderat dan agresif. Investor Konservatif cenderung menghindari resiko dengan mencari sesuatu yang aman. Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari saham.
Investor konservatif biasanya memilih saham dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi.Sementara investor moderat yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi resiko lebih tinggi, asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat memiliki kemampuan menanggung resiko sedang, namun ekspektasi imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya (10 persen-20 persen per tahun). Adapun investor agresif cenderung aktif melakukan spekulasi beli dan jual saham.
Yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak mau membatasi resiko. Padahal dalam investasi berlaku prinsip High Risk High Return. Investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki risiko. Adapun risiko itu sejalan dengan tingkat pengetahuan investor. Semakin teredukasi dan semakin tinggi jam terbang investor, risiko akan mengecil. Semakin kecil bingkai waktu investasi, semakin besar risikonya.
Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko.
Oleh karena itu pemula sebaiknya mulai dari bingkai waktu panjang dulu.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.