KULIAH PUBLIK: Terungkap, Ternyata Beginilah Strategi Pemerintah Melawan Horor Macet Mudik

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Sunday, July 22, 2018

Terungkap, Ternyata Beginilah Strategi Pemerintah Melawan Horor Macet Mudik


Pengalaman Masa Lalu

Setiap musim mudik Lebaran, jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) menjadi salah satu jalur yang paling sibuk. Di Pulau Jawa, arus mudik lebaran mayoritas akan tetap banyak melintas di Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa dan Tol Trans Jawa.

Pada Kamis (23/8/2012) dirilis dari Posko Harian KEMENHUB, Jakarta Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, Pada periode itu juga, total pemudik melalui angkutan umum telah mencapai 10.670.810 atau naik 7,42 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 9.933,144. Kenaikan Itu terjadi pada moda angkutan darat, kereta api, laut, dan udara. Sedikitnya telah terjadi 3.587 kecelakaan mengakibatkan 641 orang meninggal dunia, 1.031 luka berat, dan 3.444 luka ringan hingga H+2 Lebaran.

Angka kecelakaan lalu lintas pada data hitungan KORLANTAS POLRI tersebut bukan hanya pengendara pemudik saja, melainkan juga para pengendara biasa non-mudik. Jadi semua kecelakaan mudik dan biasa di seluruh Indonesia termasuk kecelakaan H-7 sampai H+2 digabung. Kala itu, masih banyak pemudik menggunakan kendaraan roda dua yang memaksakan diri pulang ke kampung halamannya. Padahal, para pemudik tersebut masih bisa membawa motornya saat mudik, asal pengendaranya naik bis sementara motornya diangkut menggunakan kereta api, truk, ataupun kapal. Kecelakaan sepeda motor di jalan terjadi karena mengantuk dan capai di perjalanan, juga terlalu banyak barang dan orang yang diangkut.

Posko Harian Kementerian Perhubungan yang dirilis di KEMENHUB, Jakarta pada (Kamis, 23/8/2012) melaporkan data Angka kerugian materi kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik hingga 22 Agustus 2012 mencapai Rp 7,4 miliar. Sedikitnya telah terjadi 3.587 kecelakaan mengakibatkan 641 orang meninggal dunia, 1.031 luka berat, dan 3.444 luka ringan hingga H+2 Lebaran tersebut. Dari 11 Agustus hingga 22 Agustus 2012 tersebut, jumlah kerugiaan materi akibat kecelakaan tertinggi jatuh pada 15 Agutus atau H-4, ditaksir kerugian mencapai Rp 1,024 miliar. Di posisi itu terjadi 337 kecelakaan, dengan korban tewas 66, luka berat 116 , dan luka ringan 305. Sementara posisi terendah jatuh pada 16 Agustus 2012, dengan kerugian materi ditaksir mencapai Rp 58,8 juta. Sedikitnya ada 338 kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 54 jiwa, luka berat 90, dan luka ringan 329 .

Pada Senin (19/6/2017) memasuki H-6 Idul Fitri 2017 jalur pantura Kota Tegal mulai dipadari pemudik. Antrean kendaraan bahkan tampak padat hingga menjelang Pintu Masuk Tol Brexit. Laju kendaraan merayap dengan kecepatan dibawah 40 KM per jam sepanjang sekitar 2 KM. Untuk mengantisipasi kemacetan, Polisi melakukan penarikan arus dan memasang bambu cone untuk menyiapkan langkah contra flow. Kepadatan arus mulai terjadi karena sebagian besar pemudik memilih awal untuk kembali kekampung halamannya. Menurut Deni, salah seorang pemudik, dia memilih mudik lebih awal karena takut mengalami kemacetan jika mudik nanti. Meski terjadi kepadatan arus di ruas pantura, namun arus lalu lintas di dalam tol masih relatif aman. Tidak terjadi penumpukan kendaraan maupun kemacetan.

Selasa (Antara, 20/6/2017) Di semua jalur, baik yang rawan macet seperti di pasar yang berada di sepanjang jalur pantura, untuk H-5 masih tergolong normal dan lancar.  Kepala Satuan Lintas Polres Indramayu AKP Asep Nugraha di Indramayu, mengatakan arus mudik yang melewati jalur pantai utara (pantura) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpantau masih lancar. Jalur pantura Indramayu dari kedua arah terpantau normal dan lancar dengan kecepatan rata-rata 70 sampai 80 km per jam. Seperti di jalan pantura Lohbener, Patrol, Kandanghaur, Sukagumiwang dan Losarang semua masih lancar.  Demikian pula, tol Cipali yang masuk wilayah hukum Polres Indramayu juga masih terpantau ramai dan lancar untuk kedua arah. Di perbatasan Kabupaten Subang tepatnya km 123 sampai km 142 dengan Kabupaten Majalengka, kecepatan rata-rata bisa 80-90 km per jam. Pengendara yang istirahat dan melaksanakan shalat tidak mengakibatkan penumpukan kendaraan yang dapat mengganggu arus lalu lintas. Mengantisipasi peningkatan arus kendaraan pada libur Idul Adha, polisi memberlakukan sistem buka tutup di jalur pantura Pekalongan, Jawa Tengah, tepatnya di tempat perbaikan Jembatan Ampel,  Kecamatan Siwalan. Di lokasi ini, sering terjadi antrean kendaraan mencapai 2-8 km, dari arah barat Jakarta-Semarang maupun sebailiknya.

Sejumlah ruas jalan utama di jalur tengah dan selatan Jawa Tengah mulai tersendat pada H-2 akibat banyaknya pemudik yang mulai memasuki wilayah Banyumas dari arah Pantura maupun dari arah Bandung yang hendak menuju Yogyakarta. Titik kepadatan arus lalu lintas terjadi dijalur Pekuncen-Ajibarang hingga Wangon. Kemudian kepadatan juga bertambah di jalur Jatilawang hingga Rawalo, kendaraan berjalan merayap diakibatkan banyaknya kendaraan yang melintas ditambah adanya pasar tumpah disepanjang jalur mudik. Dengan kondisi kemacetan tersebut, biasanya pemudik yang akan menuju ke Yogyakarta maupun kota-kota lainnya di arah timur Kabupaten Banyumas akan diarahkan untuk melintasi jalan-jalan alternatif mulai dari Pekuncen-Losari. Kemudian masuk di jalur utama hingga Pasar Cilongkok lalu belok ke kanan menuju Notog, selanjutnya ke Patikraja- Banyumas- Buntu. Setibanya di Buntu, Kemranjen, Banyumas pemudik sudah kembali ke jalur utama menuju Yogyakarta dengan melewati sejumlah titik rawan kemacetan mulai dari Ajibarang hingga Sampang, Cilacap. Beberapa titik kemacetan juga diantisipasi seperti pada ruas Semarang-Demak yang kerap menghadapi ancaman Rob. Kementerian PUPR telah melakukan pembangunan tanggul pantai di Pantai Utara Kota Semarang dari Kaligawe-Genuk sepanjang 2,2 km dan disiagakan 10 pompa untuk kondisi darurat.

Menurut WAKAPOLRES Banyumas Kompol Malpa Malacopo di Poko Ajibarang mengatakan jika prediksi puncak arus mudik yang melintasi wilayah Banyumas akan terjadi pada H-2 dan H-1 pagi. Dari pantauan sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB sempat padat merayap, setelah itu landai. Dari pantauan detikcom, seputaran wilayah Banyumas sejak pukul 18.00 sempat diguyur hujan ringan hingga sedang. Banyak para pemudik yang memanfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat dan berteduh di warung-warung sepanjang jalan sambil menunggu hujan reda. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, jumlah kendaraan yang memasuki Banyumas per 24 jam melalui jalur Pantura melalui jalur tengah menuju jalur selatan pada H-2 Lebaran 2017 mencapai 76.892 kendaraan roda dua dibanding H-3 kemarin yang hanya 42.648 kendaraan. Sedangkan untuk kendaraan mobil pribadi mencapai 32.448 dibanding kemarin yang hanya 19.336 kendaraan.

Rabu (30/8/2017) Kasat Lantas Polres Kabupaten Pekalongan AKP Boby Anugrah Rahman mengatakan, kondisi lalu lintas (jika arus padat) pada liburan panjang diantisipasi dengan melakukan sistem buka tutup, jalan digunakan satu-satu bergantian. Ada beberapa titik simpul kemacetan di jalur pantura Pekalongan yaitu Jembatan Ampel dan Pasar Wiradesa. Hingga hari itu, perbaikan Jembatan Ampel sisi utara belum selesai, diperkirakan hingga akhir tahun, sehingga lokasi ini menjadi simpul kemacetan. Kendaraan seperti bus dan truk menggunakan sisi selatan. Sementara, jembatan darurat hanya bisa dilalui mobil kecil, itu pun harus jalan satu per satu, serta sepeda motor dan pejalan kaki. Dari arah timur, antrean juga terlihat mulai Wiradesa atau sekitar 5 km. Dari arah barat, antrean mulai Ulujami, Pemalang sampai lokasi perbaikan jembatan atau sekitar 4 km.

Jumat (22/12/2017) Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samudra, mengatakan sudah mulai tampak kendaraan para pemudik di jalur pantura Cirebon yang didominasi kendaraan roda empat. D jalur pantura arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah masih terpantau ramai lancar dan begitupun arah sebaliknya dari Jawa Tengah menuju Jakarta. Di titik lain yakni di fly over Tegalkarang arah Jakarta menuju Jawa Tengah pun masih terpantau lancar di mana di loket pembayaran mengalami antrean sekitar 5-10 kendaraan begitupun arah sebaliknya terpantau lancar. Kondisi yang sama terjadi di pintu tol Mertapada. Meskipun kendaraan para pemudik sudah mulai tampak melintasi Cirebon namun arus lalu lintas masih terpantau ramai lancar.

Persiapan Jalur Mudik 2018

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, (Selasa, 30/1/2018) mengatakan Pemerintah sendiri sejak jauh hari telah mempersiapkan penanganan arus mudik lebaran tanggal 15-16 Juni 2018. Beroperasinya empat flyover yakni flyover Klonengan dan Kesambi di Kabupaten Tegal, serta flyover Kretek dan Dermoleng di Kabupaten Brebes pada tahun 2017 akan sangat membantu mengurangi antrean kendaraan dan mempersingkat waktu tempuh pemudik dari Pantura menuju arah Purwokerto. Dengan adanya empat flyover itu kemacetan parah akibat adanya perlintasan sebidang kereta dapat terurai.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jalan tol diperkirakan masih menjadi primadona para pemudik. Saat ini pengguna jalan dari Jakarta menuju Semarang masih keluar di Tol Pejagaan-Pemalang yakni di Gerbang Tol Brebes Timur. Kementerian PUPR bersama dengan Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Jalan Tol terus berupaya menyelesaikan pembebasan lahan dan konstruksi Tol Trans Jawa. Ditargetkan Tol Trans Jawa pada akhir 2018 bisa tersambung dan beroperasi. Bila ini sesuai rencana, maka jalan Tol Semarang-Batang akan bisa digunakan untuk kendaraan golongan I pada arus mudik nanti. Progres pembebasan tanahnya cukup baik, tinggal percepatan konstruksinya kita lakukan. Untuk arus mudik Lebaran bulan Juni 2018 beberapa ruasnya sudah bisa fungsional. Namun, masih banyak jalan yang masih berupa tanah di sepanjang jalan Tol Batang-Semarang.

Rabu (detikFinance, 31/1/2018), dikutip dari keterangan resmi Kementerian PUPR, beberapa ruas tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Pasuruan ditargetkan bisa selesai dan diresmikan sebelum Juni 2018 atau sebelum mudik Lebaran 2018. Ruas pertama adalah Tol Pejagan-Pemalang yang akan beroperasi penuh sepanjang 57,50 km dengan selesainya Seksi 3 dan 4 (Brebes Timur – Pemalang). Kemudian ruas Solo-Ngawi, yang juga akan beroperasi penuh sepanjang 90,42 km dan Ngawi-Kertosono untuk seksi 1 sampai seksi 3, mulai dari Ngawi hingga Wilangan sepanjang 49,45 km dari total panjang 86,9 km. Sementara untuk ruas tol lainnya yang masih tahap penyelesaian konstruksi, ditargetkan sudah fungsional dilewati kendaraan dengan kondisi perkerasan beton sebelum lebaran nanti. Ruas tersebut di antaranya Pemalang-Batang (33,2 km), Batang-Semarang (75 km), Semarang-Solo seksi 4 dan 5 dari Boyolali-Kartosuro (32,54 km), Ngawi-Kertosono seksi 4 Wilangan-Kertosono (37 km). Dengan demikian, total ruas fungsional di Tol Trans Jawa saat mudik nanti adalah sepanjang 178 km.

Selain itu, disediakan empat rest area di sepanjang jalan Tol Batang-Semarang, yakni dua di jalur Batang ke Semarang, dan dua lainnya di jalur sebaliknya. Diprediksi kemacetan saat mudik akan terjadi di dalam tol tersebut. Namun kemacetan bisa diminimalisir dengan adanya pintu keluar tol, yakni di Weleri, Gringsing, Kaliwungu dan Kendal. Jalan Tol Batang-Semarang merupakan bagian dari jalan Tol Trans Jawa. Tol ini memiliki panjang 74,2 kilometer.

Sabtu (Kompas.com, 14/4/2018) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau Pekerjaan Proyek Konstruksi Ruas Tol Pemalang-Batang-Semarang-Salatiga, memastikan Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya bisa digunakan saat mudik dan balik Lebaran 2018. Sebagian besar kondisi fisik jalan tol sepanjang 661 kilometer tersebut nantinya dalam keadaan operasional penuh dan sebagian kecil lainnya fungsional. Tidak seperti tahun 2017 lalu, yang masih ada menggunakan jalur darurat. Mudik tahun ini dipastikan tidak ada lagi jalur darurat. Finalisasi pemeriksaan jalur terakhir akan dilakukan pada 31 Mei 2018 mendatang secara bersama-sama antara Kementerian PUPR, Kepolisian RI melalui Kakorlantas, dan Kementerian Perhubungan. Ruas Tol Pejagan-Pemalang Seksi III dan IV sepanjang 37 kilometer dari Brebes Timur hingga Pemalang sudah bisa dioperasikan, pemudik yang ke arah Semarang tidak lagi harus keluar Pintu Tol Brebes Timur, namun bisa meneruskan ke ruas Tol Pemalang-Semarang sepanjang 114,2 kilometer yang akan dibuka fungsional atau belum dikenakan tarif tol. Kondisi jalan yang fungsional sudah mengalami perkerasan beton atau aspal yang kualitasnya lebih baik dari lean concrete.

Pekerjaan titik kritis ruas Tol Pemalang-Batang dengan panjang total 39,2 kilometer juga mengalami percepatan pada Seksi 1 Pemalang-Pekalongan sepanjang 17 kilometer yang merupakan. Titik kritis ini diatasi dengan menggunakan teknologi konstruksi jalan bernama Vacuum Consolidation Method (VCM). Percepatan dilakukan dengan meningkatkan intensitas pekerjaan penimbunan tanah dari semula 5.000 kubik per hari, menjadi 25.000 kubik per hari. Ruas yang sudah selesai ditimbun dilanjutkan dengan penghamparan batu agregat. Pertengahan Mei sudah bisa dimulai pengaspalan dan akan selesai dalam dua minggu.

Titik kritis pertama adalah pembangunan Jembatan Kali Kuto pada ruas Tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer. Jembatan dengan desain pelengkung tersebut akan terpasang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni minggu ke-3 April 2018. Selain itu, progres konstruksinya saat ini sudah mencapai 75,4 persen. Sedangkan pembebasan lahannya sudah mencapai 98 persen. Titik kritis kedua adalah pembangunan Jembatan Kenteng yang melintasi Kali Kenteng dan Kali Serang pada ruas Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V. Karena itu, jembatan ini belum siap digunakan saat mudik Lebaran 2018.   Untuk mengatasinya, PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Astra Infra, dan PT pembangunan Sarana Jawa Tengah menjalankan skenario kedua yakni membangun jalan permanen sepanjang 500 meter dengan lebar 7 meter.  Lahan baru seluas 3.000 meter persegi dengan kebutuhan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk menjalankan skenario kedua ini akan dibeli. Senin (16/4/2018), Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy Arryani mengatakan eksekusi pembelian lahan ini akan dilaksanakan.

Pada Minggu (22/4/2018) KADIV HUMAS POLRI Irjen Setyo Wasisto di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, menyampaikan, pemerintah akan mengaudit seluruh jembatan, khususnya di Pulau Jawa dan selesai sebelum masuk mudik Lebaran pada libur panjang Idul Fitri 2018. Sebelum lebaran, ini akan diaudit dan dicek untuk dinyatakan aman. Rencana tersebut menyusul peristiwa ambruknya jembatan Babat yang menjadi penghubung Jalur Pantura Semarang-Surabaya pada Selasa 17 April 2018.

Pada Kamis (26/4/2018) Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencermati kondisi jembatan-jembatan di jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa yang rata-rata sudah berumur 20-45 tahun. Jembatan yang perlu memperoleh perhatian khusus adalah di daerah Pangenan dan Ender di Kabupaten Cirebon, serta Losari dan Tanjung di Brebes. Ada beberapa kerusakan yang mengkhawatirkan. Kementerian PUPR bersama pemerintah daerah diminta melakukan audit konstruksi dan meninjau ulang standar kelayakan dan keamanan pondasi jembatan di jalan nasional di seluruh Indonesia secara berkala. Terutama di kawasan perbatasan yang dilalui banyak angkutan bermuatan berat. Jika memang ada kerusakan pada jembatan-jembatan di jalan nasional, diminta pemerintah segera memperbaikinya. Jalur Pantura punya peran penting bagi jalur logistik dan untuk lalu lintas pemudik. Segera lakukan perbaikan atas kerusakan yang ada guna memperlancar arus lalu lintas dan meminimalkan kecelakaan, mengingat sudah memasuki jelang arus mudik Lebaran 2018. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga diminta menggandeng kepolisian untuk memperketat pengawasan atas kendaraan berat yang mengangkut barang melebihi tonase di jalan nasional. Perketat pengawasan dengan razia, termasuk di jalan tol terhadap truk-truk atau tronton yang mengangkut muatan melebihi kapasitas guna meminimalisasi kerusakan jalan raya yang diakibatkan kelebihan muatan angkutan barang.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng beberapa pihak untuk diajak bekerjasama melancarkan jalannya arus mudik Lebaran 2018, mulai dari Kementerian Perhubungan, Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) hingga BMKG. Tim tanggap bencana Sapta Taruna telah dipersiapkan di beberapa jalur mudik yang terbilang rawan longsor dan kecelakaan. Pemerintah pun telah berkoordinasi dengan beberapa pihak lainnya, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk menghadapi kemungkinan cuaca buruk sampai terjadinya bencana alam. Pada minggu pertama bulan puasa, Kementerian PUPR bareng Kementerian Perhubungan akan melakukan cek terakhir kesiapan arus mudik. Sehingga masih ada waktu sekitar 2 minggu untuk memenuhi kelengkapan yang diperlukan.

Pada Jumat 4 Mei 2018 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, menilai kesiapan Mudik Lebaran 2018 di ruas tol sampai jalan nasional di Jawa lebih baik dari tahun lalu. kondisi jalan di jalur pantai selatan (Pansela) Banten-Yogyakarta, telah dipersiapkan meski masih ada sejumlah perbaikan seperti pelebaran jalan di kawasan Kebumen. Di Pansela sudah bagus, dari Banten sampai Yogya, cuma di Kebumen yang belum dilebarkan. Yogyakarta sampai Ponorogo, saya kemarin lewat, sudah besar jalannya. Untuk jalan pantai Utara (Pantura) Jawa, kondisinya sudah baik, terkecuali di Jembatan Cincin Lima yang masih dalam proses pengerjaan. Targetnya, H-10 jembatan itu telah bisa beroperasi. Ada beberapa ruas tol baru yang nantinya sudah bisa beroperasi fungsional, seperti Tol Solo-Ngawi, Wilangan-Kertosono dan Salatiga-Solo. Dari Serang ke Surabaya, sudah bisa tol. Para pemudik memiliki banyak alternatif rute sehingga tidak bergantung pada jalan tol. Sudah ada jalan darurat juga. Menteri PUPR, menunjuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai komandan mudik dan untuk pengaturan lapangan dipercayakan kepada Kakorlantas Royke Lumowa.

Kementerian PUPR juga telah menyiapkan berbagai skenario lain untuk menjaga kelancaran arus mudik. Salah satunya dengan menghentikan operasional alat berat konstruksi pembangunan jalan untuk sementara waktu. Alat berat juga dibersihkan, untuk memberikan ruang jalan untuk pemudik. Paling lambat untuk yang di Cikampek itu H-10 Lebaran. Di berbagai jalur mudik yang potensi macetnya besar, akan disediakan berbagai sarana kebutuhan para pemudik, seperti mobile toilet dan tambahan rest area. Ada tambahan rest area per 10-20 km, ada juga parking bay yang operasional untuk memberi kesempatan pemudik beristirahat.

Kamis, 5 April 2018, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa saat meninjau perkembangan pembangunan tol Trans Jawa di Batang, Jawa Tengah, optimistis jalan Tol Batang-Semarang akan siap digunakan sebagai jalur tol fungsional saat mudik Lebaran 2018. Dikebut terus siang malam sehingga target H-10 Lebaran, berarti awal Juni ini semua sudah fungsional dari Batang ke Semarang.

Tol dan lagi-lagi Tol

Jalan Tol Trans-Jawa ditargetkan rampung pada akhir 2019 yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peresmian Tol Ngawi-Wilangan, 29 Maret 2018.  Beberapa jalan tol yang dirampungkan dibangun untuk dapat dilalui para pemudik, diantaranya, sejumlah ruas tol yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa yakni sepanjang 615 kilometer. Tol Trans Jawa ini membentang dari Cikampek (Jawa Barat) hingga ke Surabaya (Jawa Timur).

Berikut daftar jalan tol yang bisa dilalui pemudik pada lebaran 2018, seperit yang dirangkum Okezone, Minggu (8/4/2018).

1. Tol Pemalang - Pejagan.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, tol di Jawa Tengah yang beroperasi adalah Tol Pemalang - Pejagan. Sebagian besar (Tol Pemalang - Pejagan) operasional. Ada sedikit titik yang (masih difungsikan sebagai jalur) fungsional.

2. Tol Batang – Semarang.
Royke Lumowa mengatakan bahwa jalur tol Batang-Semarang ditargetkan akan siap digunakan sebagai jalur tol fungsional pada mudik Lebaran 2018.  Target H-10 Lebaran, berarti awal Juni ini semua sudah fungsional dari Batang ke Semarang. Tol Semarang-Batang akan bisa digunakan untuk kendaraan golongan I. Diakui masih banyak jalan yang masih berupa tanah di sepanjang Tol Batang-Semarang. Nantinya akan disediakan empat rest area di sepanjang tol Batang-Semarang ini yakni dua di jalur Batang ke Semarang, dua rest area di jalur sebaliknya. Dalam pembangunan jalan tol Batang-Semarang, ada ruas jalan yang belum bisa diselesaikan karena melewati pemakaman dan masjid seperti yang terjadi di Kali Kangkung, Ngaliyan, Semarang.

3. Tol Pemalang-Batang.
Ruas Jalan Tol Pemalang-Batang yang memiliki panjang ruas 38,20 kilometer (km) dapat difungsikan sebagai jalur arus mudik Lebaran 2018. Jalur Tol Pemalang-Batang  ini terdiri dari dua seksi dari keseluruhan proyek Jalan Tol Transjawa yang terbentang sepanjang 661 km dari Jakarta-Surabaya yang diperkirakan selesai pada akhir 2018 ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi proyek Tol Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, memastikan ruas Jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang yang pada tahun 2017 diberlakukan sebagai jalur darurat, pada Mei 2018  sudah dapat difungsionalkan.

4. Tol Brebes – Gandulan
Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa menyatakan Tol Brebes - Gandulan, Pemalang akan siap beroperasi pada mudik Lebaran 2018. Pengerjaan proyek itu akan dipercepat dan ditargetkan selesai pada H-10 Lebaran. Namun hingga saat ini, jalan di kawasan Kaligangsa masih dalam keadaan yang belum memadai, kondisi jalan masih belum layak dilintasi oleh kendaraan roda empat. Kaligangsa sampai Gandulan. Exit Gandulan kurang lebih 30 Km belum begitu bagus, masih dalam tahap pengerjaan. Namun H-10 sudah selesai dalam kriteria tol operasional.

5. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Pimpinan Proyek Tol Bocimi PT Trans Jabar Tol Joko Susilo mengatakan, progres pembangunan fisik Tol Bocimi Seksi I (Ciawi- Ci gombong) yang merupakan bagian megaproyek solusi kemacetan yang sempat mangkrak selama 25 tahun, per 25 Maret 2018 konsruksinya sudah sekitar 77,5%.  Proyek jalan tol Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Bogor Outer Ring Road (BORR), pekerjaan optimis selesai tepat waktu sehingga bisa difungsikan sebagai jalur mudik Lebaran. Pembangunan Tol Bocimi terbagi empat seksi. Untuk seksi II (Cigombong-Cibadak) yang melewati perbatasan Bogor-Sukabumi masuk tahapan pembebasan tanah mencapai 98%. Sementara, seksi III (Cibadak-Sukabumi Barat) dan seksi IV (Sukabumi Barat- Sukabumi Timur) masih tahap musyawarah untuk ganti untung, bukan ganti rugi kepada masyarakat.

6. Tol Semarang-Solo.
Pada Kamis (8/9/2018) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V yang menghubungkan Salatiga dan Kartasura sepanjang 32,24 kilometer ditargetkan akan fungsional pada masa mudik lebaran 2018. Dengan fungisionalnya Tol Salatiga-Katasura maka proyek tol dari Semarang hingga Salatiga selesai. Sebelumnya proyek Semarang hingga Salatiga sepanjang 40,41 kilometer telah lebih dahulu beroperasi pada tahun lalu. Ditargetkan Jalan Tol Semarang hingga Solo Seksi IV dan V ini bisa fungsional pada saat mudik, kecuali di Kali Kenteng yang merupakan titik kritis. Bila tidak, kendaraan akan melalui jalur yang bawahnya.

7. Tol Pandaan-Malang.
Rabu (14/2/2018) Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo di Jakarta, mengatakan, bahwa Jalan Tol Pandaan-Malang diproyeksikan akan beroperasi penuh pada penghujung tahun 2018. Pembangunan proyek jalan tol Pandaan-Malang terus dilakukan percepatan, dan diharapkan dapat menjadi solusi atas tingginya volume kendaraan dari kota Surabaya dan kota Malang, terlebih ketika arus mudik Lebaran 2018. Jalan Tol Pandaan-Malang dapat menjadi jalur alternatif bagi para pemudik Lebaran 2018.  Jalan Tol Pandaan-Malang dibagi menjadi lima seksi, yang terdiri dari Seksi I Pandaan - Purwodadi (15.475 Km), Seksi II Purwodadi - Lawang (8.05 Km), Seksi III Lawang - Singosari (7,10Km), Seksi IV Singosari - Pakis (4.75Km), dan Seksi V Pakis - Malang (3.113 Km). Jalan Tol Pandaan-Malang akan terhubung dengan Jalan Tol Gempol-Pandaan. Dengan beroperasinya jalan tol ini akan mampu mengurai simpul kemacetan yang ada di jalan arteri, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Malang menuju Pandaan atau sebaliknya.
8. Tol Trans Jawa ruas Tol Salatiga – Kartasura (Solo) juga bisa digunakan saat Lebaran.
9. Tol penghubung Jateng dan Jatim yakni Tol Solo - Sragen dan Tol Solo – Ngawi,  juga dipastikan beroperasi saat Lebaran.
10. Tol Ngawi – Kertosono  di Jawa Timur, akan difungsikan sebagai jalur fungsional
11. Tol Mojokerto - Jombang Jawa Timur sudah beroperasi.

Begitulah Kabinet Kerja Pemerintah Jokowi menghadapi Mudik tahun ini. Demi mudik yang nyaman dan melawan horror macet, cabinet kerja giat bekerja melayani warga yang mudik.

Semoga Indonesia semakin jaya.

SUMBER :

No comments:

Post a Comment

Saran-Kritik-Komentar Anda sangat bermanfaat.
Terima Kasih Telah Bergabung.