Bagi banyak orang, berat rasanya membayangkan
bekerja lagi di hari Senin setelah bersantai di akhir pekan. Namun bagi
sebagian lainnya, setiap hari langkah terasa berat untuk bekerja. Apakah Anda
termasuk yang demikian?
Biasanya fresh graduate alias yang baru lulus kuliah dan memiliki nol pengalaman masih mau menerima pekerjaan dengan gaji di bawah standar. Tapi itu pun seharusnya disertai catatan bahwa dalam setahun atau dua tahun akan ada kenaikan gaji. Jika usia Anda sudah lebih dari 27 tahun dan Anda masih digaji di bawah standar, padahal pekerjaan yang sama di perusahaan lain gajinya berkali lipat, saatnya Anda cari kesempatan lain. Tentu saja ini berlaku jika permintaan Anda untuk naik gaji tak pernah digubris.
Apalagi yang Anda lakukan di kantor sebagian besar adalah browsing di internet yang tak berhubungan dengan pekerjaan, lalu nongkrong, lalu ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja, dan tak mengerjakan apapun. Enak memang, karena Anda tetap digaji meskipun Anda tak berkontribusi. Tapi ini artinya Anda "tak dianggap" oleh perusahaan. Anda produktif atau tidak, perusahaan tak peduli. Bahkan mungkin Anda tak masuk kantor pun tak ada pengaruhnya bagi keseluruhan alur kerja perusahaan. Waspadalah, bisa-bisa Anda didepak dari perusahaan karena larut dalam perilaku "makan gaji buta" ini.
4. Tak ada kemajuan dan mengembangkan Kemampuan
Bos galak itu biasa. Yang harus diwaspadai adalah jika hubungan Anda dengan bos lebih buruk dibanding hubungan bos dengan rekan-rekan kerja Anda. Merupakan pertanda buruk pula jika Anda sampai harus menyelesaikan masalah Anda dengan bos lewat atasan bos Anda, atau lewat departemen SDM (HRD).
7. Menjadi orang asing diantara rekan-rekan kerja Anda
10. Ada komputer yang bisa menggantikan
Berada di pekerjaan yang salah tentu menyebabkan
rasa stres tersendiri. Tak ada gairah untuk pergi bekerja bahkan untuk berusaha
menambah kemampuan diri demi kemajuan karir. Terjebak dalam keadaan tersebut
tentu tidak menyenangkan.
Rata-rata jam kerja pegawai kantoran adalah 8
hingga 9 jam. Artinya, setiap hari, Anda menghabiskan sepertiga hidup Anda di
kantor. Sia-sia sekali rasanya jika waktu sebanyak ini dihabiskan dengan
mengeluh dan berbagai hal lain yang membuat Anda tak bahagia. Mungkin sudah
saatnya Anda mengundurkan diri dan pindah kerja ke perusahaan lain, atau jadi
pengusaha?
Jika Anda mengalami hal-hal berikut ini, tandanya
Anda memang harus segera mengucap selamat tinggal pada rekan kerja. Kenali apakah Anda termasuk salah satu yang
mengalaminya.
1. Uang sebagai daun surga
Ada dua hal berbeda yang sering terpikir pada
orang yang berada di pekerjaan yang salah. Pertama, satu-satunya alasan ia
bertahan bekerja di tempat tersebut walau tertekan adalah hanya karena gaji
yang didapatkan. Pekerja tipe ini sering mengeluh tentang pekerjaannya, namun
tak kuasa pindah ke tempat yang lain karena belum tentu mendapatkan kompensasi
yang sama,
Jika uang merupakan satu-satunya alasan, bagi
sebagian yang merasa pekerjaannya salah, uang belum tentu bisa membuat hati
tenang bagi sebagian lainnya. Pekerja jenis ini sering berpikir tentang
kenaikan gaji namun dalam hatinya berkata kenaikan gaji sebesar apa pun tetap
tak bisa membuat ia mencintai pekerjannya.
Biasanya fresh graduate alias yang baru lulus kuliah dan memiliki nol pengalaman masih mau menerima pekerjaan dengan gaji di bawah standar. Tapi itu pun seharusnya disertai catatan bahwa dalam setahun atau dua tahun akan ada kenaikan gaji. Jika usia Anda sudah lebih dari 27 tahun dan Anda masih digaji di bawah standar, padahal pekerjaan yang sama di perusahaan lain gajinya berkali lipat, saatnya Anda cari kesempatan lain. Tentu saja ini berlaku jika permintaan Anda untuk naik gaji tak pernah digubris.
Coba pikirkan kembali, apakah kenaikan 10-20
persen gaji bisa menyenangkan hati Anda? Jika belum, bagaimana dengan 50-100
persen? Jika belum juga, maka uang sebenarnya bukanlah masalah utama pada
pekerjaan Anda.
Apalagi yang Anda lakukan di kantor sebagian besar adalah browsing di internet yang tak berhubungan dengan pekerjaan, lalu nongkrong, lalu ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja, dan tak mengerjakan apapun. Enak memang, karena Anda tetap digaji meskipun Anda tak berkontribusi. Tapi ini artinya Anda "tak dianggap" oleh perusahaan. Anda produktif atau tidak, perusahaan tak peduli. Bahkan mungkin Anda tak masuk kantor pun tak ada pengaruhnya bagi keseluruhan alur kerja perusahaan. Waspadalah, bisa-bisa Anda didepak dari perusahaan karena larut dalam perilaku "makan gaji buta" ini.
2. Mengeluh di luar kantor
Saat berada di kantor atau di luar, Anda terus
sibuk mengeluh masalah kantor. Bos yang galak, HRD baru yang ketat, teman yang
banyak omong, dan berbagai hal lainnya.
Anda juga menjadi enggan berbicara tentang kantor
atau pekerjaan saat bertemu teman-teman. Pertanyaan atau pembahasan tentang
pekerjaan sebisa mungkin Anda hindari atau penuh dengan keluhan. Ketika Anda
senang dengan pekerjaan Anda, pekerjaan tersebut menjadi bagian dari hidup
Anda. Anda pun bersemangat membicarakannya ketika ada orang yang bertanya atau
membicarakan tentang pekerjaan.
Daripada menjadi orang yang penuh aura negatif,
sebaiknya segera kenali situasi Anda. Waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk
mengeluh untuk suatu hal yang Anda tak bisa ubah, sebaiknya digunakan untuk
mengembangkan kemampuan baru untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Aura negatif yang dipelihara terus-menerus akan
terbawa sampai ke rumah dan kehidupan sosial Anda. Karena stres tersebut Anda
kemudian menjadi mudah lelah, pemurung, dan lebih sensitif. Orang tercinta di
sekitar juga akan menjadi korban dari keadaan Anda.
3. Sering sakit
Sakit kepala, lesu, atau ketegangan otot yang
berkepanjangan bisa jadi merupakan tanda-tanda fisik Anda stres dengan
pekerjaan. Ketika tubuh dalam keadaan stres, tubuh akan mengirim sinyal kepada
Anda.
Tak sedikit teman atau kerabat yang terdengar
sering sakit-sakitan, ketika pindah ke pekerjaan baru kesehatannya membaik.
Dengarkan sinyal-sinyal dari dalam tubuh Anda. Jika Anda ingin memastikan,
berkonsultasilah pada ahli kesehatan. Kesehatan merupakan aset penting dalam
tubuh, jangan korbankan tubuh dan mulailah lakukan tindakan untuk mengurangi
penyakit yang sering mendera akibat tekanan pekerjaan.
Pikirkanlah rasio 80:20. Stres atau memiliki emosi
negatif pada tempat kerja memang hal yang wajar. Rasio yang normal adalah
setidaknya Anda 80 persen senang dan 20 tidak. Jika rasio tersebut sudah sangat
terbalik maka sebaiknya pikirkan ulang untuk tetap bertahan di pekerjaan Anda
demi kesehatan.
4. Tak ada kemajuan dan mengembangkan Kemampuan
Di kantor Anda dikenal kurang bersahabat. Enggan
membantu atau bersikap aktif. Dingin terhadap pertanyaan atau teman yang
mengajak diskusi. Anda hanya fokus mengerjakan pekerjaan agar cepat selesai dan
bisa segera meninggalkan kantor. Anda juga enggan mengembangkan jaringan yang
bisa mendukung pekerjaan.
Jika melihat ke belakang, sudah lama Anda tidak
mendapat promosi atau kenaikan gaji yang sepadan. Mungkin saja hal tersebut
disebabkan oleh semangat kerja Anda yang kurang sehingga kemampuan Anda tidak
juga meningkat dan hasilnya penilaian kerja Anda kurang baik.
Sudah bekerja keras tapi tak juga ada perbaikan?
Ini juga merupakan tanda Anda bekerja di perusahaan yang kurang tepat.
Peningkatan selain dalam bentuk gaji juga bisa dalam bentuk prestasi, kemampuan
kerja, pelatihan, atau ganjaran lainnya.
Fred Cooper, dari Compass HR Consulting, berkata
kepada CNBC.com bahwa "jika Anda tidak mendapat promosi internal saat
kualifikasi Anda (bukan hanya masa kerja dan keadaan fisik) faktanya lebih
bagus dari orang yang terpilih," maka Anda sebentar lagi akan angkat koper.
Anda lulusan S2 manajemen, namun di kantor ini
Anda hanya diberi tugas mengerjakan hal-hal remeh. Berkali-kali Anda meminta
naik jabatan atau diberi tanggung jawab lebih, namun permohonan itu tak pernah
digubris. Jangan sia-siakan bakat dan potensi Anda untuk perusahaan yang tak
menghargainya.
5. Anda menyambut hari
‘Senin’ dengan setengah hati
Merasa sedih saat weekend berakhir dan Senin
kembali datang itu hal yang wajar. Tapi jika Anda membayangkan masuk kantor, bekerja,
bertemu bos, bertemu rekan kerja, dan semua yang akan terjadi hari Senin, lalu
Anda merasa muak, takut, bahkan stres, artinya Anda memang tak ingin berada di
sana. Mungkin Anda hanya bertahan hanya demi punya pekerjaan? Tapi untuk apa
menyiksa diri dan menghabiskan sepertiga hidup Anda di tempat yang Anda benci,
sementara banyak orang lainnya yang menikmati pekerjaan mereka?
Pekerjaan yang ideal adalah saat kita mengerjakan
apa yang kita cintai. Memang tak semua orang seberuntung itu, tapi jika Anda
mencintai pekerjaan Anda, melakukan aktivitas sehari-hari di kantor pun tak
akan terasa berat. Bahkan jika pekerjaan Anda berat, Anda masih bisa
bersenang-senang di kantor. Namun jika Anda mulai merasa terpaksa, atau bahkan
benci, mengerjakan tugas di kantor, sampai Anda mencari-cari alasan untuk tak
masuk kantor, untuk apa dilanjutkan?
Bos galak itu biasa. Yang harus diwaspadai adalah jika hubungan Anda dengan bos lebih buruk dibanding hubungan bos dengan rekan-rekan kerja Anda. Merupakan pertanda buruk pula jika Anda sampai harus menyelesaikan masalah Anda dengan bos lewat atasan bos Anda, atau lewat departemen SDM (HRD).
6. Masa depan perusahaan Anda tak jelas
Perusahaan Anda terlilit utang, beberapa
departemen ditutup, sejumlah besar karyawan diberhentikan, gaji sudah tak
dibayarkan selama dua bulan. Jika perusahaan diibaratkan perahu, segeralah Anda
menyelamatkan diri sebelum ikut tenggelam.
Menurut konsultan karier Cheryl Palmer, proses
merger dapat menyebabkan terdapatnya dua bagian pekerjaan dengan tugas yang
sama. Ini bisa berarti masalah. "Jika Anda memiliki posisi yang juga
terdapat di perusahaan yang melakukan merger, mungkin posisi Anda akan
terancam," katanya kepada CNBC.com melalui sebuah email. "Umumnya
perusahaan yang melakukan merger akan menghilangkan posisi yang ganda."
7. Menjadi orang asing diantara rekan-rekan kerja Anda
Selalu ada konflik batin tentang identitas diri.
Anda merasa tak menjadi diri sendiri saat bekerja. Anda juga merasa tak senang
dengan pribadi Anda di tempat kerja. Bahkan teman dekat atau teman kantor Anda
merasa Anda orang yang berbeda di kantor dan di kehidupan sosial.
Pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kepribadian
tak sekadar menjadi alat mencari uang bagi diri Anda. Pekerjaan tersebut juga
bisa membuat memberi manfaat terhadap perkembangan kepribadian dan membuat Anda
menjadi orang yang lebih baik. Memang tak mudah mencari pekerjaan idaman
tersebut. Tapi tak ada salahnya terus berusaha.
Pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan
menyenangkan jika dikerjakan bersama orang-orang yang Anda cintai. Bahkan
rekan-rekan kerja bisa jadi alasan kita untuk bersemangat berangkat kerja di
hari Senin. Tapi jika Anda tak punya teman dekat di kantor, atau sama sekali
tak bergaul dengan mereka karena merasa tak cocok, makan siang selalu sendiri,
rekan-rekan kerja memperlakukan Anda dengan tidak baik, dan Anda sering
terlibat pertengkaran dengan rekan kerja, saatnya ucapkan selamat tinggal pada
mereka.
8. Masih mencari lowongan di perusahaan yang sejalan dengan Prinsip
Anda
Anda adalah orang yang sangat mencintai
lingkungan, namun Anda bekerja di perusahaan yang dikenal suka mencemari
lingkungan. Awalnya mungkin Anda masih bisa berkompromi, tapi jika hal ini
tetap mengganggu Anda dan bahkan membuat Anda stres, carilah perusahaan lain
yang sejalan dengan prinsip Anda.
Tak ada salahnya mencari tahu peluang dan
kesempatan apa yang ada di luar sana. Namun jika sebagian besar waktu Anda
dihabiskan dengan mencari lowongan kerja di internet, atau setiap bertemu teman
Anda selalu berkata, "Ada lowongan nggak, di kantormu?", artinya Anda
memang benar-benar ingin keluar dari perusahaan Anda. Ikutilah kata hati itu.
9. Proyek "spesial" dan berbagi ‘file’
Jika Anda ditugaskan ke sebuah proyek jangka
pendek yang hanya sedikit — atau tidak sama sekali — berhubungan dengan
pekerjaan yang biasa Anda lakukan, maka Anda memiliki alasan tepat untuk
khawatir. "Ketika Anda selesai (melaksanakan proyek itu), mungkin sudah
tidak ada lagi pekerjaan untuk Anda," katanya. "Bahkan proyek khusus
jangka panjang juga mengandung risiko yang sama."
"Salah satu tanda Anda akan dipecat adalah
jika Anda diminta untuk berbagi file, dan mengajarkan semua anggota tim
mengenai semua pekerjaan yang sedang Anda lakukan," kata Debby Carreau
dari Inspired HR kepada CNBC.com. "Jika Anda ditanyakan soal password,
daftar klien dan informasi kontak, itu adalah bukti selanjutnya bahwa
perusahaan sedang menyiapkan seseorang untuk menggantikan posisi Anda."
10. Ada komputer yang bisa menggantikan
Palmer mengatakan, setiap pekerjaan yang dapat
dikerjakan mesin merupakan pekerjaan yang berisiko bagi manusia. "Jika
pekerjaan yang Anda lakukan bisa dikerjakan oleh mesin ketimbang manusia, maka
mungkin Anda harus mencari jenis pekerjaan lainnya," katanya.
"Biasanya, hanya tinggal menunggu waktu sebelum perusahaan Anda memutuskan
kalau mesin bisa mengerjakan pekerjaan Anda dengan lebih hemat."
Untungnya, terdapat beberapa hal yang dapat Anda
lakukan untuk menghindari datangnya surat pemecatan. Menurut Morgan Norman,
salah satu pendiri dan CEO dari WorkSimple, "meminta masukan langsung,
mendokumentasikan dan mencatat prestasi Anda, berbagi pekerjaan Anda secara
sosial, dan membuat portofolio visual dari pencapaian Anda adalah cara untuk
membuktikan kepada perusahaan bahwa Anda adalah aset berharga yang tidak pantas
dipecat."
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.