Melalui The
1st Next Indonesia Unicorn (NextICorn) International Summit 2018, Pemerintah
dan Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) menyediakan
forum untuk mempertemukan start-up Indonesia. Dalam forum itu, empat Unicorn
Indonesia pertama kalinya duduk satu panggung membuka gerbang ‘Indonesia
Digital Paradise’. Pemerintah telah mempertemukan Investor dan Perusahaan
Rintisan (startup) sebagai platform yang memungkinkan investor global dan
nasional mengembangkan ekonomi digital di Indonesia serta mendukung perusahaan
teknologi rintisan (start up) tumbuh dan
berkembang dengan kemudahan regulasi dan kepastian pendanaan. Forum antara investor global dan
lokal ini memiliki potensi besar dengan investor-investor luar negeri dan dalam
negeri untuk menciptakan unicorn baru dari Indonesia.
Pada hari
Kamis (10/05/2018) telah membukukan sekitar 1023 jadwal pertemuan terkonfirmasi
yang melibatkan lebih dari 200 partisipan. Pertemuan ini diharapkan membuka
peluang investasi dan pendanaan untuk startup digital dan pada gilirannya akan
memunculkan unicorn baru di Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia
menargetkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan
Asia pada tahun 2020. Kolaborasi
ini merupakan upaya bersama Pemerintah dan pemangku kepentingan untuk
mencarikan solusi atas permasalahan pendanaan yang dialami startup digital,
terutama startup yang berada di Zona Missing Middle atau Series B.
Sejak awal
tahun 2016, Presiden Joko Widodo telah menetapkan misi jangka panjang untuk
menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia. Melalui Roadmap
e-Commerce dan Program Startup Digital, kementerian dan lembaga pemerintah,
pemangku kepentingan serta unicorn dan perusahaan rintisan (startup)
berkolaborasi untuk memastikan valuasi industri ekonomi digital pada Tahun 2020
bisa mencapai USD 130 Miliar. Forum antara investor global dan lokal dengan
startup digital Indonesia ini sukses membuka peluang investasi dan pendanaan
sektor ekonomi digital. Lebih dari 1000 pertemuan yang terjadwal berlangsung,
dan terus berlanjut untuk wujudkan Indonesia as A Digital Paradise.
Dengan
mengusung tema "Voyage to Indonesia as Digital Paradise", Forum The
1st Nexticorn International Summit telah menghadirkan 98 investor dari 67
perusahaan pemodal ventura. Setiap investor yang datang dipilih yang memiliki
reputasi dan track record melahirkan unicorn-unicorn dunia. Top-tier pemodal
ventura global tersebut antara lain Sequoia, Tencent China, East Ventures,
Appworks, serta investor lokal seperti Alpha JWC, Convergence, Kejora, dan
Venturra. The 1st NextICorn International Summit melibatkan sejumlah
kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
serta Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) dan Global
Consulting Firm EY.
Saat ini
Indonesia telah memiliki empat unicorn, perusahaan teknologi digital yang
memiliki valuasi lebih dari USD 1 Miliar, yaitu Go-Jek, Traveloka, Tokopedia
dan Bukalapak. CEO Go-Jek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, CEO
Tokopedia William Tanuwijaya, dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengajak investor
memahami dan memanfaatkan potensi ekonomi digital di Indonesia. Tak hanya itu,
dalam sesi Lane of Fame of Unicorn Indonesia pada ajang 1st NextICorn
International Summit, mereka berbagi pengalaman mengelola startup menjadi
unicorn.
Staf khusus
Menteri Kominfo yang juga menjadi Deputy to the Chairman of NextICorn Board,
Strategy Formulation & Coordination, Lis Sutjiati mengatakan bahwa
kehadiran CEO Unicorn merupakan fungsi yang sangat heroik. Mereka datang untuk
mempromosikan sekitar 70 startup dari Indonesia. Belum pernah terjadi di
Indonesia dalam satu event dengan meet up sebanyak itu. Ini menunjukkan
ketertarikan para investor baik luar negeri maupun dalam negeri dan merupakan
bentuk pengakuan Indonesia Digital Paradise.
Fakta
menunjukkan, pemilik startup umumnya relatif mudah dalam mendapat pendanaan di
awal, yang biasa disebut Series Pre-A atau Series A, namun akan mengalami
kesulitan dalam mendapatkan pendanaan berikutnya dengan kisaran pendanaan
diatas USD 1 Juta. Sementara di sisi lain, investor dari perusahaan pemodal
ventura kerap mengalami kesulitan untuk menemukan startup yang layak untuk
didanai.
Rudy Ramawy,
Chief of NextICorn’s Portfolio Committee for VC Classification and Start-up
Curation, mengatakan bahwa investor luar sering bertanya, start-up mana yang
sebaiknya saya temui?’ Masalah yang ditemukan adalah butuh waktu lama bagi
start-up untuk bisa menemukan investor dan pemodal yang tepat baginya. Forum
ini merupakan usulan bersama dari rekan-rekan di industri start-up kepada
pemerintah. Pemerintah bisa ikut bantu, yaitu membuat suatu platform yang dapat
mengkurasi dan memfasilitasi start-up.
Ciptakan
Unicorn dan Permudah Investasi
Laporan
Kuartal I Badan Pusat Statistik Tahun 2017 menyebutkan peningkatan ekonomi
Indonesia didominasi dari masuknya angka investasi domestik maupun global. Oleh karena itu, penegasan peran Pemerintah
sebagai fasilitator menjadi keniscayaan, karena tuntutan perkembangan
teknologi.
Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang juga sebagai Chairman NextICorn
Advisory Board, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Bali, (Rabu, 09/05/2018)
mengungkapkan bahwa sekarang kita harus sadari yang kita miliki adalah ekonomi.
Bukan lagi new economy, digital economy, melainkan the economy.
Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, yang hadir mewakili Presiden
Joko Widodo dalam Pembukaan 1st NextICorn International Summit menyampaikan hal
berikut :
1. Sektor
Dominan. Selama empat tahun terakhir, Foreign Direct Investment (FDI) di
Indonesia didominasi oleh dua sektor, yaitu pertambangan (smelting) dan ekonomi
digital. Jadi sektor ekonomi digital menjadi penyelamat FDI Indonesia. Peran
pemerintah dalam memastikan investasi sektor digital bisa berlanjut teramat
penting. Dalam sektor digital, mengutip pengalaman berbagai negara, ia menilai
ada dua prinsip utama yang harus didukung pemerintah terhadap industri startup
melalui instrumen kebijakan, yaitu light touch regulation dan safe harbour
policy. Light touch berkaitan dengan regulasi, pentingnya untuk pemerintah
tidak ikut campur dan mencoba meregulasi segala hal, agar semakin banyak
inovasi yang dapat tumbuh di negara ini.
2. Regulasi,
tidak rumit dan aman. Yang menjadi perhatian Presiden saat ini adalah bagaimana
birokrasi memperbaiki beragam peraturan yang ada. Tidak terlalu banyak aturan. Pemerintah
juga harus melindungi dari sisi potensi kegagalan melalui safe harbour policy. Prinsip
dasar yang harus kita pahami bagi pembuat kebijakan adalah, inovasi muncul dari
percobaan dan pengalaman, yang juga berkaitan dengan kegagalan. Pemerintah
harus bisa menciptakan rasa aman bagi industri startup untuk menghadapi
kegagalan dan bagaimana mereka bisa mengimplementasikan dari kegagalan tersebut.
Menurut
Menteri Rudiantara, Kementerian Kominfo telah menerapkan light touch
regulation. Pemotongan sistem birokrasi bagi pelaku bisnis digital dengan hanya
mendaftarkan bisnisnya saja secara online tanpa perlu meminta izin lagi. Oleh
karena itu, para investor utama yang telah mencetak para unicorn Indonesia
sebelumnya dapat melebarkan pasarnya melalui startup lainnya. Segeralah
berinvestasi di Indonesia sebelum tougher time yang akan datang di Indonesia. Perkembangan
ekonomi Indonesia konsisten, sekitar 5%.
Menteri
Kominfo menegaskan upaya pemerintah menjadi fasilitator pengembangan ekonomi
digital. Di satu sisi sebagai regulator saat ini Pemerintah lebih membesarkan
perannya sebagai fasilitator bahkan akselerator untuk tumbuhnya ekonomi digital
nasional dan menjadikan Indonesia Digital Paradise, menciptakan unicorn-unicorn
selanjutnya. Secara khusus, melalui Program NextICorn yang akan berlanjut
dengan forum pertemuan antara investor dan startup potensial berikutnya. Melalui fasilitasi pertemuan antara investor
internasional dan nasional dengan startup yang berpotensi besar menjadi
unicorn, diharapkan pendanaan terhadap sektor ekonomi digital akan terus tumbuh
untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia.
SUMBER :
Tim
Komunikasi Pemerintah dan Humas Kementerian Kominfo
www.kemdikbud.go.id
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.