KULIAH PUBLIK: Baru ...! Even Awal Wujudkan Indonesia Digital Paradise

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Wednesday, May 30, 2018

Baru ...! Even Awal Wujudkan Indonesia Digital Paradise

Melalui The 1st Next Indonesia Unicorn (NextICorn) International Summit 2018, Pemerintah dan Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) menyediakan forum untuk mempertemukan start-up Indonesia. Dalam forum itu, empat Unicorn Indonesia pertama kalinya duduk satu panggung membuka gerbang ‘Indonesia Digital Paradise’. Pemerintah telah mempertemukan Investor dan Perusahaan Rintisan (startup) sebagai platform yang memungkinkan investor global dan nasional mengembangkan ekonomi digital di Indonesia serta mendukung perusahaan teknologi rintisan (start up)  tumbuh dan berkembang dengan kemudahan regulasi dan kepastian pendanaan. Forum antara investor global dan lokal ini memiliki potensi besar dengan investor-investor luar negeri dan dalam negeri untuk menciptakan unicorn baru dari Indonesia.

Pada hari Kamis (10/05/2018) telah membukukan sekitar 1023 jadwal pertemuan terkonfirmasi yang melibatkan lebih dari 200 partisipan. Pertemuan ini diharapkan membuka peluang investasi dan pendanaan untuk startup digital dan pada gilirannya akan memunculkan unicorn baru di Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia menargetkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia pada tahun 2020. Kolaborasi ini merupakan upaya bersama Pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mencarikan solusi atas permasalahan pendanaan yang dialami startup digital, terutama startup yang berada di Zona Missing Middle atau Series B.

Sejak awal tahun 2016, Presiden Joko Widodo telah menetapkan misi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia. Melalui Roadmap e-Commerce dan Program Startup Digital, kementerian dan lembaga pemerintah, pemangku kepentingan serta unicorn dan perusahaan rintisan (startup) berkolaborasi untuk memastikan valuasi industri ekonomi digital pada Tahun 2020 bisa mencapai USD 130 Miliar. Forum antara investor global dan lokal dengan startup digital Indonesia ini sukses membuka peluang investasi dan pendanaan sektor ekonomi digital. Lebih dari 1000 pertemuan yang terjadwal berlangsung, dan terus berlanjut untuk wujudkan Indonesia as A Digital Paradise.

Dengan mengusung tema "Voyage to Indonesia as Digital Paradise", Forum The 1st Nexticorn International Summit telah menghadirkan 98 investor dari 67 perusahaan pemodal ventura. Setiap investor yang datang dipilih yang memiliki reputasi dan track record melahirkan unicorn-unicorn dunia. Top-tier pemodal ventura global tersebut antara lain Sequoia, Tencent China, East Ventures, Appworks, serta investor lokal seperti Alpha JWC, Convergence, Kejora, dan Venturra. The 1st NextICorn International Summit melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) dan Global Consulting Firm EY.

Saat ini Indonesia telah memiliki empat unicorn, perusahaan teknologi digital yang memiliki valuasi lebih dari USD 1 Miliar, yaitu Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. CEO Go-Jek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengajak investor memahami dan memanfaatkan potensi ekonomi digital di Indonesia. Tak hanya itu, dalam sesi Lane of Fame of Unicorn Indonesia pada ajang 1st NextICorn International Summit, mereka berbagi pengalaman mengelola startup menjadi unicorn.

Staf khusus Menteri Kominfo yang juga menjadi Deputy to the Chairman of NextICorn Board, Strategy Formulation & Coordination, Lis Sutjiati mengatakan bahwa kehadiran CEO Unicorn merupakan fungsi yang sangat heroik. Mereka datang untuk mempromosikan sekitar 70 startup dari Indonesia. Belum pernah terjadi di Indonesia dalam satu event dengan meet up sebanyak itu. Ini menunjukkan ketertarikan para investor baik luar negeri maupun dalam negeri dan merupakan bentuk pengakuan Indonesia Digital Paradise.

Fakta menunjukkan, pemilik startup umumnya relatif mudah dalam mendapat pendanaan di awal, yang biasa disebut Series Pre-A atau Series A, namun akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan berikutnya dengan kisaran pendanaan diatas USD 1 Juta. Sementara di sisi lain, investor dari perusahaan pemodal ventura kerap mengalami kesulitan untuk menemukan startup yang layak untuk didanai.

Rudy Ramawy, Chief of NextICorn’s Portfolio Committee for VC Classification and Start-up Curation, mengatakan bahwa investor luar sering bertanya, start-up mana yang sebaiknya saya temui?’ Masalah yang ditemukan adalah butuh waktu lama bagi start-up untuk bisa menemukan investor dan pemodal yang tepat baginya. Forum ini merupakan usulan bersama dari rekan-rekan di industri start-up kepada pemerintah. Pemerintah bisa ikut bantu, yaitu membuat suatu platform yang dapat mengkurasi dan memfasilitasi start-up.

Ciptakan Unicorn dan Permudah Investasi

Laporan Kuartal I Badan Pusat Statistik Tahun 2017 menyebutkan peningkatan ekonomi Indonesia didominasi dari masuknya angka investasi domestik maupun global.  Oleh karena itu, penegasan peran Pemerintah sebagai fasilitator menjadi keniscayaan, karena tuntutan perkembangan teknologi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang juga sebagai Chairman NextICorn Advisory Board, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Bali, (Rabu, 09/05/2018) mengungkapkan bahwa sekarang kita harus sadari yang kita miliki adalah ekonomi. Bukan lagi new economy, digital economy, melainkan the economy.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, yang hadir mewakili Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan 1st NextICorn International Summit menyampaikan hal berikut :
1. Sektor Dominan. Selama empat tahun terakhir, Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia didominasi oleh dua sektor, yaitu pertambangan (smelting) dan ekonomi digital. Jadi sektor ekonomi digital menjadi penyelamat FDI Indonesia. Peran pemerintah dalam memastikan investasi sektor digital bisa berlanjut teramat penting. Dalam sektor digital, mengutip pengalaman berbagai negara, ia menilai ada dua prinsip utama yang harus didukung pemerintah terhadap industri startup melalui instrumen kebijakan, yaitu light touch regulation dan safe harbour policy. Light touch berkaitan dengan regulasi, pentingnya untuk pemerintah tidak ikut campur dan mencoba meregulasi segala hal, agar semakin banyak inovasi yang dapat tumbuh di negara ini.
2. Regulasi, tidak rumit dan aman. Yang menjadi perhatian Presiden saat ini adalah bagaimana birokrasi memperbaiki beragam peraturan yang ada. Tidak terlalu banyak aturan. Pemerintah juga harus melindungi dari sisi potensi kegagalan melalui safe harbour policy. Prinsip dasar yang harus kita pahami bagi pembuat kebijakan adalah, inovasi muncul dari percobaan dan pengalaman, yang juga berkaitan dengan kegagalan. Pemerintah harus bisa menciptakan rasa aman bagi industri startup untuk menghadapi kegagalan dan bagaimana mereka bisa mengimplementasikan dari kegagalan tersebut.

Menurut Menteri Rudiantara, Kementerian Kominfo telah menerapkan light touch regulation. Pemotongan sistem birokrasi bagi pelaku bisnis digital dengan hanya mendaftarkan bisnisnya saja secara online tanpa perlu meminta izin lagi. Oleh karena itu, para investor utama yang telah mencetak para unicorn Indonesia sebelumnya dapat melebarkan pasarnya melalui startup lainnya. Segeralah berinvestasi di Indonesia sebelum tougher time yang akan datang di Indonesia. Perkembangan ekonomi Indonesia konsisten, sekitar 5%.

Menteri Kominfo menegaskan upaya pemerintah menjadi fasilitator pengembangan ekonomi digital. Di satu sisi sebagai regulator saat ini Pemerintah lebih membesarkan perannya sebagai fasilitator bahkan akselerator untuk tumbuhnya ekonomi digital nasional dan menjadikan Indonesia Digital Paradise, menciptakan unicorn-unicorn selanjutnya. Secara khusus, melalui Program NextICorn yang akan berlanjut dengan forum pertemuan antara investor dan startup potensial berikutnya.  Melalui fasilitasi pertemuan antara investor internasional dan nasional dengan startup yang berpotensi besar menjadi unicorn, diharapkan pendanaan terhadap sektor ekonomi digital akan terus tumbuh untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia.


SUMBER :
Tim Komunikasi Pemerintah dan Humas Kementerian Kominfo
www.kemdikbud.go.id

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.