KULIAH PUBLIK: APA SAJA MASALAH DAN HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI? Simak Ini.

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Wednesday, December 27, 2017

APA SAJA MASALAH DAN HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI? Simak Ini.


a. MASALAH YANG DIHADAPI PERTANIAN TRADISIONAL 
  • Tingkat produktivitas rendah, sehingga pendapatan pertanian perkapita dan pendapatan nasional rendah
  • Kekurangan sarana pertanian (terutama sarana irigasi)
  • Cara bercocok tanam yang tradisionil (sangat sederhana, bibit ’turun temurun’, pemakaian bahan kimia (pupuk dan pembasmi rumput)
  • Tingkat Pengetahuan petani rendah (cara bertani, penggunaan teknologi dan penelitian/ percobaan)
  • Struktur sosial yang sangat tradisional : nilai-nilai warisan, gotong royong, dsb
  • Institusi ekonomi/ sosial yang kurang merangsang pada inovasi dan motivasi kerja : sewa lahan, tengkulak, pedagang perantara
b.  DUALISME ASPEK KEGIATAN EKONOMI

Dualisme Sosial  (Boeke) :
Dalam suatu masyarakat tumbuh bersamaan dua sistem soaial yang sangat berbeda yaitu sistem sosial yang lebih modern dan sistem sosial pribumiSistem sosial modern berkembang di negara Barat dan di suatu Negara yang dijajah dan melakuakn pergangan antar negara sejak lama. Penetrasi dari sistem ini menyebabkan kegiatan dan cara berfikir masyarakat sama dengan masyarakat di Negara maju sekarang ini. Sebaliknya, sistem sosial pribumi hampir tidak mengalami perubahan. Penetrasi yang terjadi diawali dari politik dan kemudian diikuti oleh sistem ekonomi yaitu berupa pengembangan kegiatan ekonomi modern (seperti perkebunan produk ekspor dan tambang). Perkembangan sektor perkebunan dan tambang ini semakin pesat sehingga mendorong perkembangan sektor pertanian tradisionil, dari produksi subsisten (kebutuhan sendiri) menjadi produk bahan makanan dan produk pertanian ekspor. Akan tetapi perkembangan tersebut tidak banyak merubah aspek-aspek lain kehidupan petani (seperti : organisasi produksi, adat istiadat, tingkat pendidikan). Inilah yang mengakibatkan timbulnya dualisme sosial dalam kehidupan masyarakat.

Dualisme Teknologi (Higgins)
Dualisme teknologi adalah keadaan dimana suatu kegiatan ekonomi tertentu menggunakan teknik produksi dan organisasi yang berbeda, sehingga produktivitas berbeda.Kegiatan ekonomi yang tergolong lebih maju : industri minyak, pertambangan, perkebunan besar, industri pengolahan, sistem bank dan keuangan lainnya serta jasa-jasa modern (hotel dan perdagangan).Kegiatan ekonomi yang teknologinya rendah : pertanian bahan makanan, pertanian ekspor tradisionil, industri rumah tangga, dan jasa tradisionil. Perbedaan tingkat produktivitas sektor modern tang lebih tinggi disebabkan oleh penggunaan modal yang lebih besar, penggunaan teknik dan organisasi yang modern, dan tingkat pendidikan tenaga kerja yang lebih tinggi.

Dualisme Finansial (Myint) :
Pasar uang di Negara Berkembang dapat dibedakan menjadi : ’Pasar Uang yang memiliki organisasi yang sempurna (organized money market) dan Pasar Uang yang idak terorganisir (unorganized money market). Pasar Uang Yang Terorganisir : Bank dan Lembaga Keuangan lain yang terdapat di kota-kota besar. Perkembangan lembaga ini sejalan dengan perkembangan perkebunan dan pertambangan, dengan menyediakan pinjaman-pinjaman. Sebaliknya, negara berkembang mulai mendorong masyarakat membentuk lembaga seperti itu setelah memperoleh kemerdekaan, terutama untuk memberi pinjaman pada sektor industri dan pertanian rakyat. Pasar Uang yang tidak terorganisir : tuan tanah, ceti desa, pedagang perantara dan pemilik warung-warung di daerah pertanian.

Dualisme Regional :
yaitu ketidak seimbangan pembangunan di berbagai daerah di suatu negara, sehinga terjadi jurang pemisah tingkat ekonomi yang semakin jauh, bahkan menyebabkan masalah sosial dan politik. Dualisme ini dibedakan menjadi : dualisme pembangunan antara kota dengan desa serta dualisme pembanguan antara pusat negara/ pusat industri dan perdagangan dengan daerah lainnya. Dualisme ini terjadi sebagai akibat dari perbedaaan penanaman modal dan pembangunan.

c. CORAK DAN STRUKTUR EKSPOR
Ketidakstabilan ekspor negara berkembang sebagai andalan perekonomian disebabkan oleh karena sebagian besar ekspor merupakan bahan mentah, seperti : karet, timah dan kelapa sawit, kayu, gula, tembaga, dsb. Ekspor bahan mentah negara berkembang empunyai ciri-ciri :
  •  fluktuasi harga di pasar dunia dalam jangka pendek sangat tinggi,
  • term of trade (ekspor dengan impor) dengan negara lain dalam jangka panjang semakin buruk
  • permintaan berkembang dengan lambat


d. JUMLAH MODAL DAN KESANGGUPAN MENCIPTAKAN MODAL

Kekurangan modal negara berkembang terdiri dari kekurangan alat-alat modal dan kekurangan dana pembiayaan untuk pembentukan modal baru. Alat modal modern sangat terbatas, swasta dan pemerintah menghadapi kesulitan dalam membangun srana produksi langsung maupun parsarana.
Hal ini disebabkan terbatasnya tabungan masyarakat dan penerimaan pajak. Bantuan luar negeri belum mampu mendorong pembangunan, bahkan menimbulkan masalah baru yaitu memaksa maasyarakat untuk menciptakan tabungan dalam bentuk mata uang asing. Kemampuan swasta untuk membentuk barang modal produktif juga terhambat oleh lembaga keuangan yang tersedia Belem sesempurna yang dimiliki oleh negara maju. Selain karena pendapatan yang masih rendah, masyarakat juga belum terdorong untuk mencipatakan tabungan dalam negeri oleh karena ketidak sempurnaan lembaga keuangan, menyimpan dalam bentuk emas, membeli tanah dan pandangan masyarakat yang masih tradisionil. Sebaliknya, masyarakat yang berpenghasilan tinggi cenderung senang mengkonsumsi produk luar negeri (international demonstration effect).

2. KEADAAN PENDUDUK

a. Masalah Kependudukan :
Penduduk dunia yang sudah banyak jumlahnya, akan mengalami pertumbuhan yang semakin besar karena : ledakan pertumbuhan penduduk pada abad ke XX-an dan tingkat pertumbuhan yang masih tinggi. Faktor-faktor yang menimbulkan tingkat pertumbuhan yang cepat adalah ’penurunan tingkat kematian yang tidak diikuti oleh penurunan tingkat kelahiran’. Pertumbuhan penduduk yang cepat ini menimbulkan masalah baru di negara berkembang yaitu :
  • Struktur penduduk menunjukkan bahwa penduduk di bawah umur (< 15 tahun) lebih banyak (40-45 % dari seluruh penduduk).
  • Masalah pengangguran menjadi serius, karena pertumbuhan lapangan kerja tidak mampu mengimbangi. Sehingga sering terjadi pengangguran terbuka (sepenuhnya menganggur) maupun pengangguran tersembunyi (bekerja tidak optimal).
  • Proses urbanisasi semakin deras. Urbanisasi tidak selalu buruk karena dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan memenuhi permintaan tenaga kerja sektor perkotaan, sesuai dengan kebutuhan. Dinegara berkembangan migrasi yang berlebihan menyebabkan pertambahan penduduk kota menjadi sangat tinggi (sampai tiga kali lipat). Sebaliknya kegiatan ekonomi di kota tidak mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menampung pertambahan penduduk, sehingga mendorong pertumbuhan tingkat pengangguran
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan di negara berkembang belum tinggi, terlihat dari :
  • Tingkat buta huruf yang terdapat diantara penduduk
  • Persentase jumlah anak-anak yang bersekolah pada usia sekolah
  • Mutu pendidikan yang rendah (tidak sempurna, biaya dan minat pengembangan terbatas, kekurangan sarana dan prasarana, fasilitas dan gaji tenaga pendidikan yang rendah, etidak sesuaian corak pendidikan dengan corak pekerjaan
3. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM NEGERI


a. Perangkap Penduduk
Perkembangan Penduduk dapat menjadi pendorong ekonomi apabila :
  • Pertambahan itu memungkinkan perkembangan lapangan kerja dari masa ke masa. Hal ini terjadi apabila Tenaga kerja berpendidikan terampil dan wiraswasta.
  • Perluasan Pasar. Pertambahan penduduk merangsang peningkatan produksi
Perkembangan Penduduk dapat memperburuk ekonomi apabila :
  • Produktivitas tenaga kerja rendah
  • Memeperbesar tigkat penagngguran
b. Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Kesejahteraan (Analisa Nelson dan Leibenstein)
Analisa Nelson menunjukkan hubunagn antaraPertambahan Penduduk dan Pendapatan Perkapita (A), Hubungan antara Penanaman Modal dengan Pandapatan Per Perkapita (B) serta Pertumbuhan Pendapaatn Nasional (C). Laju pertambahan penduduk pada berbagai tingkat pendapatan selalu berbeda. Pada tingkap Pendapatan Per Kapita yang rendah laju tingkat kematian lebih besar dari laju tingkat kelahiran, sehingga pertambahan penduduk cenderung negatif. Pada tingkat Pendapatan Per Kapita yang lebih tinggi, laju tingkat kematian menurun, sedangkan laju tingkat kelahiran tetap, sehingga pada tingkat pendapatan ’cukup hidup, pertumbuhan penduduk akan nol artinya tingkat kelahiran sama dengan tingkat kematian.
  • Mengurangi jumlah tabungan yang diciptakan masyarakat dan menambah proporsi pendapatan nasional yang diterima oleh penduduk yang tidak menabung (Coale)
  • Mengurangi kemampuan pemerintah untuk menabung karena menurunnya penghasilan dari pajak
  • Mengharuskan pemerintah untuk melakukan penanaman modal yang lebih banyak untuk pendidikan
  • Mempercepat pembangunan fasilitas-fasilitas publik untuk kesejahteraan masyarakat
  • Menimbulkan kesulitan bagi perekonomian untuk mencapai pemerataan pendapatan yang lebih baik.
  • Menimbulkan dilemma bagi kebijakan ekonomi dalam memilih penggunaan teknologi (padat modal vs padat karya)
  • Diperlukan produksi bahan makanan yang sangat besar
  • Meningkatkan impor dan menrurunkan ekspor
d. PENGARUH DUALISTIS PEREKONOMIAN TERHADAP MEKANISME PASAR
  • Kondisi masyarakat tradisionil menyebabkan ketidak sempurnaan dalam mekanisme pasar, karena : tidak terjadi mobilitas faktor-faktor produksi yang tinggi, pengetahuan masyarakat tentang pasar sangat minim, adanya monopoli, sekap masyarakat yang tidak gigih mencapai tingkat optimalisasi ekonomi dan tidak sensitif terhadap rangsangan-rangsangan ekonomi (percaya dengan nasib/ takdir).
  • Dualisme teknologi yang timbul sebagai akibat dari penggunaan modal asing akan menyebabkan terjadinya hambatan berupa : pemindahan keuntungan ke luar negeri, membatasi kemampuan sektor modern untuk mencipatakan lapangan kerja, membatasi kemampuan sektor pertanian untuk berkembang, memperburuk maslah pengangguran. Sebaliknya dualisme teknologi dapat memberika peluang berupa : memmngkinkan negara berkembang mempercepat pertumbuhan ekonomi.
e. LINGKARAN PERANGKAP KEMISKINAN (THE VICIQUS CIRCLE)

Dari segi penawaran modal : Tingkat produktivitas rendah>> tabungan masyarakat rendah>>kemampuan masyarakat untuk menabunga rendah>>kekurangan barang modal, sehingga tingkat produktivitas akan tetap rendah.
Dari segi permintaan modal : Kekurangan Perangsang untuk penanaman modal menyebabkan penanaman Modal rendah>>Produktivitas rendah>>Pendapatan Masyarakat Rendah sehingga, luas Pasar untuk berbagai jenis barang terbatas>>rangsangan untuk penanaman modal rendah

Perangkap Kemiskinan Model Meier :

Perangkap kemiskinan timbul sebagai akibat timbulnya saling hubungan antara Keadaan masyarakat yang masih terbelakang dengan Kurangnya Pengembangan Kekayaan Alam.
Dengan demikian, Teori Lingkaran Perangkap Kemiskinan berpendapat bahwa penghambat pembangunan adalah :
  • Ketidakmampuan untuk mengerahkan tabungan yang cukup
  • Kurangnya perangsang untuk melakukan penanaman modal
  • Taraf pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat yang relatif rendah.
Kritik terhadap Penghambat Pembangunan :

Pembangunan Negara Berkembang terbukti dapat dilakukan tanpa bantuan luar negeri (Amerika Latin). Internasional Demonstration Effect dapat juga mempengaruhi sikap masyarakat tradisionil terhadap pengembangan ide ke yang lebih modern (Produk pengganti impor) dan rangsangan meningkatkan kegigihan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

SUMBER :
Mc. P. Todaro

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.