KULIAH PUBLIK: Setelah Ekonomi Indonesia Naik Peringkat Ke Upper Middle Income Country

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Monday, July 06, 2020

Setelah Ekonomi Indonesia Naik Peringkat Ke Upper Middle Income Country


Bank Dunia telah menaikkan peringkat Indonesia dari negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income country) menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income country). World Bank menaikkan peringkat Indonesia di tengah kondisi pandemi yang memprihatinkan seperti saat ini.

Pada 2019 lalu Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan rata-rata pendapatan orang Indonesia per tahun atau pendapatan per kapita mencapai 3.927 dolar AS atau sekitar Rp56 juta pada tahun 2018, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3.876 dollar AS atau Rp51,9 juta per tahun. Bank Dunia sebelumnya menyebutkan pendapatan nasional (GNI) per kapita Indonesia tahun 2019 mencapai 4.050 dolar AS, naik dari tahun sebelumnya mencapai 3.840 dolar AS.

Berdasarkan klasifikasi Bank Dunia, kelas lower middle income country merupakan negara dengan pendapatan nasional bruto sekitar 996 dolar AS hingga 3.896 dolar AS per kapita. Sementara kelas upper middle income country berpendapatan 3.896 dolar AS hingga 12.055 dolar AS per kapita. Klasifikasi GNI Bank Dunia yang menjadi rujukan lembaga dan organisasi internasional adalah negara pendapatan rendah 1.035 dolar AS, menengah bawah 1.036-4.045 dolar AS, menengah atas 4.046-12.535 dolar AS, dan tinggi di atas 12.535 dolar AS.

Sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga mengatakan melepaskan diri dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap jadi salah satu tantangan perekonomian Indonesia ke depan. Hanya sedikit negara yang berhasil lolos dari jebakan middle income yaitu Singapura, Jepang, dan Korea Selatan. Oleh karena itu, Indonesia harus memperhatikan sejumlah masalah terkait dengan produktivitas, daya saing, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Kenaikan peringkat Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke atas sudah terjadi sejak setahun belakangan. Dengan status baru lebih tinggi ini, maka lembaga multilateral akan lebih memilih negara berpendapatan rendah yang lebih membutuhkan untuk penyaluran pinjaman. Tapi Indonesia kan mengurangi pinjaman itu, kita mengeluarkan global bond jadi imbal hasil yang ditawarkan lebih kompetitif dan bersaing. Namun, pemerintah masih perlu melakukan pembenahan, di antaranya daya saing SDM, hilirisasi sumber daya alam agar tidak bergantung komoditas, dan industrialisasi.

Kendati demikian butuh 23 tahun bagi Indonesia untuk naik peringkat dari negara berpendapatan menengah ke bawah menjadi negara berpendapatan menengah ke atas. Tahun 2045 Indonesia bisa keluar dari negara pendapatan menengah menjadi negara maju.

Indonesia memiliki daya tawar yang lebih kuat bagi investor setelah Bank Dunia menaikkan status menjadi negara berpendapatan menengah atas dari sebelumnya menengah bawah. Investor global akan melihat negara yang pembangunannya cepat atau ada kemajuan, dan pemerintah Indonesia saat ini mendorong pemerataan pembangunan tersebut. Selain daya tawar kuat, keuntungan lainnya kepercayaan dari investor serta imbal hasil dari instrumen investasi surat utang yang dikeluarkan pemerintah lebih bersaing. Sejumlah lembaga internasional, sebelumnya memberikan penilaian layak investasi kepada Indonesia. Dengan begitu Indonesia tidak lagi banyak bergantung atau mengurangi pinjaman luar negeri dari lembaga multilateral namun lebih banyak menarik pembiayaan dari instrumen investasi. Indonesia punya peringkat investasi yang bagus sehingga kita lebih PD (percaya diri) menerbitkan global bond (surat utang global).

Status peringkat baru itu tidak terlepas dari upaya pemerintah fokus dalam pembangunan infrastruktur yang berdampak kepada sosial ekonomi masyarakat lebih baik yakni gini rasio dan pengangguran menurun pada 2019. Indonesia layak naik status karena program pembangunan lima tahun lebih ini mengarah kepada struktural dengan mengalokasikan anggaran subsidi energi untuk infrastruktur dan SDM. Pembangunan infrastruktur itu, tanpa disadari masyarakat juga mendorong peningkatan pendapatan per kapita Indonesia tahun 2019.

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.