KULIAH PUBLIK: Teknologi

SOSIAL MEDIA

PIKIRKAN YANG BAIK ~ o ~ LAKUKAN YANG TERBAIK ~ o ~ Ini Kuliah MetodeCHAT ~ o ~ Cepat_Hemat_Akrab_Terpadu ~ o ~ Silahkan Membaca dan Berkomentar

Ketahui Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Bisnis Anda Terkini

  Baru-baru ini, pemerintah telah mulai melonggarkan mobilitas seiring menurunnya kasus covid-19. Sementara pada Juli hingga awal Agustus ek...

Showing posts with label Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Teknologi. Show all posts

Wednesday, August 01, 2018

Cara Mencegah Situs Web Bisnis Anda agar Tidak Menampilkan Pemberitahuan Tidak Aman Chrome


Belakangan ini, pengunjung situs web bisnis Anda mungkin melihat pemberitahuan di sekitar alamat web Anda yang mengatakan bahwa situs Anda tidak aman. Google Chrome berada di belakang pemindahan yang menandai format HTTP di URL Anda yang mendukung versi HTTPS yang lebih aman.

Chief Operating Officer dari Orpical Group, Stefan Schulz, menjelaskan tentang cara mencegah situs Anda terkena dampak negatif oleh pembaruan. Menurut Stefan, URL yang dimulai dengan HTTP telah berada di radar Google selama beberapa waktu. Perusahaannya berfokus pada migrasi ceruk ini. Itu sudah menjadi peringkat sinyal sejak 2014, tapi ada artikel yang diterbitkan di blog Google Webmaster pada 2017 mengumumkan bahwa mereka akan mulai membuat perubahan dengan menandai semua halaman http yang mengumpulkan informasi sensitif. Itu dulu. Pada awalnya, perusahaan besar dan situs e-commerce mengalami pengawasan terberat. Dan sekarang, ketika Chrome 68 dirilis, semua situs web dengan penandaan yang disorot ini akan ditandai.

Jadi, apa yang dilakukan perusahaan yang lebih kecil untuk menghindari potensi kerusakan pada bisnis online atau situs web yang merupakan bagian penting dari upaya pemasaran?

Migrasi Web Adalah Apa yang Dibutuhkan, …...

Menurut Schulz, Sertifikat SSL adalah bagian besar dari solusi untuk migrasi situs web yang diperlukan. Namun, ada beberapa masalah yang harus Anda hindari. Kami menginvestasikan banyak sumber daya dan waktu, untuk hal itu. Menurut pengalaman kami, ada banyak perangkap yang terjadi dengan migrasi HTTPS ini. Kami telah melihat orang-orang yang membeli sertifikat SSL yang salah. Bahkan orang-orang yang membeli sertifikat yang tepat kadang-kadang tidak beralih cukup jauh dan mengikat semua ujung yang longgar yang mereka butuhkan dengan membuat pemasangan yang tepat sesudahnya.

Ini adalah masalah yang perlu diperhatikan oleh bisnis kecil setidaknya sebagian karena Chrome merupakan bagian terbesar dari pangsa pasar peramban di web. Chrome Terlalu Banyak Berbagi Penelusuran untuk Diabaikan Bahkan, 58% dari seluruh pangsa pasar masuk ke Chrome.

Jika situs web Anda telah masuk dan memeriksa formulir, Anda berada di bawah pengawasan lebih lanjut. Pada akhirnya, rencana terbaik adalah meminta seseorang yang bekerja di lapangan memberi Anda sertifikat SSL yang benar.

Salah satu jebakan lain adalah hilangnya jus SEO dari semua tautan yang Anda bangun selama bertahun-tahun jika ini tidak dilakukan dengan benar. Kesalahan Bisa Mengarah pada Tautan Menjadi Mumpung atau Hilang. Jika migrasi Anda tidak ditangani secara profesional, tautan dari situs web Anda dapat menjadi kacau dan hilang. Selain tidak ditandai, ada beberapa manfaat lain untuk memastikan transisi ini dilakukan dengan benar.

Seiring dengan optimisasi mesin pencari sederhana (SEO) meningkatkan yang datang dengan merangkul HTTPS, bisnis Anda akan mendapatkan kredibilitas yang ditingkatkan dan kemampuan untuk mengenkripsi data dengan aman dan efektif.

Mengapa Anda perlu meluangkan waktu untuk memastikan langkah itu dilakukan dengan benar dengan memilih seseorang yang mengetahui tuas digital penting untuk proses ini? Peralihan harus dilakukan dengan lancar sehingga semua kerumitan teknis tercakup. Itu sangat mirip ketika Anda memiliki masalah dengan transmisi mobil Anda. Anda bisa membawanya ke toko serba ada, tetapi ke tempat yang memiliki spesialisasi yang lebih baik.

Semoga bermanfaat.

SUMBER :

Tuesday, July 24, 2018

Inilah Making Indonesia 4.0.Menghadapi Revolusi Industri Generasi Ke-4


Sektor Unggulan

Presiden Joko Widodo telah meresmikan peluncuran peta jalan atau roadmap industri 4.0. yang disebut Making Indonesia 4.0. Lewat peta jalan tersebut, pemerintah akan mendorong pembangunan industri manufaktur untuk bisa berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri generasi ke-empat atau 4.0. Peta jalan itu akan menjadi tuntunan strategi pengembangan industri Indonesia dalam memasuki era digital yang sedang berjalan. Konsep revolusi industri 4.0 pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab, Ekonom terkenal asal Jerman, dalam bukunya, The Fourth Industrial Revolution bahwa konsep itu telah mengubah hidup dan kerja manusia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartato di JCC Senayan, Jakarta, (Rabu, 4/4/2018) menjelaskan apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0 serta tujuan dari adanya industri tersebut. Di balik hadirnya Industri 4.0 tersebut, sejatinya revolusi industri ini dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda. Saat itu, revolusi industri pertama hadir dalam konteks steam engine atau mesin uap. Kemudian revolusi industri kedua pada saat otomotif general fort mebuat line production Indonesia masih hinda-Belanda. Revolusi industri ketiga diawali di tahun 90-an itu dengan mulai otomatisasi dan pada watu itu terjadi globalisasi.

Industri nasional membutuhkan konektivitas serta interaksi melalui teknologi, informasi dan komunikasi yang terintegrasi dan dapat dimanfaatkan. Hal itu untuk bisa mencapai efisiensi dan peningkatan kualitas produk. Roadmap yang dinamakan Making Indonesia 4.0 itu, bakal memberikan suatu arah yang jelas bagi pergerakan industri nasional di masa depan, termasuk fokus pada pengembangan Iima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan. Penyusunan peta jalan ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan, muIai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan pendldikan.

Untuk penerapan awal Industri 4.0, Indonesia akan berfokus pada Iima sektor manufaktur, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektonik. Sektor ini dipilih setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan Implementasi yang mencakup ukuran PDB, perdagangan, potensi dampak terhadap industri Iain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar. Dengan adanya komitmen serta partisipasi aktif dari seluruh pihak tersebut, implementasi Industri 4.0 di Indonesia bisa berjalan sukses dan sesuai sasaran. Dengan implementasi roadmap tersebut, kata Airlangga, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2% pertahun. Bila demikian, maka industri manufaktur akan berkontribusi sebesar 21-26% terhadap PDB pada tahun 2030.

Pada saat itu, globalisasi yang dikhawatirkan adalah lahirnya digitalisasi. Dalam rapat APEC tahun 90-an, disebutkan bahwa globalisasi untuk ASEAN bakal dimulai di tahun 2020. Saat ini yang namanya revolusi industri ke 4 dimulai dengan revolusi internet yang dimulai pada tahun 90-an. Tahun 90-an belum tahu kalau internet efeknya akan seperti hari ini. Hari ini seluruh negara di dunia baru melihat apa efek dari Internet of things.

Pemanfaatan Internet of things ini pertama kali dilakukan oleh Jerman. Jerman pula lah yang mengglobalkan istilah industri 4.0. Jadi industri 4.0 mengikat kepada industri di Jerman, Presiden melihat berkali-kali bahwa kita harus punya roadmap ke sana. Setelah pertemuan G20 di China, Presiden ke Alibaba dan saat itu kita sering membahas ekonomi digital dan roadmap. Untuk itulah, disusun roadmap industri 4.0 dengan bantuan sejumlah pihak. Dengan adanya roadmap itu, diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri nasional di kancah global, serta dapat menjadikan Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dunia di 2030.

Implementasi Making Indonesia 4.0 yang sukses akan mampu mendorong pertumbuhan PDB riil sebesar 1-2% per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar 5% menjadi 6-7% pada periode tahun 2018-2030. Sejak saat itu kemenperin mengundang Fraunhover yang menginiasi di Jerman kemudian bekerjasama dengan JETRO, JICA, dan secara khusus dengan AT Kearney untuk menyusun seluruh roadmap dan roadmap itu hari ini sudah kita selesaikan dan kami sampaikan kepada Bapak Presiden.

Indonesia telah menyiapkan lima sektor industri yang akan menjadi percontohan dalam implementasi Industri 4.0. Ini sesuai yang akan dijalankan pada roadmap Making Indonesia 4.0, yaitu industri otomotif, makanan dan minuman, tekstil, elektronik, serta kimia. Jadi ada unggulannya atau champion, sehingga industri lain bisa melihat dan mencontoh. Misalnya, di industri otomotif, sebagian pabrik sudah melakukan otomatisasi. Langkah selanjutnya, yang terpenting adalah melihat prospek pasar saat ini, terutama untuk ekspor. Memperluas pasar ekspor itu tergantung dari jenis kendaraan. Kendaraan di seluruh dunia, permintaan besarnya adalah jenis sedan. Sedangkan di Indonesia lebih mengembangkan yang tujuh bangku, sehingga perlu ada penyesuaian.

Presiden Joko Widodo (Rabu, 4/4/2018) saat membuka Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), mengungkapkan Revolusi Industri 4.0 atau industri generasi ke empat merupakan perubahan sektor industri di dunia yang dipengaruhi oleh maraknya perkembangan teknologi serta internet. Guna mewujudkan industri generasi ke empat, pemerintah merancang Making Indonesia 4.0 yang memuat sejumlah inisiatif untuk diterapkan. Salah satu garis besar dari inisiatif dimaksud adalah mempersiapkan tenaga kerja yang andal serta keterampilan khusus untuk penguasaan teknologi terkini.

Pemerintah telah mengelompokkan lima industri utama yang disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0. Lima industri yang jadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia yaitu industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia. Lima industri tersebut diharapkan membawa efek yang besar terhadap daya saing dan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia pada 2030. Lima sektor tersebut juga dinilai akan menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi. Kelima jenis industri tersebut ditetapkan menjadi tulang punggung dalam rangka meningkatkan daya saing yang sejalan dengan perkembangan industri generasi ke empat.

Menteri Perindustrian (KEMENPERIN) Airlangga Hartanto pada acara Diklatda HIPMI JAYA di Jakarta, (Kamis, 12/4/2018) menyebut gelaran Indonesia Industrial Summit 2018 akan jadi ajang Kementerian Perindustrian bersama pemangku kepentingan untuk mendiskusikan kesiapan Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0. Indonesia berpeluang besar menjadi pemain kunci di kawasan Asia dalam upaya mengimplementasikan Industri 4.0. Faktor utama yang dapat mempengaruhi pengembangan di era digital tersebut antara lain adalah pasar dan talent. Saat ini pengguna internet di Indonesia jumlahnya mencapai 143 juta orang. Ini merupakan sebuah potensi pasar yang besar. Kemudian, talent itu kita miliki dari seluruh universitas yang ada, di mana di Indonesia jumlahnya terbanyak di ASEAN.

Kemudian modal yang telah dimiliki Indonesia menjadi kesiapan memasuki era perubahan di Industri 4.0. Terlebih lagi, generasi millenial akan memiliki peranan penting karena merekalah pengguna dominan dari teknologi yang menjadi ciri khas revolusi industri keempat, yaitu internet. Komposisi pengguna internet yang usianya 19-34 tahun, merupakan yang terbanyak dengan mencapai 49,5 persen. Mereka berinteraksi atau melek teknologi melalui smartphone.

Kompetensi Sumber Daya Manusia

Dalam pelaksanaan Industri 4.0, dipastikan manusia tidak akan tergantikan oleh robot. Karena sejak revolusi industri ketiga sudah otomatisasi. Sedangkan pada industri 4.0, industri yang sudah terotomatisasi tersebut terhubung dengan internet of things, sehingga pengontrolan data lebih efisien, efisiensi mesin lebih baik, dan efisiensi ini bisa dipacu hingga 99 persen. KEMENPERIN tengah gencar mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia Indonesia agar menguasai teknologi digital. Salah satu langkahnya adalah melalui program vokasi SMK dan industri serta untuk memacu politeknik melalui program skill for competitiveness.

Kepada para pengusaha muda untuk dapat mengambil kesempatan di era digital saat ini. Peluang masih terbuka luas, karena industri membutuhkan peluang yang namanya economies of scale. Seperti industri rumahan saat ini, sudah bisa menjangkau pasar, tidak harus mampu sewa tempat di mall terlebih dulu. Maka itu, para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) diminta bisa memanfaatkan beberapa fasilitas taman teknologi yang dibangun oleh KEMENPERIN.

Misalnya di Bandung Techno Park, mereka bakal memperoleh program pembinaan dan pelatihan guna pengembangan inovasi dan daya saing produknya. Mereka bisa memakai gedung tersebut sampai mempunyai revenue. Setelah mempunyai revenue, mereka bisa sewa di tempat yang lain.

Selain itu, KEMENPERIN juga memiliki Bali Creative Industry Center (BCIC), di mana produk-produk yang dihasilkan mereka telah dipasarkan. Melalui techno park itu Kemenperin ingin terus mendorong inovasi, termasuk didukung adanya Apple Center di Bumi Serpong Damai, dan janjinya akan dibangun lagi di daerah lain.

Apple menganggap Indonesia merupakan negara ketiga sesudah Brasil dan Italia atau menjadi negara pertama di Asia, sebagai lokasi mereka membangun pusat inovasi. Dengan ditopang oleh fasilitas tersebut, Indonesia bisa meng-create the new Silicon Valley. Ini merupakan potensi kita yang ada di tangan seluruh para pengusaha kita, terutama generasi muda, termasuk HIPMI yang akan menjadi tulang punggung the new economy Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, (Senin, 16/4/2018) mendorong kompetensi sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Salah satunya adalah dengan menggenjot vokasi atau pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Kemudian politeknik. Saat revolusi industri 4.0, kebutuhan skill baru sangat berperan. Sehingga, nantinya dibutuhkan berbagai pelatihan dan kursus di bidang Internet of Things (IoT). Karena itu, pemerintah akan mendorong agar IoT ini bisa lebih terbuka lagi. Jadi nanti, perguruan tinggi akan didorong mata kuliah wajib berikutnya. 

Ada banyak profesi yang dibutuhkan pada era digitalisasi atau revolusi industri 4.0 ini. Misalnya untuk e-commerce dibutuhkan seperti call center, customer service, dan lainnya. Salah satu skill atau kemampuan paling banyak dibutuhkan adalah coding atau pengkodean di bidang informasi teknologi (IT). Jadi kalau untuk Internet of Things atau digitalisasi itu, masalah koding ini menjadi penting. Bidang lain yang paling banyak dibutuhkan adalah analisa data atau artificial intelligence. Dan yang menjadi kunci adalah statistik.

Pemerintah juga akan mengembangkan industri-industri yang memiliki nilai tambah tinggi, salah satunya adalah industri elektronik untuk smartphone seperti di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Karena itu, tantangan pemerintah Indonesia selanjutnya adalah kesempatan re-skilling pada digitalisasi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Innofest ID 2018 di Kementrian Perindustrian, (Selasa, 24/7/2018) megatakan dalam inisiatif Making Indonesia 4.0, telah ditetapkan 5 sektor industri prioritas untuk implementasi sistem Industri 4.0. Kelima sektor ini adalah sektor industri yang telah memiliki kesiapan dan berpotensi memberikan daya ungkit besar dalam capaian aspirasi yang ditetapkan. Sektor-sektor industri yang dimaksud adalah industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik, industri kimia serta industri tekstil dan produk tekstil. Sektor-sektor tersebut menyumbang 60 persen PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur dan 60 persen pekerja manufaktur.

Selain penetapan sektor prioritas beserta strateginya, ditentukan pula strategi persiapan dan penerapan Industry 4.0 yang bersifat lintas sektoral. Inisiatif strategis persiapan dan penerapan Indusry 4.0 yang bersifat lintas sektoral yakni reoptimalisasi supply chain, membangun infrastruktur digital secara nasional, meningkatkan SDM industri khususnya di bidang kompetensi digital dan kewirausahaan, memicu peningkatan inovasi melalui insentif dan mengoptimalkan kebijakan dan regulasi di sektor industri.

Sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi champions atau pemenang, dalam era digitalisasi ini.

SUMBER :

Perempuan Indonesia Masuk Dalam Daftar Perempuan Kaya Yang Berpengaruh Dalam Bidang Teknologi


Perempuan Terkaya di Amerika

Forbes baru saja memublikasikan daftar perempuan-perempuan terkaya dengan usaha sendiri (self-made) di Amerika Serikat (AS). Dalam daftar tahun 2018 ini, Forbes mengurutkan 60 perempuan terkaya di AS yang membangun kesuksesannya tanpa dukungan dari warisan. Terdapat 7 pendatang baru di dalam daftar tersebut, dengan 4 di antaranya adalah pebisnis yang membangun dan mendulang kekayaannya dari bisnis kecantikan. Sehingga, bisa dikatakan tahun 2018 ini merupakan tahun bagi bisnis kosmetik.

Untuk menentukan peringkat di dalam daftar itu, Forbes memperhitungkan total nilai saham yang dimiliki di perusahaan publik ataupun swasta, kepemilikan aset perumahan, serta aset lain yang dapat berupa karya seni, perhiasan, mobil, juga pesawat terbang. Jika dipadukan, total kekayaan para perempuan di dalam daftar itu bisa mencapai 71 miliar dollar AS, atau lebih tiggi 9,5 miliar dollar AS dari tahun sebelumnya.

Dilansir dari Business Insider, Forbers mengatakan, Kylie Jenner, dengan citranya sebagai seorang make up guru di Instagram, telah melahirkan arus baru dalam membangun bisnis, budaya, bahkan politik. Kylie Jenner, saudara dari Kim Kardashian yang memiliki lini bisnis kosmetik Kylie Cosmetics juga terdapat di dalam daftar tersebut. Tahun 2018 ini, Taylor Swift nyaris keluar dari daftar, dan menduduki peringkat ke 60 dengan total kekayaan 320 juta dollar AS.

Berikut adalah daftar 7 perempuan yang baru saja masuk ke dalam daftar perempuan terkaya versi Forbes:

1. Anastasia Soare, pemilik dari merek kosmetik Anastasia Beverly Hills, menduduki peringkat ke 21 dengan total kekayaannya yang berjumlah 1 miliar dollar AS.
2. Kyile Jenner pemilik merek kosmetik Kylie Jenner, menduduki posisi ke 27 dengan jumlah kekayaan senilai 900 juta dollar AS.
3. Huda Kattan, pebisnis di lini kosmetik Huda Beauty yang sedang naik daun, dengan total kekayaanya sebesar 550 juta dollar AS.
4. Theresia Gouw, perempuan pengusaha yang menggeluti bidang teknologi, menduduki peringkat ke 40 dengan total kekayaan 500 juta dollar AS.
5. Anne Wojcicki, co-founcer sekaligus CEO perusahaan yang melayani test DNA, 23andMe menduduki peringkat ke 44, dengan total kekayaannya mencapai 440 juta dollar AS
6. Kim Kardashian, (kakak dari Kylie Jenner) pebisnis game online, serta lini bisnis kosmetiknya KKW Beauty dan berbagai pemasukan dari acara reality Shownya ini, menduduki peringkat ke 54 dengan total kekayaan yang dimiliki senilai 350 juta dollar AS.
7. Theresa Tucker, founder sekaligus CEO untuk software yang biasa digunakan oleh korporasi di bidang keuangan, BlackLine, menduduki perinkat ke 51 dengan jumlah kekayaan 380 juta dollar AS.

Theresia Berbagi Pengalaman Sebagai Perempuan Paling Berpengaruh Dan Tertangguh Dalam BIdang IT.

Theresia Gouw, 46, adalah satu dari daftar Self-Made Women Forbes Tahun 2018 dengan estimasi total kekayaan sekitar 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,25 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS). Sebagian besar kekayaannya merupakan hasil dari investasi awal Accel di Facebook. Di Aspect, dia baru-baru ini mengawasi IPO miliar-dolar pertama perusahaan dengan perusahaan cybersecurity Fore Scout.

Theresia Gouw adalah seorang pengusaha dan investor modal ventura di sektor teknologi. Investasi Theresia termasuk Trulia (TRLA), Imperva (IMPV), LearnVest, Jasper Design, dan Kozmix. Bahkan Theresia dinobatkan sebagai salah satu dari 40 orang yang paling berpengaruh di bidang teknologi oleh Majalah Time dan telah diakui tujuh kali di Daftar Forbes Midas sebagai salah satu investor teknologi terpandai di dunia pendidikan.

Terlahir di Jakarta, Indonesia, Theresia melakukan migrasi ke Amerika Serikat awal tahun 1970-an saat dirinya berusia 3 tahun. Ayahnya yang bekerja sebagai dokter gigi, dan ibunya adalah perawat di Indonesia, tetapi mereka berdua terpaksa memulai karier mereka dari nol lagi ketika tiba di Amerika Serikat. Theresia merupakan pelajar pertama dari sekolah menengah di sebuah kota kecil di luar kawasan Buffalo, New York, yang berhasil menginjakkan kaki di bangku kuliah Brown University pada tahun 1986 dan mengambil jurusan teknik. Theresia pun melanjutkan studinya di Stanford University untuk mendapatkan gelar MBA.

Sempat magang di General Motors dan British Petroleum dengan ribuan insinyur dan Teresa menyadari apa yang paling dia sukai adalah manajemen produk. Tetapi orang-orang yang digaris depan pindah dari teknik dan beralih peranan ke bidang manajemen produksi dengan memiliki gelar M.B.A.s.” Jadi setelah lulus dari Brown pada tahun 1990, Teresa belajar untuk GMAT dan mengambil posisi konsultan manajemen di Bain & Company di Boston. Kemudian Teresa meraih gelar Bachelor of Science in Engineering dari Brown University, lulusan magna cum laude, dan gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business sesuai dengan minatnya terhadap pengembangan bisnis terutama manajemen produk.

Pada tahun 1990 Theresia menjadi investor pertama dalam sebuah perusahaan modal ventura Accel Partners di Palo Alto.

Selepas lulus di tahun 1996, Theresia bekerja sama dengan beberapa teman lainnya berhasil mengumpulkan 1 juta dollar AS dalam pendanaan ventura dan merilis Release Software yang merupakan perusahaan perangkat lunak sebagai layanan yang memungkinkan teknologi pembayaran dalam industri perangkat lunak. Walaupun bisnis ini berjalan dengan cukup baik dari tahun 1998 hingga 1999, perusahaan tersebut telah berganti CEO sebanyak tiga kali dalam setahun. Akhirnya Theresia bergabung dengan Accel sebagai mitra investasi pada tahun 1999. Selama 15 tahun di Accel, ia memimpin serangkaian investasi yang sangat sukses, termasuk situs real estate listing Trulia dan firma cybersecurity Imperva, yang keduanya sekarang menjadi publik.

Theresia mengatakan : “Kami tumbuh menjadi ukuran yang wajar sekitar 1998 hingga 1999 dan kami bersiap-siap untuk mengajukan S-1 dan go public. Tetapi pada saat itu, kami berada di perubahan CEO ketiga dalam 12 bulan. Jadi saya pikir itu mungkin bukan pertanda baik untuk saham saya.”

Saat mencari startup berikutnya, seorang anggota Dewan Rilis mendorongnya ke dunia modal ventura. Dia diperkenalkan kepada tiga startup lainnya dalam portofolionya dan juga diperkenalkan kepada tiga dana usaha.

“Anda telah menjadi bagian dari startup teknik, Anda memiliki gelar insinyur. Melompatlah ke sisi gelap.”, kata temannya

"Kami telah melihat banyak platform media sosial lain sebelumnya dan beberapa dari mereka benar-benar memiliki lebih banyak pengguna. Tetapi kami belum pernah melihat sesuatu seperti penggunaan aktif harian Facebook pada saat itu. Dua pertiga pengguna menggunakannya setiap hari, dan setengah dari mereka menggunakannya dua jam sehari. Itu adalah layanan dan platform yang sangat berarti, dan itu adalah hal yang sangat menonjol saat itu. ” kata Teresa.

Kurang dari dua tahun setelah IPO rakasa Facebook pada Mei 2012, masih menjadi salah satu teknologi daftar publik paling sukses dalam sejarah, Teresa meninggalkan Accel untuk memulai firma modal ventura sendiri, Aspect Ventures. Didukung oleh sesama investor veteran Jennifer Fonstad dengan uang mereka sendiri. Aspect adalah perusahaan ventura tahap awal yang berfokus pada keamanan dunia maya, masa depan proses kerja, kesehatan digital dan perangkat lunak kesehatan. Sebagian besar kekayaannya berasal dari keterlibatannya dalam investasi yang pada tahun 2005 dipimpin salah satu mitra Accel-nya, Jim Breyer yaitu jaringan sosial yang kemudian disebut Facebook.

“Saya mendirikan Aspect dengan ide untuk menciptakan usaha seperti pada akhir 1990-an, dengan menciptakan dana yang hanya berfokus pada tahap awal. Di satu sisi, kami ingin menjadi cukup besar untuk memimpin putaran itu, tetapi di sisi lain, kami juga ingin menjadi kecil dan cukup gesit sehingga kami dapat melakukan sindikasi dengan perusahaan lain mengenai investasi.” kata Theresia.

Sebelumnya, Theresia memulai karir di Bain & Company, Release Software dan Accel Partners sebelum pada tahun 2014 mendirikan Aspect Ventures. Dia meninggalkan Bain untuk bergabung dengan Accel Partners, menjadi anggota pendiri Rilis Perangkat Lunak, sebuah startup yang didirikan oleh teman sekelasnya di sekolah bisnis, di mana ia menjabat sebagai Managing Partner, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis & Penjualan.

Aspect Ventures kemudian dibangun, sebagai salah satu perusahaan modal ventura dengan pemimpin perempuan pertama di Sillcion Valley. Kurang dari dua tahun setelah IPO Facebook yang berkontribusi terhadap sebagian besar kekayaannya, Theresia memutuskan untuk membentuk Aspect Ventures bersama dengan rekannya Jennifer Fonstand. Perusahaan modal ventura tersebut dibangunnya dengan uangnya sendiri. Selain itu, perusahannya ini bergerak di bidang keamanan siber, proses bekerja di masa depan, kesehatan digital, dan perangkat lunak.

Pada tahun 2014, Theresia mendirikan Aspect Ventures dengan sesama investor modal ventura Jennifer Fonstad. Gouw dan Fonstad sebelumnya sama-sama bekerja di awal karir mereka di Bain & Company dan di Rilis Perangkat Lunak. Selama tahun pertama, Aspect Ventures membuat beberapa investasi Seri A dan benih yang didanai oleh modal pribadi pendirinya. Pada Februari 2014 Aspek telah mengumpulkan sekitar $ 350 juta sejak didirikan. Pada Mei 2015, Aspect mengumumkan telah menaikkan dana $ 150MM pertamanya, yang termasuk modal luar dari Mitra Terbatas. Pada awal tahun 2018 diumumkan penghasilan $ 181 juta, termasuk Melinda Gates dan CEO Cisco Chuck Robbins sebagai investor. Perusahaan itu mencetak angka miliaran dolar pertama ketika perusahaan keamanan siber ForeScout menjadi perusahaan publik pada Oktober tahun 2017 lalu. Bagi Teresa, investasi IPO itu keempat dari karirnya.

"Melaju ke depan ibarat ketika anak-anak lulus dari perguruan tinggi dan memasuki dunia nyata. Ini selalu benar-benar menarik.” kata Teresa.

Sampai sekarang, perusahaan telah melakukan investasi di perusahaan termasuk Fore Scout (FSCT), Cato Networks, Exabeam, The Muse, dan Crew. Theresia duduk di dewan direksi dari beberapa perusahaan yang telah dia investasikan, termasuk Pantas, Cato Networks, ForeScout Technologies (FSCT), Exabeam dan The Muse.

Kapitalis ventura merupakan istilah yang disematkan kepada seseorang yang berinvestasi pada sebuah perusahaan modal ventura (investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal). Perlu waktu beberapa dekade bagi Theresia Gouw (46) dalam menjalani karier hingga akhirnya dapat menjadi seorang kapitalis ventura yang sukses.

"Going public selalu terasa seperti ketika anak-anak lulus dari perguruan tinggi dan memasuki dunia nyata," sebut Theresia.

Tindakan berisiko lainnya yang dia anggap sebagai investasi Aspect yang paling terkemuka termasuk start up solusi keamanan intelijen Exabeam dan perusahaan jaringan dan keamanan Cato Networks.

Theresia juga menjadi salah satu anggota yang mendirikan All Raise, sebuah perusahaan yang mendukung keberhasilan pendiri dan investor perempuan di Sillicon Valley. Jadi tidak mengherankan bahwa dalam 40% portofolio Aspect. Di antara banyak inisiatif All Raise, secara diam-diam diciptakan Founders for Change, tekad dari 600 pendiri startup untuk meningkatkan keragaman di kedua tim dan tabel startup mereka yang telah mendapatkan pengakuan dari kelas berat seperti milyarder pendiri Instagram Kevin Systrom dan CEO Dropbox Drew Houston.

"Benar-benar ada banyak kegembiraan dan antusiasme untuk keberagaman. Aku sangat senang menjadi bagian dari itu," kata Theresia.

Theresia juga menjabat sebagai Bendahara di Brown University Corporation Board. Dia menjabat sebagai wakil ketua dewan Donors Choose, dan anggota Dewan Penasihat Bisnis Stanford Graduate School. Dia juga melayani di Dewan Pengawas Sekolah Castilleja.

Penghargaan
Daftar Forbes Midas (2011, 2012, 2013, 2014, 2016, 2017, 2018)
Pemenang penghargaan sebagai pemimpin terkemuka di bidang teknologi oleh Forum Global Filantropi Urusan Dunia (2016)
10x Penghargaan Honoree oleh Wanita 2.0 (2015)
Dinamakan salah satu dari "50 ibu paling kuat di dunia" oleh Harper's Bazaar (2015)
Dinamakan sebagai salah satu "Time Tech 40 : Pikiran Paling Berpengaruh dalam Teknologi" oleh Time Magazine (2013)
Dinamakan salah satu dari "Sepuluh Wanita Paling Berpengaruh dalam Teknologi" oleh Majalah Time (2012)

Pembicara & komentator terkemuka
Pembicara di : TEDx SF (2016); Web Summit, Lisbon (2016); The Wall Street Journal Global Startups Showcase (2016); WSJDLIVE (2015); Forbes Power Women Summit (2014); Fortune The Most Powerful Women Summit (2013)
Theresia juga telah memberikan komentar tentang berbagai topik yang berkaitan dengan modal ventura, teknologi dan keuangan di CNBC, Bloomberg West, Fox Business, Forbes, Fortune , dan Wall Street Journal.

Perempuan Indonesia memang sungguh luar biasa, bahkan walaupun jauh dari tanah air kita.

SUMBER :

Sunday, July 15, 2018

Olimpiade Sains Nasional-OSN XVII Tahun 2018


Olimpiade Sains Nasional-OSN XVII Tahun 2018 ini, lomba untuk bidang ekonomi dipusatkan di SMKN 3 Padang. Pelaksanaannya selama dua hari yaitu pada hari Selasa dan hari Rabu (3-4/7/2018). Olimpiade Sains Nasional adalah ajang berkompetisi dalam bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia. Siswa yang mengikuti Olimpiade Sains Nasional adalah siswa yang telah lolos seleksi tingkat kabupaten dan provinsi dan adalah siswa-siswa terbaik dari provinsinya masing-masing.

Pada hari Selasa, dilaksanakan ujian berbasis komputer, dan penyusunan makalah. Pada hari Rabu dilaksanakan presentasi makalah secara paralel di empat ruang dengan masing-masing diuji oleh tiga orang juri. Dua aspek penting yang dinilai dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang ekonomi yaitu penyusunan makalah dan presentasi. Peserta diberi waktu tiga jam untuk menyusun makalah, satu jam menyusun presentasi, dan tujuh menit untuk mempresentasikannya di depan tiga orang penguji.

Wiji Purwanta, ketua tim juri OSN bidang ekonomi, di SMK Negeri 3 Padang Sumatra Barat, (Rabu, 4/7/2018) mengatakan pada hari pertama, peserta menyusun makalah dan tampilan presentasi dengan tema yang sudah ditetapkan panitia. Pada hari kedua ini mereka mempresentasikannya dengan waktu tujuh menit. Tim juri akan menilai makalah yang disusun peserta, teknik presentasi, dan bagaimana peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Setelah lima orang peserta selesai melakukan presentasi, tim juri akan memasukkan nilai-nilai ke sistem, jadi nanti sore rekap nilai sudah bisa selesai.

Ketut Redita, siswa dari SMA Negeri Balimandara, salah seorang peserta, mengatakan dia berusaha semaksimal mungkin, menyusun makalah tentang pembiayaan mikro. Presentasi hari itu berjalan lancar dan menjawab pertanyaan tim penguji dengan baik. Ada satu pertanyaan yang dia kurang dikuasai materi tersebut, tapi tetap menjawab sebaik-baiknya.

Hardy Salim siswa SMAN 4 Kota Tangerang Banten, peserta lainnya, mengungkapkan ada sedikit kendala dalam penyusunan makalah. Ia mengaku kekurangan bahan untuk judul. Tidak boleh membuka internet pada saat menyusun makalah, hanya berbekal bahan-bahan yang diberikan. Namun dia tetap optimis karena sudah berusaha maksimal.

Olimpiade Sains Nasional diadakan sekali dalam satu tahun di kota yang berbeda-beda. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian seleksi untuk mendapatkan siswa-siswi terbaik dari seluruh Indonesia yang akan dibimbing lebih lanjut oleh tim bidang kompetisi masing-masing dan akan diikutsertakan pada olimpiade-olimpiade tingkat internasional.

Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional ini didasarkan pada kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade Fisika Internasional (IPhO-International Physics Olympiad) yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2002. Proses atau metode seleksi Olimpiade Sains Nasional tergantung dari jumlah (kuota) peserta setiap tahunnya. Setiap tingkat memiliki jumlah peserta yang berbeda-beda tiap tahunnya.


Bidang sains yang dilombakan berbeda sesua jenjang pendidikan peserta.
Jenjang SD: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Jenjang SMP: Matematika, Fisika, Biologi, dan pada tahun 2008 ditambahkan bidang baru yaitu Astronomi, tetapi pada tahun 2009, bidang Astronomi ditiadakan kembali. Tahun 2010 ditambahkan bidang baru yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada tahun 2015, bidang Fisika dan Biologi digabung pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam sehingga sekarang terdapat 3 bidang untuk jenjang SMP, yaitu Matematika, IPA, dan IPS.
Jenjang SMA: Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, Komputer, Ekonomi, dan pada tahun 2008 ditambahkan bidang baru yaitu Kebumian. Lalu pada tahun 2013 ditambahkan bidang baru yaitu Geografi.

Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kecamatan (khusus untuk SD), penyeleksian peserta untuk mewakili kecamatan di tingkat kabupaten/kota. Seleksi dilakukan oleh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan. Jumlah siswa yang dipilih untuk mewakili disesuaikan dengan kebutuhan kabupaten/kota.

Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kota/Kabupaten, penyeleksian peserta untuk mewakili ke tingkat provinsi. Seleksi dapat dilakukan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten maupun Dinas Pendidikan Provinsi, umumnya dipilih 3 siswa/kabupaten (untuk seleksi yang dilakukan kota/kabupaten) atau siswa yang berjumlah 3 kali jumlah kabupaten (untuk seleksi yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi).

Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi, penyeleksian peserta untuk mewakili ke tingkat nasional. Seleksi untuk tingkat SD dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan dipilih 3 siswa/mapel/provinsi untuk mewakili provinsi tersebut ke tingkat nasional. Seleksi untuk tingkat SMP dan SMA dilakukan oleh panitia pusat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memilih siswa sejumlah kuota/passing grade untuk masing-masing bidang mata pelajaran.

Olimpiade Sains Nasional. OSN dilaksanakan dengan peserta menurut passing grade yang telah ditentukan oleh Kemdikbud. Di tingkat nasional ini diperebutkan 30 medali; 5 emas, 10 perak, dan 15 perunggu.

Sampai saat ini Olimpiade Sains Nasional telah dilaksanakan sebanyak enam belas kali, mulai dari tahun 2002 di Yogyakarta. Berikut ini daftar tuan rumah Olimpiade Sains Nasional:
  • OSN I tahun 2002 di Yogyakarta pada 10 September 2002.
  • OSN II tahun 2003 di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 15-19 September 2003.
  • OSN III tahun 2004 di Pekanbaru, Riau pada 24-29 Agustus 2004.
  • OSN IV tahun 2005 di Jakarta pada 4-9 September 2005.
  • OSN V tahun 2006 di Semarang, Jawa Tengah pada 4-9 September 2006.
  • OSN VI tahun 2007 di Surabaya, Jawa Timur pada 3-8 September 2007.
  • OSN VII tahun 2008 di Makassar, Sulawesi Selatan pada 8-14 Agustus 2008.
  • OSN VIII tahun 2009 di Jakarta pada 3-9 Agustus 2009.
  • OSN IX tahun 2010 di Medan, Sumatera Utara pada 1-7 Agustus 2010.
  • OSN X tahun 2011 di Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 15-20 Juli 2011 untuk tingkat SMP dan tanggal 11-16 September 2011 untuk tingkat SD dan SMA.
  • OSN XI tahun 2012 untuk tingkat SMP diadakan di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 28 Juni–4 Juli 2012. Untuk tingkat SD dan SMA diadakan di Jakarta pada 2-7 September 2012.
  • OSN XII tahun 2013 : untuk tingkat SMP diadakan di Batam, Kepulauan Riau pada 15-21 Mei 2013. Untuk tingkat SD dan SMA diadakan di Bandung, Jawa Barat pada 2-7 September 2013.
  • OSN XIII tahun 2014, untuk tingkat SMP diadakan di Padang, Sumatera Barat pada 15-21 Mei 2014. Untuk tingkat SD diadakan di Bali pada 4-9 Mei 2014. Untuk tingkat SMA diadakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 1-7 September 2014.
  • OSN XIV tahun 2015, Untuk tingkat SD dan SMA diadakan di Yogyakarta pada 17-23 Mei 2015. Untuk tingkat SMP diadakan di Palu, Sulawesi Tengah pada 17-23 Mei 2015.
  • OSN XV tahun 2016, diadakan di Palembang, Sumatera Selatan pada 15-21 Mei 2016.
  • OSN XVI tahun 2017, diadakan di Pekanbaru, Riau pada 02-08 Juli 2017.
  • OSN XVII tahun 2018, akan diadakan di Padang, Sumatera Barat.

Namun, hingga saat ini hanya ada 2 provinsi yang pernah menjadi juara umum Olimpiade Sains Nasional. Provinsi Jawa Tengah, Juara Umum tahun 2002, 2003, 2006, 2007, 2008, 2011, 2012, 2013, 2015, 2016. Provinsi DKI Jakarta tahun 2004, 2005, 2009, 2010, 2014, 2017,

SUMBER :


Saturday, July 14, 2018

Pembobolan Dana Nasabah Bank, Mulai Dari Orang Dalam, Penipuan Hingga Virus

Laporan Tahunan OJK, menyebutkan tindak pidana perbankan umumnya bersumber dari internal bank, seperti kelemahan pengawasan internal, kurangnya integritas pegawai, dan kelemahan sistem bank. Sehingga perlu peningkatan pengawasan manajemen bank melalui pelaksanaan independent review oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), mengkaji ulang kebijakan internal, serta pengamanan teknologi informasi, dan infrastruktur pendukungnya.

Menurut Hazel Croall, mantan profesor kriminologi di Glasgow Caledonian University, Skotlandia, mengatakan kriteria white collar crime antara lain tidak kasat mata, ketidakjelasan pertanggungjawaban, aturan hukum samar-samar, korbannya kurang jelas, sulit untuk dideteksi dan dituntut, serta sangat kompleks.

Modus pembobolan bank sangat beragam. Namun, kebanyakan kasus tersebut seringkali melibatkan orang dalam. Tanpa ada kerjasama dengan pihak bank, dipastikan sulit untuk membobol bank. Apalagi, bila sistem kontrol berjalan dengan baik.

Pada 2011, kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk senilai Rp. 111 miliar yang dititipkan di Bank Mega KCP Jababeka Bekasi, melibatkan orang dalam bank adalah pembobolan dengan cara memalsukan tanda tangan. Dari kasus itu, Pengadilan Tipikor Bandung menjatuhi hukuman kepada Itman Harry Basuki, mantan kepala KCP Bank Mega Jababeka Cikarang dengan kurungan enam tahun penjara, denda Rp. 300 juta serta uang pengganti Rp. 1,2 miliar subsider 1 tahun penjara.

Pada 2015, bank milik negara (BUMN), Bank Mandiri Bank juga terkena kasus pembobolan bank senilai Rp1,5 triliun yang melibatkan orang dalam. Kejaksaan Agung menetapkan tiga tersangka dari pegawai bank pelat merah tersebut, yakni Komersial Banking Manajer Surya Baruna Semenguk, Relationship Manager Frans Eduard Zandra, dan Senior Kredit Risk Manajer Teguh Kartika Wibowo. Selain itu, tersangka dari luar bank adalah Direktur PT Tirta Amarta Bottling Rony Tedy. Bahkan, Kejaksaan Agung membidik para petinggi Bank Mandiri.

Anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Andi Fanano Simangunsong kepada Tirto mengatakan mendapatkan kredit bank misalnya, itu prosesnya kan sangat rumit. Kalau orang-orang bank menjalankan tugasnya secara proper, sebenarnya bisa ketahuan bohong-bohongnya nasabah

Manipulasi Kredit

Proses bisnis yang dilakukan perbankan selama ini, antara lain proses penilaian, pengecekan dokumen fisik, pencairan kredit dan lain sebagainya memang tidak bisa seluruhnya dilakukan secara sistem (by system). Kasus pembobolan bank itu sangat tergantung dari integritas orang-orang bank atau bankir, dan kelihaian nasabah dalam mengajak orang bank untuk berkolaborasi membobol bank. Potensi kasus pembobolan bank masih berpeluang terjadi di masa depan.

Menurut Andi Fanano Simangunsong, masih banyak proses yang bergantung dari diskresi—kebebasan mengambil keputusan—dari orang-orang yang menempati posisi-posisi tertentu di bank. Artinya, segala sesuatu yang melibatkan orang, menjadi rawan penyimpangan.

Berdasarkan data OJK, tren jumlah pelaku yang berbuat tindak pidana perbankan meningkat sepanjang 2017. Pada kuartal I-2017, OJK mencatat jumlah pelaku bertambah 5 orang. Pada kuartal II, jumlah pelaku bertambah 10 orang. Pada kuartal III-2017 sebanyak 10 orang, dan kuartal IV-2017 bertambah 41 orang. Total rekam jejak tindak pidana perbankan sepanjang 2017 mencapai 66 orang. Dari total itu, pelaku dari nonpejabat eksekutif bank mencapai 77 persen, atau sebanyak 51 orang. Disusul, direksi bank sebanyak 7 orang, pejabat eksekutif bank 4 orang, kepala kantor cabang 2 orang, komisaris 1 orang, dan pemegang saham 1 orang. OJK juga menginvestigasi jumlah kasus penyimpangan ketentuan perbankan (PKP) sepanjang 2017 mencapai 22 kasus. Pada saat yang sama, jumlah kantor bank yang diinvestigasi OJK mencapai 12 bank.

Pembobolan bank yang melibatkan orang dalam tentu merugikan nasabah dan merusak kepercayaan industri perbankan. Apalagi pembobolan bank tak hanya dilakukan oleh orang dalam, di luar sana para penjahat dengan teknologi mengincar dengan berbagai cara termasuk pembobolan dana nasabah via ATM yang biasa memakai modus skimming dan modus lainnya. Baru-baru ini kasus skimming menimpa nasabah BRI.

Pembobolan dana di bank oleh pelaku orang dalam maupun pihak luar, masih jadi pekerjaan rumah otoritas perbankan dan para bankir di Indonesia. Untuk mencegah itu, OJK memberikan tips bagi nasabah maupun bank. Untuk nasabah misalnya, lakukan pengecekan terhadap detail transaksi pada rekening koran nasabah dan dokumen bank. Lalu, aktifkan juga fitur SMS banking untuk pengecekan setiap mutasi di rekening. Bagi bank, tingkatkan pengawasan dan supervisi dari atasan guna menutup celah oknum yang tidak bertanggungjawab. Kontrol yang ketat terhadap setiap transaksi juga harus dilakukan, perhatikan gaya hidup pegawai bank yang ada apakah di luar kewajaran.

Contoh kasus lainnya, pegawai bank menerima dana dari nasabah. Tips dari OJK adalah lakukan sosialisasi secara berkesinambungan tentang tindak pidana bank kepada semua golongan pegawai. Selain itu, tingkatkan sistem pengendalian intern bank dengan melakukan review secara periodik dan terus menerus, dan program whistle blowing system (WBS) jika mengetahui ada pelanggaran ketentuan yang berlaku.

Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI, Adi Toegarisman di Kantor Kejaksaan Agung, Kebayoran, Jakarta Selatan, (Senin, 21/5/2018) mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan pemeriksaan investigatif dalam rangka penghitungan kerugian negara atas pemberian fasilitas kredit oleh Bank Mandiri kepada PT Tirta Amarta Bottling Company (TAB). BPK menemukan, Bank Mandiri merugi hingga Rp 1,8 triliun akibat pembobolan oleh nasabah itu. Perhitungan kerugian negara dari dokumen yang kami terima mungkin masih ingat sekitar Rp 1,4 T. Sekarang sudah dihitung secara utuh (totalnya) Rp 1,83 T.

Auditor Utama Investigasi BPK I Nyoman Wara mengungkapkan, dalam investigasi yang telah dilakukan, ditemukan penyimpangan pada proses permohonan persetujuan kredit, analisa, maupun penggunaan dana. Cukup besar nilainya dan kemudian ada penyimpangan yang dilihat pada proses pengajuan, permohonan, proses analisis, proses persetujuan, maupun proses penggunaan dananya, serta bagaimana mereka tidak melunasi pinjamannya.

Sebagaimana diketahui, terungkapnya pembobolan Bank Mandiri hingga lebih Rp 1 triliun bemula dari penangkapan Head Accounting PT Tirta Amarta Bottling Company, Juventius (35) di Apartemen Metro Suites Bandung, Jawa Barat, pada 20 Maret 2018 yang lalu. PT Tirta mengajukan kredit sebesar Rp 880,60 miliar ke Bank Mandiri pada Januari 2015. Pinjaman itu kemudian diperpanjang dengan penambahan dana sebesar Rp 72 miliar dan plafon kredit tambahan sebesar RP 350 miliar.

Dalam kasus ini, ada 5 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Juventius selaku Head Accounting PT Tirta Amarta Bottling Company, Direktur PT Tirta Amarta Bottling Company Rony Tedy, serta 3 pegawai Bank Mandiri yaitu Manager Komersial Perbankan Surya Baruna Semenguk, Relationship Manager Frans Eduard Zandra, dan Senior Kredit Risk Manager Teguh Kartika Wibowo.

Jaksa Agung Muda Intelijen Jan S. Maringka dalam keterangannya, (Rabu, 21/3/2018) menyebutkan Juventius adalah Head Accounting PT Tirta Amarta Bottling Company. Juventius diduga berperan memberikan data untuk bahan laporan keuangan kepada Direktur PT Tirta Amarta Bootling, Rony Tedi. Atas dasar laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kebenarannya tersebut PT Tirta Amarta Bootling kemudian mengajukan perpanjangan fasilitas kredit sebesar kurang lebih Rp1,17 triliun. Roni ikut menjadi tersangka dalam kasus itu dan ditahan terlebih dahulu sejak Rabu (24/1/2018).

Selain Tedy dan Juventius, ada tiga tersangka lain dalam kasus ini yang merupakan pegawai Bank Mandiri. Mereka adalah Manager Komersial Perbankan Surya Baruna Semenguk, Relationship Manager Frans Eduard Zandra dan Senior Kredit Risk Manager Teguh Kartika Wibowo. Ketiga pegawai Bank Mandiri itu diduga memanipulasi data agar pinjaman untuk PT Tirta bisa cair.

Pembobolan Bank Mandiri hingga lebih Rp 1 triliun bemula dari PT Tirta yang mengajukan kredit sebesar  Rp 880,60 miliar ke Bank Mandiri pada Januari 2015. Pinjaman itu kemudian diperpanjang dengan penambahan dana sebesar Rp 72 miliar dan plafon kredit tambahan sebesar RP 350 miliar. Belakangan ditemukan dugaan pelanggaran dalam kredit itu. Selain penggunaan yang tidak semestinya, ada dugaan penggelembungan aset PT Tirta agar kreditnya disetujui.

Harry Suganda pernah berkarier di bank. Karena itu diduga dia tahu banyak mengenai seluk beluk perbankan. Tidak heran kalau pria berusia 40-an tahun itu mahir mengakali agar kredit cair. Saat ini yang tercatat, uang yang dibobol ada Rp 836 miliar dari tujuh bank.

Dir Tipid Eksus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya dalam jumpa pers di gedung sementara Bareskrim di Gambir, Jakarta, (Kamis, 9/3/2018) mengatakan salah satu kasus perbankan yang menjadi perhatian Bareskrim adalah kasus kredit macet. Pembobolan bank dengan modus kredit macet tapi di dalamnya ada unsur kejahatan. Selama Maret-Desember 2015, Harry malang melintang mencairkan kredit. Di salah satu bank BUMN bahkan sampai Rp 250 miliar. Di bank BUMN itu Harry memang bekerjasama dengan salah satu manajer berinisial D, yang kini sudah ditahan. D diberi uang pelicin hingga Rp 700 juta.

Pada tahun 2016 industri perbankan lesu. Kemudian dari laporan OJK dan lembaga-lembaga yang menilai raport bank di Indonesia, raportnya kurang bagus. Di mana hampir seluruh bank tidak dapat meningkatkan profit dari tahun yang sebelumnya. Ada masalah pada NPL (Non Performance Loan)  atau kredit macet yang mencapai 3,1%. Sehingga kondisi tersebut memicu semua penyidik di Dit Tipid Eksus khususnya di subdit perbankan untuk mendalami dan kemudian mengambil langkah-langkah hukum terkait hal-hal yg memicu munculnya NPL yang tinggi ini. Hingga kemudian masuk laporan dari empat bank mengenai kredit macet Harry yang juga pemilik PT Rockit Aldeway, perusahaan di bidang batu split.

Munculnya NPL yang tinggi ini karena banyak fraud terkait dengan pengajuan kredit. Modus fraud ini ada banyak bentuknya dan modus dalam kasus ini adalah modus yang cukup baru. Bagaimana satu perusahaan mengajukan permohonan kredit dan kemudian mempailitkan untuk menghindari kewajiban membayar tagihan kredit. Perusahaan ini mengajukan kredit kepada 7 bank kurang lebih, dan bisa bertambah.

Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dengan maksud disengaja menggunakan sumber daya organisasi/perusahaan secara tidak wajar untuk memperoleh keuntungan pribadi sehingga merugikan pihak organisasi/perusahaan yang bersangkutan atau pihak lain.

Demi melancarkan modus pailitnya bahkan Harry sudah membuat perusahaan di Singapura. Seolah-olah perusahaan itu ada kerjasama dengan PT Rockit, dan kemudian PT Rockit dipailitkan karena utang Rp 1 triliun. Padahal perusahaan di Singapura itu milik dia juga. Sejatinya pengajuan kredit yang normal adalah pemohon akan mengajukan permohonan kepada pihak bank. Dalam hal ini diterima oleh representative manajer kredit yang ada di bank. Harry layaknya nasabah biasa mengajukan kredit dengan memenuhi semua prosedur, dokumen dan agunan. Tersangka HS mengajukan kredit dengan permohonan kredit modal kerja (KMK), KMK yang diajukan dengan dokumen yang disurvei. Dia kemudian mempengaruhi representative manager untuk melakukan hal-hal yang menyimpang agar permohonannya itu disetujui dan dokumen atau formulir yang telah diisi yang seharusnya dilakukan pengecekan itu tidak dicek. Akibat praktik curang itu, D salah satu manajer ditangkap.

Sebenarnya ada direktur risiko yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan kredit. Namun mungkin karena ada persetujuan dari manajer tidak ada persoalan, jadi kredit dicairkan. Dalam hal ini tujuan diajukannya KMK ini adalah untuk bisnis pembelian batu split. Jadi PT Rockit Aldeway adalah perusahaan yang menyediakan atau yang mengolah batu split  yang kemudian mengajukan seakan-akan ada 10 perusahaan yang mengorder batu split ke PT Rockit Aldeway. Namun ternyata PO tersebut palsu, dokumennya palsu, sehingga saat itu bank belum memverifikasi hal itu, dan kemudian cairlah kredit secara bertahap dari PO palsu itu. Jadi kalau kemudian dia telah memperoleh platform kredit sebesar Rp. 200 miliar, itu dicairkan tidak sekali, namun bertahap sesuai PO yang diajukan.

Namun polisi menemukan aliran dana ke rekening Harry Rp 1,7 triliun. Jadi diduga ada bank lain yang juga dikadali Harry. Jadi ini memang modus baru, salah satunya ketika perusahaan ini mempailitkan diri. Kemudian juga menyiapkan aspek lain untuk menyelamatkan aset-aset yang dia punya sebelum pailit. Dia juga ada modus lain untuk menyelamatkan itu, di mana yang bersangkutan membuat paper company, di Singapura, yang seakan-akan paper company ini punya kewajiban senilai Rp 1 triliun. Para tersangka dikenakan UU Perbankan dan pidana KUHP tentang penipuan dan penggelapan. UU Pencucian uang juga dikenakan ke pelaku.

SKIMMING

Modus Pembobolan rekening nasabah bank dengan SKIMMING adalah penyalinan data dari rekening asli dan data tersebut bisa digunakan untuk mencuri uang dari jarak jauh. Pencurian terjadi secara acak di sejumlah wilayah Indonesia, jumlah dana yang diambil pun bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Beberapa tahun lalu, sejumlah bank besar terkena kasus serupa seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Tahun 2018 ada beberapa kejadian dugaan pencurian uang menggunakan metode skimming di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Jumat 16 Maret 2016, Polda Metro Jaya pernah merilis penangkapan sindikat pembobol rekening nasabah BRI dengan menggunakan modus pencurian data di kartu debit atau skimming. Anggota sindikat yang diringkus terdiri atas 3 orang berkewarganegaraan Rumania, 1 berkewarganegaraan Hungaria, dan 1 warga Indonesia.

Kriminolog dari Universitas Indonesia Adrianus Meliala saat dihubungi di Jakarta, (Sabtu, 17 Maret 2018) menilai kasus skimming data kartu debit Bank Rakyat Indonesia (BRI) ditujukan untuk mencuri uang milik nasabah pengguna mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Umumnya nasabah retail, bukan nasabah korporasi yang ambilnya gede-gede. Satu orang Rp 5 juta, kalau 10 orang jadi lumayan.

Tindak kejahatan perbankan berupa skimming sebenarnya praktik paling mudah dilakukan. Sebab, pelaku hanya menyasar proses entry (pemasukan) data kartu debit dan belum sampai pada proses hacking atau meretas database perbankan. Sebelumnya, kejahatan serupa juga sudah pernah dilakukan oleh pelaku dari Indonesia. Prakter selama ini dilakukan lewat cara sederhana seperti pengalihan perhatian nasabah hingga kamera pengintai di dekat ATM. Namun, pembobolan para nasabah BRI itu melibatkan orang asing, sehingga perlu diselidiki lebih lanjut apakah ada keterlibatan sindikat yang lebih luas. Mereka (orang asing) datang jauh-jauh, diduga ada teknologi skimming baru yang dibawa.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto, (Jumat, 16 Maret 2018) menyebutkan, Bank Indonesia memanggil pimpinan BRI untuk meminta penjelasan terkait banyaknya kasus pencurian data di kartu debit (skimming), khususnya yang terjadi di Kediri, Jawa Timur. BRI menjamin akan menuntaskan kasus dugaan skimming tersebut. Karena ini menyangkut sistem pembayaran.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu di Jakarta, (Jumat, 16/3/2018) mengatakan jaringan pencuri yang bertanggung jawab terhadap pembobolan rekening nasabah dengan modus skimming ternyata telah menyerang 64 bank di beberapa negara. Dari 64 bank itu, sebanyak 13 di antaranya merupakan bank domestik. Sebanyak 51 bank lainnya merupakan bank luar negeri, seperti dari Australia, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jepang, Swiss, dan Denmark. Para pelaku merupakan bagian dari jaringan internasional yang beraksi di banyak negara. Jaringan internasional lima pelaku ini juga disebut ada kaitannya dengan jaringan pelaku skimming di Bali. Namun, masih pendalaman keterkaitan jaringan yang ada di Bali.

Sebelumnya, kepolisian telah menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku pembobol rekening nasabah di Tanah Air. Tiga orang merupakan warga negara Rumania, seorang warga negara Hungaria, dan satu orang warga negara Indonesia. Lima pelaku itu yakni Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai alias Lucian Meagu, Ionel Robert Lupu, Ferenc Hugyec, dan Milah Karmilah. Polisi menangkap para pelaku dari lokasi yang berbeda, De Park Cluster Kayu Putih, Blok AB 6 Nomor 3, Serpong, Tangerang; Bohemia Vilage 1 Nomor 57, Serpong, Tangerang; Hotel Grand Serpong, Tangerang; dan Hotel De Max Lombok tengah, Nusa Tenggara Barat. Mereka menyasar rekening masyarakat dengan memasang alat deep skimmer di berbagai ATM di Jakarta, Bandung, Tangerang, Yogyakarta, dan Denpasar. Kepolisian juga mengamankan beberapa alat bukti berupa alat-alat skimming, semisal deep skimmer, encoder, dan tiga unit kamera yang digunakan untuk mencuri data nasabah. Berdasarkan informasi sementara, sindikat tersebut telah mengambil uang nasabah sejak Juli 2017.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, (Jumat, 16/3/2018) mengatakan, para pelaku skimming tersebut datang dari Eropa Timur dengan visa kunjungan atau turis. Kemudian mencari gadis orang Indonesia untuk dikawin. Di situ akhirnya jadi EO yang bisa menjadi mencarikan hotel, kemudian mencarikan lokasi di situ. Ini jaringan internasional, sedang kita lakukan pendalaman di situ.

Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan, kasus skimming data nasabah BRI melalui kartu debit di Kediri, Jawa Timur, menjadi pelajaran bahwa industri perbankan perlu terus memutakhirkan standar teknologi keamanan dalam layanan sistem pembayaran. Bank Indonesia (BI) meminta bank penerbit kartu ATM/debit untuk mempercepat migrasi kartu dari teknologi pita magnetik ke cip yang memiliki standar keamanan lebih tinggi. Kasus skimming BRI, terjadi pada nasabah Simpedes BRI yang menggunakan kartu debit dengan ketentuan saldo di bawah Rp 5 juta yaitu Kartu debit yang memang masih dibolehkan menggunakan pita magnetik.

Kartu ATM yang disertai dengan pita magnetik memang kerap dinilai rentan kejahatan skimming. Teknologi cip lebih sulit digandakan, namun penerapan teknologi cip memerlukan biaya investasi yang lebih mahal dari pita magnetik. Bank sentral melalui Surat Edaran Bank Indonesia No17/52/DKSP telah mewajibkan agar kartu debit yang baru diterbitkan sejak 30 Juni 2017 wajib dilengkapi standar nasional cip. Kartu yang sudah beredar ditargetkan selambat-lambatnya 31 Desember 2018, minimal 30 persen dari total kartu ATM dan debit sudah menggunakan cip dan personal identification number (PIN) online enam digit. Pada 31 Desember 2021 ditargetkan mencapai 100 persen.

BRI Direktur Konsumer BRI Handayani mengaku telah mengganti dana sebesar Rp 145 juta kepada 33 nasabah yang melaporkan kehilangan uang di kantor cabang Kediri, Jawa Timur. Proses ganti rugi seluruh nasabah di Kediri sudah selesai. Untuk mengantisipasi kejadian seperti itu terulang kembali, BRI akan melakukan pengamanan data nasabah, baik dari sisi teknologi maupun kebijakan. BRI juga mengimbau nasabah untuk berpartisipasi menjaga keamanan dengan mengganti sandi PIN secara berkala.

Direktur Perbankan Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengakui, kejahatan perbankan memang berinovasi terus-menerus. BRI telah memasang teknologi antifraud yang bisa mendeteksi jika terjadi sesuatu dengan bank atau nasabah. BRI juga mempunyai fitur mobile banking yang bisa menonaktifkan kartu ATM.

Penyidik Ditrektorat Reskrimum Polda Bali, mengamankan tiga orang Warga Negara (WN) Turki, Jumat pekan lalu (9/3/2011), yang diduga terlibat pembobolan uang nasabah bank. Tiga pelaku pembobolan data nasabah bank ini adalah Dogan Kimis (43), Mehmet Ali Mantes (31) dan Tayfun Koc (36).

Direktur Ditrektorat Reskrimum Polda Bali, Kombes Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, ketiga tersangka masing-masing berperan mulai dari survei, memasang raouter serta memindahkan data nasabah. Kemudian, data yang didapat akan dikirim ke jaringannya di Istanbul, Turki. Di Turki, kemudian dilakukan pengolahan dan dikirim ulang ke para tersangka. Usai masuk lagi ke para tersangka, tersangka Dogan memasukan data kembali ke laptop. Dari situ dicocokkan nomor PIN, dan data nasabah dimasukan ke kartu kunci elektrik pintu kamar hotel dengan menggunakan writercoder. PIN para korban itu didapat lantaran pelaku sudah memasang alat perekam di mesin ATM.

Pelaku dapat memakai kunci elektrik hotel yang berbentuk seperti kartu ATM setelah dimasukkan dengan program khusus untuk mengambil dan mentransfer uang. Satu kartu elektrik itu fungsinya untuk menyimpan satu data nasabah bank. Sementara yang tercatat ada dua belas nasabah yang menjadi korban. Diperkirakan ada ribuan nasabah yang sudah dibobol pelaku. Barang bukti berupa kunci hotel yang berbentuk kartu ATM saja ada ratusan keping yang sudah diamankan.

Untuk alat mengambil data para nasabah, tersangka ini menggunakan alat rakitan yang mereka beli di Tiongkok. Alat rakitan itu berisi kamera kecil. Bentuknya menyerupai tempat memasukan kartu ATM. Alat itu nyaris tidak dapat dideteksi oleh para nasabah. Namun, alat ini memiliki rangkaian yang bisa langsung terhubung ke jaringan internet. Kunci elektrik hotel itu dimanfaatkan oleh para tersangka karena adanya alat magnetik untuk menyimpan data nasabah. Para tersangka ini setiap menginap selalu berpura-pura kunci elektriknya hilang. Kunci elektrik inilah yang digunakan untuk menguras rekening nasabah atau menyimpan data nasabah Bank. Mereka itu sindikat pembobol data nasabah ATM jaringan internasional. Dan beberapa bulan di Bali, tersangka berpindah-pindah hotel.

JACKPOTTING

Modus baru pembobolan dana perbankan tengah merebak di sejumlah negara. Para peretas membobol uang yang tersimpan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dari jarak jauh. Caranya, peretas menginfeksi mesin ATM yang membuat ATM bisa mengeluarkan seluruh uang tunai secara otomatis tanpa kartu. Istilahnya, jackpotting. Reuters melaporkan, dua pembuat mesin ATM terbesar dunia yakni Diebold Nixdorf Inc dan NCR Corp, sampai mengeluarkan peringatan khusus soal jackpotting ini.

Menurut situs berita keamanan Krebs on Security seperti dikutip Washington Post menyebutkan, jackpotting dilaporkan di Amerika Serikat dan meluas di Eropa hingga Asia. Pencuri menggunakan perangkat skimming pada mesin ATM untuk mencuri informasi kartu debit. Namun jackpotting lebih canggih yakni dengan menginfeksi ATM dari jarak jauh dan benar-benar menukar hard drive ATM tersebut.

Diebold Nixdorf menjelaskan para penjahat menggunakan berbagai cara. Seperti mendapatkan akses fisik, mengganti hard drive dan menggunakan endoskopi untuk mengatur perangkat. Kelompok kriminal tersebut menargetkan mesin ATM yang berdiri sendiri di layanan drive through, apotek dan toko ritel. Jurubicara Diebold Mike Jacobsen menolak menyebutkan nilai kerugian dari pembobolan tersebut.

Sejatinya, serangan jackpotting telah dilaporkan sejak 2016. Perusahaan keamanan siber Rusia, Group IB, melaporkan penjahat siber secara jarak jauh menyerang mesin uang di lebih dari selusin negara Eropa pada 2016. Serangan serupa juga dilaporkan di Thailand dan Taiwan. Di Indonesia, belum ada laporan kasus ini. Namun, dua penyedia mesin ATM tersebut menguasai pasar terbesar.

Direktur Digital Banking & Technology Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, mengatakan, penyedia mesin ATM paling besar di Indonesia adalah NCR  dan Wincor yang sudah bergabung dengan Diebold. Bank Mandiri mengaku sudah mengantisipasi peretas ATM jackpotting dengan menerapkan standar dan keamanan sesuai arahan regulator perbankan. Direktur BCA, Santoso, (Minggu, 28/1/2018) mengatakan, modus kejahatan ini pernah terjadi di Asia Timur. Kejahatan itu sudah diantisipasi dengan metode tertentu. SEVP IT BNI Dadang Setiabudi, BNI telah melakukan pengamanan end to end serta monitor rutin di area rawan. BNI juga memperkuat fisik ATM untuk mencegah koneksi jaringan tidak sah.

PENIPUAN

Subdit IV Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap pelaku penipuan sekaligus pembobolan rekening berinsial AZ (20) di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Akibat AZ dijerat dengan pasal 378 KUHP, pasal 28 ayat 1 Jo Pasal 45 ayat 2 UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman mencapai 10 tahun.

Kanit III Subdit IV Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Khairuddin di Polda Metro Jaya, Jakarta, (Kamis, 22/3/2018) mengatakan AZ melakukan penipuan dengan cara mengaku sebagai petugas call center bank. Modus pelaku menelepon korban, bernama Andi Maulana anggota Bawaslu, dengan menyebutkan identitas dan informasi milik nasabah. Dengan maksud, agar korban percaya bahwa korban benar-benar dihubungi oleh karyawan bank. Tersangka memberitahukan korban bahwa menang hadiah dari pihak bank dan untuk pengambilan hadiah tersebut tersangka harus mengirimkan kode One Time Password atau OTP sebanyak 6 digit yang akan dikirimkan oleh pihak bank melalui SMS ke nomor telepon korban. Tersangka memerintahkan korban untuk memeriksa SMS yang berisikan kode OTP. Setelah korban melihat bahwa adanya SMS yang berisikan kode OTP tersebut, tersangka meminta korban memberitahukan kode. Pelaku dapat melakukan transaksi belanja online di aplikasi MatahariMall.com, OVO TOPUP dan My Telkomsel menggunakan saldo atau uang yang ada direkeningnya korban. Akibat peristiwa tersebut korban mengalami kerugian senilai Rp. 37 juta.

Malware

Penyidik dari Subdirektorat Cyber Crime Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkap pola pembobolan tiga bank besar di Indonesia yang terjadi dikategorikan pencurian uang nasabah yang dikerjakan melalui penyebaran virus.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Victor Edi Simanjuntak dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, (Senin, 13/4/2015) mengatakan, pengungkapan pola kejahatan cyber ini berawal dari laporan tiga bank bahwa ada sejumlah transaksi mencurigakan yang merugikan bank dan nasabah. Atas laporan itu, dilakukan tracking ke sejumlah rekening dan akhirnya penyidik mendapatkan sebuah pola modus si pelaku. Berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku menyebarkan malware untuk memperdaya korbannya. Malware itu disebarkan ke ponsel nasabah melalui iklan-iklan software internet banking palsu yang kerap muncul di sejumlah laman internet. Ketika nasabah mengunduh software palsu itu, malware akan secara otomatis masuk ke ponsel dan memanipulasi tampilan laman internet banking seolah-olah laman tersebut benar-benar berasal dari bank. Padahal, tidak.

Begitu virus (malware) itu masuk, pelaku yang mengendalikan. Tampilan di layar dibuat persis sama seperti program bank. Jadi, seolah-olah si nasabah tengah berinteraksi dengan program bank, padahal ke pelaku. Ketika pelaku sudah mengendalikan program internet banking nasabah, maka kode rahasia rekening nasabah akan diketahui pelaku. Namun, si pelaku tidak menguras rekening nasabah. Dia hanya membelokkan arah uang jika nasabah telah melakukan transaksi keuangan. Uang hasil transaksi nasabah itu dikirim ke pihak ketiga yang disebut sebagai "kurir".

Dalam aksinya, pelaku tidak bekerja sendiri. Kelompok ini merekrut warga negara Indonesia sebagai "kurir". Perekrutan kurir ini menggunakan kedok kerja sama bisnis sehingga kurir tidak mengetahui bahwa uang yang masuk ke rekeningnya merupakan hasil pencurian uang nasabah. Mereka diajak kerja sama bisnis oleh pelaku. Pelaku mengiming-imingi kurir ini tidak perlu bekerja banyak. Dia hanya menerima uang dari bank, lalu 10 persennya untuk si kurir dan sisanya harus dikirim ke sebuah rekening di Ukraina via Western Union. Perekrutan kurir dilakukan secara acak. Pelaku bertemu mereka, kemudian menawarkan membuka rekening untuk menampung uang hasil bisnis. Ada yang mengaku bisnis perdagangan kayu, kain, mesin, dan lain-lain.

Menurut Victor, berdasarkan penyelidikan polisi, ada sekitar 50 WNI yang tertipu dan direkrut menjadi kurir. Dari luar negeri, pelaku pembobolan merupakan warga negara asing yang tergabung dalam sindikat pencurian uang nasabah yang cukup besar. Berdasarkan keterangan enam kurir yang telah diperiksa, mereka sudah mulai bekerja di Indonesia sejak satu bulan terakhir. Penyidik juga telah mengantongi identitas pelaku dan bekerja sama dengan Interpol untuk mengungkap jaringan ini.

Dari laporan yang masuk ke kepolisian, ada sekitar 300 nasabah yang menjadi korban dengan total kerugian mencapai Rp 130 miliar (bukan triliun seperti disebut sebelumnya, red). Dari tiga bank yang dibobol, tidak semua bank bersedia mengganti kerugian yang diderita nasabah. Ditengarai, bahwa malware itu masih eksis di dunia maya sehingga nasabah harus berhati-hati jika mengunduh aplikasi layanan internet banking.

Peranan Orang Dalam Perbankan

Menurut Pakar IT (Information Technology) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah, Solichul Huda, sedikitnya ada tiga modus pembobolan rekening nasabah bank. Tiga modus tersebut, merupakan skandal kejahatan tingkat elite di dunia perbankan yang melibatkan orang dalam di bank.

Terkait dugaan pembobolan rekening senilai Rp. 8 miliar milik nasabah atas nama Sri Rahayu Binti Soemoharmanto di PT Bank Mandiri Tbk, Jalan Pemuda No 73 Semarang, yang menyeruak belakangan, pihak bank tidak salah dari segi transaksi. Sebab, kejadian penarikan rekening terjadi dalam kurun waktu 2000-2004, di mana pemilik rekening masih hidup. Kemungkinan besar yang melakukan penarikan adalah pemilik rekening sendiri. Dan bank, sudah mematuhi peraturan, di mana pengambilan di atas Rp. 500 juta mesti ada keterangan dari nasabah, yang menjadi alasan nasabah menarik uangnya.

Baik kepolisian, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank Indonesia sebaiknya bekerja sama untuk menyelamatkan nasabah dan nama baik bank dengan memberi informasi yang jelas kepada nasabah yang dirugikan dan publik. BI harus proaktif memberikan izin ke pihak kepolisian untuk penyidikan terhadap data nasabah, dengan tujuan melindungi dan menyelamatkan nasabah. Pihak bank tinggal menunjukkan data transaksi dan dokumen pendukung ke ahli waris pemilik rekening, urusan selesai.

Jika pihak bank berbelit-belit dan tidak sesegera mungkin memberikan penjelasan, publik biasanya akan berpendapat bahwa bank tidak mematuhi Standard Operating Procedure (SOP). Pembobolan rekening dalam kasus itu dapat dilakukan dalam tiga modus. Kemungkinan pertama, terlapor, atau pemilik rekening melakukan transfer saldo dari rekening yang disengketakan ke rekening lain sesama Bank Mandiri. Hal ini, dibuktikan dengan cetak transaksi pada periode 2000-2004. Bank tidak bisa disalahkan jika yang melakukan penarikan adalah atas nama pemilik rekening, atau orang lain yang diberi kuasa, yang kemungkinan terlapor merupakan anak kandung. Namun, bank juga mewajibkan nasabah tersebut mengisi formulir, yang menjelaskan tujuan pengambilan uang yang nominalnya di atas Rp500 juta.

Kalau kejadiannya seperti ini, bank tidak salah. Walaupun yang mengambil adalah anak, atau orang lain yang diberi kuasa, karena SOP-nya tidak ada larangan pengambilan dilakukan oleh orang yang diberi kuasa yang sah menurut hukum. Sehingga, kalau modusnya seperti ini, pelapor tinggal melaporkan terlapor ke polisi.

SUMBER :