Arah
kebijakan Prioritas Nasional Ketahanan Pangan diarahkan untuk:
(1)
meningkatkan ketersediaan, kualitas dan keragaman komoditas pangan terutama
dari produksi dalam negeri,
(2)
memperlancar sistem distribusi pangan antarwilayah dan antarwaktu,
(3)
menjaga aksesibilitas pangan dan mengembangkan pola konsumsi pangan sehat,
(4)
memperbaiki data statistik pangan dan pertanian, termasuk perikanan, dan
(5)
meningkatkan dan menjaga keandalan jaringan irigasi baik kewenangan pusat
maupun kewenangan daerah dan mensinergikan jaringan irigasi dengan rencana
cetak sawah.
Prioritas
Nasional bidang ketahanan energi mencakup dua program, yaitu energi baru
terbarukan (EBT) dan konservasi energi serta pemenuhan kebutuhan energi. Alokasi
anggaran bidang ketahanan pangan dan energi antara lain dialokasikan pada
Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian ESDM
sebagai berikut.
Kementerian
Pertanian
Sampai
dengan Semester I tahun 2018, Kementerian Pertanian telah merealisasikan 26,7
persen pagu tahun 2018 atau Rp6,3 triliun. Kinerja penyerapan dalam semester I
tersebut relatif turun apabila dibandingkan dengan kinerja 2 tahun sebelumnya
namun lebih tinggi daripada tahun 2015.
Melambatnya
kinerja penyerapan Kementan pada semester I tahun 2018 disebabkan oleh
kebijakan internal kementerian yang melakukan revisi anggaran, diantaranya
refocusing dan revisi antar program.
Beberapa
output yang telah dicapai Kementerian Pertanian sampai dengan semester I tahun
2018 antara lain:
(1)
pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi,
(2)
pengelolaan produksi tanaman serealia,
(3)
jaringan irigasi tersier, serta
(4)
alat dan mesin pertanian pra panen.
Kementerian
Kelautan dan Perikanan
Sampai
dengan semester I tahun 2018, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah
merealisasikan 31,2 persen pagu tahun 2018 atau Rp2,3 triliun. Kinerja
penyerapan dalam semester I tersebut relatif tinggi apabila dibandingkan dengan
kinerja 3 tahun sebelumnya.
Membaiknya
kinerja penyerapan KKP pada semester I tahun 2018 tersebut dipengaruhi oleh
antara lain sudah selesainya reorganisasi dan merealisasikan belanja yang
sempat ditunda pada tahun 2017. Namun demikian, terdapat beberapa kendala yang
dihadapi yaitu berkaitan dengan pelaksanaan tender yang belum selesai dan belum
siapnya tim untuk melaksanakan kegiatan.
Beberapa
output yang telah dicapai KKP sampai dengan semester I tahun 2018 antara lain:
(1)
kapal perikanan yang terbangun termasuk di wilayah perbatasan,
(2)
alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang terbangun dan
dioperasionalkan,
(3)
peningkatan fasilitas pelabuhan perikanan nusantara (PPN),
(4)
perizinan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) Natuna yang mandiri, dan
(5)
prasarana logistik ikan yang dibangun dan dimanfaatkan
Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral
Sampai
dengan semester I tahun 2018, Kementerian ESDM telah merealisasikan 23,8 persen
pagu tahun 2018 atau Rp1,5 triliun. Kinerja penyerapan dalam semester I
tersebut relatif berimbang apabila dibandingkan dengan kinerja tiga tahun
sebelumnya.
Kinerja
Kementerian ESDM pada semester I tahun 2018 tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya percepatan pengadaan barang dan jasa melalui proses lelang
dini yang dimulai akhir tahun 2017.
Beberapa
output yang telah dicapai Kementerian ESDM sampai dengan semester I tahun 2018
antara lain:
(1)
infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga,
(2)
konverter kit BBM ke bahan bakar gas untuk nelayan, dan
(3)
infrastruktur energy baru terbarukan dan konservasi energi.
SUMBER :
DOWNLOAD : Laporan Pemerintah Tentang Pelaksanaan APBN Semester I T.A. 2018
No comments:
Post a Comment
Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.