Pembangunan
bidang pendidikan tahun 2018 diprioritaskan pada program pendidikan vokasi dan
program peningkatan kualitas guru. Program pendidikan vokasi difokuskan pada
peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat mendekati kompetensi keahlian,
sementara peningkatan kualitas guru dilakukan melalui perbaikan sistem
rekrutmen guru, pendidikan, pelatihan/pembinaan kompetensi, penilaian guru
serta penempatan guru secara merata.
Selain
itu, program lainnya dalam bidang pendidikan seperti pemberian bantuan kepada
siswa melalui program Indonesia pintar (PIP) dan bantuan operasional sekolah,
maupun pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan juga terus
ditingkatkan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah secara konsisten telah melakukan
pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN sejak tahun 2009
sebagaimana yang diamanatkan konstitusi.
Anggaran
pendidikan melalui Kementerian/Lembaga utamanya dialokasikan melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian
Ristek Dikti, dengan penjelasan kinerja semester I tahun 2018 sebagaimana
berikut.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Sampai
dengan semester I Tahun 2018, Kemendikbud telah merealisasikan 38,2 persen pagu
tahun 2018, atau mencapai Rp15,3 triliun. Kinerja penyerapan dalam semester I
tersebut sedikit lebih rendah apabila dibandingkan dengan kinerja 3 tahun
sebelumnya.
(1)
belum terbitnya permendikbud terkait penetapan penerima PIP,
(2)
adanya kebijakan tidak boleh menyalurkan anggaran melalui mekanisme
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk pembangunan museum pada Ditjen
Kebudayaan,
(3)
masih melakukan persiapan pelaksanaan sertifikasi guru yang melibatkan LPTK
sebagai pelaksana sertifikasi guru, dan
(4)
masih dilakukan penilaian proposal, verifikasi lapangan, pencocokan data dengan
dapodik/data pokok pendidikan (untuk bantuan sarpras sekolah).
Meskipun
demikian, Kemendikbud telah melakukan langkah-langkah untuk mendorong
percepatan realisasi anggaran dan pencapaian output strategis, antara lain:
(1)
telah dilakukan proses verifikasi dan validasi penerima bantuan sehingga penyaluran
dapat dilakukan lebih awal dan
(2)
penyelesaian kelengkapan administrasi untuk belanja yang lebih awal.
Beberapa
output yang telah dicapai Kemendikbud sampai dengan semester I tahun 2018 antara
lain:
(1)
penyaluran PIP tahap pertama untuk 11,3 juta siswa sebesar Rp6,5 triliun,
(2)
pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi 556 ruang kelas, dan
(3)
penyaluran tunjangan profesi guru (TPG) sebesar Rp1,5 triliun untuk 216.304
guru non-PNS.
Kementerian
Agama
Sampai
dengan semester I Tahun 2018, Kementerian Agama telah merealisasikan 37,0
persen pagu tahun 2018, atau mencapai Rp23,0 triliun. Kinerja penyerapan dalam semester
I tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan kinerja tiga tahun sebelumnya.
Kinerja
penyerapan Kementerian Agama pada semester I tahun 2018 tersebut dipengaruhi
oleh beberapa factor antara lain proses verifikasi atas beberapa kegiatan
bersifat bantuan dan kelengkapan administrasi untuk pengadaan belanja telah
disiapkan lebih awal.
Beberapa
output yang telah dicapai Kementerian Agama sampai dengan semester I tahun 2018
antara lain:
(1)
penyaluran PIP untuk 8.132 siswa sebesar Rp5,8 miliar,
(2)
penyaluran BOS untuk 4,2 juta siswa sebesar Rp4,1 triliun,
(3)
penyaluran beasiswa bidik misi untuk 9.839 siswa sebesar Rp129,9 miliar, dan
(4)
pembangunan ruang kelas baru sejumlah 142 ruang kelas serta rehab sejumlah 180
ruang kelas.
Beberapa
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran sampai dengan semester I tahun
2018 antara lain:
(1)
dengan adanya kebijakan dalam penyaluran PIP langsung melalui pusat diperlukan
masa transisi berupa penyesuaian data siswa antara aplikasi Education
Management Information System (EMIS) dengan data yang diperoleh dari daerah,
(2)
kesiapan SDM di bidang sistem informasi dalam penyaluran PIP yang dipusatkan,
dan
(3)
koordinasi antara kantor pusat dan kantor daerah perlu ditingkatkan dalam
rangka validitas data penerima bantuan (PIP dan BOS).
Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sampai
dengan semester I tahun 2018, Kemenristekdikti telah merealisasikan 37,3 persen
pagu tahun 2018, atau mencapai Rp 15,4 triliun. Kinerja penyerapan dalam semester
I tersebut relatif tinggi apabila dibandingkan dengan kinerja 3 tahun
sebelumnya.
Meningkatnya
kinerja penyerapan Kemenristekdikti pada semester I tahun 2018 tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
(1)
telah dilakukan proses verifikasi dan validasi penerima bantuan sehingga
penyaluran dapat dilakukan lebih awal dan
(2)
kelengkapan administrasi untuk pengadaan belanja telah disiapkan lebih awal.
Beberapa
output yang telah dicapai Kemenristekdikti sampai dengan semester I tahun 2018
antara lain:
(1)
penyaluran beasiswa bidik misi untuk 277,1 ribu mahasiswa sebesar Rp1,8 triliun
dengan IP rata-rata mahasiswa penerima bantuan bidikmisi yang cukup bagus yaitu
3,26,
(2)
penyaluran bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) sebesar Rp 385,8
miliar untuk 118 perguruan tinggi, dan
(3)
pemanfaatan anggaran untuk penelitian yang telah terealisasi sebesar Rp 699,2 miliar
dengan tujuan meningkatkan kualitas penelitian di Indonesia
SUMBER :
Download : Laporan Pemerintah Tentang Pelaksanaan APBN Semester I T.A. 2018.
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.