KULIAH PUBLIK: Begini Cara Menghadapi Risiko Investasi

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Thursday, March 12, 2015

Begini Cara Menghadapi Risiko Investasi

Investasi merupakan salah satu cara terbaik bagi Anda untuk membangun kekayaan dan membantu mencapai tujuan finansial. Namun, penting untuk disadari bahwa investasi bukanlah langkah paling “aman” karena ia tidak bebas risiko. 

Risiko dapat didefinisikan sebagai ketidakpastian dan berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk investasi atau kemungkinan turun atau hilangnya dana dari sebuah produk. Semua investasi memiliki risiko, namun dalam skala yang berbeda-beda. Semakin tinggi potensi imbal hasil yang diberikan, semakin tinggi pula risiko investasinya. 

Walaupun setiap orang memiliki profil risiko yang berbeda-beda, kebanyakan investor pemula melupakan faktor ini ketika mereka berhadapan dengan tawaran untuk berinvestasi dan hanya fokus pada imbal hasil yang ditawarkan. Tidak jarang mereka harus menanggung kerugian besar, bahkan bangkrut atau terlilit utang akibat tidak mempertimbangkan faktor risiko ini. Menghindari risiko investasi mungkin merupakan langkah yang paling bijak, paling tidak sampai Anda belajar mengenai profil risiko dan bagaimana mengelolanya dengan tepat.

Untuk mengetahui bagaimana mengelolanya dengan baik, Anda harus mengetahui sumber-sumber risiko investasi Anda. Beberapa risiko tersebut antara lain:

Risiko Pasar
Risiko yang berhubungan dengan naik turunnya nilai investasi akibat pergerakan pasar secara umum. Contohnya, jika Indeks Harga Saham Gabungan  (IHSG) bergerak turun, maka portofolio saham atau reksadana saham kemungkinan besar akan menunjukkan pergerakan serupa.

Risiko Suku Bunga 
Risiko yang berhubungan dengan pengaruh perubahan suku bunga terhadap nilai investasi. Contohnya, jika terjadi kenaikan suku bunga, maka nilai investasi di produk obligasi atau reksadana pendapatan tetap akan cenderung bergerak turun.

Risiko Inflasi 
Risiko berkurangnya daya beli akibat kenaikan harga. Contohnya, jika meletakkan sebagian besar portfolio dalam tabungan atau deposito, dalam jangka panjang daya beli uang Anda akan berkurang akibat terjadinya inflasi walaupun jumlah uang tidak berkurang.

Risiko Nilai Tukar 
Risiko yang berhubungan dengan nilai tukar mata uang. Contohnya, jika berinvestasi dalam produk yang menggunakan mata uang USD dan terjadi penurunan nilai Rupiah tehadap USD, nilai investasi Anda dalam Rupiah pun akan berkurang.



Risiko Kredit 
Risiko yang berhubungan dengan kemungkinan gagal bayar. Contohnya, jika membeli Reksadana Pendapatan Tetap yang salah satu atau beberapa obligasi di dalamnya mengalami gagal bayar, maka nilai investasi Anda akan menurun.

Risiko Bisnis dan Karakter 
Risiko yang berhubungan dengan perputaran dana yang Anda investasikan dan karakter dari pengelola dana tersebut. Risiko ini terutama berhubungan dengan risiko berinvestasi di produk non-keuangan atau produk alternatif seperti investasi di MLM, koperasi, unit-unit usaha berbasis emas, dan lain-lain. Contohnya, jika berinvestasi di sebuah perusahaan atau perorangan yang menjalankan usaha peternakan lele, ada baiknya Anda melakukan uji karakter atau benar-benar terjun langsung memantau bisnisnya untuk mengurangi resiko dana dilarikan.

Walaupun risiko terdengar menakutkan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola resiko investasi Anda, antara lain sebagai berikut:

1. Profil Risiko
Untuk mengetahui profil risiko, Anda dapat mengisi online survey atau survey yang dilakukan oleh bank atau manajer investasi. Secara sederhana, profil risiko adalah seberapa tenang Anda menghadapi fluktuasi nilai suatu investasi. Jika merasa tidak nyaman dengan jenis investasi tertentu atau risiko yang harus Anda ambil untuk berinvestasi pada sebuah produk, jangan berinvestasi dalam produk tersebut. 

Profil risiko ini bisa berubah tergantung situasi pribadi dan keuangan Anda saat itu. Sebagai contoh, untuk Anda yang berkeluarga dan memiliki anak yang akan masuk kuliah tahun depan, tentu tidak ingin dana yang sudah dipersiapkan selama bertahun-tahun berkurang sedikit pun apalagi sampai hilang. Dalam hal ini, dana tersebut sebaiknya tetap ada di deposito atau tabungan Anda sampai waktu pendaftaran masuk sekolah anak. 

Beberapa orang tetap dapat tidur dengan nyenyak walaupun nilai investasi mereka naik turun. Ada yang akan mengalami insomnia jika terjadi penurunan pada nilai investasinya. Maka, ketahui profil risiko ini sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam produk tertentu. Berapa pun imbal hasilnya tidak akan sebanding jika dalam perjalanannya Anda merasa sangat tidak nyaman.

2. Diversifikasi
Jangan meletakkan semua telur Anda dalam satu keranjang. Ungkapan ini tepat sekali untuk menggambarkan pentingnya diversifikasi dalam berinvestasi sebagai salah satu cara untuk mengelola risiko. Sebar investasi Anda ke dalam berbagai golongan investasi seperti deposito, obligasi, emas, properti, saham, dan lain-lain. Semakin besar aset Anda, idealnya portfolio semakin bervariasi. 

Jarang sekali, investasi dari golongan yang berbeda bergerak ke arah yang bersamaan. Misal, ketika terjadi krisis di tahun 1997, pasar saham mengalami penurunan sampai dengan 60%, sementara bunga deposito meroket hingga 70-an persen. Dalam contoh ini, jika meletakkan dana di keduanya, penurunan nilai investasi Anda di satu golongan investasi dapat diimbangi oleh kenaikan nilai investasi di golongan lainnya. Tidak ada patokan khusus mengenai komposisi diversifikasi yang paling sesuai. Saran saya, sesuaikan dengan profil resiko, usia dan kondisi finansial Anda.

3. Jangka Waktu
Semakin lama jangka waktu berinvestasi, semakin rendah risiko investasi yang harus dihadapi karena dalam investasi, waktu adalah sahabat terbaik Anda. Sebagai contoh, untuk mempersiapkan dana pensiun di usia 55 tahun dan standar hidup Rp5 juta per bulan, hanya membutuhkan investasi sebesar Rp600 ribu per bulan di reksadana saham jika Anda berusia 30 tahun, sedangkan untuk Anda yang berusia 40 tahun, angka kebutuhan investasinya menjadi Rp2,6 juta per bulan pada produk sejenis.

4. Pengetahuan
Ada baiknya meluangkan waktu untuk belajar mengenai produk-produk investasi karena semakin Anda memahami investasi, semakin andal pula kemampuan dalam memilih investasi dan komposisi yang sesuai untuk kebutuhan Anda. Sebagai permulaan, Anda bisa mampir ke website QM Financial di www.qmfinancial.com untuk  membaca artikel-artikel sederhana mengenai investasi dan perencanaan keuangan.

Cara Menghadapi Risiko Bisnis

Kata “risiko” memang memiliki pengertian negatif bagi sebagian orang. Tetapi, berani mengambil risiko dalam bisnis tidaklah sama dengan menjadi orang yang sembrono. Justru pengusaha sejati akan memandang risiko sebagai sesuatu yang positif dan penuh tantangan. Mereka akan mengantisipasi hal-hal tak terduga demi mendapatkan untung besar.


Saya menemukan ringkasan hebat mengenai strategi kunci yang digunakan, lengkap dengan cerita kehidupannya, dalam buku yang berjudul “The Risk Takers”, karya Renee dan Don Martin. Berikut adalah daftar tersebut, disertai prioritas dan pendapat saya:


Cari tren terbaru dan kembangkan. Sering kali, perubahan kultur atau tren ekonomi akan memberi peluang usaha baru. Tantangannya adalah menyadari perubahan tersebut lebih awal, lalu ambil tindakan, meski terdapat risiko. Inilah awal mula keuntungan para pelopor bisnis.

Cari harta karun yang terpendam dan temukan pasar yang belum dilirik orang. Bahkan perusahaan berpenghasilan triliunan rupiah tidak bisa menawarkan segalanya kepada semua orang. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menemukan pasar menguntungkan yang tidak dilihat atau bahkan diincar orang lain.



Manfaatkan kelemahan pesaing dan jadikan itu sebagai kekuatan Anda. Pengusaha yang memiliki pandangan tajam memiliki bakat melihat dunia melalui sudut pandang pelanggannya. Kualitas yang dimiliki tersebut dapat membantu Anda tampil menonjol dalam kekurangan dan kelemahan pesaing.


Tajamkan pandangan. Kapan pun ada kesempatan, perhatikan dengan saksama area pasar yang diabaikan pesaing. Hal tersebut lebih mudah dilakukan daripada meredupkan produk-produk yang sudah terkenal, dan menunggu perubahan konsumsi pelanggan, meskipun solusi yang Anda miliki lebih baik.


Patahkan aturan konvensional. Banyak nama pengusaha tercatat dalam buku sejarah keberhasilan karena mereka telah berani menyimpang dari formula dan cara berpikir yang mapan dan sudah ada. Menantang tradisi yang sudah ada mampu membuka pintu keuntungan kompetitif.


Hemat uang dan beriklan dengan biaya yang murah. Jika Anda memulai bisnis dengan modal yang pas-pasan, ada cara kreatif untuk menarik perhatian pelanggan tanpa iklan yang mahal. Mulailah dengan media sosial, blogging, dan promosi dari mulut ke mulut.


Jangan biarkan kesulitan dan kegagalan mengalahkan Anda. Daftar peringkat pengusaha sukses diisi oleh para pria dan wanita yang menolak berhenti percaya pada dirinya sendiri, meski mendapatkan cemoohan dari orang lain yang menyakitkan. Ketahanan dan ketekunan bisa membawa Anda menuju kesuksesan.

Percaya pada intuisi. Sebuah badan penelitian menyatakan, intuisi adalah bentuk nyata pengetahuan. Itu merupakan kemampuan yang dapat Anda asah dan kembangkan — hal tersebut dapat sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah dalam lingkungan bisnis yang kacau dan tidak bisa diprediksi. Dalam kondisi seperti itu, intuisi mampu mengalahkan analisis rasional.



Terus ciptakan inovasi. Pengusaha dengan kinerja yang bagus memulai dari nol untuk menciptakan perusahaan yang dikenal luas dan terus menyesuaikan diri agar dapat bertahan di tengah perubahan pasar. Perasaan terlalu cepat puas itu seperti ban bocor halus. Ketika Anda menyadarinya, kerusakan sudah sangat parah.


Mulai sekarang juga! Waktu yang sempurna untuk memulai bisnis tidak akan datang dengan sendirinya. Sering kali, menunggu hanya memberi kesempatan bagi pesaing untuk memukul Anda dengan telak. Jika Anda percaya ide Anda akan sukses, maka ambillah risiko dan mulailah beraksi.


Percayalah terhadap kekuatan ide Anda dan segera mulai kejar impian dunia usaha Anda. Dengan kecerdasan dalam mengenal risiko, Anda pun akan mampu meraih sukses.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.