KULIAH PUBLIK: Keuangan

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Showing posts with label Keuangan. Show all posts
Showing posts with label Keuangan. Show all posts

Tuesday, July 24, 2018

Simak, Begini Strategi Bank Indonesia Menaikkan Likuiditas Pasar Keuangan


Selama Mei 2018, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate sebanyak 2 kali masing-masing 25 basis points (bps). Sehingga, suku bunga kebijakan BI kini 4,75 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers seusai Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan (Rabu, 30/5/2018) mengatakan BI menaikkan lagi suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen. Keputusan itu berlaku efektif (mulai), Kamis, 31 Mei 2018. Selain BI 7 Days Reverse Repo Rate, Deposit facility rate juga naik 25 bps menjadi 4 persen, demikian pula suku bunga landing facility juga meningkat 25 bps menjadi 5,5 persen.

Dasar pertimbangan keputusan ini adalah sebagai langkah preventif BI untuk memperkuat stabilitas ekonomi, utamanya stabilitas nilai tukar terhadap perkiraan kenaikan suku bunga Amerika (Fed Fund Rate) yang lebih tinggi dan meningkatnya risiko di pasar keuangan global. Itu adalah kebijakan yang preventif dan ahead the curve. Arah kebijakan BI ke depan adalah terus mengkalibrasi perkembangan ekonomi dan keuangan, baik dari domestik maupun global, untuk memanfaatkan masih adanya ruang kenaikan suku bunga secara terukur.

Sebelumnya, BI juga telah menaikkan suku bunga acuan dalam RDG pada 16-17 Mei 2018. Di rapat itu, BI 7-Day Repo Rate naik 25 basis poin menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 4,25 persen. Dewan Gubernur BI menyatakan, langkah menaikkan suku bunga acuan dilatarbelakangi ketidakpastian pasar keuangan dunia dan penurunan likuiditas global, serta untuk menjaga cadangan devisa yang sudah tergerus untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejak awal 2018.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan, (Rabu, 30/5/2018) meminta perbankan tidak serta merta menaikkan suku bunga deposito dan kredit mereka. Karena, likuiditas di pasar keuangan, baik rupiah maupun valuta asing masih cukup. Tidak perlu ada kekhawatiran atau informasi bahwa likuiditas ketat. Dengan demikian kalau likuiditas cukup perbankan tidak alasan untuk berlomba-lomba merebut dana dengan menaikkan suku bunga karena likuditasnya cukup.
BI akan melakukan operasi moneter untuk menjamin ketersediaan likuiditas dengan menyiapkan instrumen, frekuensi dan kesiapan term repo dan swap. Adapun untuk term repo, BI melakukan frekuensi lelang swap tiga kali seminggu. Selain itu, dia menyatakan akan terus berkoordinasi dengan OJK untuk memastikan kenaikan suku bunga acuan sebanyak 50 bps tidak serta-merta direspons kenaikan suku bunga perbankan. Kebijakan OJK untuk memperkuat efisiensi perbankan dinilai mampu menahan kenaikan suku bunga bank.

Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan, kenaikan suku bunga acuan memang akan berdampak pada kenaikan suku bunga kredit. Jika dilihat secara historis, saat BI menurunkan suku bunga acuannya, bunga kredit juga akan menurun. Akan tetapi, penurunan bunga kredit tidak besar. BI Naikkan Lagi Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin, Rupiah Menguat Tipis Begitu juga saat suku bunga acuan dinaikkan, tidak serta merta akan diikuti dalam jumlah yang sama, bahkan jauh lebih kecil. BI tetap menargetkan pertumbuhan kredit perbankan sampai akhir tahun masih sesuai target di kisaran 10 hingga 12 persen. Meskipun demikian, diakui saat ini pertumbuhan kredit melambat.  Melambatnya pertumbuhan kredit disebabkan menurunnya permintaan. Namun, sepanjang PDB (Produk Domestik Bruto) meningkat, pasti pertumbuhan kreditnya juga mengalami hal yang sama.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam keterangan tertulisnya, (Rabu, 23/5/2018) mengatakan Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih dalam kondisi terjaga. Tekanan yang terjadi di pasar keuangan saat ini lebih dipicu oleh sentimen global terkait normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS). Normalisasi itu diperkirakan lebih agresif dan kemudian direspon dengan kenaikan imbal hasil di pasar surat utang AS. Imbasnya, Yield UST 10 tahun sempat mencapai 3,11 persen yang merupakan level tertinggi sejak 2011. Hal itu kemudian mendorong investor untuk melakukan portfolio rebalancing khususnya dengan melakukan penyesuaian investasi di emerging markets, termasuk Indonesia. Sejalan dengan perkembangan tersebut, investor non residen melakukan penjualan portifolionya, baik di pasar saham maupun pasar surat utang negara.

Di sisi lain, seiring dengan tren penurunan indeks saham di beberapa emerging markets, IHSG pada akhir April 2018 ditutup terkoreksi menjadi 5.994,6. Sementara di pasar SBN, yield SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing naik sebesar 42,2 bps, 28,7 bps, dan 14,2 bps atau pada Maret 2018 rata-rata meningkat 5 bps. Di sisi intermediasi, sampai dengan April 2018, kinerja sektor jasa keuangan masih tumbuh positif. Kredit perbankan dan piutang pembiayaan tumbuh masing-masing sebesar 8,94 persen yoy dan 6,36 persen yoy.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 8,06 persen yoy. Untuk premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi tumbuh tinggi masing-masing sebesar 38,44 persen yoy dan 18,61 persen yoy. Selain itu, penghimpunan dana di pasar modal tercatat telah mencapai Rp 49,6 triliun, lebih tinggi dari periode sama tahun lalu yang hanya ebesar Rp 45,1 triliun, dengan tambahan 10 emiten baru. Untuk total dana kelolaan investasi meningkat dan per April 2018 telah mencapai Rp739,71 triliun. Dari sisi risiko, OJK memandang risiko kredit dan risiko pasar masih dalam level yang manageable. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross perbankan tercatat sebesar 2,79 persen dan rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,01 persen.

Permodalan LJK masih sangat memadai, dengan CAR perbankan sebesar 22,38 persen serta RBC asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 310 persen dan 454 persen. Dengan faktor-faktor tersebut, OJK menilai, sektor jasa keuangan masih dalam kondisi yang cukup memadai guna memitigasi dampak turutan dari dinamika pasar keuangan global. Ke depan, OJK akan terus mencermati perkembangan perekonomian global dan faktor-faktor risiko yang menyertai, seperti kenaikan suku bunga dan perkembangan negosiasi dagang AS-Tiongkok, serta pengaruhnya terhadap kinerja sektor jasa keuangan nasional.

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah di Jakarta, (Rabu, 6/6/2018) mengatakan, secara umum kondisi likuiditas perbankan relatif terjaga meski pun ada kecenderungan risiko meningkat. Kecenderungan itu tercermin dari LDR perbankan yang meningkat dari 89,61 persen pada Maret 2018 menjadi 89,86 persen pada Mei 2018. Peningkatan LDR tak lepas dari kenaikan kredit yang lebih cepat dari dana pihak ketiga (DPK). Sebagai informasi, pertumbuhan kredit perbankan pada April 2018 tercatat 8,94 persen, naik dari Maret 2018 sebesar 8,54 persen. Sedangkan, pertumbuhan DPK naik dari 7,66 persen menjadi 8,06 persen. Adanya dana asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp 6,7 triliun dan Rp 19,5 triliun dari surat berharga negara atau SBN juga turut menjadi penyebab pengetatan likuiditas. Kondisi itu membuat terjadinya pengurangan ketersediaan likuiditas di sistem perbankan. Volatilitas yang ada pada rupiah saat ini kemudian membuat masyarakat menahan keinginan menyimpan uang dalam rupiah. Namun demikian, kenaikan bunga acuan dari BI dan LPS diharapkan bisa membuat perbankan lebih leluasa menghimpun DPK.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsyah di Gedung BI, (Selasa, 24/7/2018) mengatakan pada Senin, 23/7/2018, BI telah mengumumkan hasil lelang dari Sertifikat Bank Indonesia SBI untuk tenor 9 bulan dan 12 bulan dengan total dana yang berhasil dikumpulkan sejumlah Rp 5,975 triliun. Dari total nilai yang ditawarkan Rp 14,2 triliun, dimenangkan Rp 5,9 triliuns. Jika dirinci, untuk masing-masing tenor 9 bulan dan 12 bulan, nilai yang dimenangkan adalah sebesar Rp 4,18 triliun dan dan Rp 1,79 triliun. Dari masing-masing tenor tersebut, imbal hasil yang diberikan sebesar 6,25 persen untuk SBI tenor 9 bulan dan 6,35 persen untuk SBI tenor 12 bulan.

Dalam menentukan imbal hasil atau Stop Out Rate (SOR) dari SBI tersebut, BI mengukur dari jumlah suku bunga yang ditawarkan oleh bank dalam proses lelang. Sehingga, BI dapat menghitung berapa imbal hasil yang tepat sesuai dengan Term Structure Operation Moneter (TSOM) 12 bulan BI, namun angka yang dihasilkan akan fleksibel. Angka (imbal hasil) bukan angka fixed, tetapi ada fleksibilitas tergantung ruang yang diberikan TSOM 12 bulannya.

Rencananya, BI akan melakukan lelang SBI secara reguler setiap bulannya, meski penjelasan lebih lanjut akan diberikan dalam Rapat Dewan Gubernur BI di bulan Agustus mendatang. SBI itu akan dilakukan setiap bulan, mungkin setelah RDG bulanan diumumkan. Sebagai informasi, SBI terakhir diaktifkan pada bulan Desember 2016 lalu. Sementara di tahun ini, BI kembali mengaktifkan SBI sebagai bentuk diversifikasi instrumen di pasar keuangan Indonesia.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Filianingsih Hendarta dalam media briefing di Jakarta, (Kamis, 5/4/2018) menyebut, Bank Indonesia (BI) menerbitkan ketentuan penyempurnaan kebijakan makroprudensial. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum (GWM). Penyempurnaan GWM rata-rata untuk semakin meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan, mendorong fungsi intermediasi perbankan, dan mendukung upaya pendalaman pasar keuangan.

Beberapa substansi penyempurnaan yang diatur dalam PBI GWM adalah
Pertama, penambahan porsi GWM dalam rupiah rata-rata bagi Bank Umum Konvensional (BUK) dari 1,5 persen menjadi 2 persen dari keseluruhan kewajiban pemenuhan GWM dalam rupiah bagi BUK sebesar 6,5 persen.
Kedua, pemberlakuan GWM dalam valas rata-rata bagi BUK sebesar 2 persen dari keseluruhan kewajiban GWM dalam valas bagi BUK sebesar 8 persen.
Ketiga, pemberlakuan GWM dalam rupiah rata-rata bagi BUS dan UUS sebesar 2 persen dari keseluruhan kewajiban GWM dalam rupiah bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 5 persen.
Keempat, pemberian jasa giro bagi GWM dalam rupiah BUK menjadi 0 persen (penihilan jasa giro).
Kelima, penyeragaman Calculation Period (masa penghitungan), Lag Period (masa penyiapan), dan Maintenance Period (masa pemenuhan) masing-masing menjadi selama 2 minggu. Ketentuan pemenuhan kewajiban GWM dalam rupiah, RIM, dan PLM bagi BUK akan efektif berlaku sejak tanggal 16 Juli 2018.

Adapun ketentuan pemenuhan kewajiban GWM dalam valas bagi BUK, GWM dalam rupiah bagi BUS dan UUS, serta pemenuhan RIM Syariah bagi BUS dan UUS dan PLM Syariah bagi BUS akan berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2018.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menuturkan, pada intinya penyempurnaan ketentuan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi bank untuk meningkatkan likuiditasnya. Sehingga, return yang didapatkan bank bisa lebih besar karena likuiditasnya lebih banyak.

Hingga 20 Juli 2018, Bank Indonesia (BI) telah menyerap likuiditas hingga Rp 291,6 triliun (year to date). Operasi moneter yang bersifat kontraktif ini dilakukan oleh Bank Indonesia lantaran adanya likuiditas perbankan yang berlebih.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsyah kepada awak media di Gedung BI, (Selasa, 24/7/2018) mengatakan, karakter likuiditas ini dapat menyebabkan kondisi pasar keuangan yang tidak stabil. Sehingga diperlukan instrumen-instrumen keuangan yang bersifat menyerap likuiditas, salah satunya Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dalam kondisi di mana sistem keuangan terjadi ekses (kelebihan) likuiditas, fitur dan karakter likuiditas itu bisa menyebabkan instabilitas. Total operasi moneter terakhir Rp 291,6 triliun

Adapun instrumen moneter yang dapat digunakan oleh BI untuk menyerap likuiditas di antaranya adalah lelang term deposit rupiah, SBI, Reverse Repo Surat Utang Negara (RR SUN), menjual Surat Berharga Negara (SBN) Outright, dan foreign exchange Swap Jual Operasi Pasar Terbuka (OPT). Kondisi likuditas yang berlebih ini disebabkan pasar bank di Indonesia yang masih tersegmentasi. Sehingga, likuiditas tidak dapat mengalir secara maksimal lantaran terdapat masalah dalam penyaluran kredit.

Kondisi pasar perbankan yang terlalu tersegmentasi ini seharusnya bisa diatasi dengan adanya pengembangan pasar berbasis kolateral. Itu seharusnya asosiasi di pasar yang mendorong, bukan hanya BI. BI dan OJK sudah merasa kuat untuk melakukan upaya-upaya untuk mendorong itu.

SUMBER  :

Saturday, July 14, 2018

Catat. WTP Tidak Untuk Menilai Efisiensi dan Tidak Ditujukan Untuk Menilai Keberhasilan PencapaianTarget

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Moermahadi Soerja Djanegara, memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPP Tahun 2017. Hal itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Sidang Paripurna DPR di Jakarta hari ini (31/5/2018). Opini WTP mengandung arti bahwa pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan APBN tahun 2017 dalam laporan keuangan secara material telah disajikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.


Ketua BPK menyebutkan bahwa opini WTP diberikan kepada LKPP Tahun 2017 berdasarkan hasil pemeriksaan atas 87 Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (LKKL) dan 1 Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) Tahun 2017. Terdapat 79 LKKL dan 1 LKBUN yang memperoleh opini WTP. BPK juga memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada 6 LKKL dan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) pada 2 LKKL.

Dari pantauan dan pemeriksaan BPK RI pada periode 2005 sampai semester II 2017 mencatat sebanyak 13.469 rekomendasi atau 80,14 persen senilai Rp 5,09 triliun rupiah telah dilaksanakan. Opini WDP diberikan kepada Kementerian Pertahanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komisi Nasional HAM, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, LPP TVRI, dan LPP RRI. Opini TMP diberikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla). Alasan pemberian opini TMP pada Kementerian Kelautan dan Perikanan di antaranya pembatasan lingkup pada belanja modal dan belanja barang. Pada Badan Keamanan Laut antara lain karena aset tetap konstruksi dalam proses (KDP) tidak dapat diyakini keberadaannya, serta pembatasan lingkup pemeriksaan. Sehingga BPK tidak memiliki keyakinan yang memadai untuk menyatakan opini kewajaran atas laporan keuangan KKP dan BAKAMLA.

Permasalahan dari 8 LKKL yang belum memperoleh opini WTP tersebut secara keseluruhan tidak berdampak material pada kesesuaian LKPP Tahun 2017 terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan. Permasalahan pada 8 LKKL tersebut meliputi permasalahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Belanja Barang, Belanja Modal, Piutang Bukan Pajak, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya, dan Utang kepada Pihak Ketiga.

Dalam pemeriksaan atas LKPP Tahun 2017 ini, BPK juga menyampaikan temuan-temuan pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan. Karena itu, kata dia, BPK merekomendasikan pemerintah agar melakukan perbaikan pengelolaan dan pertanggungjawaban APBN tahun mendatang. Di antaranya yakni :
  • sistem informasi penyusunan LKPP Tahun 2017 belum dapat menyelesaikan selisih transaksi antar entitas dan transaksi timbal balik serta sistem pengendalian piutang perpajakan masih memiliki kelemahan;
  • utang/piutang atas kelebihan/kekurangan pendapatan badan usaha dari selisih Harga Jual Eceran (HJE) Formula dan HJE penetapan pemerintah atas penyaluran minyak solar dan premium belum dilaporkan dan diselesaikan.
  • dana cadangan program Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2017 belum mampu menyelesaikan permasalahan defisit Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan;
  • penatausahaan dan pencatatan PNBP, belanja, piutang PNBP, persediaan, aset tetap, dan utang, terutama pada kementerian/lembaga yang belum memperoleh opini WTP; serta
  • penambahan pagu anggaran subsidi listrik tahun 2017 sebesar Rp. 5,22 Triliun tidak sesuai UU APBN-P dan tidak berdasarkan pertimbangan yang memadai.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Soeja Djanegara, saat penyampaikan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Pemerintah Pusat 2017 di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/6/2018) menyampaikan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah pusat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut BPK, kualitas opini terhadap 87 laporan keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) dan 1 laporan keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) pada 2017 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap 80 LKKL/ LKBUN meningkat hingga 91 persen pada 2017. Pada tahun sebelumnya, opini WTP ini diberikan kepada 74 LKKL/LKBUN atau sekitar 84 persen. Opini WTP ini merupakan kedua kalinya diraih setelah pemerintah pusat memperoleh WTP atas LKPP 2016. Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) juga meningkat. Pada 2017, BPK memberikan opini WDP kepada enam LKKL yang pada tahun sebelumnya sebanyak delapan LKKL. Sedangkan, opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) diberikan pada dua LKKL pada 2017 dan pada 2016 sebanyak enam LKKL.

Kabiro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah (dalam pesan singkat, Senin, 4/6/2018) mengatakan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2017 yang diberikan BPK merupakan hal positif yang patut disyukuri bersama. Artinya dari salah satu aspek telah terjadi perbaikan yg cukup signifikan terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah pusat. Hal tersebut dapat menjadi pendorong bersama ubtuk melalkuka perbaikan yang lebih signifikan dalam penggunaan uang negara dan khususnya pencegahan korupsi.

Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar di Kantor Pusat BPK, (Rabu, 30/5/2018) mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan pada 87 Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan 1 Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN). Opini yang diberikan kepada pemerintah pusat wajar tanpa pengecualian. BPK meminta bantuan Pimpinan dan Anggota DPR untuk terus mendorong Pemerintah Pusat dalam rangka perbaikan tanggung jawab pelaksanaan APBN.

Anggota BPK RI Agung Firman Sampurna di Pusdiklat BPK RI, Kalibata, Jakarta Selatan, (Rabu, 6/6/2018) mengatakan Kemenko Polhukam, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Opini tersebut berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas 20 Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (LKKL) tahun 2017 dari Auditorat Utama Keuangan Negara I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Selain ketiga instansi itu, LHP diserahkan kepada 17 kementerian dan lembaga lainnya yaitu Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Polri, Kejaksaan RI, Lembaga Sandi Negara, Lemhannas, Wantannas, Bakamla, Komnas HAM, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Narkotika Nasional, Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu, BMKG, dan Basarnas. Namun, opini WTP yang diterima belum tentu bisa diulangi pada tahun selanjutnya. Karena itu bergantung pada upaya setiap instansi negara untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. WTP tahun ini tidak menjamin kementerian dan lembaga negara yang menerima akan mendapatkan hal yang sama tahun depan, oleh karena itu setiap instansi perlu terus mengupayakan pengelolaan keuangan negara yang akuntabilitas.

Auditor Utama Keuangan I (Tortama I) Heru Khresna Reza mengatakan, BAKAMLA tak memberikan laporan keuangan yang masih ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Karena itulah, BPK tak mengetahui apakah laporan keuangan Bakamla 2017 wajar atau tidak. Tahun 2016 lalu BAKAMLA juga disclaimer (opini TMP). Untuk kasus yang masih ditangani KPK tidak diberikan ke BPK.

Menko Polhukam Wiranto setuju dengan pernyataan Agung Firman bahwa WTP bukan lah prestasi tapi sebuah kewajiban kementerian dan lembaga sebagai pengelola keuangan negara. Itu uang rakyat dan harus hati-hati dikelola.

Anggota III BPK RI, Agus Joko Pramono yang mendampingi Wakil Ketua BPK RI, di Auditorium BPK RI, Jakarta, (Jumat, 20/6/2014) mengatakan Banyaknya entitas yang memperoleh opini WTP, menunjukkan bahwa sebagian besar kementerian/lembaga di lingkungan pemeriksaan AKN III telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sesuai dengan PP nomor 71 tahun 2010. Setelah tahun 2011 dan 2012 tidak ada yang mendapatkan opini disclaimer. Pemeriksaan atas laporan keuangan tidak dirancang untuk menilai efisiensi dan kehematan penggunaan sumber daya dan juga tidak ditujukan untuk menilai keberhasilan pencapaian target atau tujuan entitas atau program. Namun, BPK RI harus mengungkapkan dalam laporan pemeriksaan apabila menemukan ketidakpatuhan, kecurangan, dan ketidakpatutan baik yang berpengaruh terhadap opini maupun tidak.

Wakil Ketua BPK RI menambahkan, pemeriksaan laporan keuangan menekankan bagaimana menggunakan uang, mengelola aset, mencatat pengeluaran, penerimaan, kekayaan, dan kewajiban. Pemeriksaan laporan keuangan itu bukan memeriksa kinerja kementerian/lembaga dalam pencapaian tujuan, tetapi kinerja dalam pengelolaan sumber daya. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara sudah menjadi komitmen pemerintah. Oleh karena itu, kementerian/lembaga yang belum memperoleh opini WTP untuk segera membuat action plan, mendiagnosis masalah, agar dapat memperbaiki laporan keuangannya. Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Badan Informasi Geopasial memperoleh opini disclaimer.

Anggota V BPK Perwakilan DKI Jakarta Isma Yatun di DPRD DKI Jakarta, (Senin, 28/5/2018) mengatakan, opini WTP diberikan kepada DKI atas usahanya menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi BPK. Di beberapa tahun terakhir atas rekomendasi tersebut, Pemprov DKI Jakarta membuat satuan kerja organisasi yaitu Badan Pengelola Aset Daerah. Dari mulai pembentukan organisasi SDM, sampai sistem dengan adanya inventaris barang. Di tahun sebelumnya, BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP). Hal itu dikarenakan pengendalian pencatatan Barang Milik Daerah (aset tetap) yang belum memadai. BPK meminta pencatatan dan pengamanan aset DKI dikelola lebih baik lagi ke depan. BPK juga memberikan penekanan atas suatu hal yaitu perlunya perhatian terhadap penatausahaan aset tetap secara sistematis dan berkelanjutan, mengingat besarnya nilai jumlah serta kompleksitas jenis aset tetap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kepala BPK Perwakilan Sumatera Utara, Vincentia Moli Ambar Wahyuni saat menyerahkan audit atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017 secara langsung LHP LKPD kepada Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Wagirin Arman dan Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengatakan pemeriksaan Keuangan tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan adanya penyimpangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), termasuk implementasi rencana aksi yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maka BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Meski demikian jika pemeriksa menemukan adanya penyimpangan, kecurangan, atau pelanggaran terhadap ketentuan perundangundangan khususnya yang berdampak adanya potensi dan indikasi kerugian negara, maka hal ini harus diungkap dalam laporan hasil pemeriksaan. Dalam batas tertentu terkait materialitasnya hal ini mungkin mempengaruhi opini atau mungkin juga tidak mempengaruhi opini atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Dengan demikian opini yang diberikan oleh pemeriksa termasuk opini WTP merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran laporan keuangan, bukan merupakan jaminan tidak adanya fraud yang ditemui atau kemungkinan timbulnya fraud dikemudian hari.

SUMBER :

Thursday, July 05, 2018

Inilah Ide Mengelola Uang Yang Inspiratif dari Sang Miliarder


TIPS Keuangan Model Li

Hidup bisa didesain. Karir bisa direncanakan. Kebahagiaan bisa dipersiapkan. Kamu harus mulai berencana sekarang. Jikalau kamu miskin, habiskan sedikit waktu di rumah dan lebih banyak waktu di luar. Ini seni kehidupan. Apabila kamu miskin, habiskan uang untuk orang lain. Apabila kamu kaya, habiskan uang untuk dirimu sendiri. Sayangnya, banyak orang yang melakukan sebaliknya.
"Tidak persoalan seberapa banyak uang yang kamu dapatkan, asalkan selalu ingat untuk membagi uangmu ke dalam 5 bagian yang proporsional. Agar selalu membuat dirimu berguna." – Li Ka-Shing

Li Ka-Shing, berbagi pengalaman Cara mengelola uang dengan bijak menurut versinya. Sebagai seorang miliarder Hong Kong, dia menguraikan kepada kita sebuah rencana 5 tahun yang sangat inspiratif untuk mengubah nasib.

Dengan pendapatan bulanan hanya sekitar Rp. 4 juta, Anda bisa hidup dengan baik. Berikut cara membagi uangmu ke dalam 5 bagian.

Kumpulan uang yang pertama : Untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Ini adalah hidup yang sangat sederhana dan kamu hanya menghabiskan kurang dari Rp. 38 ribu per hari. Sarapan sehari-hari terdiri atas vermicelli (semacam bihun atau mi), sebutir telur dan segelas susu. Untuk makan siang yang sederhana, yaitu cemilan dan buah. Untuk makan malam, coba pergunakan dapur dan masaklah makananmu sendiri yang terdiri dari 2 jenis sayuran dan segelas susu sebelum tidur. Untuk satu bulan, biaya untuk makan seperti ini kira-kira menghabiskan Rp. 1,2 juta. Kalau kamu masih muda, tubuhmu tidak akan banyak bermasalah selama beberapa tahun ke depan dengan gaya hidup seperti ini.

Kumpulan uang yang kedua: Untuk networking, perluas jaringan pertemanan.
Tentunya hal ini akan membuat dirimu dikenal oleh banyak orang. Anggarkan tagihan telpon sekitar Rp. 185 ribu. Kemudian kamu bisa mentraktir temanmu makan 2 kali dalam sebulan, masing-masing  Rp. 200-300 ribu. Siapa yang kamu traktir? Selalu ingat untuk mentraktir makan siang untuk orang-orang yang lebih pandai atau memiliki wawasan lebih dari pada kamu, yang lebih kaya, atau orang-orang yang telah membantu kamu dalam berkarir. Pastikan kamu melakukannya setiap bulan. Setelah satu tahun, lingkaran pertemanan kamu akan menghasilkan nilai yang luar biasa. Selain reputasi dan pengaruh, akan ada nilai lebih yang dihasilkan. Image baik dan murah hati juga akan meningkat.

Kumpulan uang yang ketiga: Untuk belajar.
Sisihkan sekitar Rp. 200 ribu untuk membeli buku. Karena kamu tidak memiliki banyak uang, maka kamu harus belajar. Ketika kamu membeli buku, bacalah buku itu dengan saksama dan pelajari pelajaran dan strategi yang diajarkan di dalam buku itu. Setiap buku, setelah kamu membacanya, coba buat resumenya dalam bahasamu sendiri. Coba membagi dengan yang lain tentang isi buku itu juga akan meningkatkan kepercayaan dan daya tarik kamu. Juga simpanlah uang hingga Rp. 300 ribu untuk menghadiri sesi pelatihan. Ketika kamu memiliki pendapatan lebih atau tambahan simpanan uang, cobalah untuk berpartisipasi untuk pelatihan lanjutan. Ketika kamu berpartisipasi dalam training yang baik, kamu tidak hanya mendapatkan pengetahuan, melainkan kamu juga akan bertemu dengan teman yang memiliki pemikiran yang sama dengan kamu.

Kumpulan uang yang keempat: Gunakan untuk berlibur ke luar negeri.
Manjakan dirimu dengan pergi berlibur minimal sekali dalam setahun. Teruslah tumbuh besar dari pengalaman hidup. Tinggalah di hostel murah untuk menghemat biaya liburan. Gunakan pengalaman itu supaya kamu tetap semangat bekerja.

Kumpulan uang yang kelima: Investasi.
Tabung Rp. 1 juta dan kembangkan sebagai modal awal startup kamu. Modal itu bisa kamu gunakan untuk membangun bisnis kecil. Bisnis kecil itu aman. Pergilah ke supplier dan carilah produk untuk dijual. Walaupun kamu rugi dan kehilangan uang, kamu tidak akan kehilangan terlalu banyak. Bagaimanapun, ketika kamu mulai mendapatkan uang, hal itu akan meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian dan kamu bisa mempelajari pengalaman baru dalam menjalankan bisnis kecil. Ketika kamu memperoleh uang lebih banyak, kamu bisa mulai membeli rencana investasi jangka panjang dan mendapatkan jaminan jangka panjang terhadap kekayaan finansial kamu dan keluargamu. Jadi tidak peduli apapun yang terjadi, akan selalu ada dana yang cukup dan kualitas hidup yang terjamin.

Nah, setelah kamu berusaha selama setahun dan gajimu masih tetap Rp. 4 juta, itu berarti kamu belum sukses tumbuh secara pribadi. Kamu seharusnya benar-benar malu terhadap diri kamu. Coba pergi ke supermarket dan beli tahu yang paling keras. Ambilah dan hantamkan tahu itu ke kepalamu karena kamu layak mendapatkannya.

Jika pendapatan bulananmu sekitar Rp. 5,5 juta, kamu masih harus bekerja keras. Kamu harus mencoba mendapatkan pekerjaan sampingan. Mendapatkan pekerjaan sampingan tentunya akan menjadi menyenangkan. Berbisnis itu menantang, tapi ini adalah cara yang paling tepat bagi kamu untuk mempelajari seni berjualan dan ini adalah kemampuan yang bisa kamu gunakan sepanjang karir kamu.
Semua entrepreneur yang sukses adalah penjual yang baik. Mereka memiliki kemampuan menjual mimpi dan visi mereka.

Kamu juga akan bertemu dengan banyak orang yang bermanfaat untuk kamu dan karirmu ke depannya. Ketika kamu sudah berada di dalam bisnis, kamu juga akan belajar tentang apa yang bisa dijual dan apa yang tidak. Gunakan sensitifitasmu dalam menemukan sentimen pasar sebagai platform untuk menjalankan bisnis kamu dan dalam mengidentifikasi produk yang akan laris di masa depan.

Cobalah membeli baju dan sepatu seminim mungkin. Kamu bisa membeli semua itu ketika kamu kaya. Simpan uangmu dan belilah hadiah untuk seseorang yang kamu sayangi dan ceritakan kepadanya mengenai rencanamu dan target finansial kamu. Ceritakan kepada mereka kenapa kamu sangat berhemat. Ceritakan usaha-usahamu, tujuan dan mimpimu kepada mereka.

Di mana-mana pebisnis membutuhkan bantuan. Tawarkan dirimu untuk melakukan kerja sampingan dari peluang apapun. Ini akan membantu mengasah impianmu dan kemampuanmu. Kamu akan mulai  mengembangkan kemampuan berbicara dan nantinya kamu akan lebih dekat kepada target finansialmu.

Jadi, tidak persoalan berapa banyak uang yang kamu dapatkan, asalkan selalu ingat untuk membaginya ke dalam 5 bagian yang proporsional. Selalu buat dirimu berguna. Jaga tubuhmu supaya tetap dalam kondisi yang baik. Berinvestasilah dalam lingkaran sosialmu supaya kamu bisa terus bertemu dengan orang-orang baru di mana kamu bisa belajar hal-hal baru. Memperluas jaringanmu juga akan berkesan penting terhadap berapa yang akan kamu peroleh. Berpetualanglah setiap tahun dan perluas pandanganmu. Juga selalu mencari tahu tentang perkembangan terbaru dalam industri. Jika kamu mengikuti rencana ini dengan baik, kamu akan melihat peningkatan yang signifikan dalam pendapatanmu.

Pertahankan keseimbangan ini dan sedikit demi sedikit kamu akan mulai mendapatkan pendapatan lebih. Ini adalah lingkaran yang baik untuk rencana hidup. Tubuhmu akan mulai membaik dan membaik seiring kamu mendapatkan nutrisi dan perawatan lebih. Temanmu akan bertambah banyak dan kamu akan mulai membuat koneksi yang lebih berharga di masa yang sama. Kemudian kamu akan memiliki kondisi untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang cukup tinggi dan setelah itu kamu akan mulai terekspos dengan proyek yang lebih besar dan peluang yang lebih besar. Kemudian, kamu akan menyadari mimpi-mimpimu, kebutuhan membeli rumah, mobil dan persiapan untuk dana pendidikan anak-anakmu di masa yang akan datang.

Apabila kamu miskin, berbaiklah kepada orang lain. Jangan menjadi orang yang perhitungan. Apabila kamu kaya, kamu harus membiarkan orang lain berbuat baik kepada kamu. Kamu harus belajar berbuat baik kepada dirimu sendiri. Apabila kamu miskin, kamu harus melempar dirimu keluar dan membiarkan orang memanfaatkan kamu. Apabila kamu kaya, kamu harus menjaga dirimu dengan baik dan jangan biarkan orang lain terlalu memanfaatkan kamu. Ini adalah cara hidup yang tidak banyak orang mengerti.

Biografi Li

Menurut Indeks Bloomberg Billionaires, (April 16, 2014), tokoh bisnis Hong Kong, Li Ka-Shing merupakan orang terkaya di Asia, dengan kekayaan bersih $ 31.900.000.000. Li Ka-Ching digelari “Man Asia Paling Powerfull,” yaitu salah satu tokoh paling kuat di Asia, karena perusahaannya memenuhi 15% dari kapitalisasi pasar Bursa Efek Hong Kong. Majalah Forbes dan korporasi Forbes memberikan Li Ka-shing penghargaan pertama “Malcolm S. Forbes Lifetime Achievement Award” pada tanggal 5 September 2006 di Singapura. Yang lebih mengangumkan, Li juga dianggap sebagai salah satu dermawan paling tulus di Asia, menyumbangkan lebih dari US $ 1.410.000.000 untuk amal dan berbagai penyebab filantropis lainnya. Bahkan, Li sering disebut sebagai “Superman” di Hong Kong karena kecakapan bisnisnya dan karena kekayaannya, ia dianggap sebagai selebriti, karena rupanya dijadikan satu-satunya patung lilin non-artis yang dimiliki Hong Kong.

Berasal dari keturunan Teochew, Ka-shing Li, GBM, KBE, JP lahir di Chaozhou, Provinsi Guangdong, Cina 29 Juli 1928. Ketua Dewan Hutchison Whampoa Limited (HWL) dan Cheung Kong Holdings pada 2008; ini merupakan operator terbesar dibidang terminal kontainer dan kesehatan dan kecantikan pengecer terbesar di dunia.

Kekayaan reputasi Li tidak merubah budaya dan gaya hidupnya yang sederhana dalam memimpin, yang dikenal selalu memakai sepatu hitam sederhana dan jam tangan murah Seiko, yang sangat kontras dengan rumah miliknya yang paling mahal di Deep Water Bay di Hong Kong Island.

Karir dan Bisnis

Mengawali kariernya sebagai pekerja di sebuah perusahaan perdagangan plastik tempat dia bekerja 16 jam sehari, Li terpaksa meninggalkan sekolah sebelum usia 15, karena kematian ayahnya. Sebagai anak guru di China, pengungsi dan kemudian sebagai salesman, Li memberikan pelajaran dalam integritas dan kemampuan beradaptasi. Li sekolah selama beberapa tahun dan kemudian mulai bekerja untuk pamannya yang kaya (dari keluarga yang memiliki Hong Kong Chung Nam Watch Co). Kemudian ia menjadi bagian dari subkategori taipan penting yang terkemuka, ditambah dengan pernikahannya dengan putri bos.

Pada tahun 1950, dari manufaktur plastik, akhirnya mampu memulai perusahaannya sendiri, Cheung Kong Industries. Li memimpin dan mengembangkan perusahaan itu menjadi perusahaan investasi real estat terkemuka di Hong Kong yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong pada tahun 1972.

Pada tahun 1979 dan 1985, Cheung Kong diperluas dengan mengakuisisi Hutchison Whampoa dan Hongkong Electric Holdings Limited. Melalui kerja keras, dan reputasi untuk tetap setia pada moral internalnya, ia mampu membangun kerajaan bisnis yang meliputi: perbankan, konstruksi, real estate, plastik, telepon selular, televisi satelit, produksi semen, gerai ritel (apotek dan supermarket), hotel, transportasi domestik (sky train), bandara, listrik, produksi baja, pelabuhan, dan pengiriman ke Internet.

Bisnis Li mencakup hampir setiap aspek kehidupan di Hong Kong, dengan Kapitalisasi pasar Cheung Kong Group adalah HK $ 647.000.000.000 (US $ 82.900.000.000) pada 2009 (Ini termasuk beberapa penghitungan ganda dari saham pengendali Grup di 12 perusahaan yang terdaftar di seluruh dunia.) Kelompok ini beroperasi di 55 negara dan mempekerjakan lebih dari 260.000 staf di seluruh dunia. Hingga Joe Studwell menyebutnya Godfathers Asia, dengan alasan bahwa sebagaimana mitos di mana banyak taipan Asia Tenggara bergelimang harta kekayaan, sedikit berlaku untuk Li Ka-Shing seperti halnya untuk taipan lain di wilayah ini.

Seperti kebanyakan konglomerat Asia, kelompok Li Ka-shing ini disusun untuk mempertahankan kontrol proporsional tanpa menimbulkan biaya kepemilikan kepentingan ekonomi yang setara. Pemisahan ini dalam rangka mencapai kontrol bunga melalui struktur piramida, ekuitas kelas ganda dan lintas-kepemilikan. Walaupun ada, struktur tersebut jarang ditemukan di Amerika Serikat dan Inggris. Misalnya, Google menggunakan struktur kelas ganda untuk memberikan pendirinya dan 10 orang dalam setiap saham kelas B sedangkan masyarakat umum ditawarkan saham kelas A dengan 1 suara masing-masing.

Selain melalui perusahaan unggulan Cheung Kong Holdings dan Hutchison Whampoa, bisnis Li Ka-shing juga secara pribadi terus ekstensif berinvestasi di real estate di Singapura dan Kanada. Dia adalah pemegang saham tunggal terbesar dari Canadian Imperial Bank of Commerce (CIBC), bank terbesar kelima di Kanada sampai penjualan saham pada tahun 2005 (dengan semua proses yang disumbangkan).

Li berminat memiliki real estate di Vancouver, sehubungan dengan Concord Pacific Perkembangan yang mengembangkan Expo ’86 tua tanah di Yaletown khususnya, Serta Concord Park Place dan City Place, Toronto di Toronto.

Pada bulan Januari 2005, Li mengumumkan rencana untuk menjual Husky Energy, yang berbasis di Alberta, Kanada $ 1200000000 CAD saham di Kanada Imperial Bank of Commerce. Sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan energi utama itu, semua hasil penjualan diperuntukkan bagi yayasan amal swasta yang didirikan oleh Li (termasuk Li Ka Shing Foundation) di Hong Kong dan Li Ka Shing (Kanada) Yayasan yang berbasis di Toronto.
Kehidupan pribadi, Amal dan Politik

Kehidupan Pribadi

Li terkenal berpakaian khas taipan Hong Kong. Pada 1990-an ia mengenakan arloji seharga $ 50 dari Citizen Watch Co dan sekarang memakai Seiko. Bahkan pada usia tuanya, Li tetap sehat secara fisik dan mengatakan bahwa tidak peduli waktu dia tidur di malam hari, namun dia selalu bangun sebelum jam 6 setiap pagi untuk bermain golf selama sekitar satu setengah jam. Mitra golfnya adalah Raymond Chow mogul film Hong Kong. Li menyebutkan bahwa selama waktu itu sebagai : “… sembilan puluh menit yang saya punya adalah kumiliki, selain waktu untuk tidur delapan jam. Ia juga berjalan di treadmill selama lima belas menit sehari pada siang hari.

Dua putranya, Victor Li dan Richard Li, juga tokoh dalam adegan bisnis Hong Kong. Victor Li bekerja langsung dengan ayahnya sebagai direktur dan wakil ketua Cheung Kong (Holdings) Limited. Sementara Richard Li adalah kepala PCCW, perusahaan telekomunikasi terbesar di Hong Kong. Mereka berdua warga negara Kanada.

Penghargaan dan kehormatan yang diperolehnya antara lain Grand Bauhinia Medal, Ksatria Komandan Orde dari Kerajaan Inggris dan Commandeur, Legio d’honneur. Pada tanggal 4 Agustus 2011, pengumuman hasil sementara untuk Hutchison Whampoa, Li Tang mendapat dukungan untuk pemilihan kepala eksekutif dan memujinya selama lima menit penuh. Kemudian Li keceplosan dan berkata “Anda semua bisa sama seperti saya , satu-orang-satu-suara.  Media kemudian menilai pandangan Li menunjukkan dan percaya, bahwa warga biasa tidak mendapatkan satu orang-satu suara. Li kemudian mengatakan “mungkin pada tahun 2017 mereka akan memiliki satu orang-satu suara untuk memilih kepala eksekutif, aku mungkin hanya mengatakan itu sedikit lebih awal.”

Berikut berbagai sumbangan yang diberikan Li Ka Shing
  • Tahun 1981, berdirinya Universitas Shantou, Chaozhou. Li diundang oleh pemimpin Cina Deng Xiaoping untuk menjadi anggota dewan direksi dari China International Trust dan Investasi Corporation (CITIC) untuk mendukung inisiatif reformasi ekonomi yang sedang dikembangkan Deng. Li hanya menjabat satu tahun di papan CITIC sebelum mengundurkan diri sebagai direktur. Dia adalah direktur non-eksekutif The Hongkong dan Shanghai Banking Corporation sejak tahun 1980 dan menjadi Wakil Ketua bank pada tahun 1985. Dia juga Wakil Ketua HSBC Holdings pada 1991-1992.
  •  September 2001, berdirinya Menara Li Ka Shing, sumbangan HK $ 100 juta untuk menara terbaru Polytechnic University di Hong Kong. The Li Ka Shing Centre di Cambridge, Inggris, merupakan fasilitas Cancer Research UK, yang merupakan bagian dari University of Cambridge.
  • Mei 2002, menyumbang £ 5.300.000 ke Pusat Riset “Mr Li”
  • November 2002; Cheung Kong Graduate School of Business didirikan di Cina dengan sumbangan besar dari Li Ka Shing Foundation.
  • Tahun 2007 ; The Li Ka Shing Foundation menobatkan seorang guru onkologi di universitas berikut hadiah £ 2.000.000.
  • Tahun 2002; The Li Ka Shing Library di Singapore menjadi institusi pendidikan tinggi Management University atas sumbangannya sebesar US $ 11.500.000.
  • Tahun 2004; Sumbangan total US $ 3.000.000, setelah bencana Gempa Samudra Hindia
  • Tahun 2005; sumbangan sebesar HK $ 1 miliar (US $ 128.000.000) untuk Fakultas Kedokteran, Universitas Hong Kong
  • Tahun 2005; menyumbangkan US $ 40 juta kepada University of California, Berkeley, atas prestasi universitas di bidang biosains
  • Tahun 1980-an; sebesar US $ 90 juta ke Pusat Pembelajaran dan Pengetahuan Li Ka-shing, yang dibuka pada musim gugur 2010 dan sekarang menjadi markas Stanford University School of Medicine.
  • 9 Maret 2007; menyumbang $ 100 juta untuk Lee Kuan Yew School of Public Policy di National University of Singapore. Dan menyumbangkan C $ 25 juta untuk Rumah Sakit St Michael di Toronto untuk penemuan Li Ka-Shing Knowledge Institute, yang akan berfungsi sebagai penelitian medis dan pusat pendidikan di pusat kota Toronto.
  • Tahun 2008; melalui yayasan Li Ka-shing, menyumbangkan bantuan HK $ 30 juta (US $ 3.850.000) sebagai upaya untuk membantu gempa di Sichuan. Dan menyumbangkan C $ 25 juta untuk Universitas Alberta untuk penemuan Li Ka-shing Institut Virologi.
  • Tahun 2013; menyumbangkan US $ 2 juta kepada University of California, San Francisco. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun jaringan dokter dan peneliti, di seluruh dunia memulai pertukaran kepemimpinan antara UCSF dan China, dan membuat program sistem-farmakologi untuk mengembangkan obat yang lebih tepat.


SUMBER :
Artikel ini telah dimuat di e27.co dan presentasi William Widjaya (Regional Manajer SEA Fenox VC).


Saturday, June 30, 2018

Biaya Dua Sisi Kartu Kredit Digeruduk Antitrust


Validasi Inti Bisnis

Kemenangan Mahkamah Agung untuk American Express Co. AXP, + 1,06% pada awal minggu ini memantapkan elemen inti model bisnis perusahaan kartu dan akan mempersulit para pedagang untuk menyaingi jaringan itu ke depan. Keputusan itu menetapkan standar yang lebih memberatkan bagi pengecer yang ingin membuktikan bahwa perusahaan kartu, yang menjalankan jaringan dua sisi, terlibat dalam praktik anti persaingan.

Sekarang, Visa V, -0.22% Mastercard MA, -0.29% dan penerbit bank dilaporkan berada di ambang penyelesaian gugatan class action dari tahun 2005 yang menuduh jaringan dan bank berkolusi ketika menaikkan swipe dan biaya transaksi lainnya. Sebuah laporan Wall Street Journal yang keluar segera setelah keputusan AmEx mengatakan bahwa para-pihak sedang mempersiapkan untuk menyelesaikan kasus sekitar $ 6,5 miliar.

Mahkamah Agung AS, sebagaimana dilansir dari REUTERS (25 Juni 2018) telah memihak American Express Co dan melawan 11 negara bagian, yang menyatakan bahwa kebijakan perusahaan melarang pedagang untuk mendorong pelanggan menggunakan kartu kredit pesaing dengan biaya lebih rendah tidak melanggar undang-undang antimonopoli federal,. Para hakim memperkuat putusan pengadilan yang lebih rendah yang telah membersihkan perusahaan persaingan yang tidak sah yang menyesatkan melalui apa yang disebut ketentuan anti-kendali (anti-steering) dalam kontraknya dengan pedagang. Penyerahan kemenangan hukum itu penting bagi American Express memvalidasi komponen kunci dari model bisnisnya. Keputusan itu 5-4, dengan hakim konservatif pengadilan di mayoritas dan liberal yang tidak setuju.

Kasus ini melibatkan banding oleh 11 negara bagian - Iowa, Connecticut, Idaho, Illinois, Maryland, Michigan, Montana, Ohio, Rhode Island, Utah dan Vermont - dari keputusan 2016 oleh Sirkuit Pengadilan Banding AS 2 New York yang disukai American Express. Kasus ini dimulai pada tahun 2010 ketika Departemen Kehakiman AS, bergabung dengan sekelompok negara, menggugat American Express mengklaim persyaratan kontrak anti-kendali mencegah pedagang menggunakan persaingan untuk mencoba menjaga peningkatan biaya kartu kredit. Visa dan MasterCard menyelesaikan tuntutan hukum yang sama pada tahun 2010 dengan menyetujui untuk mengubah aturan mereka. Prospek pembayaran berada di akhir penyelesaian miliaran dolar biasanya tidak dipandang sebagai hal yang positif, tetapi untuk Visa Inc. dan Mastercard Inc., penyelesaiannya lebih dari sekadar uang. Pengecer besar khususnya juga menginginkan perubahan struktural, atau ganti rugi, dari Mastercard dan Visa, termasuk kemampuan untuk biaya tambahan secara selektif. Mereka juga menginginkan relaksasi aturan yang mengharuskan pedagang yang menerima semua kartu dari salah satu penerbit untuk memperlakukan semua kartu yang sama dari penerbit itu.

Pengecer besar menganggapnya sebagai hal buruk bagi konsumen. Disebutkan, swipe biaya yang dibayarkan kepada perusahaan kartu kredit setiap kali konsumen menggunakan kartu untuk pembelian adalah biaya besar bagi pedagang, yang setiap tahun membayar lebih dari $ 50 miliar untuk memproses transaksi tersebut.

American Express yang berbasis di New York mengenakan biaya yang lebih tinggi kepada pedagang terkait dengan jaringan kartu kredit lainnya. Model bisnis American Express terutama bergantung pada biaya pedagang, sementara pesaing seperti Visa dan MasterCard memperoleh sebagian besar pendapatan mereka dari bunga pada saldo yang belum dibayar. American Express mengatakan biaya ini mendanai manfaat tambahan yang ditawarkan para pemegang kartu dibandingkan dengan para pesaingnya. Setelah keputusan itu, saham American Express naik 1 persen dalam perdagangan sore. Saham saingan Visa Inc jatuh, turun 3,8 persen dan dan Mastercard Inc jatuh turun 3,6 persen.

Negara-negara bagian, yang didukung oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, telah menyatakan bahwa ketentuan anti-kendali membuat biaya tetap tinggi, yang menyebabkan harga eceran lebih tinggi bahkan bagi orang-orang yang tidak menggunakan kartu kredit. American Express menyumbang sekitar 26 persen dari semua transaksi kartu kredit AS.

Chief Executive American Express Stephen Kata Squeri mengatakan itu merupakan pertarungan panjang, tetapi layak diperjuangkan karena isu-isu penting dipertaruhkan : pilihan konsumen, persaingan pasar yang adil, dan kemampuan untuk memberikan produk dan layanan inovatif kepada pelanggan kami, baik konsumen dan pedagang,"

Sebagai hasil dari kampanye iklan pada tahun 1980-an oleh Visa dan MasterCard yang bertujuan untuk meyakinkan pedagang dan konsumen untuk menggunakan kartu dengan biaya lebih rendah, American Express memperketat ketentuan kontrak dengan pedagang untuk menghentikan apa yang disebutnya diskriminasi terhadap kartunya.

Kerugian Konsumen

Deborah White, penasihat umum Asosiasi Pemimpin Industri Ritel, yang mewakili pengecer besar termasuk Walmart Inc, Home Depot dan Target Corp, mengatakan keputusan itu adalah kerugian bagi konsumen Amerika. Persaingan diindustri kartu kredit sangat kurang, sehingga akan memungkinkan American Express untuk terus mencegah konsumen memahami kenaikan biaya kartu kredit.

Hakim Clarence Thomas, dalam tulisannya untuk kalangan pengadilan, mengatakan di pasar “dua sisi” transaksi kartu kredit, negara bagian gagal menunjukkan bahwa sistem American Express mengurangi jumlah transaksi atau meningkatkan biaya di luar tingkat persaingan.

Hakim Liberal Stephen Breyer membacakan ketidaksetujuannya dengan menekankan keseriusan masalah ini. Dikhawatirkan keputusan itu akan melemahkan perlindungan dalam Undang-undang antimonopoli yang melindungi ekonomi dari monopoli karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar anti-monopoli yang sudah mapan. Masalah hukum berpusat pada bagaimana pengadilan menemukan pelanggaran antimonopoli di mana batas persaingan untuk satu sisi mungkin menawarkan manfaat bagi pihak lain. Keputusan itu bisa membuat lebih sulit untuk menemukan pelanggaran antitrust di pasar di mana bisnis melayani dua kelompok pada saat yang sama, dalam hal ini pedagang dan pemegang kartu. Dinamika itu umum di industri lain seperti periklanan dan perdagangan internet, misalnya platform reservasi online yang digunakan oleh pengunjung dan restoran.

Menurut analis Mizuho, ​​Thomas McCrohan, Visa, Mastercard, dan bank-bank yang terlibat dengan pedagang tertentu dapat diselesaikan beberapa tahun yang lalu senilai $ 7,25 miliar, tetapi perjanjian itu dikosongkan oleh pengadilan karena tidak dianggap sebagai perwakilan pedagang yang cukup pada bagian ganti rugi dari penyelesaian. Saat itu, beberapa pedagang besar seperti Amazon.com Inc. AMZN, -0,10% memilih untuk keluar dari bagian moneter dari penyelesaian kelompok dan mengejar litigasi mereka sendiri, dan mereka tidak senang dengan, di antara hal-hal lain, sebuah perintah- penyediaan bantuan yang akan menyulitkan bisnis untuk menuntut jaringan di masa depan. Aturan itu akan diterapkan secara luas, bahkan untuk bisnis yang tidak menerima bagian moneter dari perjanjian atau, misalnya, belum dibuat.

The Wall Street Journal melaporkan tentang penyelesaian yang diharapkan tidak membahas apakah akan ada perubahan pada bagian ganti rugi dari penyelesaian. Selanjutnya, dengan asumsi bahwa angka penyelesaian $ 6.5 miliar adalah akurat, McCrohan menjelaskan bahwa itu tidak secara langsung sebanding dengan jumlah $ 7,25 miliar karena pedagang memilih keluar dari perjanjian asli. Meskipun rincian penyelesaian tidak diketahui, dan masih belum jelas apakah para pihak sudah mendekat kesepakatan, analis secara umum melihat Mastercard dan Visa sekarang berada dalam posisi yang kuat karena pengadilan telah mempersulit pengecer untuk membuktikan bahwa jaringan adalah persaingan yang mencekik. Dari sudut pandang keuangan, pihak-pihak yang terlibat masih memiliki sekitar $ 5 miliar yang duduk di escrow setelah penyelesaian asli, dan Visa dan Mastercard mengeluarkan pengarsipan minggu ini dengan mengatakan bahwa mereka menambah dana atau cadangan cadangan litigasi.

Direktur penelitian DA Davidson, Gil Luria kepada MarketWatch mengatakan Mahkamah Agung AmEx yang berkuasa mungkin menghalangi gagasan [pedagang] bahwa mereka memiliki lebih banyak pengaruh. Jaringan tampaknya telah memenangkan beberapa pertempuran besar melawan pengecer dan telah memperkuat peran mereka dalam ekosistem pembayaran. Jika terjadi penyelesaian Visa dan Mastercard itu dimenangkan, akan menimbulkan banyak dampak pada lanskap pembayaran yang lebih luas. PayPal, misalnya, akan terus mendapatkan manfaat seperti biasa dari fakta bahwa ia memiliki hubungan baik dengan jaringan kartu. Perhatikanlah apakah putusan American Express memiliki konsekuensi di industri teknologi yang lebih luas.

Analis Baird David Koning menulis Jumat dalam sebuah catatan yang membahas litigasi-dana pengajuan mengatakan didorong bahwa penyelesaian mungkin bergerak bersama, dan akan mempertimbangkan kesepakatan akhir untuk menghapus 10+ tahun overhang (diberikan sentimen overhang telah menjadi sangat kecil),"

Analis Forrester, Brendan Miller, mengatakan sangat tidak mungkin bagi pengecer untuk mengeksekusi biaya tambahan yang berbeda untuk setiap kartu kredit yang berbeda, meskipun pedagang harus membayar biaya yang lebih tinggi untuk transaksi yang dilakukan dengan kartu hadiah mewah.

Menurut McCrohan Mizuho, sangat tidak mungkin bahwa kesepakatan besar ini dinegosiasikan pada saat-saat sekitar keputusan AmEx, karena hampir pasti akan membutuhkan berbulan-bulan pembicaraan. Putusan Mahkamah Agung "agak terpisah" dari laporan litigasi Journal. Namun, itu berarti bahwa pedagang "akan memiliki lebih banyak rintangan untuk diatasi" ketika mencoba untuk menyatakan bahwa praktik jaringan kartu tidak kompetitif. Beberapa negara, seperti Texas, melarang biaya tambahan sama sekali. Perdebatan adalah tentang apakah jenis ketentuan yang tepat yang diinginkan pedagang masuk akal dari sudut pandang praktis. Standar baru untuk membuktikan perilaku antikompetitif oleh jaringan dua sisi dapat memberikan lebih banyak pengaruh kepada perusahaan di luar teknologi pembayaran yang juga memiliki jaringan seperti itu. Amazon, untuk satu, mungkin lebih mampu menangkis keluhan bahwa biaya untuk pedagang yang berpartisipasi adalah anti persaingan. Visa dan saham Mastercard keduanya turun sedikit lebih dari 2% pada minggu ini. Saham Visa naik 40% selama 12 bulan terakhir, sementara saham Mastercard telah mendapatkan 62% dan S & P 500 SPX, + 0,08% telah meningkat 12%.

Berlakunya Antitrust

Undang-undang antitrust adalah undang-undang yang berlaku untuk hampir semua industri dan untuk setiap tingkat bisnis, termasuk manufaktur, transportasi, distribusi dan pemasaran. Mereka melarang berbagai praktik yang menahan perdagangan. Contoh praktik ilegal adalah konspirasi penetapan harga, merger perusahaan yang cenderung mengurangi kekuatan kompetitif pasar tertentu, dan tindakan predator yang dirancang untuk mencapai atau mempertahankan kekuatan monopoli.

Undang-undang anti monopoli diperlukan di pasar terbuka. Persaingan antar penjual memberi harga lebih rendah kepada konsumen, produk dan layanan berkualitas lebih tinggi, lebih banyak pilihan, dan inovasi yang lebih besar.

Hukum persaingan adalah undang-undang yang mempromosikan atau berusaha mempertahankan persaingan pasar dengan mengatur perilaku anti-persaingan oleh perusahaan. Hukum persaingan diterapkan melalui penegakan publik dan swasta. Hukum persaingan dikenal sebagai undang-undang anti-trust di Amerika Serikat, dan sebagai undang-undang anti-monopoli di Cina dan Rusia. Pada tahun-tahun sebelumnya telah dikenal sebagai hukum praktik perdagangan di Inggris dan Australia. Di Uni Eropa, ini disebut baik sebagai antitrust [4] dan hukum persaingan.

Sejarah hukum persaingan mencapai kembali ke Kekaisaran Romawi. Praktik bisnis pedagang pasar, serikat pekerja dan pemerintah selalu diawasi, dan kadang-kadang sanksi berat. Sejak abad ke-20, undang-undang persaingan telah menjadi global. [7] Dua sistem regulasi persaingan terbesar dan paling berpengaruh adalah undang-undang antitrust Amerika Serikat dan undang-undang persaingan Uni Eropa. Otoritas persaingan nasional dan regional di seluruh dunia telah membentuk jaringan dukungan dan penegakan internasional.

Undang-undang persaingan modern secara historis telah berevolusi di tingkat negara untuk mempromosikan dan mempertahankan persaingan yang adil di pasar terutama dalam batas-batas teritorial negara-bangsa. Hukum persaingan nasional biasanya tidak mencakup kegiatan di luar batas wilayah kecuali jika memiliki efek yang signifikan pada tingkat negara-bangsa. Negara-negara dapat mengizinkan yurisdiksi ekstrateritorial dalam kasus persaingan berdasarkan apa yang disebut efek doktrin.

Perlindungan persaingan internasional diatur oleh perjanjian kompetisi internasional. Pada tahun 1945, selama negosiasi sebelum adopsi Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT) pada tahun 1947, kewajiban kompetisi internasional yang terbatas diusulkan dalam Piagam untuk Organisasi Perdagangan Internasional. Kewajiban ini tidak termasuk dalam GATT, tetapi pada tahun 1994, dengan kesimpulan dari Putaran Uruguay Perundingan Multilateral GATT, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dibentuk. Perjanjian Menetapkan WTO termasuk berbagai ketentuan yang terbatas pada berbagai masalah persaingan lintas batas berdasarkan sektor tertentu.

Undang-undang antitrust, juga disebut sebagai "undang-undang persaingan," adalah undang-undang yang dikembangkan oleh Pemerintah AS untuk melindungi konsumen dari praktik bisnis predatori dengan memastikan bahwa persaingan yang adil ada dalam ekonomi pasar terbuka. Undang-undang ini telah berevolusi seiring dengan pasar, dengan waspada menjaga terhadap kemungkinan monopoli dan gangguan terhadap pasang surut yang produktif dan aliran persaingan.

Undang-undang antitrust diterapkan untuk berbagai kegiatan bisnis yang dipertanyakan, termasuk namun tidak terbatas pada:

Alokasi Pasar. Misalkan perusahaan saya beroperasi di Northeast dan perusahaan Anda melakukan bisnis di Barat Daya. Jika Anda setuju untuk tetap berada di luar wilayah saya, saya tidak akan masuk ke wilayah Anda, dan karena biaya melakukan bisnis sangat tinggi sehingga startup tidak memiliki peluang untuk bersaing, kami berdua memiliki monopoli de facto.

Tawaran rigging. Ada tiga perusahaan dalam suatu industri, dan ketiganya memutuskan untuk beroperasi secara diam-diam sebagai kartel. Perusahaan 1 akan memenangkan lelang saat ini, asalkan memungkinkan Perusahaan 2 untuk memenangkan perusahaan berikutnya dan Perusahaan 3 untuk memenangkannya setelahnya. Setiap perusahaan memainkan game ini sehingga semua mempertahankan pangsa pasar dan harga saat ini, sehingga mencegah persaingan.

Persekongkolan tender dapat dibagi lagi menjadi bentuk-bentuk berikut: penindasan penawaran, penawaran gratis dan rotasi penawaran.
Bid Suppression: Kompetitor menahan diri dari penawaran atau menarik tawaran sehingga tawaran pemenang yang ditunjuk diterima.
Penawaran Komplementer: Juga dikenal sebagai penutup atau penawaran sopan, penawaran komplementer terjadi ketika pesaing berkolusi untuk mengajukan tawaran yang sangat tinggi kepada pembeli, atau menyertakan ketentuan khusus dalam penawaran yang secara efektif membatalkan tawaran. Tawaran komplementer adalah skema tender rigging yang paling sering, dan dirancang untuk menipu pembeli dengan menciptakan ilusi lingkungan penawaran kompetitif yang asli.
Rotasi Tawaran: Dalam rotasi tawaran, pesaing bergantian menjadi penawar terendah pada berbagai spesifikasi kontrak, seperti, ukuran dan volume kontrak. Pola rotasi tawaran yang ketat melanggar hukum peluang, dan menandakan adanya aktivitas kolusi.
Penetapan harga
Perusahaan saya dan perusahaan Anda adalah satu-satunya dua perusahaan dalam industri kami, dan produk kami sangat mirip sehingga konsumen acuh tak acuh di antara keduanya kecuali harga. Untuk menghindari perang harga, kami menjual produk kami dengan harga yang sama untuk mempertahankan marjin, menghasilkan biaya yang lebih tinggi daripada yang seharusnya dibayarkan oleh konsumen.

Monopoli. Biasanya ketika kebanyakan mendengar istilah "antitrust" mereka memikirkan monopoli. Salah satu kasus antimonopoli yang paling terkenal dalam memori baru-baru ini melibatkan Microsoft Corporation (MSFT) yang dinyatakan bersalah karena tindakan anti-persaingan, memonopoli, dengan memaksa browser web sendiri pada komputer yang telah menginstal sistem operasi Windows. Regulator juga harus memastikan bahwa monopoli tidak lahir dari lingkungan yang kompetitif secara alami dan memperoleh pangsa pasar hanya melalui ketajaman dan inovasi bisnis. Ini hanya memperoleh pangsa pasar melalui praktik eksklusif atau predator yang ilegal.

Berikut ini beberapa jenis perilaku monopoli yang dapat menjadi dasar untuk tindakan hukum:
Perjanjian Pasokan Eksklusif: Ini terjadi ketika pemasok dicegah dari penjualan ke pembeli yang berbeda. Hal ini menghambat persaingan dengan perusahaan monopoli karena perusahaan akan dapat membeli pasokan dengan biaya yang berpotensi lebih rendah dan mencegah pesaing dari memproduksi produk serupa.
Mengikat Penjualan Dua Produk: Ketika seorang monopoli memiliki dominasi dalam pangsa pasar dari satu produk, tetapi ingin memperoleh pangsa pasar dalam produk lain, ia dapat mengikat penjualan produk dominan ke produk kedua. Hal ini memaksa pelanggan untuk produk kedua membeli sesuatu yang mungkin tidak mereka butuhkan atau inginkan dan merupakan pelanggaran undang-undang antitrust.
Predatory Pricing: Seringkali sulit untuk dibuktikan, dan membutuhkan pemeriksaan yang cermat pada bagian dari Federal Trade Commission, predatory pricing dapat dianggap monopolistik jika perusahaan pemotongan harga dapat memangkas harga jauh ke masa depan dan memiliki pangsa pasar yang cukup untuk menutup kerugiannya. garis.
Menolak kesepakatan: Seperti perusahaan lain, monopoli dapat memilih dengan siapa mereka ingin berbisnis. Namun, jika mereka menggunakan dominasi pasar mereka untuk mencegah persaingan, ini dapat dianggap sebagai pelanggaran undang-undang antitrust.

Merger dan akuisisi
Tidak ada pengenalan undang-undang antitrust akan lengkap tanpa menangani merger dan akuisisi. Kami dapat membagi ini menjadi penggabungan persaingan horisontal, vertikal dan potensial.
Penggabungan Horizontal. Ketika perusahaan dengan pangsa pasar dominan bersiap untuk memasuki merger, Federal Trade Commission harus memutuskan apakah entitas baru akan dapat memberikan tekanan monopolistik dan anti-persaingan pada perusahaan yang tersisa. Sebagai contoh, perusahaan yang membuat Malibu Rum dan memiliki pangsa pasar 8 persen dari total penjualan rum, mengusulkan untuk membeli perusahaan yang memproduksi rum Kapten Morgan, yang memiliki 33 persen dari total penjualan untuk membentuk perusahaan baru yang memegang 41 persen pangsa pasar.
Sementara itu, perusahaan dominan incumbent memegang lebih dari 54 persen penjualan. Ini berarti bahwa pasar rum premium akan terdiri dari dua pesaing bersama-sama bertanggung jawab atas lebih dari 95 persen dari total penjualan. Federal Trade Commission menantang merger dengan alasan bahwa dua perusahaan yang tersisa dapat berkolusi untuk menaikkan harga dan memaksa Malibu untuk melepaskan bisnis rumnya.

Efek sepihak. Komisi Perdagangan Federal akan sering menantang merger antara perusahaan pesaing yang menawarkan pengganti yang dekat, dengan alasan bahwa merger akan menghilangkan persaingan dan inovasi yang menguntungkan. Pada tahun 2004, Federal Trade Commission melakukan hal itu, dengan menantang penggabungan antara General Electric (GE) dan perusahaan pesaing, karena perusahaan pesaing memproduksi peralatan pengujian non-destruktif yang kompetitif. Untuk maju dengan merger, GE setuju untuk melepaskan bisnis peralatan pengujian non-destruktifnya.

Penggabungan Vertikal. Merger antara pembeli dan penjual dapat meningkatkan penghematan biaya dan sinergi bisnis, yang dapat diterjemahkan ke harga yang kompetitif bagi konsumen. Tetapi ketika merger vertikal dapat memiliki efek negatif pada persaingan karena ketidakmampuan pesaing untuk mengakses pasokan, Federal Trade Commission mungkin memerlukan ketentuan tertentu sebelum penyelesaian merger. Misalnya, Valero Energy Corp (VLO) harus melepaskan bisnis tertentu dan membentuk firewall informasi ketika mengakuisisi operator etanol terminator.

Merger Kompetisi Potensi. Selama bertahun-tahun, Federal Trade Commission telah menantang aktivitas merger preemptif di industri farmasi antara perusahaan dominan dan calon atau pendatang pasar baru untuk memfasilitasi persaingan dan masuk ke industri.

Baca lebih lanjut : Seperti Apakahkah Antitrust Itu?

SUMBER :