KULIAH PUBLIK: 10 Alasan Mengapa Anda Harus Segera Pindah Kerja.

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Tuesday, March 31, 2015

10 Alasan Mengapa Anda Harus Segera Pindah Kerja.

Bagi banyak orang, berat rasanya membayangkan bekerja lagi di hari Senin setelah bersantai di akhir pekan. Namun bagi sebagian lainnya, setiap hari langkah terasa berat untuk bekerja. Apakah Anda termasuk yang demikian?

Berada di pekerjaan yang salah tentu menyebabkan rasa stres tersendiri. Tak ada gairah untuk pergi bekerja bahkan untuk berusaha menambah kemampuan diri demi kemajuan karir. Terjebak dalam keadaan tersebut tentu tidak menyenangkan. 


Rata-rata jam kerja pegawai kantoran adalah 8 hingga 9 jam. Artinya, setiap hari, Anda menghabiskan sepertiga hidup Anda di kantor. Sia-sia sekali rasanya jika waktu sebanyak ini dihabiskan dengan mengeluh dan berbagai hal lain yang membuat Anda tak bahagia. Mungkin sudah saatnya Anda mengundurkan diri dan pindah kerja ke perusahaan lain, atau jadi pengusaha?

Jika Anda mengalami hal-hal berikut ini, tandanya Anda memang harus segera mengucap selamat tinggal pada rekan kerja. Kenali apakah Anda termasuk salah satu yang mengalaminya. 

1. Uang sebagai daun surga
Ada dua hal berbeda yang sering terpikir pada orang yang berada di pekerjaan yang salah. Pertama, satu-satunya alasan ia bertahan bekerja di tempat tersebut walau tertekan adalah hanya karena gaji yang didapatkan. Pekerja tipe ini sering mengeluh tentang pekerjaannya, namun tak kuasa pindah ke tempat yang lain karena belum tentu mendapatkan kompensasi yang sama, 

Jika uang merupakan satu-satunya alasan, bagi sebagian yang merasa pekerjaannya salah, uang belum tentu bisa membuat hati tenang bagi sebagian lainnya. Pekerja jenis ini sering berpikir tentang kenaikan gaji namun dalam hatinya berkata kenaikan gaji sebesar apa pun tetap tak bisa membuat ia mencintai pekerjannya. 

Biasanya fresh graduate alias yang baru lulus kuliah dan memiliki nol pengalaman masih mau menerima pekerjaan dengan gaji di bawah standar. Tapi itu pun seharusnya disertai catatan bahwa dalam setahun atau dua tahun akan ada kenaikan gaji. Jika usia Anda sudah lebih dari 27 tahun dan Anda masih digaji di bawah standar, padahal pekerjaan yang sama di perusahaan lain gajinya berkali lipat, saatnya Anda cari kesempatan lain. Tentu saja ini berlaku jika permintaan Anda untuk naik gaji tak pernah digubris.


Coba pikirkan kembali, apakah kenaikan 10-20 persen gaji bisa menyenangkan hati Anda? Jika belum, bagaimana dengan 50-100 persen? Jika belum juga, maka uang sebenarnya bukanlah masalah utama pada pekerjaan Anda.


Apalagi yang Anda lakukan di kantor sebagian besar adalah browsing di internet yang tak berhubungan dengan pekerjaan, lalu nongkrong, lalu ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja, dan tak mengerjakan apapun. Enak memang, karena Anda tetap digaji meskipun Anda tak berkontribusi. Tapi ini artinya Anda "tak dianggap" oleh perusahaan. Anda produktif atau tidak, perusahaan tak peduli. Bahkan mungkin Anda tak masuk kantor pun tak ada pengaruhnya bagi keseluruhan alur kerja perusahaan. Waspadalah, bisa-bisa Anda didepak dari perusahaan karena larut dalam perilaku "makan gaji buta" ini.


2. Mengeluh di luar kantor 

Saat berada di kantor atau di luar, Anda terus sibuk mengeluh masalah kantor. Bos yang galak, HRD baru yang ketat, teman yang banyak omong, dan berbagai hal lainnya. 


Anda juga menjadi enggan berbicara tentang kantor atau pekerjaan saat bertemu teman-teman. Pertanyaan atau pembahasan tentang pekerjaan sebisa mungkin Anda hindari atau penuh dengan keluhan. Ketika Anda senang dengan pekerjaan Anda, pekerjaan tersebut menjadi bagian dari hidup Anda. Anda pun bersemangat membicarakannya ketika ada orang yang bertanya atau membicarakan tentang pekerjaan. 

Daripada menjadi orang yang penuh aura negatif, sebaiknya segera kenali situasi Anda. Waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk mengeluh untuk suatu hal yang Anda tak bisa ubah, sebaiknya digunakan untuk mengembangkan kemampuan baru untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. 


Aura negatif yang dipelihara terus-menerus akan terbawa sampai ke rumah dan kehidupan sosial Anda. Karena stres tersebut Anda kemudian menjadi mudah lelah, pemurung, dan lebih sensitif. Orang tercinta di sekitar juga akan menjadi korban dari keadaan Anda.

3. Sering sakit
Sakit kepala, lesu, atau ketegangan otot yang berkepanjangan bisa jadi merupakan tanda-tanda fisik Anda stres dengan pekerjaan. Ketika tubuh dalam keadaan stres, tubuh akan mengirim sinyal kepada Anda.

Tak sedikit teman atau kerabat yang terdengar sering sakit-sakitan, ketika pindah ke pekerjaan baru kesehatannya membaik. Dengarkan sinyal-sinyal dari dalam tubuh Anda. Jika Anda ingin memastikan, berkonsultasilah pada ahli kesehatan. Kesehatan merupakan aset penting dalam tubuh, jangan korbankan tubuh dan mulailah lakukan tindakan untuk mengurangi penyakit yang sering mendera akibat tekanan pekerjaan. 

Pikirkanlah rasio 80:20. Stres atau memiliki emosi negatif pada tempat kerja memang hal yang wajar. Rasio yang normal adalah setidaknya Anda 80 persen senang dan 20 tidak. Jika rasio tersebut sudah sangat terbalik maka sebaiknya pikirkan ulang untuk tetap bertahan di pekerjaan Anda demi kesehatan. 

4. Tak ada kemajuan dan mengembangkan Kemampuan
Di kantor Anda dikenal kurang bersahabat. Enggan membantu atau bersikap aktif. Dingin terhadap pertanyaan atau teman yang mengajak diskusi. Anda hanya fokus mengerjakan pekerjaan agar cepat selesai dan bisa segera meninggalkan kantor. Anda juga enggan mengembangkan jaringan yang bisa mendukung pekerjaan. 


Jika melihat ke belakang, sudah lama Anda tidak mendapat promosi atau kenaikan gaji yang sepadan. Mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh semangat kerja Anda yang kurang sehingga kemampuan Anda tidak juga meningkat dan hasilnya penilaian kerja Anda kurang baik. 


Sudah bekerja keras tapi tak juga ada perbaikan? Ini juga merupakan tanda Anda bekerja di perusahaan yang kurang tepat. Peningkatan selain dalam bentuk gaji juga bisa dalam bentuk prestasi, kemampuan kerja, pelatihan, atau ganjaran lainnya.
Fred Cooper, dari Compass HR Consulting, berkata kepada CNBC.com bahwa "jika Anda tidak mendapat promosi internal saat kualifikasi Anda (bukan hanya masa kerja dan keadaan fisik) faktanya lebih bagus dari orang yang terpilih," maka Anda sebentar lagi akan angkat koper.
Anda lulusan S2 manajemen, namun di kantor ini Anda hanya diberi tugas mengerjakan hal-hal remeh. Berkali-kali Anda meminta naik jabatan atau diberi tanggung jawab lebih, namun permohonan itu tak pernah digubris. Jangan sia-siakan bakat dan potensi Anda untuk perusahaan yang tak menghargainya.

5.  Anda menyambut hari ‘Senin’ dengan setengah hati
Merasa sedih saat weekend berakhir dan Senin kembali datang itu hal yang wajar. Tapi jika Anda membayangkan masuk kantor, bekerja, bertemu bos, bertemu rekan kerja, dan semua yang akan terjadi hari Senin, lalu Anda merasa muak, takut, bahkan stres, artinya Anda memang tak ingin berada di sana. Mungkin Anda hanya bertahan hanya demi punya pekerjaan? Tapi untuk apa menyiksa diri dan menghabiskan sepertiga hidup Anda di tempat yang Anda benci, sementara banyak orang lainnya yang menikmati pekerjaan mereka?

Pekerjaan yang ideal adalah saat kita mengerjakan apa yang kita cintai. Memang tak semua orang seberuntung itu, tapi jika Anda mencintai pekerjaan Anda, melakukan aktivitas sehari-hari di kantor pun tak akan terasa berat. Bahkan jika pekerjaan Anda berat, Anda masih bisa bersenang-senang di kantor. Namun jika Anda mulai merasa terpaksa, atau bahkan benci, mengerjakan tugas di kantor, sampai Anda mencari-cari alasan untuk tak masuk kantor, untuk apa dilanjutkan?

Bos galak itu biasa. Yang harus diwaspadai adalah jika hubungan Anda dengan bos lebih buruk dibanding hubungan bos dengan rekan-rekan kerja Anda. Merupakan pertanda buruk pula jika Anda sampai harus menyelesaikan masalah Anda dengan bos lewat atasan bos Anda, atau lewat departemen SDM (HRD).

6. Masa depan perusahaan Anda tak jelas
Perusahaan Anda terlilit utang, beberapa departemen ditutup, sejumlah besar karyawan diberhentikan, gaji sudah tak dibayarkan selama dua bulan. Jika perusahaan diibaratkan perahu, segeralah Anda menyelamatkan diri sebelum ikut tenggelam.
Menurut konsultan karier Cheryl Palmer, proses merger dapat menyebabkan terdapatnya dua bagian pekerjaan dengan tugas yang sama. Ini bisa berarti masalah. "Jika Anda memiliki posisi yang juga terdapat di perusahaan yang melakukan merger, mungkin posisi Anda akan terancam," katanya kepada CNBC.com melalui sebuah email. "Umumnya perusahaan yang melakukan merger akan menghilangkan posisi yang ganda."

7. Menjadi orang asing diantara rekan-rekan kerja Anda
Selalu ada konflik batin tentang identitas diri. Anda merasa tak menjadi diri sendiri saat bekerja. Anda juga merasa tak senang dengan pribadi Anda di tempat kerja. Bahkan teman dekat atau teman kantor Anda merasa Anda orang yang berbeda di kantor dan di kehidupan sosial. 

Pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kepribadian tak sekadar menjadi alat mencari uang bagi diri Anda. Pekerjaan tersebut juga bisa membuat memberi manfaat terhadap perkembangan kepribadian dan membuat Anda menjadi orang yang lebih baik. Memang tak mudah mencari pekerjaan idaman tersebut. Tapi tak ada salahnya terus berusaha.
Pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan menyenangkan jika dikerjakan bersama orang-orang yang Anda cintai. Bahkan rekan-rekan kerja bisa jadi alasan kita untuk bersemangat berangkat kerja di hari Senin. Tapi jika Anda tak punya teman dekat di kantor, atau sama sekali tak bergaul dengan mereka karena merasa tak cocok, makan siang selalu sendiri, rekan-rekan kerja memperlakukan Anda dengan tidak baik, dan Anda sering terlibat pertengkaran dengan rekan kerja, saatnya ucapkan selamat tinggal pada mereka.

8. Masih mencari lowongan di perusahaan yang sejalan dengan Prinsip Anda
Anda adalah orang yang sangat mencintai lingkungan, namun Anda bekerja di perusahaan yang dikenal suka mencemari lingkungan. Awalnya mungkin Anda masih bisa berkompromi, tapi jika hal ini tetap mengganggu Anda dan bahkan membuat Anda stres, carilah perusahaan lain yang sejalan dengan prinsip Anda.

Tak ada salahnya mencari tahu peluang dan kesempatan apa yang ada di luar sana. Namun jika sebagian besar waktu Anda dihabiskan dengan mencari lowongan kerja di internet, atau setiap bertemu teman Anda selalu berkata, "Ada lowongan nggak, di kantormu?", artinya Anda memang benar-benar ingin keluar dari perusahaan Anda. Ikutilah kata hati itu.

9. Proyek "spesial" dan berbagi ‘file’
Jika Anda ditugaskan ke sebuah proyek jangka pendek yang hanya sedikit — atau tidak sama sekali — berhubungan dengan pekerjaan yang biasa Anda lakukan, maka Anda memiliki alasan tepat untuk khawatir. "Ketika Anda selesai (melaksanakan proyek itu), mungkin sudah tidak ada lagi pekerjaan untuk Anda," katanya. "Bahkan proyek khusus jangka panjang juga mengandung risiko yang sama."
"Salah satu tanda Anda akan dipecat adalah jika Anda diminta untuk berbagi file, dan mengajarkan semua anggota tim mengenai semua pekerjaan yang sedang Anda lakukan," kata Debby Carreau dari Inspired HR kepada CNBC.com. "Jika Anda ditanyakan soal password, daftar klien dan informasi kontak, itu adalah bukti selanjutnya bahwa perusahaan sedang menyiapkan seseorang untuk menggantikan posisi Anda."

10. Ada komputer yang bisa menggantikan
Palmer mengatakan, setiap pekerjaan yang dapat dikerjakan mesin merupakan pekerjaan yang berisiko bagi manusia. "Jika pekerjaan yang Anda lakukan bisa dikerjakan oleh mesin ketimbang manusia, maka mungkin Anda harus mencari jenis pekerjaan lainnya," katanya. "Biasanya, hanya tinggal menunggu waktu sebelum perusahaan Anda memutuskan kalau mesin bisa mengerjakan pekerjaan Anda dengan lebih hemat."

Untungnya, terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari datangnya surat pemecatan. Menurut Morgan Norman, salah satu pendiri dan CEO dari WorkSimple, "meminta masukan langsung, mendokumentasikan dan mencatat prestasi Anda, berbagi pekerjaan Anda secara sosial, dan membuat portofolio visual dari pencapaian Anda adalah cara untuk membuktikan kepada perusahaan bahwa Anda adalah aset berharga yang tidak pantas dipecat."

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.