KULIAH PUBLIK: Perdagangan Pasar Modal Mei 2018 Terus Melaju Positif

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Tuesday, June 19, 2018

Perdagangan Pasar Modal Mei 2018 Terus Melaju Positif


Dirilis dari Detik (Senin, 28 Mei 2018 13:06 WIB) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju positif saat pembukaan perdagangan awal pekan itu. IHSG bahkan berhasil kembali ke level 6.000 pada jeda perdagangan Senin siang.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) perkasa terhadap rupiah. Dolar AS bertengger di leve 14.202. Akhir pekan kemarin berada di Rp 14.202

Pada perdagangan preopening, IHSG bertambah tipis 3,878 poin (0,06%) ke level 5.979,620. Indeks LQ45 naik 0,979 poin (0,10%)

Membuka perdagangan, Senin (28/5/2018), IHSG bergerak naik 7,022 poin (0,12%) ke level 5.982,764. Indeks LQ45 naik 0,663 poin (0,07%) ke level 959,047.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih berada di zona positif dengan 22,841 (0,38%) ke 5.998,093. Indeks LQ45 naik 3,725 poin (0,41%) ke 962,249.

Memasuki jeda perdagangan siang ini, IHSG masih melaju positif. IHSG naik 77,797 poin (1,30%) ke 6.053,539. Indeks LQ45 naik 16,255 poin (1,70%) ke 974,639.

Posisi tertinggi yang sempat dicatatkan IHSG berada di 6.057,697 dan terendah di 5.977,004. Perdagangan saham berlangsung moderat dengan frekuensi perdagangan 241,337 kali transaksi sebanyak 5,7 miliar lembar saham senilai Rp 3,9 triliun.

Sembilan sektor saham menguat dan membawa IHSG melesat 1,30%. Saham sektor keuangan melesat paling kencang siang ini dengan penguatan 2,54%. Sebanyak 197 saham menguat, 144 saham melemah dan 135 saham stagnan. Investor asing mencatat beli bersih Rp 427,81 miliar.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup mixed dengan mayoritas ditutup menguat pada perdagangan semalam. Indeks Dow Jones turun 0.24% ke level 24,753.09, S&P melemah 0.24% ke level 2,721.33, sedangkan Nasdaq berhasil menguat tipis 0.13% ke level 7,433.85.

Penurunan pada mayoritas indeks AS salah satunya dikarenakan pelemahan pada sektor energy sebesar 2.6% seiring harga minyak mentah yang tertekan.

Bursa regional bergerak variatif. Berikut pergerakan Bursa Asia siang ini:
Indeks saham Nikkei bertambah 20,031 poin (0,09%) ke 22.471,410.
Indeks komposit Shanghai melemah 2,500 poin (0,08%) ke 3.138,860
Indeks Strait Times menanjak 13,450 poin (0,36%) ke 3.525,760
Indeks Hang Seng bertambah 185,750 poin (0,61%) ke 30.774,850.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers siang ini di antaranya Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) naik Rp 550 ke Rp 16.550, Bank Negara Indonesia (BBNI) naik Rp 450 ke Rp 8.425, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 69.350 dan Dian Swastika (DSSA) naik Rp 425 ke Rp 14.700.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah United Tractors (UNTR) turun Rp 1.075 ke Rp 36.425, Dana Supra (DEF) turun Rp 285 ke Rp 905, Cahayasakti (CSIS) turun Rp 250 ke Rp 1.250 dan Supreme Cable (SCCO) turun Rp 250 ke Rp 9.550.

Wimboh di Kementerian Keuangan, Ketua Dewan Komisioner OJK di Jakarta, (Senin, 28/5/2018) mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga 21 Mei 2018 penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp 61 triliun. Dana tersebut berasal dari penerbitan obligasi dan penawaran umum. Ada 16 perusahaan emiten baru sampai dengan 21 Mei 2018. Itu strategi untuk pembiayaan jangka menengah dan panjang. Itu penting supaya perbankan tidak terlalu mendapatkan kendala dalam pembiayaan jangka panjang. Untuk tahun 2018, ada 58 perusahaan yang bakal menerbitkan obligasi serta melakukan penawaran umum alias IPO dengan total nilai indikatif Rp 66,35 triliun. Dan itu kemungkinan masih bisa bertambah dengan berjalannya waktu, tahun 2017 kita bisa mencapai di atas Rp 150 triliun.

Sebelumnya, sepanjang 2017 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan total pengumpulan dana di pasar modal mengalami pertumbuhan, hingga mencapai Rp 257,02 triliun. Angka itu melebihi target OJK yang hanya membidik Rp 217,02 triliun. Bahkan, saat itu di Gedung OJK, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, (Kamis, 21/12/2017) Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memperkirakan bisa di atas Rp 260 triliun di akhir tahun 2017. Pasar modal menjadi sektor jasa keuangan yang pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan perbankan dan lainnya. Pergerakan pasar modal cukup agresif. Ini hal yang baru dalam sejarah bahwa pertumbuhan penghimpunan dana di pasar modal lebih dari pertumbuhan kredit perbankan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami penguatan di sepanjang tahun 2017. IHSG cenderung meningkat sepanjang 2017 menembus level psikologis telah tumbuh 15,34% year to date (ytd) pada posisi in desk tetakhir 6.109.

SUMBER :

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.