KULIAH PUBLIK

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Wednesday, October 26, 2011

PASAR PERDAGANGAN ASIA akan BANGKIT

Kebangkitan Perdagangan Asia dari kebangkrutan Eropah

Perdagangan pasar Asia berada pada indikasi positif hari Kamis (27/10/11) dengan sentimen investor yang didukung oleh aksi zona euro yang membendung krisis utang dan dukungan sektor perbankan. Di pasar mata uang, Euro telah naik ke multi-week tertinggi.

Indeks Nikkei Jepang naik 1,0%, dengan Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,2%, Hong Kong Indeks Hang Seng 1,9% lebih tinggi, sedangkan Indeks ASX Australia menambah 0,95%. Di Cina, Indeks Shangai Komposit naik 0,7%.

Langkah zona euro untuk mengatasi krisis utang dan menghindari efek ‘contagion’ besar-besaran di wilayah itu, telah meningkatkan optimisme investor dan memicu ‘risk appetite’ di seluruh dunia. Kemarin, parlemen Slovakia menyetujui rencana untuk meningkatkan EFSF, setelah pemungutan suara negatif pada Selasa, sementara Presiden Komisi Uni Eropa kemarin mengumumkan serangkaian langkah untuk rekapitalisasi bank-bank Eropa dan berisi ‘spillover’ utang di Kawasan Eropa.


Euro dan Pound naik, Dolar dan Yen dip pada risk appetite. EUR / USD naik tajam kemarin, memperluas pemulihan dari 1,3140 terendah pada 4 Oktober melalui resistance 1,3700 dan mencapai 3-weeek tertinggi di 1,3830 untuk mengkonsolidasikan dalam kisaran yang sempit di sekitar 1,3800 pada sesi Asia.

GBP / USD mundur dari 1,5695 tertinggi pada hari Senin, menemukan support di 1,5440 kemarin, dan pasangan melambung naik tajam melanggar wilayah resistensi 1.5700/15, untuk memukul multi-minggu tinggi segar di 1,5800 dan mengkonsolidasikan antara 1,5725 dan 1,5765 pada sesi Asia.

USD / JPY pergi melalui sesi sangat volatile pada hari Rabu dengan lonjakan lebih rendah untuk 76,30, yang diikuti oleh reli tajam satu bulan tertinggi pada 77,50, dan pasangan menurun pada sesi AS dan Asia awal, untuk mengkonsolidasikan 77,00 depan atas pembukaan Eropa.

Email peringatan ; 29 Oktober 2011, 07:01  EDT : Laba Jepang, data Cina yang di tekan untuk Asia


Laba Jepang dan data manufaktur China kemungkinan akan menjadi kunci untuk tindakan perdagangan di Asia pada minggu mendatang. Dengan 'musim' laba Jepang dalam ayunan penuh, karena mengumumkan hasil sementara, sejumlah blue chips diawasi ketat.

Honda Motor Co. JP 7267: + 4,39% ; HMC Corp : -0,22%
dan Panasonic. JP6752: 2,48% ; PC 2,90% yang dijadwalkan untuk hari Senin,
Hitachi Ltd. JP 6501: -0,23% ; HIT: -0,65%  adalah hasil Selasa karena, dan
Sony Corp. JP6.758:  3,58% ; SNE : 1,48%
dan Nissan Motor Co. JP7201: 0,56% ; NSANY: 0,05% ditetapkan untuk mengumumkan pada hari Rabu.

Banyak dari perusahaan-perusahaan ini telah melihat produksi mereka - hanya pulih dari bencana gempa bumi dan tsunami Februari - dilanda banjir di Thailand, tanaman mereka menutup atau pemasok mereka. Sony, misalnya, mengatakan awal bulan ini Bahwa akan menunda peluncuran kamera digital baru ke Thailand karena terkait masalah produksi, sementara Honda telah melihat bencana menutup lini produksi di negara Asia Tenggara.

Analis Akan mengawasi dengan cermat pandangan untuk perusahaan-perusahaan 'pendapatan dan efek dari situasi Thailand, serta dari yen Jepang terus-menerus telah kuat dimakan. Itu menjadi keuntungan di luar negeri. Dolar AS telah jatuh ke sekitar level 76 yen, turun dari sekitar ¥ 81  saat ini setahun yang lalu. 

Pendapatan sendiri mungkin menunjukkan beberapa dari pasca-Quake masalah produksi Lingering dari awal kuartal. Honda, misalnya, diharapkan untuk mengirim penurunan 61% pada laba kuartal kedua, Menurut perkiraan median dari survei Reuters. Sementara itu, sepasang kunci dari survei sektor manufaktur China dijadwalkan untuk rilis Selasa, dan diharapkan untuk menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya.

Pekan lalu, HSBC merilis hasil awal Indeks Pembelian Manajer China yang Manufaktur', yang menunjukkan kembali ke pertumbuhan. Yang disebut "flash" hasil, didasarkan pada 85% sampai 90% awal tanggapan terhadap survei, menghasilkan pembacaan : 51,1, naik dari 49,9 hasil bulan September dan di atas 50 tingkat overall. Itu memisahkan ekspansi dari kontraksi. Lihat laporan tentang HSBC PMI hasil flash.

Minggu mendatang akan melihat rilis dari survei HSBC penuh, bersama dengan versi yang disponsori pemerintah dari Federasi Logistik Cina & Pembelian, yang yang cenderung lebih berbobot Menuju perusahaan yang lebih besar. Saham Cina di niche tertentu untuk tumbuh Bereaksi signifikan terhadap hasil survei, yang juga termasuk sub-komponen indeks pada input dan harga output yang Akan diawasi ketat petunjuk apakah bank sentral akan dari kebijakan kemudahan dalam waktu dekat.

Sementara itu, bank sentral Australia juga akan menjadi fokus, dengan keputusan kebijakan karena keluar Selasa. Dengan kuartal ketiga inflasi konsumen datang pada tingkat yang relatif ringan, Spekulasi telah berkembang Bahwa Reserve Bank of Australia akan memangkas suku bunga dari. Lihat laporan pada inflasi Australia dan peluang untuk penurunan suku bunga. Juga karena keluar dari Down Under pada minggu mendatang adalah penjualan ritel Australia untuk September, dijadwalkan untuk Kamis, dan pendapatan dari Westpac Banking Corp. AU: WBC -0,35% ; WEBNF 10,46%.

Sunday, October 23, 2011

Bank Raksasa Eropah Tumbang, Bisnis Kanada Cemerlang

Bank-bankBesar Eropa Mulai Berjatuhan

Perekonomian Eropa hingga saat ini belum menunjukan sebuah kondisi yang positif. Angan-angan semu yang hadir beberapa waktu lalu rupanya belum dapat terealisasi, mengingat Uni Eropa dan para pemimpin Eropa masih belum sepakat terhadap rencana kebijakan bail out terhadap krisis sektor finansial yang terjadi di Yunani.

Bola salju semakin besar, dan membuat ancaman terhadap sektor finansial Eropa semakin luas. Kini, penderitaan terhadap sektor finansial dan perbankan bukan lagi dialami oleh negara-negara yang sedang mengalami krisis, tapi juga telah merambat ke negara-negara yang masih memiliki perekonomian cukup kokoh.

Dalam beberapa hari terakhir, bank-bank di negara besar Eropa seperti Deutsche Bank di Jerman, UBS AG di Swiss dan Dexia Bank di Belgia telah mengumumkan adanya prediksi terjadinya kerugian selama kuartal ketiga tahun ini.

Perbankan Raksasa Eropa Mulai Merugi Meski tidak mengalami langsung krisis sektor finansial seperti yang terjadi pada Yunani, Portugal dan Italia, bank-bank Eropa dalam kenyataan juga secara langsung terkena imbas. 

Pentingnya peran bank-bank besar Eropa dalam sektor perbankan di negara-negara krisis, membuat potensi kerugian yang dialami sangat mungkin terjadi. Apalagi diantara bank-bank besar tersebut telah bermain di sektor perbankan negara-negara krisis yang ditunjukan oleh pembangunan cabang-cabang bank hampir di seluruh negara di Eropa. 

Deutsche Bank, salah satu bank terbesar di Jerman pada hari ini (5/10) merilis prediksi akan adanya penurunan profit menjadi 10 miliar euro selama kuartal ketiga. Prediksi tersebut didasari oleh adanya laporan tertahannya dana sebesar 250 juta euro akibat kredit macet yang terjadi di Yunani. 

Kepastian mengenai jumlah pendapatan Deutsche Bank selama kuartal ketiga akan dilaporkan pada 25 Oktober mendatang. Namun menjelang pengumuman tersebut, pihak Deutsche Bank sendiri melalui juru bicaranya, Armin Niedermeier menyatakan bahwa upaya penanggulangan dampak kerugian yang semakin besar, perusahaan akan melakukan beberapa tahap efisiensi, yang salah satunya ialah dengan mem-PHK sebanyak 500 orang pekerja. 

Para pengamat menilai bahwa langkah tersebut menandakan jika dampak krisis ekonomi yang terjadi di beberapa negara di Eropa telah akut, dan sulit diatasi dalam jangka pendek. Upaya instant seperti yang dilakukan oleh Deutsche Bank tersebut dinilai sangat logis. 

Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh UBS AG yang dalam beberapa waktu terakhir diprediksi akan mengalami lagi kerugian di kuartal ketiga ini. Periode tiga bulan terakhir merupakan saat-saat yang berat bagi bank terbesar di Swiss tersebut. 

Serangan eksternal akibat dampak krisis sektor finansial di Yunani rupanya masih ditambah oleh adanya aksi fraud yang dilakukan oleh salah satu trader UBS AG, Kweku Adoboli, mendatangkan kerugian sebesar 2 miliar dollar. 

Aksi pemalsuan laporan keuangan dan penipuan tersebut bahkan menyebabkan diberhentikannya Oswald Grubel sebagai CEO pada 24 September lalu, dan digantikan oleh Kaspar Villiger

Seperti halnya Deutsche Bank, UBS AG pun juga mengambil langkah mengurangi jumlah pekerja sebagai upaya efisiensi pengeluaran. Bank tersebut sampai dengan Agustus lalu, sejak awal tahun telah mengurangi jumlah pekerja sebanyak 3.500 orang. 

Dampak dari imbas krisis ekonomi di beberapa negara Eropa juga telah memberikan pengaruh kepada salah satu bank di Belgi, Dexia Bank yang menyatakan bahwa selama kuartal ketiga tahun ini pihaknya diperkirakan akan mengalami kerugian hingga sebesar 4 miliar euro, sebuah level kerugian terbesar sepanjang sejarah.

Ancaman kerugian yang diterima oleh Dexia bank mendatangkan kekhawatiran pemerintah Belgia, yang secara tanggap langsung menaruh fokus kepada bank tersebut. Pemerintah Belgia melalui PM Yves Leterme menyatakan bahwa imbas krisis Yunani telah meluas, dan sektor perbankan Belgia harus diberi sebuat tameng untuk menahan ancaman krisis seperti yang terjadi pada Yunani. 

Pada hari ini, pihak pemerintah Belgia yang diwakili oleh Menteri Keuangan, Didier Reyndres akan bertemu dengan perwakilan Uni Eropa dan juga Menteri Keuangan Perancis, Francois Baroin guna membahas antisipasi kerugian yang diterima Dexia bank, berdasarkan aturan The European Banking Authority. 


Presiden AS Barack Obama pada Senin(27/9) mengeluh bahwa krisis keuangan Eropa menakutkan dunia dan berakar pada kegagalan zona euro untuk memperbaiki perbankan.
Obama menyebutkan gejolak zona euro sebagai salah satu faktor asing yang telah membantu memperlambat ekonomi Amerika, lapor AFP.

"Di Eropa ... Anda tahu, mereka belum sepenuhnya sembuh kembali dari krisis 2007 dan tidak pernah sepenuhnya menangani semua tantangan yang dihadapisistem perbankan mereka. Kondisi saat ini diperparah dengan apa yang terjadi di Yunani. Jadi mereka akan melalui krisis keuangan yang menakutkan dunia. Dan mereka berusaha untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab, namun tindakan tersebut tidak cukup secepat yang mereka perlukan" kata Obama di sebuah forum yang diselenggarakan oleh jaringan sosial LinkedIn.

Para pejabat AS telah menunjukkan tanda-tanda meningkatnya ketidaksabaran dengan pemimpin politik Uni Eropa karena kekhawatiran penyebaran penularan dari krisis zona euro. Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mengatakan pekan lalu bahwa Amerika memiliki taruhan besar di Eropa untuk membantu menemukan "strategi yang lebih efektif" untuk mengatasi krisis keuangannya.

Saham Eropa dan AS naik pada Senin (26/9) dengan spekulasi dana bailout lebih ambisius untuk zona euro dan default (gagal bayar) teratur Yunani, meskipun kurangnya rincian dan penolakan oleh pejabat terus membuat perdagangan bergejolak. Tapi Jerman menembak jatuh langkah untuk meningkatkan dana penyelamatan utang Eropa, dan Yunani merana tanpa tanggal untuk kembalinya auditor yang memblokir pinjaman yang mereka butuhan untuk menghindari default.

Bursa saham Amerika Serikat rebound ditutuplebih tinggi pada Senin (12/9) waktu setempat (Selasa pagi WIB), mengabaikan masalah default (gagal bayar) Yunani, kata para dealer. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 68,99 poin (0,63 persen) menjadi ditutup pada 11.061,12. S&P 500 yang lebih luas naik 8,04 poin (0,70 persen) menjadi 1.162,27, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq menguat 27,10 poin (1,10 persen) menjadi 2.495,09.

Saham AS jatuh sekitar satu persen ketika pasar dibuka, menyusul penurunan tajam di bursa Eropa, kemudian melompat-lompat dan akhirnya membuat reli spektakuler dalam beberapa menit terakhir perdagangan, lapor AFP.

"Ini tidak seburuk seperti yang kita pikirkan ketika pada pagi hari," kata Hugh Johnson, kepala Hugh Johnson Advisors. Saham keuangan naik, dengan Bank of America naik 1,0 persen setelah mengatakan akan mengurangi 30.000 pekerjaan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi luas yang akan memotong lima miliar dolar AS dari biaya tahunan pada 2014.

JPMorgan Chase naik 1,1 persen, Goldman Sachs naik 0,7 persen dan Citigroup naik 0,8 persen. Konglomerat media McGraw-Hill melonjak 4,0 persen setelah mengumumkan bahwa ia akan dipecah menjadi dua perusahaan, satu untuk fokus pada penerbitan dan satu untuk menangani bisnis analisis pasar, termasuk lembaga pemeringkat Standard & Poor.

Saham pembuat chip NetLogic melonjak 50,8 persen setelah mengumumkan pihaknya akan diakuisisi oleh produsen semikonduktor Broadcom dalam kesepakatan 3,7 miliar dolar AS. Saham Broadcom merosot 1,1 persen.

Berkshire Hathaway, perusahaan investasi miliarder Warren Buffett, naik setelah taipan delapan puluh tahun itu memilih manajer hedge fund Ted Weschler, 50, untuk bergabung dengan tim yang akan segera menggantikan Buffett di pucuk pimpinan. Saham-B Berkshire yang diperdagangkan secara luas naik 2,2 persen.


Seiring dengan anjloknya ekonomi AS dan Eropa, Kanada - saudara muda AS - justru mengalami perkembangan yang sangat menjanjikan bagi para pelaku bisnis. Negara yang terletak di sebelah utara AS ini berhasil melejit dan dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai negara dengan iklim bisnis terbaik di dunia. 

Sementara ekonomi AS lumpuh oleh kekhawatiran mengenai resesi double-dip, dan Eropa masih harus berkutat dengan isu utang, ekonomi Kanada mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Negara dengan ekonomi sebesar 1,6 triliun dolar AS ini merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-9 di dunia. 

Pada 2010 lalu pertumbuhan ekonomi Kanada mencapai 3,1%, dan bank sentral Kanada memperkirakan bahwa ekonomi di 2011 ini akan mengalami pertumbuhan sebesar 2,4%.
Iklim bisnis yang prima di negara ini didukung dengan kondisi perbankan yang masih solid, jauh dibandingkan sektor perbankan AS dan Eropa yang sedang ketar-ketir dan mesti dibanjiri dengan dana penyelamatan besar-besaran. 

Bank-bank di Kanada seperti Royal Bank of Canada, Bank of Nova Scotia dan Bank of Montreal berhasil menghindari keharusan untuk di-bailout, dan tetap meraih keuntungan di masa krisis 2007 lalu. Bank-bank Kanada berhasil selamat dari krisis yang mengguncang sektor perbankan global, berkat keputusannya untuk tetap menjalankan operasi yang konservatif. 

Kanada naik tiga peringkat dari peringkat keempat pada tahun lalu juga karena didorong oleh membaiknya sektor perpajakan di Negara tersebut. Dari sisi bisnis, kebijakan perpajakan menjadi faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Pemerintah Kanada telah mengurangi pajak untuk perusahaan dan karyawan dalam usahanya untuk meningkatkan daya saing perusahaan-perusahan di Kanada. 

Sektor tenaga kerja di Kanada juga masih cukup solid meskipun ekonomi di negara ini memiliki keterkaitan yang cukup tinggi terhadap ekonomi AS. Tercatat bahwa Kanada merupakan pemasok minyak mentah terbesar ke AS, dan 75% dari ekspor Kanada diserap oleh AS tiap tahunnya.

Meskipun demikian, tingkat pengangguran di negara ini masih boleh dibilang moderat. Tingkat pengangguran di Kanada hanya sebesar 7,3% sementara pengangguran di AS mencapai angka 9% dan Eropa bahkan 10%. 

Sementara Kanada berhasil mengalami peningkatan posisi, Denmark yang memegang posisi puncak tahun lalu, tahun ini harus puas menempati peringkat kelima dari Negara dengan iklim bisnis terbaik, turun jauh empat peringkat. 

Jatuhnya Denmark dari posisi top didorong oleh anjloknya bursa saham di negara tersebut. Bursa saham di Denmark mengalami penurunan 14%, yang merupakan kinerja terburuk di antara 10 negara dengan iklim bisnis terbaik di dunia.

Forbes juga menemukan kenyataan bahwa kebebasan moneter relative di Denmark mengalami penurunan. Empat Negara Eropa yang tahun lalu menempati peringkat 20 besar juga mengalami penurunan peringkat. Keempat negara tersebut adalah Finlandia, Belanda, Jerman dan Islandia.

Peringkat AS juga mengalami penurunan ke posisi 10 dari posisi 9 tahun lalu. Negara ekonomi terbesar di dunia ini terbebani dengan kebijakan perpajakan baru yang lebih memberatkan bagi para pelaku bisnis. 

Tahun ini rate pajak perusahaan di AS mengalami kenaikan tajam, dan melampaui Jepang sehingga tingkat pajak perusahaan di AS menjadi yang paling tinggi di antara Negara-negara maju dunia. 

Satu hal yang menarik dari daftar negara dengan iklim bisnis terbaik dunia tahun 2011 ini adalah karena Irlandia memperoleh peringkat yang relatif tinggi. Irlandia berada di peringkat keempat meskipun Negara ini merupakan salah satu negara yang memiliki keuangan bermasalah.

Friday, August 26, 2011

Program Afiliasi dan Pemasaran

Program afiliasi memungkinkan pemilik website untuk memanfaatkan program ini meningkatkan volume kunjungan dan pemasaran langsung ke produk tertentu dan layanan yang disediakan oleh pihak ketiga, bahkan mendorong pengunjung / lalu lintas untuk membeli atau hanya bertanya - namun penerbit tetap memberikan penghargaan program afiliasi dengan komisi. Komisi akan bervariasi tergantung pada program dan siapa penerbit yang mengarahkan.
Metodenya sederhana; jika Anda merujuk penjualan kepada saya, saya memberi anda imbalan, pada umumnya, dengan uang. Banyak penerbit afiliasi menjalankan sendiri programnya, contohnya :

Trellian Partner Program. Program mitra Trellian membantu situs seperti
AddMe menghasilkan pendapatan dengan mempromosikan alat-alat mesin pencari optimasi dan alat-alat kata kunci penemuan. 

Program Sumber Daya.
Ada juga beberapa sumber daya yang besar di internet membantu Anda menemukan program yang paling cocok, antara lain : 

Commission Junction (Salah satu sumber daya terbesar program-program di internet). 
AffiliatePrograms.com (Sebuah sumber daya untuk afiliasi, pemasar dikemas dengan informasi pemasaran yang berharga). 
AffiliateScout (direktori program afiliasi rinci mencakup sebagian besar industri). 

Metode Menghubungkan Afiliasi (Affiliate Linking Methods)
Ada banyak contoh dari Halaman Web dan situs yang didedikasikan untuk seluruh produk tertentu. Ini adalah cara yang bagus untuk menyalurkan lalu lintas SATU produk.Meskipun situs afiliasi tampak hebat, yang didedikasikan untuk satu produk, afiliasi yang menghubungkan ke halaman utama situs penerbit. Penerbit mungkin akan menjual sejumlah produk - sehingga pengunjung bisa mendapatkan terganggu dan pindah ke website lain, afiliasi kehilangan penjualan. Banyak program afiliasi memungkinkan afiliasi untuk "link dalam" ke situs penerbit, ini memberikan lalu lintas ke halaman produk tertentu yaitu langsung ke order form. Jadi, mengarahkan lalu lintas secara langsung melalui ke halaman produk tertentu, mengurangi risiko mereka tersesat dan pindah ke situs web lain.

Bentuk hubungan Affiliasi 
Ada banyak metode yang digunakan untuk link ke situs afiliasi, bagaimana link afiliasi ke situs sering mendikte media apa yang mereka gunakan, antara lain :
* Teks menghubungkan - link teks sederhana dalam sebuah dokumen atau halaman web. Ini adalah yang paling halus dari semua afiliasi menghubungkan strategi.
* Kotak Pencarian - Umumnya ditambahkan ke situs afiliasi sebagai pilihan pencarian tambahan / kotak. Bila pengunjung menggunakan kotak pencarian ini maka populasikan halaman yang kemudian link ke situs Web penayang.
* Link Banner - ini adalah besar untuk digunakan dalam email dan situs yang mendukung iklan (hari ini situs yang tidak melakukan hal ini).
* Label Putih / Co-Branding - Afiliasi akan diberikan kemampuan untuk menyesuaikan tampilan dari program afiliasi yaitu afiliasi akan link ke formulir pesanan untuk halaman produk, formulir ini akan menjaga tampilan dan nuansa situs afiliasi - meskipun host pada jaringan penerbit. Penerbit masih akan mengelola proses pembelian (pembayaran gateway dan fasilitas pedagang).

Afiliasi membuat komisi. (payment gateways and merchant facilities).
Ingin informasi lebih lanjut tentang program afiliasi dan cara untuk mendapatkan sebagian besar dari mereka? Baca lebih lanjut disini :
How To Immediately Boost Your Affiliate Marketing Sales
How Super Affiliates Choose Their Top Affiliate Program
Super Affiliate Strategies To Boost Your Click-Through Rates
Affiliate Marketing Means Using Email-Marketing
Stop Affiliate Commission Hijackers
Work Those Affiliate Programs and Make Some Cash!

Buat Blog memang menyenangkan, dengan tambahan penghasilan tentu akan membuat kegembiraan. Semoga berhasil.

Wednesday, August 17, 2011

CARA MEMPERCEPAT KONEKSI INTERNET

Penggunaan internet saat ini seringkali menyebabkan ‘stress’ para penggunanya karena sangat lambat apalagi untuk daerah yang belum menggunakan akses internet broadband yang berbasis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat memberikan paket layanan dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server)yang banyak disediakan oleh provider internet. Untuk menghindari tekanan bathin dari gangguan akses internet, anda dapat mengunakan cara mempercepat koneksi Internet dengan trik sederhana berikut ini :

A. Menggubah setting bandwith

Pada windows Secara default OS windows membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth, anda dapat memaksimalkan jatah bandwith untuk PC atau laptop yang anda gunakan agar akses internet anda dapat maksimal dengan tips sederhana ini :

1. Klik Tombol Start pada windows
2. Klik Run dan Ketik gpedit.msc dan klik OK
3. Pilih Administrative Templates dan Klik Network
4. Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
5. Pilih Limit Reservable Bandwidth dan ubah setting menjadi Enable
6. Ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0 Klik Apply > OK
7. keluar dan Restart komputer

B. Setting DNS menggunakan Open DNS.

1. Buka Control Panel
2. Pilih icon Network Connection

3. Klik Kanan Local Area Connection pilih Properties atau

Wireless Network Connection jika anda menggunakan wireless untuk koneksi
4. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian
Klik Properties
5. Klik Use Following DNS Server
6. Isi Preferred DNS Server dengan angka : 208.67.222.222
7. Isi Alternate DNS Server dengan angka : 208.67.220.220
8. Kemudian Klik OK

C. Mengatur Buffer pada windows :

1. Klik tombol Start dan pilih Menu “Run”
2. Ketik “system.ini”
3. Setelah Terbuka tambahkan dibawah baris terakhir "
'page buffer=100000kbps load=100000kbps download=100000kbps save=100000kbps back=100000kbps '
4. Hasilnya akan tampak seperti berikut ini. ;
for 16-bit app support 
[drivers] 
wave=mmdrv.dll 
timer=timer.drv 
[mci] 
[driver32] 
[386enh] 
woafont=dosapp.FON 
EGA80WOA.FON=EGA80WOA.FON 
EGA40WOA.FON=EGA40WOA.FON 
CGA80WOA.FON=CGA80WOA.FON 
CGA40WOA.FON=CGA40WOA.FON 
page buffer=100000kbps load=100000kbps download=100000kbps save=100000kbps back=100000kbps 

6. Save dan exit lalu resstart komputer anda

Silahkan dicoba. Semoga tekanan lemat-lemot internet tidak lagi mengganggu anda

Saturday, August 13, 2011

Krisis Ekonomi AS : ‘Besar Pasak dari Tiang’

Ketika Kongres Amerika Serikat menyepakati kenaikan pagu utang sebesar 2,1 triliun dollar AS dan penurunan pengeluaran pemerintah 2,4 triliun dollar AS pada Senin (1/8/2011) lalu, muncul sedikit perasaan lega. Hal ini dianggap memberi ruang bagi Pemerintahan AS untuk menaikkan lagi utang di atas 14,3 triliun dollar AS guna membayar utang jatuh tempo, walaupun itu dilakukan dengan penambahan utang juga.

"Kesepakatan ini seyogianya bisa memulihkan keyakinan sebagian individu dan bisnis, dengan memupus kekhawatiran bahwa utang pemerintah tidak akan mengalami default (gagal bayar) untuk pertama kali," kata Troy Davig, ekonom di Barclays Capital, sebagaimana dikutip kantor berita Associated Press, Selasa pekan lalu.

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke sudah mengingatkan tentang risiko jika Kongres AS tidak memberi persetujuan soal kenaikan pagu utang. Namun, tidak sedikit yang khawatir setelah kesepakatan itu diloloskan. Christina Romer, mantan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Presiden Barack Obama, termasuk yang tidak optimistis. "Kita jelas tidak bisa mempertahankan defisit selama 25 tahun ke depan sebagaimana diperkirakan Kantor Anggaran Kongres. Kita juga tidak bisa berharap akan tetap mempertahankan kedigdayaan ekonomi," kata Romer sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.



Utang AS dimulai sejak perjuangan kemerdekaan dan Januari 1791 tercatat 75,5 juta dollar, tapi tahun 1796-1811 tercatat 14 APBN surplus dan hanya dua defisit. Perang 1812 menambah utang, tapi 18 dari 20 tahun berikutnya masih surplus dan melunasi 99,97 persen utangnya. Pembengkakan utang kedua adalah akibat perang saudara dari 65 juta dollar AS (1860), melampaui 1 miliar dollar pada 1863 dan 2,7 miliar dollar di akhir perang saudara. Pada 47 tahun berikutnya AS mengalami 36 surplus dan 11 defisit sambil melunasi 55 persen utang. Inilah era yang oleh Anatole Kaletsky disebut sebagai capitalism 1.0 yang berakhir dengan depresi global 1929.


Kegagalan pasar yang tak terkendali oleh sistem capitalism 1.0 berbasis Adam Smith murni melahirkan revisi berupa Keynesianisme yang diteorikan ekonom Inggris, John Maynard Keynes, dan dipraktikkan Presiden AS Franklin Delano Roosevelt. Negara tetap harus mengintervensi karena kegagalan pasar absolut. Inilah era capitalism 2.0 dengan konsekuensi utang AS berlipat 16 kali dari 15 miliar dollar (1930) jadi 260 miliar dollar (1950). Ketika Roosevelt terpilih, 1930, rasio utang AS 20 miliar dollar adalah 20 persen dari PDB dengan defisit 2-3 persen PDB. Pada akhir term I-1936 utang mencapai 33,7 miliar dollar atau 40 persen PDB.

Setelah Perang Dunia II, utang terus naik sesuai laju inflasi dunia dari 260 miliar dollar (1950) jadi 909 miliar dollar saat Reagan terpilih 1980. Secara nominal, utang di era Reagan dan George W Bush Sr berlipat empat kali dari 1980 ke 1992. Perang Dingin yang membengkakkan utang sehingga rasio utang terhadap PDB yang pada dekade 1970-an sekitar 26-28 persen, pada dekade 1980-an naik ke 41 persen. Pada era Clinton, rasio utang turun dari 50 persen ke 39 persen meski secara nominal utang naik dari 3 triliun dollar (1992) jadi 3,4 triliun dollar (2000).

George W Bush Jr melipatgandakan utang dari 5,7 triliun dollar AS pada Januari 2001 menjadi 10,7 triliun dollar AS pada akhir masa jabatan keduanya (2008). Obama tetap terjerat utang yang meningkat sampai 14,6 triliun dollar AS atau menyamai PDB AS. Rasio utang/PDB juga meningkat terus dari 35 persen (2000), 40 persen (2008), dan 62 persen (2010).

Era Reagan bersamaan dengan PM Margaret Thatcher adalah era capitalism 3.0 yang meliberalkan pasar keuangan internasional dengan produk derivatif, dan mulai lepasnya keterkaitan sektor finansial global dengan sektor riil produsen manufaktur barang dan jasa yang tangible. Capitalism 3.0 ini akan mengalami krisis dari Asia Timur 1998 dan setelah sepuluh tahun malah merasuk ke jantung kapitalisme, Wall Street. Karena itu, negara kembali mengintervensi seperti nasionalisasi General Motors oleh Obama.

Utang AS ini menumpuk dari tahun ke tahun karena defisit anggaran Pemerintah AS selalu ditutupi dengan utang setidaknya selama 10 tahun terakhir. Pajak sebagai sumber penerimaan besar justru dikurangi pada era kepemimpinan George W Bush (Presiden AS 2000-2008).

"Jika kita tidak mengatasi defisit ini, juga jelas bahwa kita tidak bisa terhindar dari status default dan kita tidak bisa berharap bahwa negara tak akan melemah," lanjut Romer, salah seorang ekonom yang menyerukan kenaikan pajak walau selalu ditentang Partai Republik.

Banyak praktisi dan pengamat lain mengatakan hal serupa dengan Romer. Pada Jumat lalu, Standard & Poor's benar-benar menyampaikan peringatannya di hadapan Kongres AS, jika Kongres AS tidak menurunkan pengeluaran sebesar 4 triliun dollar AS selama 10 tahun ke depan, potensi penurunan peringkat akan terjadi.

Lembaga pemeringkat Standard & Poor’s Jumat pekan lalu menurunkan peringkat utang AS yang telah digenggamnya hampir selama satu abad. Lembaga pemeringkat itu telah menurunkan peringkat utang jangka panjang Pemerintah AS dari peringkat paling tinggi, AAA, menjadi satu peringkat di bawahnya, AA+. Utang jangka panjang adalah utang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Jangka waktu jatuh tempo utang AS bervariasi, mulai dari 2 tahun hingga 30 tahun. Utang jangka pendek juga bervariasi antara beberapa hari dan 52 pekan. Peringkat utang jangka pendek Pemerintah AS tetap, tidak diturunkan. Dari 9,4 miliar dollar AS obligasi pemerintah yang diperdagangkan, 72 persen di antaranya adalah jangka panjang.

Pemeringkat kredit yakin total utang sebesar 14,3 triliun dollar AS dan memproyeksikan defisit dalam beberapa tahun ke depan di AS, tidak dapat menjamin peringkat yang telah didapatkan AS. S & P juga menyatakan, keadaan politik tidak membangun kepercayaan bahwa AS dapat sepakat bagaimana menurunkan defisit secara signifikan. Penurunan itu merupakan peringatan kepada para pembeli obligasi dan utang jenis lain bahwa peluang mereka tidak mendapatkan kembali uangnya naik, setidaknya sedikit naik. Secara teori, penurunan peringkat akan membuat tingkat suku bunga yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi meningkat, dalam hal ini biaya yang harus dikeluarkan Pemerintah AS semakin besar, karena para investor meminta tingkat suku bunga lebih tinggi jika menanggung risiko yang lebih besar.

Pada peringkat AA+, AS masih digolongkan memiliki kemampuan kuat untuk memenuhi kewajibannya. Faktanya, hanya sedikit negara yang memiliki peringkat AAA. Beberapa investor besar, seperti William Gross dari PIMCO, menyatakan bahwa pasar obligasi lain, seperti Kanada, menawarkan bunga lebih menarik. Hanya saja pasar obligasi AS masih merupakan yang terbesar karena nilainya lebih dari 35 triliun dollar AS. Tidak ada pasar obligasi lain yang besarannya mendekati angka ini.

S&P menyatakan bahwa kesepakatan peningkatan pagu utang, tidak cukup untuk membenahi masalah keuangan AS. Pemangkasan yang disepakati Republik dan Demokrat terlalu sedikit. Pada masa yang akan datang akan diperlukan pemangkasan anggaran yang lebih rumit dan lebih sulit lagi. S&P menyatakan diperlukan waktu beberapa tahun untuk melihat perubahan yang sangat berarti pada situasi fiskal AS dan kemampuan pemerintah untuk memangkas anggaran. S&P juga menyatakan kemungkinan penerimaan baru, yaitu kenaikan pajak, tampaknya akan dilakukan. "Pendapat kami, para politisi terpilih masih takut dalam mengambil keputusan secara lebih efektif soal isu-isu yang harus diatasi untuk memperbaiki beban utang AS," demikian S&P. Negara yang mendapatkan peringkat AAA dari S&P antara lain adalah : Inggris, Jerman, Australia, Austria, Denmark, Belanda, Norwegia, dan Finlandia.

Para analis mengatakan akan sangat besar peluang bagi AS untuk mengambil kembali posisi peringkat AAA dengan cepat. Khususnya karena keadaan ekonomi yang saat ini dihadapi AS, Dua pemeringkat besar belum bertindak. Moody’s Investor Service menyatakan mungkin akan menurunkan peringkat utang AS, tetapi ekonom kepalanya menyatakan bahwa obligasi AS masih memegang "standar emas". Fitch Ratings mengatakan, pemangkasan anggaran yang telah disepakati merupakan langkah penting, tetapi bukan akhir dari sebuah proses.

Tingkat suku bunga obligasi bertenor 10 tahun yang merupakan patokan dari tingkat suku bunga lainnya dapat melonjak. Kenaikan ini akan membuat tingkat suku bunga konsumen, seperti kredit mobil, juga naik. Kenaikan tingkat suku bunga akan menyebabkan pemerintah, perusahaan, dan konsumen membayar bunga lebih tinggi jika mengutang. Tetapi, belum dapat dipastikan apakah penurunan peringkat S&P ini akan memengaruhi tingkat suku bunga. Penurunan peringkat dapat membuat pasar obligasi bergejolak serta kenaikan tingkat suku bunga dalam jangka pendek, demikian dikatakan Guy LeBas, Pemimpin Strategis Pendapatan Tetap pada Janney Montgomery Scott. Tetapi, investor sangat khawatir mengenai perekonomian dan perlu obligasi yang aman sehingga mereka akan kembali membeli obligasi Pemerintah AS lagi.

Faktor Pemicu masalah ekonomi

Utang Amerika Serikat (AS) melejit pesat dalam 10 tahun terakhir ini, alias sejak era kepemimpinan AS di bawah George W Bush. Dari angka utang sebesar 5,8 triliun dollar AS pada tahun 2001, angka itu sudah menjadi 14,3 triliun dollar AS pada tahun 2011. Faktor apa saja yang menyebabkan kenaikan utang hampir sebesar 9 triliun dollar AS itu terjadi dalam sepuluh tahun terakhir? Periode 2000-2008, George W Bush dari Partai Republik adalah Presiden AS, lalu diikuti Barack Obama dari Partai Demokrat.

Kantor berita Associated Press membuat ringkasan soal ini. Utang muncul sebagai dampak negatif dari berbagai kebijakan pemerintah, antara lain :
  • Pengurangan pajak oleh George W Bush. Kebijakan ini menyebabkan kehilangan penerimaan negara sebesar 1,6 triliun dollar AS dan ini ditutup dengan utang.
  • Tambahan beban bunga dari utang yang terus bertambah, yakni sebesar 1,4 triliun dollar AS.
  • Bantuan perobatan pada warga AS lewat kebijakan pemerintah sebesar 300 miliar dollar AS.
  • Invasi Irak dan Afganistan oleh AS dan sekutunya sebesar 1,3 triliun dollar AS. Ekonom AS, Joseph E Stiglitz, sudah pernah mengingatkan bahaya keuangan negara akibat invasi ini ke perekonomian AS.
  • Paket dana stimulus ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi krisis ekonomi yang meledak pada tahun 2008 ketika Bush masih berkuasa sebesar 800 miliar dollar AS.
  • Perpanjangan kebijakan bebas pajak Bush oleh Obama sebesar 400 miliar dollar AS
  • Masih ada faktor-faktor lain yang menjadi penyebab naiknya utang AS ini, seperti dari sektor pertanian dan pertahanan.

Porsi terbesar kenaikan utang AS karena murni peran Obama ada pada perjuangannya untuk jaminan health care. Sektor inilah yang oleh Partai Republik diminta untuk dihapus saja. Obama kukuh dan berhasil mempertahankan pengeluaran ini, walau terancam dianulir jika Partai Republik mengambil alih Kongres AS dan Gedung Putih pada pemilu 2012. Utang negara dipastikan akan bertambah lagi. Soalnya, pada hari Senin (1/8/2011) lalu Kongres AS menyetujui lagi penambahan utang 2,1 triliun dollar AS walau hal itu tidak langsung diwujudkan. Kesepakatan Kongres itu baru semacam mandat. Artinya, jika AS kesulitan untuk membayar utang, maka AS bisa lagi meminjam untuk membayar utang. Penambahan utang itu juga dimaksudkan untuk mengisi kas negara AS guna  menutupi biaya operasional sehari-hari.

Lalu dari mana sumber dari utang AS yang sebesar 9,7 triliun dollar AS lainnya? Utang ini antara lain bersumber dari pembeli obligasi pemerintah AS oleh lembaga keuangan dan perbankan, dana-dana pensiun, investor perorangan, pemerintahan lokal, dari berbagai negara, serta para investor asing. Selain bank sentral Federal Reserve, pemegang obligasi pemerintah AS yang terbesar adalah China, sebesar 1,16 triliun dollar AS. China telah berulang kali memperingatkan AS untuk memperbaiki defisitnya dan telah menyatakan melakukan diversifikasi asetnya ke jenis aset lain selain dollar AS.

Kantor berita Associated Press menuliskan bahwa utang AS bersumber dari dalam negeri. Salah satunya adalah 4,6 triliun dollar AS, dan hampir semua berasal dari penggunaan sementara penerimaan Jaminan Keamanan Sosial (Social Security Revenues). Penerimaan dari sektor ini tidak langsung dialokasikan ke pembayaran jaminan sosial, tetapi ditumpuk di pos tertentu. Dana-dana ini dipakai sementara untuk membiayai defisit anggaran pemerintah AS, dan tetap dianggap utang. Namun, hampir setengah atau 4,5 triliun dollar AS dari utang AS sebesar 9,7 triliun dollar AS bersumber dari pihak asing seperti dari China sebesar 1,16 triliun dollar AS, diikuti Jepang sebesar 907 miliar dollar AS, dan juga dari berbagai kalangan luar negeri lainnya. Indonesia pun disebut-sebut turut sebagai pemberi utangan ke AS. Dengan kata lain, sekitar 33 persen utang AS dipasok oleh pihak luar dari AS.

Akar masalah ekonomi sebetulnya sederhana; Setiap orang/ organisasi harus berproduksi dan menghasilkan nilai tambah, barulah bisa mendapatkan penghasilan, menikmati hidup, dan membelanjakan penghasilan yang halal sesuai kemampuan produksinya. Ini berlaku untuk pribadi, keluarga, perusahaan dan negara. Kalau orang hidup di luar kemampuan produksinya, maka dia harus berutang kepada orang lain, atau merampok orang lain dan menikmati hasil pemerasan, penipuan, atau penggelapan harta milik orang lain.

Masalah kunci AS adalah besar pasak daripada tiang. Sekarang ini rasio utang AS terhadap produk domestik bruto (PDB) sudah mendekati 98,5 persen, sedangkan penerimaan pajak hanya 30,5 persen dan pembelanjaan 46,5 persen. Utang AS sebesar 14,3 triliun dollar AS nyaris setara PDB 14,8 triliun dollar AS, membebani setiap penduduk AS 46.825 dollar AS, sedangkan bagi pembayar pajak 130.000 dollar AS per kapita. Kata kuncinya adalah mengurangi belanja, konsumsi, dan menambah pendapatan negara. Namun, dua partai, Republik dan Demokrat, punya rekam jejak sama, tak bisa menghindari defisit dan menambah utang sejak dijalankannya perekonomian yang lebih didorong sisi suplai Reagan tahun 1980. Ketika Obama menggantikan Bush tahun 2009, utang AS hanya 10,6 triliun dollar dan membengkak 14,6 triliun dollar pada 4 Agustus 2011.

Kaitannya dengan Indonesia

Utang luar negeri Republik Indonesia terus membumbung tinggi. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, sampai akhir Januari 2010, utang luar negeri mencapai 174,041 miliar dollar AS. (dengan kurs Rp 10.000 per dollar AS, itu hampir mencapai Rp 2.000 triliun). Nilai utang ini naik 17,55 persen dari periode yang sama tahun lalu. Akhir Januari 2009, nilai utang luar negeri Indonesia baru sebesar 151,457 miliar dollar AS. "Dari sisi nominal memang naik, namun jika kita melihat dari persentase debt to GDP ratio, angkanya terus menurun," ungkap Senior Economic Analyst Investor Relations Unit (IRU) Direktorat Internasional BI Elsya Chani di Jakarta, Jumat (16/4/2010). Nilai utang tersebut terdiri atas utang pemerintah sebesar 93,859 miliar dollar AS, lalu utang bank sebesar 8,984 miliar dollar AS. Lalu, utang swasta alias korporasi non-bank sebesar 75,199 miliar dollar AS. Sebagian besar utang tersebut bertenor di atas satu tahun. Nilai utang yang tenornya di bawah satu tahun hanya sebesar 25,589 miliar dollar AS.

Elsya menuturkan, meski secara nominal nilai utang luar negeri Republik Indonesia terus naik. Namun, nilai rasio utang terhadap GDP  terus terjadi penurunan. "Debt to GDP (5,613 Triliun Rupiah) ratio tahun 2009 sebesar 27 persen. Sedangkan tahun 2008 (4,951 Triliun Rupiah) masih 28 persen," jelasnya

Kepala Biro Humas Bank Indonesia, Difi A Johansyah, (Kamis, 30 Juni 2011) mengatakan bahwa Jumlah utang luar negeri Indonesia sampai kwartal I 2011 mencapai 214,5 miliar dolar AS, meningkat 10 miliar dolar AS dibanding posisi akhir 2010. Jumlah tersebut terdiri dari utang Pemerintah sebesar 128,6 miliar dolar AS dan utang swasta 85,9 miliar dolar AS. Utang Pemerintah itu juga meningkat dibanding posisi akhir Desember 2010 sebesar 118,6 miliar dolar AS dan utang swasta 83,8 miliar dolar AS.

Untuk utang luar negeri swasta sampai April 2011 terdiri dari swasta non bank 72,5 miliar dolar AS dan utang bank 13,4 miliar dolar AS. Rasio utang dibanding PDB saat ini 28,2 persen lebih baik dibanding 1997/1998 151,2 persen. Sementara rasio utang jangka pendek dibanding cadangan devisa saat ini 42,6 persen lebih baik dibanding 1997/1998 142,7 persen.

Kedua pernyataan pejabat Bank Indonesia diatas sepertinya member lampu hijau pada perjalanan perekonomian Indonesia, itu kalau sudut pandang kita didasarkan pada krisis utang di AS. Tetapi bukan tidak banyak pengamat Ekonomi di Indonesia member komentar ‘miring’ untuk mencermati dampak Utang-utang ini. Persoalannya adalah ‘buat apa utang-utang itu dilakukan?’

Dewasa ini produsen barang manufaktur konkret adalah China dan Asia Timur, sedangkan Eropa dan AS mengalami kemunduran dan tak bisa bersaing. Namun, AS punya produk ”imajiner” derivatif finansial yang beromzet triliunan dollar AS, mengawang di bursa dunia tanpa menyentuh sektor riil. Oleh karenanya, pelaku ekonomi di Indonesia seharusnya melakukan ‘utang’ untuk Produksi dan bukan untuk Konsumsi.

Total utang pemerintah Indonesia hingga Juli 2011 mencapai Rp 1.733,64 triliun. Dalam sebulan utang pemerintah naik Rp 9,5 triliun dibanding Juni 2011 yang sebesar Rp 1.723,9 triliun. Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Juli 2011 bertambah Rp 56,79 triliun. Dan jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah hingga Juli 2011 mencapai US$ 203,77 miliar. Naik dibandingkan per Juni 2011 yang sebesar US$ 200,52 miliar. Utang dalam dolar AS ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2010 yang sebesar US$ 186,5 miliar. Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah sampai Juli 2011 mencapai US$ 134,3 miliar. Naik dibandingkan posisi Desember 2010 yang sebesar US$ 118,39 miliar.

Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Senin (15/8/2011) merinci data Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman US$ 69,4 miliar dan surat berharga US$ 134,3 miliar. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.422,9 triliun, maka rasio utang Indonesia per Juli 2011 tercatat sebesar 26,9%.Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Juli 2011 adalah:

*Bilateral: US$ 43,45 miliar
*Multilateral: US$ 22,86 miliar
*Komersial: US$ 3,02 miliar
*Supplier: US$ 60 juta.
*Pinjaman dalam negeri US$ 70 juta

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:

* Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
* Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
* Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
* Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
* Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
* Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
* Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
* Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
* Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
* Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
* Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
* Juli 2011: Rp 1.733,64 triliun (26,9%)

Kini, AS juga baru lolos dari lubang jarum politicking dengan kesepakatan menaikkan utang AS antara Kongres dan Obama. Mengutip tulisan Cristianto Wibisono, kata kunci tetap satu: there is no free lunch in the world, you have to pay for your lunch. Kemerosotan AS dan kebangkitan Asia Timur mengisyaratkan di masa depan tidak ada lagi dominasi satu kekuatan, termasuk oleh China atau oleh ”khalifah Islam”.

Kapitalisme tetap perlu kendali negara, tetapi negara tak boleh mencekik seperti diktator proletar yang tak mampu menyediakan bahan pokok. Kita sedang menuju era konsorsium multipolar. Memang, sepertinya Dunia perlu arsitektur keuangan dan sistem perimbangan kekuatan yang menghargai multipolarisme, kesetaraan antara kekuatan yang lebih berimbang dan bukan dominasi superpower dan satu mata uang. Era poundsterling Inggris selesai dengan Perang Dunia II, era supremasi dollar AS juga berakhir dengan krisis moneter 2008 yang bersumber dari jantung kapitalis Wall Street. Namun, Dunia juga tak bisa dilepas begitu saja tanpa pengarah, yang dalam abad ke-20 dijalankan oleh AS.

Karena itu, saying jika elite Indonesia hanya hiruk-pikuk disandera Teror, polemik politik, atau Nazaruddin, padahal tingkat kesadaran kita atas kekuatan riil yang kita miliki sangat potensial dan justru dikagumi pengamat global dalam Conference Futurology baru- baru ini. Kita seharusnya segera aktif mengelola sumber daya alam dan perekonomian sektor riil sebagaimana dilakukan China menjadi kunci keberhasilan dan yang menjadi misteri dibalik kebangkrutan AS yaitu ketidak sinkronan antara sektor finansial dan sektor riil. Kita seharusnya tetap teguh pada prinsip kita yang menjadi penyakit klasik AS : besar pasak daripada tiang.